Wednesday 31 July 2013

Cara Merencanakan Keuangan Ketika Harga BBM Naik



Pemerintah berniat mengumumkan secara resmi kenaikan harga BBM bulan Juni tahun 2013 ini. Pemerintah dan Bank Indonesia sempat melontarkan perkiraan, inflasi tahun ini bisa melejit hingga kisaran 8%. Itu di atas kertas, meski kita tahu kenyataan di lapangan kerapkali kenaikan harga barang jauh di atas itu. Bahkan kenaikan harga barang sudah dimulai sejak beberapa pekan ini.

 Apa yang harus kita lakukan menghadapi ancaman kenaikan tingkat inflasi tahun 2013 ini?

Inflasi adalah hal yang lumrah pada sejumlah negara, khususnya seperti Indonesia sebagai negara berkembang, yang paling penting bagi kita adalah mempersiapkan apapun kondisi yang terjadi dengan perencanaan keuangan benar dan terarah.

 Kami selaku perencana keuangan terus berusaha untuk meningkatkan financial literacy dan financial mindset kepada masyarakat, agar dapat mengelola keuangannya dengan benar dan terarah, karena memang pendidikan financial tidak pernah diajarkan di tingkat akademis mulai dari kita SD sampai dengan perguruan tinggi.

 Untuk menghadapi perkiraan inflasi tahun 2013 yang sampai dengan 8% (diatas kertas) maka sebaiknya adalah dengan investasi yang nilainya melebihi inflasi (8%) tersebut. Namun ada baiknya sebelum berinvestasi pastikan bahwa Anda telah mempunyai dasar keuangan yang kuat, seperti dana darurat, asuransi yang sesuai dan rasio keuangan yang sehat. Banyak yang tidak sadar bahwa keuangan nya masih belum sehat atau bahkan belum pernah melakukan Financial Check Up. Maka praktips pengelolaan keungan yang harus dilakukan untuk menghadapi kenaikan BBM adalah sebagai berikut:

1. Benahi Kondisi keuangan dengan Cek Kesehatan Keuangan dan mulai pisahkan dengan tegas mana kebutuhan dan mana yang cuma keinginan.

Dengan melakukan cek kesehatan keuangan atau financial check up maka setidaknya Anda sudah membuat arus kas bulanan dan neraca (kekayaan bersih), dari 2 dokumen tersebut Anda dapat menilai rasio keuangan mana saja yang sehat dan tidak sehat.

Misal rasio cicilan hutang bulanan yang sudah melebihi 30% dan rasio hutang terhadap aset kurang dari 50% sudah merupakan rasio keuangan yang tidak sehat.

Ketika Anda sudah dapat memisahkan dengan jelas mana yang merupakan kebutuhan dan keinginan, maka pengeluaran yang bersifat keinginan dapat Anda tunda untuk sementara waktu sampai fondasi keuangan Anda sudah kuat.

Namun kebanyakan dari kita masih membuat pembenaran alih-alih keinginan sebagai kebutuhan.

2. Buat Perencanaan Keuangan Tahunan

Ketika Anda sudah dapat membuat perencanaan keuangan, maka Anda sudah mengatur dengan spesifik berapa kebutuhan dana darurat, kebutuhan asuransi, manajemen kas, manajemen hutang, perencanaan jangka pendek (1-2 tahun) , jangka menengah (3-5 tahun), dan jangka panjang (diatas 5 tahun).

Dengan begitu apapun pemilihan produk akan disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.

3. Buat Alokasi Aset

Mengenai asset alokasi ini setidaknya adalah pengaturan portofolio asset Anda sehingga Asset Anda khususnya kekayaan bersih Anda bisa bertambah tiap tahunnya  minimal 2 atau 3 kali nilai inflasi inti.

Contoh misal kekayaan bersih Anda tahun 2013 bernilai 100 juta, maka dengan nilai inflasi tahun 2013 senilai 8% maka setidaknya pada akhir tahun 2013 kekayaan bersih Anda bernilai
100 juta X {100% + (2 X8%)} = 116 juta

Contoh Alokasi Aset



Produk Porsi          Nilai Return            Hasil
Tabungan 5%        5.000.000     2%        5.100.000
Deposito 10%      10.000.000 4,80%      10.480.000
Reksa Dana Pasar Uang 5%        5.000.000 6%        5.300.000
Reksa Dana Pendapatan Tetap 20%      20.000.000 8%      21.600.000
Reksa Dana Campuran 20%      20.000.000 20%      24.000.000
Reksa Dana Saham 20%      20.000.000 25%      25.000.000
Saham 10%      10.000.000 30%      13.000.000
Penyertaan Bisnis 10%      10.000.000 24%      12.400.000
TOTAL
   100.000.000
   116.880.000

4. Cermat dalam mengelola biaya, pemilihan produk.

Dengan adanya kenaikan BBM dan kenaikan inflasi maka sangat penting untuk bisa jeli mengenai efisiensi biaya yang dikeluarkan, dan memilih produk-produk yang lebih hemat energi.


5. Membuat Aset aktif, sehingga setiap kebutuhan dapat membiayai dirinya sendiri

Yang paling penting dalam perencanaan keuangan adalah kita dapat mandiri secara finansial. Mandiri secara finansial dalam hal ini bukan hanya berarti Anda bekerja mendapatkan penghasilan dan dapat membiayai kebutuhan Anda.

Namun ketika Anda sudah tidak dapat bekerja lagi Anda sudah dapat membiayai kebutuhan Anda melalui aset aktif Anda yang dapat memberikan pasif income. Hal ini yang coba saya sosialisasikan secara fun melalui permainan cash flow game 101 Robert T Kiyosaki.

 Beberapa Aset aktif yang dapat memberikan pasif income antara lain:

1. Surat Berharga

Contohnya adalah saham yang memberikan deviden, Surat Hutang ataupun deposito yang memberikan kupon ataupun bunga.

2. Properti

Jika Anda mempunyai properti yang disewakan seperti rumah kos, rumah petakan, ataupun apartemen yang memberikan hasil sewa bulanan

3. Bisnis

Dalam hal ini adalah bisnis yang sudah berjalan cukup lama, yang Anda sudah tidak perlu aktif di dalamnya dan sudah ada pengelola profesional yang mengelola bisnis Anda, Maka sebagai pemilik bisnis tersebut Anda sudah mendapatkan imbal hasil teratur dari bisnis tersebut.

Sumber dari :
http://pandjiharsanto.com/tips-mengelola-keuangan-di-tengah-kenaikan-bbm

Syarat Untuk Menjadi Trader Saham


Setiap orang yang sudah melakukan investasi di saham biasanya ingin juga bisa melakukan trading saham secara langsung. Namun, syarat apa saja yang harus dimiliki oleh seorang investor jika ingin melakukan trading saham secara langsung (trader)?

