"Jangan meminjam atau meminjamkan." Kata-kata Shakespeare ini telah terbukti benar seiring berjalannya waktu, tidak seperti sebagian besar saran keuangan yang mungkin pernah Anda dengar.
Namun kita banyak terus mengikuti aturan pengelolaan keuangan yang sudah kuno, beberapa di antaranya bahkan sangat buruk untuk dicoba, dan membuat kita lebih boros dan tidak bisa menabung.
Pelajari mana saja tip yang layak dilupakan dan mana saja tip baru yang benar-benar membantu.
1. Seimbangkan kembali portofolio Anda setiap tahun.
Jika Anda memiliki portofolio investasi campuran, seperti tabungan pensiun yang berisi obligasi dan saham, cobalah beli dan tahan pergeseran rasio investasi ini selama beberapa tahun, karena instrumen investasi yang berisiko biasanya tumbuh lebih cepat. "Anda bisa mengambil lebih banyak risiko sekarang, yang tidak akan Anda inginkan saat usia semakin tua," kata Eleanor Blayney, seorang advokat konsumen untuk CFP Board (organisasi yang memberikan sertifikasi kepada para perencana keuangan) dan penulis “Women’s Worth: Finding Your Financial Confidence”.
Untuk menghindari hal tersebut, Eleanor menyarankan agar masyarakat menyiapkan tabungan pensiun untuk kembali menyeimbangkan risiko secara otomatis setiap tahun.
2. Lunasi dulu utang yang termurah.
Jika Anda ingin mendapat dorongan psikologis untuk melunasi utang dan mendapat hasil dengan cepat, perhatikan saran terbaru di atas dari Angie Grainger, seorang perencana keuangan, serta penulis “Principles of Mastery for Wealth and Relationships”.
"Jika Anda membayar Rp1 juta untuk kartu kredit dengan tagihan paling rendah, dan hanya Rp250 ribu untuk dua kartu kredit lainnya, ketika kartu pertama lunas Anda harus membayar Rp1,25 juta untuk membayar kartu kedua. Ketika kartu yang kedua lunas, maka Anda akan membayar utang Rp1,5 juta untuk kartu ketiga," jelasnya. "Melakukan lebih banyak pembayaran untuk utang Anda akan membuat Anda termotivasi sampai Anda melunasi utang tersebut."
4. Asuransi kesehatan Anda adalah hal yang paling utama.
Tidak ada yang menyenangkan saat kehilangan pekerjaan. Tapi itu bukanlah alasan utama kebangkrutan, setidaknya di AS: Krisis kesehatan adalah penyebab utamanya. "Utang secara medis adalah saat Anda tidak memiliki asuransi yang dibutuhkan dan tidak memiliki dana cadangan untuk menutupi biaya yang keluar ketika Anda tidak dapat bekerja karena sakit," kata Blayney.
Solusinya sangatlah jelas: Makan yang benar, berolahraga dan menjaga kesehatan sebaik yang Anda bisa. Tapi yang tidak kalah pentingnya adalah selalu miliki asuransi kesehatan, bahkan jika itu adalah asuransi yang hanya membayar kerugian bencana, dan teruskan asuransi tersebut bahkan jika Anda menjadi pengangguran.
5. Investasi untuk diri sendiri.
Apakah dengan menghabiskan uang sebesar Rp50 juta untuk renovasi kamar mandi akan menghasilkan uang lebih ketika Anda menjualnya suatu hari nanti? Anda mungkin akan balik modal lebih tinggi saat berinvestasi pada diri Anda sendiri.
"Uang yang Anda peroleh sepanjang hidup Anda, dengan memperhitungkan inflasi, kemungkinan akan mencapai $1 juta (setara Rp9,6 miliar)," kata Blayney. "Anda bisa mendapatkan uang yang lebih banyak melalui pendidikan atau pelatihan, yang cenderung merupakan investasi yang lebih baik."
6. Jangan pinjamkan uang kepada orang dekat.
Misalnya saudara Anda memiliki masalah keuangan dan Anda memiliki kemampuan dan keinginan untuk membantu. Meminjamkan uang kepadanya adalah tindakan yang baik, namun secara permanen dapat membahayakan hubungan. "Masalahnya adalah, tidak ada aturan untuk menjaga agar orang tersebut berlaku jujur," ungkap Blayney.
"Jika keuangannya sangat pas-pasan, saudara Anda mungkin akan lebih memilih membayar tagihan internet dan kredit mobil dan bukan membayar utangnya