Equity Capital Market Retail PT Mandiri Sekuritas Fath Aliansyah Budiman mengatakan, trading saham baru boleh dilakukan jika seseorang punya waktu yang lebih banyak sehingga bisa fokus dan memantau pergerakan saham secara terus menerus.

"Kita baru boleh trading kalau punya waktu banyak, panjang karena trading itu harus selalu dipantau," kata Fath pada acara Financial Clinic “Smart Investment” bersama Aidil Akbar di The Cone, fX Lifestyle X’enter Sudirman Lt. 7, Jakarta pada Rabu (29/5/2013).

Selain harus punya waktu banyak, seorang trader juga harus disiplin. "Jadi nggak bisa kalau nggak disiplin. Jadi harus kontinyu, nggak bisa kadang-kadang," katanya.

Tak hanya itu, seorang trader juga tidak boleh serakah. Artinya, jika target yang diinginkan sudah di depan mata jangan lantas menunggu sesuatu yang lebih besar lagi.

"Misalkan targetnya naik 1%, kemudian begitu sudah naik 1%, dia nunggu naik 1,5%, naik 2% akhirnya turun dan nggak jadi trading. Harusnya begitu sudah capai target langsung ambil," terangnya.

Ada lagi yang penting, ia menyebutkan dalam melakukan trading tidak boleh menggunakan feeling karena trading bukan sesuatu yang bisa diramal.

"Trading nggak boleh pakai feeling. Kalau setiap 5 menit ngecek berarti belum boleh trading. Jadi harus too cool. Saham naik nyantai saham turun nyantai. Nggak boleh ada ikatan emosi. Kalau itu sudah dikuasai baru boleh trading," katanya.

Sumber dari :
http://finance.detik.com/read/tips-cermat-jadi-trader-saham

Cara Mendapatkan Sumber Pendapatan Selain Dari Gaji Bulanan


Anda memiliki penghasilan tetap sebagai seorang karyawan? Selamat! Namun, kita juga harus teringat bahwa punya gaji artinya suatu hari akan pensiun. Sehingga, memiliki banyak sumber pendapatan, tak mau tergantung gaji bulanan, tentu lebih menyenangkan. Bagaimana cara keluar dari “zona nyaman”, lebih bebas secara finansial?

Plus & Minus Gajian

Kita bicara yang enak dulu saja ya….Hidup tergantung gajian itu positifnya adalah kepastian mendapatkan penghasilan rutin. Keteraturan memperoleh pendapatan tentu saja akan lebih membawa ketenteraman dan kenyamanan secara psikologis bagi setiap orang. Tidur anda akan lebih nyenyak bukan dengan tahu persis kapan pundi-pundi uang terisi kembali? Dari penghasilan yang rutin, anda juga akan lebih mudah untuk membuat anggaran bulanan dan mudah juga untuk mematuhinya.

Di lain sisi, anda umumnya akan memasuki area “comfort zone” alias zona kenyamanan sehingga mungkin peluang-peluang bisnis diluar sana dapat terlewat begitu saja. Selain itu, apa jadinya kalau perusahaan tempat anda menggantungkan hidup ternyata bangkrut dan tidak sanggup menggaji anda lagi? Umumnya, anda akan lebih masa-masa yang lebih sulit baik secara keuangan mau pun psikologis daripada mereka yang terbiasa berwirausaha.

Ada beberapa alternatif agar Anda tidak tergantung dengan gaji dan pekerjaan sehari-hari.

Pertama, anda dapat menginvestasikan sebagian uang yang dimiliki kedalam instrument-instrumen keuangan yang memberikan penghasilan rutin. Contohnya deposito.

Kedua, anda dapat berinvestasi di sebuah bisnis, seperti bisnis kuliner, bisnis cuci baju, bisnis fotokopi atau lainnya sehingga setiap bulannya anda memperoleh pemasukan dari omzet bersih bisnis. Bisnis ini dapat dijalankan oleh orang lain, dapat juga kongsian, atau dijalankan oleh anda sendiri bila tiba saatnya anda memutuskan berhenti bekerja menjadi pegawai.

Ketiga, anda dapat memanfaatkan harta yang dimiliki menjadi harta aktif. Contohnya, bila keluarga anda memiliki sebidang tanah yang menganggur, tidak ada salahnya mencari investor yang berminat membuat usaha kost-kostan. Anda dapat tentukan bagaimana mengambil keuntungannya.

Tentunya, untuk lepas dari ketergantungan pada gaji bulanan, kita mesti jeli melihat peluang/ membuat sumber-sumber pendapatan baru, bagaimana mengasah kejelian itu dan menakar bahwa peluang itu sesuai dengan keinginan dan kondisi kita? Kejelian melihat peluang bisnis memang tidak dapat dipungkiri kadang merupakan bakat seseorang. Namun, anda juga bisa lho mengasahnya. Salah satu cara yang paling mudah adalah banyak berinteraksi dengan para wirausahawan. Anda dapat terkejut bagaimana mereka dapat menjadikan aktivitas yang begitu sederhana menjadi sebuah usaha menjanjikan.

Selain itu, coba lihat kembali apa minat dan kesukaan anda? Bila anda suka memasak, anda dapat memulai usaha katering diet, usaha membuat kue ulang tahun dan cupcakes, dan banyak lagi. Suka berbelanja? Anda bisa lho membuat bisnis online yang menjual barang-barang yang tidak tersedia di toko-toko besar. Umumnya, barang tersebut diimpor atau bisa juga diproduksi sendiri.

Peluang-peluang bisnis juga dapat diperoleh dengan rajin membaca literature mengenai wirausaha. Anda akan memperoleh informasi mengenai peluang kerja-sama, atau bagaimana memulai usaha sendiri.

Tips hidup Tanpa Tergantung Gaji Bulanan
  • Punya niat dan kemauan yang kuat untuk memprioritaskan sumber daya yang dimiliki saat ini untuk diinvestasikan kedalam harta aktif mau pun bisnis.
  • Tulislah ide-ide usaha yang muncul agar dapat diwujudkan suatu saat nanti.
  • Berani menjalankan satu ide usaha. Kalau bukan anda yang memulai, siapa lagi?
  • Harus punya anggaran pengeluaran dan tahu mana yang harus diprioritaskan.
  • Usahakan secepatnya membayar hutang yang dimiliki.
  • Biasakan untuk menyisihkan pendapatan rutin untuk keperluan tabungan dan investasi masa depan.
Sumber dari :
http://zapfinance.co.id/2012/10/29/tidak-tergantung-gaji-bulanan/


Tips Mengelola THR Untuk Investasi



Lebaran pada dasarnya bukan lagi sekedar hari besar agama, tetapi juga sudah menjadi semacam budaya yang diinterprestasikan dengan berbagai cara. Pendeknya, pada saat lebaran, ada tambahan kebutuhan dana. Elvyn G. Masassya

THR (Tunjangan Hari Raya) pada dasarnya merupakan pendapatan atau bagian income Anda. Hanya saja, perolehannya setahun sekali. Dus, penggunaannya pun secara ideal mestinya mengacu pada konsep pendapatan secara umum, yakni untuk konsumsi, saving, dan investasi.

Tentu, jika jumlahnya tidak terlalu besar, mungkin agak sulit bagi Anda untuk memenuhi kaidah tersebut. Namun, bukan barti lantas Anda mengabaikannya. Paling tidak dengan tetap mengalokasikan THR untuk beberapa peruntukan. Bahkan, lebih dari itu, untuk masing-masing pos mesti pula dibuatkan detailnya. Ini jika Anda memang benar-benar ingin memanfaatkan THR secara optimal.

Memang, biasanya kebutuhan sebagian besar orang adalah bagaimana dapat menyiapkan sandang dan pangan yang memadai, lalu biaya untuk pulang kampung atau berlibur. Bagi komunitas tertentu, lebaran juga diartikan dengan membeli pelbagai perangkat rumah tangga baru, misalnya perabotan, sofa dan lain sebagainya. Ya, sebab, lebaran pada dasarnya bukan lagi sekedar hari besar agama, tetapi juga sudah menjadi semacam budaya yang diinterprestasikan dengan berbagai cara. Pendeknya, pada saat lebaran, ada tambahan kebutuhan dana

Masalahnya, apakah seluruh keinginan tersebut mesti dipenuhi dan menghabiskan THR yang Anda peroleh? Idealnya tidak. Seperti telah diutarakan di atas, THR merupakan bagian dari income tahunan Anda yang mesti dikelola dengan prinsip perolehan pendapatan. Konkretnya, Anda bagi dulu pendatapan Anda menjadi tiga bagian, yakni untuk konsumsi, saving, dan investasi. Bagaimana persentasenya? Terserah Anda, yang penting teralokasi untuk ketiga hal tersebut.

Mungkin Anda akan mempertanyakan, apakah mungkin THR yang cuma “segelintir” dapat digunakan secara ideal sebagaimana dipaparkan di atas? Jawabannya adalah dapat, sepanjang Anda tidak menafsirkan ketiga elemen di atas (konsumsi, saving dan investasi) secara harfiah. Apa maksudnya? Begini.

Konsumsi dalam arti sehari-hari adalah bagaimana Anda memenuhi kebutuhan dasar, seperti pangan, sandang dan papan (khususnya yang tidak diproduktifkan). Artinya, barang atau jasa yang Anda beli tersebut tidak akan menghasilkan pendapatan. Namun, dalam konteks konsumsi lebaran, sebenarnya jika Anda membeli barang-barang tertentu, seperti perabot, peralatan rumah tangga, maka konsumsi tersebut bisa digolongkan konsumsi yang semi produktif. Sebab, peralatan yang Anda beli akan menambah aset Anda. Di kemudian hari bisa saja peralatan tersebut Anda jual kembali. Ini sejalan dengan konsep bahwa pendapatan merupakan elemen untuk menaikan aset.

Namun, di sisi lain, pendapatan juga bisa diartikan sebagai sumber untuk mengurangi utang. Sebab, pada dasarnya, yang lebih penting bagi setiap orang adalah net asset-nya, yakni selisih antara uang dengan kekayaan.

Nah, dalam pengertian ini, mestinya sebagian THR yang Anda peroleh diperuntukkan bagi konsumsi dalam bentuk pembelian aset, agar aset Anda bertambah. Atau juga membayar utang Anda. Mana yang mau dipilih, terserah Anda. Namun yang pasti peruntukkan pertama THR mestinya adalah untuk salah satu dari kedua hal tersebut.

Dalam konteks yang lain, pendapatan juga merupakan sumber untuk membiayai konsumsi. Dalam kaitan dengan lebaran, maka tambahan konsumsi berupakan sandang dan pangan tentu wajar. Yang perlu dipertimbangkan disini adalah, apakah konsumsi yang hendak Anda penuhi tersebut merupakan kebutuhan atau sekedar keinginan? Ada baiknya, Anda membuat prioritas dalam pemenuhan konsumsi tersebut. Misalnya, kebutuhan pakaian baru untuk anak-anak tentu lebih penting ketimbang buat Anda.

Lalu pengertian mengenai saving dalam kaitan dengan lebaran tentu saja yang dimaksud di sini tidak persis sama dengan pengertian saving sehari-hari, yakni untuk berjaga-jaga dalam jangka panjang. Saving dalam konteks lebaran lebih merupakan alokasi dana yang peruntukannya adalah untuk hal yang tidak terduga.

Misalnya, Anda hendak mudik lebaran. Tiba-tiba dalam perjalanan ada anggota keluarga yang sakit dan mesti dibawah ke rumah sakit. Maka saving yang Anda persiapakan dapat digunakan untuk keperluan membiayai anggota keluarga yang sakit tersebut.

Tentu saja masih banyak contoh-contoh lain. Namun, intinya, sebagian THR Anda mesti disisihkan dalam bentuk saving yang penggunaannya adalah untuk berjaga-jaga di masa lebaran.

Terakhir adalah investasi. Dalam kaitan dengan lebaran, investasi di sini sama sekali berbeda dengan investais yang mungkin selama ini Anda pahami, seperti membeli saham di pasar modal dan sejeninsnya. Investasi di sini adalah bahwa sebagian THR Anda sebaiknya dialokasikan untuk membayar zakat, fitrah, sumbangan, sedekah dan berbagai charity lainya.

Dengan kata lain, Anda menggunakan sebagian THR Anda untuk “long term investment” yang hasilnya akan Anda nikmati di saat Anda sudah berada di alam lain.

Kesimpulannya, kendati jumlah THR yang Anda peroleh mungkin tidak terlalu besar, namun keliru jika menganggap THR semata-mata hanya untuk konsumsi. Bagiamanapun THR adalah pendapatan yang penggunaannya pun mestinya mengikuti pakem yang lazim dalam pengelolaan pendapatan. 

Sumber dari :
http://www.infobanknews.com/thr-untuk-investasi

7 Cara Cari Uang Cepat


Lebaran sebentar lagi pasti kebutuhan makin meningkat. Tapi kalau saat ini kantong kita benar-benar kosong padahal pingin beli ini itu untuk menyambut hari raya, pasti bikin kepala cenut-cenut. Hhe.. 

Kalo kata neng Dea Ananda:
Baju baru Alhamdulillah
Tuk dipakai di hari raya
Tak punya pun tak apa-apa
Masih ada baju yang lama...


Maka, segeralah ambil langkah, cari uang cepat.

Dan dari sekian banyak cara cari uang cepat, saya menemukan sebuah referensi dari daily finance tentang cara cari uang cepat yang masih rasional untuk Anda jalankan. 
Ini dia 7 cara cari uang cepat versi daily finance.

  1. Cari kerja sampingan. Ide untuk kerja sampingan selalu saja jadi solusi yang paling akrab di telinga Anda. Tapi kalau Anda sedang cari uang cepat, kerja sampingan yang Anda cari bukan lagi pekerjaan yang biasa. Karena apapun pekerjaannya, Anda baru menerima gaji pada bulan berikutnya. Cari pekerjaan dengan potensi pendapatan dari tips yang besar, seperti pelayan resto tambahan di akhir minggu, supir taksi cadangan, penulis lepas, get paid to, bagi brosur di jalan atau sekedar antar pizza. 
  2. Jual karya Anda. Beberapa orang memang memiliki bakat tertentu dalam kerajinan tangan. Misal Anda pandai membuat bross, gelang manik-manik, syal atau pernak-pernik wanita lainnya. Coba buat karya Anda ini, lalu hasilnya upload di facebook atau BBM. Tawarkan hasil hand made Anda ke teman atau relasi Anda. Dalam waktu beberapa hari, Anda sudah bisa menghasilkan uang cepat. Selain itu, gunakan iklan gratis di internet. Anda akan terkejut dengan hasilnya !!
  3. Jual barang tak terpakai.
    Coba dech bongkar-bongkar seisi rumah Anda. Biasanya Anda akan menemukan “harta karun” yang ternyata masih punya nilai ekonomis. Mungkin stroller bekas anak Anda dulu, sepeda anak Anda yang sudah kekecilan atau gaun tidur cantik jaman Anda masih langsing. Buka penawaran di berbagai forum jual beli dan siap-siap menerima uang dalam beberapa hari. 
  4. Loak barang bekas. Kalau ternyata hasil bongkar-bongkar rumah tak membuahkan hasil, masak iya sih Anda nggak nemu barang bekas yang setidaknya bisa Anda loakan? Jangan salah, besi bekas atau kardus juga bisa menghasilkan uang. Kalau ternyata sudah habis, Anda bisa datangi tetangga Anda untuk Anda minta atau beli dengan murah untuk Anda jual lagi.
  5. Titipkan kue produksi Anda atau kenalan Anda. Lagi-lagi coba manfatkan kebisaan Anda. Bila Anda jago bikin kue atau penganan, ini bisa jadi potensi Anda untuk cari uang cepat. Coba saja Anda buat kue, donat atau kue fancy mochi misalkan. Lalu titipkan ke toko kelontong atau ke penjaja kue keliling. Anda juga bisa titipkan kue Anda ke kantin sekolah. Kalau Anda nggak bisa buat kue, cari kenalan, tetangga atau siapa saja yang bisa buat kue. Pesan ke dia, jual dan promosikan kemana saja. Anda tahu franchise tela-tela? Awalnya dia cuma goreng tela, sekarang punya outlet sampai ratusan.
  6. Sewakan aset Anda.
    Cari uang cepat dengan aset? Jelas bisa. Di rumah Anda ada sebuah kamar kosong? Atau Anda punya sebuah motor yang tidak setiap saat Anda pakai? Kenapa tidak Anda sewakan saja? Mau tahu siapa orang yang melakukan hal tersebut kemudian sukses? Mas Yanuar Gajaksahda! Pemilik rental mobil dan motor serta hotel ini awalnya cuman nyewain kamar kost dan pinjem motor temen yang nggak kepake buat dia rentalin. Sekarang? Beliau punya motor 30 biji lebih, mobil 3 buah, 1 usaha tour and travel serta hotel 1 ekor, eh salah… 1 buah.
  7. Usaha dropship tanpa jaminan. Salah satu model pemasaran yang belakangan muncul dan marak dilakukan adalah dropship tanpa jaminan. Contohnya bisnis kain premium katun dari Jepang. Anda cukup mendaftar dan ijin ke pemiliknya untuk memasarakan produknya, setelah itu Anda akan mendapatkan katalog produk online. Dari katalog ini Anda bisa melakukan penawaran melalui media BBM atau FB dan Twitter. Setiap pemesanan bersifat pre-order. Setelah terkumpul minimal 10 pesanan, barang akan dikirim ke alamat pembeli masing-masing oleh si perusahaan penyedia produk. Anda tidak modal buat kulakan barang dan biasanya pendaftarannya gratis.  
Sekian informasi tentang 7 ide cara cari uang cepat yang rasional yang bisa Anda terapkan. Prinsipnya adalah keberanian Anda, berani gagal dan terus mencoba. Ok gitu aja, selamat menebalkan kantong…
Sumber dari :
http://tipscarabuat.blogspot.com/cara-cepat-mencari-uang-ala-daily

Tips - Tips Perencanaan Keuangan


Ingin bebas krisis finansial? Ikuti strategi Perencanaan Keuangan dari Ligwina Hananto dalam bukunya "Plan Now"

1. Biasakan cermat mengelola uang, manfaatkan investasi berkala, tentukan tujuan finansial utama dan tujuan finansial lainnya.

2. Mulai mengubah dan mengaktifkan uang. Siapkan dana darurat dan dana cadangan, raih tujuan finansial terdekat -jangka pendek dan menengah- serta tambah dana darurat hingga lebih dari 12 bulan.

3. Alokasi dana pembelian aset aktif. Awali dengan menambah pengetahuan tentang keuangan, mencari lokasi informasi alternatif aset aktif (bisnis, properti, surat berharga) setelah itu baru action.

4. Menerima pendapatan pasif. Beli aset aktif dan mulailah menerima pendapatan pasif sehingga jumlahnya  - lama-lama -  setara dengan pengeluaran bulanan Anda. Sambil menunggu, teruslah mencari informasi alternatif aset aktif. Anda disebut mencapai tujuan finansial dan bebas secara finansial bila pendapatan pasif Anda lebih besar daripada pengeluaran bulanan. Hore!

Sumber dari :
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/keluarga/keuangan/strategi.perencanaan.keuangan

Monday 29 July 2013

Tips Bagaimana Menggunakan Kartu Kredit Secara Bijak


Apakah Anda memiliki kartu kredit?
Berapa kartu yang Anda miliki?
Dengan semakin mudahnya mendapatkan kartu kredit, tak jarang orang memiliki kartu plastik ini dalam jumlah fantastis. Bisa 4, 5, 6 atau bahkan 10. Kartu kredit ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi dia membantu transaksi tanpa perlu mengeluarkan uang tunai, di sisi lain dia mendorong orang untuk konsumtif dan membeli sesuatu di luar kemampuan.

Lantas bagaimana menggunakan kartu kredit secara bijak? Ikuti tips berikut:

1.  Bayar Tagihan Tepat Waktu

Kartu kredit adalah kartu hutang. Karenanya harus dibayar tepat waktu atau hutang itu akan menggunung seiring dengan berjalannya masa. Catat kapan jatuh tempo kartu Anda dan bayar beberapa hari sebelum deadline. Ingat, selisih satu hari akan membuat Anda kena denda keterlambatan, bunga atas belanja, dan berbagai biaya administrasi lainnya.

2. Bayar Tagihan Secara Full

Kartu kredit bukan uang tambahan. Sejatinya dia adalah alat pembayaran. Ketika Anda menggunakan kartu kredit, seharusnya Anda memiliki uang minimal sama dengan limit kartu kredit tersebut. Artinya, Anda tidak membelanjakan uang yang sebenarnya tidak dimiliki. Apa yang Anda lakukan hanya mengganti alat pembayaran dengan kartu sementara ini dan segera melunasinya secara full.

Jangan terkecoh dengan pembayaran 10% dari pemakaian karena ini berarti Anda akan dikenakan bunga untuk sisa yang belum dibayar. Orang yang membayar 10% seperti ini biasanya tidak pernah bisa menyelesaikan hutang kartu kreditnya sebelum mereka melepas aset yang berharga.

3. Belanja Sesuai Kebutuhan, Bukan Keinginan

Godaan terbesar orang yang memiliki kartu kredit adalah menggesek di sembarang tempat. Ya, ketika jalan ke mall dan cuti mata, Anda membeli sepatu dan baju baru. Masuk ke restoran cukup membayar dengan sebuah gesekan. Saat itu mungkin Anda kelihatan keren dan meyakinkan. Tapi sadarilah kemampuan keuangan Anda. Beli hanya yang Anda butuhkan, bukan apa yang Anda inginkan. Tak ada gunanya menuruti gengsi jika Anda sengsara kemudian.

4. Jangan Pernah Mengambil Uang Tunai

Salah satu alasan orang memiliki kartu kredit adalah untuk “berjaga-jaga” jika ada kebutuhan mendesak. Karena itu ketika merasa perlu uang tunai tinggal gesek atau masuk ke ATM dan dana pun diterima. Sepintas alasan ini benar dan masuk di akal. Padahal, jika Anda ingin mempersiapkan dana darurat, maka menabunglah. Jika Anda menganggap limit kartu kredit sebagai dana berjaga-jaga, maka menabunglah sejumlah uang yang sama dan itulah dana berjaga-jaga sesungguhnya.

Mengambil uang tunai lewat kartu kredit akan berbiaya besar di mana perhitungan bunga telah dimulai sejak uang Anda terima. Tidak hanya itu, setiap transaksi juga dikenakan biaya yang lumayan besar. Tidak percaya? Coba cek ke penerbit kartu kredit Anda.

5. Gunakan Untuk Membayar Tagihan Rutin

Salah satu manfaat kartu kredit adalah dapat digunakan untuk membayar tagihan rutin di satu tempat. Ya, Anda bisa membayar tagihan listrik, telepon, internet dan lain-lain dibebankan ke satu sumber. Dan ketika tiba saatnya melunasi, Anda cukup membayar di satu tempat dan selesai. Ini sangat praktis dan membantu terutama buat Anda yang suka lupa kapan jatuh tempo pembayaran untuk setiap tagihan rekening rutin.

6. Gunakan Kartu Kredit Dari Bank Yang Sama Dengan Tabungan Anda

Jika Anda memiliki kartu kredit, pastikan dikeluarkan bank yang sama dengan tempat Anda menabung. Beberapa bank mengeluarkan kartu kredit yang bebas iuran tahunan selamanya buat nasabah mereka. Tidak hanya itu, dengan bank yang sama Anda akan bisa membayar tagihan secara otomatis dari rekening tabungan, tanpa dikenakan biaya transfer tambahan.

7. Hati-hati Dengan Transaksi Online

Kehebatan kartu kredit adalah bisa digunakan untuk transaksi online hampir di semua merchant. Ini tidak bisa dilakukan oleh kartu debit. Bahkan beberapa retailer hanya mau menerima kartu kredit dan tidak menerima pembayaran alternatif seperti Paypal sekalipun.

Walaupun demikian, harap berhati-hati ketika bertransaksi. Pastikan merchant tersebut terpercaya sebelum Anda membayar dengan kartu kredit. Biasanya di setiap website pembayaran ada logo verifikasi yang bisa dicek terlebih dahulu keabsahannya.

Ketika bertransaksi online sedapat mungkin gunakan layanan yang membuat Anda tidak perlu memasukkan langsung data kartu kredit ke sebuah website. Anda bisa bertransaksi dengan Paypal, Google Checkout atau sejenisnya. Gunakan alat pembayaran tersebut lebih dahulu karena relatif lebih aman dan ada proteksi. Jika tidak ada jalan lain, baru gunakan kartu kredit Anda.

Hati-hati, jangan pernah memasukkan nomor kartu di komputer umum yang dipakai bersama. Setiap komputer akan menyimpan data tersebut secara temporer tanpa Anda sadari sehingga bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak berkepentingan dan berniat jahat.

8. Miliki Kartu Dalam Jumlah dan Limit Secukupnya

Karena kartu kredit adalah kartu hutang, maka miliki secukupnya. Malu kalau terlalu banyak. Saya sendiri punya tiga. Dua milik pribadi mewakili vendor berbeda, sedangkan satu milik perusahaan yang diberikan kepada saya. Saya memerlukan dua karena kebutuhan transaksi online di mana kadang vendor yang satu tidak berhasil di verifikasi sedangkan vendor lainnya bisa.

Pastikan pula limit kartu kredit Anda secukupnya. Gunakan prinsip besarnya total limit kartu yang Anda miliki minimal setara dengan uang tunai yang Anda miliki. Itu artinya seandainya seluruh limit kartu telah terpakai, Anda sebenarnya memiliki kemampuan melunasinya dengan uang tunai tadi.

Jangan memiliki kartu dengan limit berlebihan dan di luar kemampuan keuangan Anda. Sering terjadi orang terlilit hutang kartu kredit yang parah karena terlena dengan limit tersebut dan tidak punya kemampuan membayar.

Alhasil setiap bulan kerjanya hanya membayar cicilan hutang yang mungkin kenikmatannya telah hilang bertahun-tahun lalu sementara sengsaranya terus dirasakan hari ini dan seterusnya.

9. Jika Terlilit Hutang, Negosiasikan Dengan Bank

Banyak kasus orang terlilit hutang kartu kredit dan menjadi stress karena terus dikejar-kejar debt collector. Ingat, bank dan penerbit sangat mudah memberikan kartu kepada Anda. Namun ketika Anda mangkir dari pembayaran, mereka juga sangat aktif menagihnya. Jika sudah terlanjur hutang melilit bagai benang kusut, segera negosiasikan dengan bank. Minta untuk membekukan saldo hutang Anda dan buat komitmen pelunasannya. Kalau perlu jual aset yang Anda miliki. Bunga kartu kredit termasuk beban pinjaman termahal sedunia. Dengan bunga 3% sebulan maka Anda membayar beban sekitar 36% setahun. Karena itu jika terlanjur terkena hutang ini, mau tidak mau korbankan aset yang Anda miliki karena jauh lebih menguntungkan ketimbang mempertahankannya. Kecuali jika aset Anda bisa menghasilkan return yang lebih besar dari 36% setahun.

Seandainya Anda terlilit hutang beberapa kartu kredit sekaligus, maka lunasi satu persatu. Beberapa perencana keuangan menyarankan lunasi dari yang kecil sehingga pelan-pelan saldo hutang Anda terkonsentrasi di satu tempat dan Anda bisa fokus menyelesaikannya.

10. Jika Tidak Mampu, Lupakan Keinginan Memiliki Kartu Kredit

Tidak semua orang perlu kartu kredit. Jika Anda tidak mampu, buang jauh-jauh keinginan memiliki kartu kredit. Akan lebih banyak mudaratnya jika Anda memiliki sesuatu di luar kemampuan. Sekali lagi Anda harus paham bahwa fungsi dasar kartu kredit adalah sebagai alat tukar pembayaran. Bukan uang tambahan atau dana darurat.

Jika memang penghasilan Anda belum memadai, maka memanfaatkan apa yang ada di tangan akan jauh lebih terhormat ketimbang berhutang kartu plastik yang membuat jatuh harga diri Anda.

Semoga tips di atas membantu Anda menjadi pengguna kartu kredit yang cerdas. Manfaatkan kemudahan dari kartu kredit, jangan mau dikenakan bunga dan dendanya.

Selamat bertransaksi dengan bijak.

Sumber dari :
http://www.muhammadnoer.com/bijaksana-memakai-kartu-kredit/

Cara Memilih Asuransi Unit Link Yang Disesuaikan Dengan Tujuan



Paling bijak dalam memilih asuransi adalah sesuai tujuan. Jika Anda punya tujuan perlindungan sekaligus investasi, maka asuransi unit link jawabannya. Asuransi unit link adalah jenis produk asuransi yang mengkombinasikan asuransi serta investasi. Jadi, Anda mendapatkan dua manfaat sekaligus, yaitu perlindungan asuransi dan investasi.

Untuk tujuan asuransi, premi berfungsi seperti umumnya asuransi. Sedang yang ditujukan untuk investasi, ada empat jenis ditinjau dari penempatan investasinya. Yaitu:

 -Unit link pasar uang (unit cash fund unit link).
Investasi ditempatkan di instrumen pasar uang, seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, dan surat uang dengan tenor kurang dari satu tahun. Jenis investasi unit link ini tepat bagi Anda yang bertipe investor konservatif. Sebab resiko investasinya sangat rendah.

 -Unit link pendapatan tetap (fixed income fund unit link).
Investasi pada unit link jenis ini sebagian besar ditanam di instrumen surat utang dan sebagian kecil di pasar uang. Porsi investasi di surat utang minimal 80 persen. Investasi unit link jenis ini punya kelebihan pada tingkat keuntungan yang lebih stabil. Jadi jika Anda tergolong orang yang ingin keuntungan yang lebih stabil, unit link jenis ini yang bisa dipilih.

 -Unit link pendapatan campuran (managed fund unit link).
Investasi dilakukan beragam, seperti di obligasi, saham, atau pasar uang. Unit link yang ini tepat bagi yang mengincar hasil investasi besar dan untuk jangka panjang.

 -Unit link saham (equity fund unit link).
Unit link ini biasanya menempatkan dananya di saham. Anda bisa memilih jenis investasi ini jika Anda tergolong "pemberani" karena resiko yang tinggi. Sesuai dengan sifat saham yang "high return, high risk".

 Untuk memilih asuransi unit link terbaik, Anda bisa ikuti tips berikut ini.

 1. Lihat perusahaan.
Cari tahu mengenai perusahaan asuransi yang mengeluarkan produk unit link tersebut. Apakah perusahaan asuransi tersebut sehat dan baik reputasinya? Jika iya, Anda bisa pertimbangkan memilih produknya.

 2. Lihat manfaat.
Apa saja manfaat yang ditawarkan dari produk asuransi tersebut.

 3. Pelajari biaya. 
Pada asuransi unit link juga melekat biaya-biaya. Seperti biaya administrasi, biaya pengelolaaan investasi dan biaya asuransi. Biaya-biaya tersebut di luar biaya asuransi. Anda bisa bandingkan antar produk asuransi unit link. Sehingga Anda bisa tahu produk asuransi unit link terbaik bagi Anda.

Sumber dari :
http://www.dompetpintar.com/article/r1l8/3-tips-memilih-asuransi-unit-link-terbaik

Mengatur Perencanaan Keuangan Keluarga Dengan Mudah dan Tepat


Seberapa-pun penghasilan koq sepertinya kurang terus ya. Sepertinya Anda harus mulai menyusun perencanaan keuangan keluarga yang tepat agar terhindar dari masalah keuangan semacam ini

Kebanyakan orangtua baru mengalami kesalahan dalam perencanaan keuangan keluarga mereka sehingga perencanaan keuangan keluarga seperti tak terkendali. Setiap habis gajian, uang sudah habis sedangkan bulan masih berjalan untuk beberapa minggu lagi ke depan. Kebanyakan keluarga menggantungkan kehidupan keuangan di pundak suami, sedangkan istri bertugas mengatur perencanaan keluarga dengan baik agar seberapapun penghasilan suami dapat mencukupi kebutuhan keluarga.

Namun dengan tugas rumah tangga yang sudah menumpuk, membuat para Bunda ini seperti tidak punya waktu untuk menyisihkannya sekedar melakukan perencanaan keuangan keluarga. Berikut ini beberapa tips yang bisa kami uraikan untuk mempermudah Bunda mengatur perencanaan keuangan keluarga dengan mudah dan tepat.

1. Jangan menghamburkan uang untuk keperluan yang tidak bermanfaat

Wanita identik dengan ‘shopping’. Kalau sudah asyik shopping kaum hawa ini bisa lupa waktu tanpa memikirkan berapa banyak biaya dan uang yang sudah dihamburkan. Jikalau Anda butuh berbelanja, sebisa mungkin catat keperluan yang Anda butuhkan di rumah. Misalkan susu buat si kecil, bumbu dapur, diapers, sabun cuci, pasta gigi, dan sebagainya. Tentunya Anda sedang tidak membutuhkan baju baru, sepatu baru, atau parfum baru khan? Pakailah dulu yang ada di rumah. Memanjakan diri sekali waktu boleh saja tetapi jangan setiap minggu atau setiap bulan.

Memanjakan diri di salon? Tidak ada larangan juga sih, tetapi ingat juga budget Anda. Anda sekarang sudah berkeluarga dan harus menghidupi anggota keluarga. Anda sudah tidak boleh berpikir egois untuk kepentingan pribadi. Jadi untuk melakukan perawatan kecantikan Anda bisa mencari solusi murah dengan melakukannya sendiri di rumah.

Adakalanya Anda berpikir sesaat bahwa Anda bisa menghamburkan uang Anda saat ini. Entar kalau sudah bekerja lagi khan bisa kembali lagi uangnya. Hindari pemikiran seperti ini, karena biaya hidup akan selalu bertambah dari waktu ke waktu. Perencanaan keuangan keluarga itu perlu.

2. Jangan Tunda untuk Menabung

Mulai sekarang juga selalu sisihkan penghasilan Anda untuk tabungan. Lebih baik lagi jika Anda menabung untuk dana pensiun. Berikan porsi yang tepat untuk perencanaan keuangan Anda. Anda bisa memilih beberapa produk investasi yang membuat Anda merasa aman. Jika Anda masih punya hutang segera selesaikan hutang Anda dan berusahalah untuk menghindari hutang. Hindari penggunaan kartu kredit. Karena kartu kredit hanya akan membebani perencanaan keuangan keluarga.

Berikut ini prosentase dimana keuangan Anda dalam kondisi sehat jika:
30% dari penghasilan Anda untuk pembayaran cicilan hutang
10-15% dari penghasilan Anda sebagai pembayaran cicilan premi asuransi
10% dari penghasilan Anda disisihkan untuk investasi (bisa berupa tabungan pensiun, dan semacamnya)

3. Miliki Asuransi Jiwa yang tepat

Banyak tawaran asuransi jiwa dengan berbagai metode pembayaran. Sebaiknya pilihlah pembayaran premi asuransi yang lebih tinggi dan dibayarkan dalam kurun waktu tertentu ketimbang memilih pembayaran premi sedikit dan harus dibayarkan seumur hidup. Kenapa demikian, karena jenis asuransi dengan pembayaran jumlah tertentu ini akan memberikan jumlah tabungan yang bisa Anda miliki dalam jangka tersebut. Sehingga lebih baik Anda mulai menabung saat anak-anak masih kecil dimana biaya hidup masih belum terlalu besar. Dan hasil asuransi ini bisa dialokasikan sebagai dana pendidikan anak-anak kelak saat mereka dewasa. Jikalau terjadi hal yang tidak diinginkan, keluarga masih bisa mendapatkan manfaat dari hasil perencanaan keuangan keluarga yang telah Anda terapkan ini.

4. Membuat Surat wasiat

Kebanyakan orang berpikir bahwa membuat surat wasiat hanya untuk orang yang sudah tua atau yang sudah sakit-sakitan. Kesehatan dan kematian tidak ada orang yang bisa memprediksi. Jadi sebaiknya buatlah surat wasiat sebagai langkah sedia payung sebelum hujan. Anda tentunya tidak ingin anak-anak terlantar kehidupannya setelah Anda tinggalkan khan. Tidak ada salahnya Anda membuat surat wasiat. Hal ini sah-sah saja.

Sumber dari :
http://id.theasianparent.com/perencanaan-keuangan-keluarga/

Sunday 28 July 2013

Merencanakan Masa Depan Dengan Perencanaan Keuangan


Merencanakan masa depan? Waduh, untuk menjalani yang ada di depan mata saja masih kelimpungan! Begitu komentar kebanyakan orang saat disinggung soal apa rencana masa depan mereka.

Alasan yang mereka lontarkan cukup beragam, dari mulai pendapatan yang jumlahnya tak seberapa, sampai soal tak banyak orang yang memiliki kebiasaan di keluarga dan lingkungannya untuk memiliki rencana di masa depan.

Padahal, memiliki perencanaan masa depan atas kehidupan yang Anda dan keluarga jalani sangat penting. Jangankan hidup tanpa rencana alias kumaha engke, hidup dengan rencana saja bisa meleset dari target-target yang telah ditetapkan. Tetapi walau meleset, paling tidak masih ada hal-hal lain yang berjalan sesuai rencana, dan hal itu jauh lebih baik ketimbang hidup tanpa rencana.

Nah, dalam merencanakan masa depan, tak bisa dipungkiri kalau soal keuangan merupakan hal yang krusial untuk dilakukan. Untuk itu Anda dapat mulai merencanakan masa depan dengan teknik paling mendasar, yaitu menabung.

Menabung adalah menyisihkan sejumlah uang untuk digunakan di kemudian hari. Artinya, Anda harus mencari tahu apa-apa saja yang perlu dibayarkan dengan menggunakan uang, dan kapan waktunya.

Agar mudah, coba Anda cek lagi kebutuhan masa depan Anda, dan gunakan jangka waktu sebagai patokan usia tabungan sebagai berikut:

1. Jangka pendek adalah tabungan yang digunakan untuk keperluan yang akan datang, dalam waktu maksimal lima tahun. Yang bisa Anda kelompokkan di sini adalah tabungan pendidikan dasar, dari masuk TK, TK ke SD, SD ke SMP, SMP ke SMA, dana darurat, dana start up investasi, dan sebagainya, yang Anda perhitungkan bakal muncul dalam jangka waktu dua tahun.

2. Jangka menengah. Keperluan yang datang antara 5-10 tahun dapat Anda masukkan ke tabungan jangka menengah. Contohnya, dana darurat, tabungan pendidikan kuliah, dana investasi lanjutan, dan sebagainya, yang Anda harapkan munul dalam jangka waktu 2-5 tahun tersebut. 

3. Jangka panjang. Keperluan yang akan Anda dapat dalam jangka waktu lebih dari 10 tahun, seperti dana pensiun.

Serunya, saat ini banyak sekali produk tabungan berjangka yang ditawarkan ke masyarakat, sehingga Anda dapat leluasa memilih. Selain itu, agar uang Anda dapat tumbuh signifikan dan melewati angka inflasi, Anda wajib juga menabung untuk investasi.

Sumber dari :
http://www.readersdigest.co.id/uang/perencanaan.keuangan/merencanakan.masa.depan.jangan.cuma.mimpi.

Apakah Hobi Sesuai Dengan Kondisi Kantong?


Apa hobi Anda? Mungkin ada di antara Anda yang hobinya membaca buku, menonton, dan membeli barang-barang untuk dikoleksi. Tidak sedikit juga yang hobi memasak, berwisata kuliner, atau sekadar mencoba restoran baru di kotanya. Melakukan hobi tentu saja mendatangkan kesenangan pribadi, membuat diri terbebas dari hal-hal yang tidak menyenangkan, misalnya stres. 

Tapi apakah hobi Anda sesuai dengan kondisi kantong? Apabila tidak sesuai dengan keadaan keuangan, hobi malah bisa menjadi sumber stres. Terdapat beberapa hobi yang lazim dicap mahal antara lain fotografi, bersepeda, otomotif, atau liburan. Untuk dapat menekuni hobi fotografi biasanya Anda ingin memiliki beberapa buah kamera dan perlengkapannya. Demi menambah pengetahuan dan keterampilan Anda menghasilkan foto yang menarik, selain majalah fotografi, kursus pun dipilih sebagai sarana penunjang.

Begitu pula dengan hobi bersepeda. Sepeda nyaman dibandrol dengan harga yang tidak murah. Hobi liburan pun membutuhkan biaya yang cukup tinggi  terkait biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, rekreasi, dan belanja. Jika Anda memiliki hobi yang tergolong mahal tetapi kondisi kantong tidak memadai, maka alih-alih merasa senang, mungkin Anda akan merasa sesak.

Hobi seharusnya sebanding dengan gaya hidup dan level penghasilan. Bukanlah hal bijak bagi Anda, yang bergaya hidup sederhana dan level penghasilan rata-rata, untuk memaksakan diri memiliki hobi di atas kemampuan. Cek kesesuaiannya, coba bandingkan persentase kemampuan Anda menabung dengan biaya yang dikeluarkan untuk hobi. Selain itu, idealnya persentase angka yang diperuntukkan bagi hobi adalah 20 persen dari penghasilan bulanan, termasuk segala macam pengeluaran pribadi. Anda sebaiknya memiliki prioritas untuk tabungan/investasi, cicilan, dan pengeluaran rutin, barulah untuk pengeluaran pribadi mencakup hobi.

Tidak semua hobi harus dituruti jika ingin kondisi keuangan Anda sehat. Berikut beberapa pertanyaan ketika memutuskan perlu tidaknya mendewakan hobi:

1.    Berapa biayanya? Cermati biaya untuk hobi termasuk biaya sampingan yang tak terduga.

2.    Sebesar apa pengaruhnya bagi keuangan saya? Bandingkan dengan tabungan yang Anda miliki.

3.    Sepenting apa hobi ini bagi saya? Seberapa penting hobi Anda, jangan sampai jika tidak melakukannya tidak bisa menikmati hidup secara utuh. Perhatikan manfaat yang dapat diperoleh, seperti kesehatan fisik dan mental, perasaan senang membantu orang lain, atau memberikan sesuatu yang berharga bagi lingkungan, di mana hal-hal tersebut tak ternilai dengan uang.

Indikator bahwa Anda telah menghabiskan terlalu banyak dana untuk hobi yaitu apabila kesehatan keuangan terganggu, bahkan sampai berutang. Jika sudah terjadi, selanjutnya sebaiknya Anda memikirkan cara menekan hobi menjadi lebih minim biaya tanpa mengorbankan perasaan senang  terhadap hobi tersebut. Anda dapat mencoba memaksimalkan yang sudah ada, mengurangi frekuensi pelaksanaan, sampai kepada mencari alternatif sepadan yang bisa menekan biaya.

Apabila kondisi keuangan sehat: tabungan/investasi aman, cicilan terbayar, pengeluaran rutin stabil; silakan lanjutkan hobi Anda. 

Sumber dari :
http://id.she.yahoo.com/apakah-anda-mengeluarkan-terlalu-banyak-uang-untuk-hobi

Perbedaan Antara Resiko Investasi dengan Penipuan Investasi

Setiap Investasi pasti ada yang namanya Resiko karena investasi tujuannya jangka panjang. Dan bedakan Resiko Investasi dengan Penipuan Investasi. Disini saya coba paparkan untuk sebuah model investasi dan cara-cara mengecek investasi tersebut.
  1. Investasi adalah dengan menyerahkan atau menitipkan sejumlah uang atau aset ke seseorang atau lembaga perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntugan di kemudian hari.
  2. Perhatikan status hukum yang kita serahkan asset kita tersebut, apakah perorangan atau badan usaha.
  3. Jika perorangan, apakah ia punya pengalaman dan kapabilitas dalam memutar modal investasi, apakah sering mengalami lose atau profit. 
  4. Jika badan usaha, cek izin usahanya, PT atau CV atau Firma. Pastikan kita tahu siapa direksi, manajemen dan struktur organisasi perusahaan tersebut. 
  5. Jika menjanjikan keuntungan 120% dalam setahun atau 10% dalam sebulan, waspadalah, hati2 scam.
  6. Produk investasi yang baik akan memberikan laporan berkala (misal perbulan/per3bulan) perkembangan investasinya.
  7. CATAT, jika nilai investasinya besar lebih dari 50 jt, pastikan ada bukti hitam di atas putih berupa tanda tangan plus materai.
  8. Kalau hanya ada bukti transfer bank, itu tidak cukup. Dan perhatikan kalau tujuan transfer nya tidak atas nama PT tetapi perorangan, segera hindari.
  9. Uang Anda yang dapatkan itu hasil dari jerih payah usaha anda dan kalau  sampai hilang begitu saja krn investasi bodong wahh ngak tau dech harus bilang apa.
  10. Investasi adalah proses dan tujuannya adalah jangka panjang. Sebaiknya tidak mengharapkan keuntungan besar secara instan.
  11. Semakin tinggi potensi keuntungan, akan semakin tinggi pula resiko suatu investasi.
  12. Berinvestasilah di produk yang kita pahami dan mengerti tentang investasi tersebut.
  13. Jangan berinvestasi hanya karena ajakan/bujukan teman/saudara. Dan perhatikan kalau model investasinya pyramid berarti sudah bisa dipastikan scam hanya waktu yang bisa jawab. Kasihan member yang paling bawah.
  14. Semoga investasi anda berhasil dan anda bukan bekerja untuk uang tetapi uang yang bekerja untuk anda.
  15. Kalau resiko investasi bisa dikualitatif dengan rasio (30:70) artinya 30% lose dan 70% untung. Dan kalau ada yang menjanjikan bahwa kita menerima deviden tetap dari jumlah investasi sudah bisa dipastikan itu scam (penipuan investasi). Apalagi perusahaan tersebut alasan nya bergerak di pertambangan emas dan tidak pernah menunjukkan neraca rugi laba kepada setiap calon investornya.
  16. Thx b4 semoga bermanfaat. 
Sumber dari :
http://www.williamperkasa.com/bedakan-resiko-investasi-dan-penipuan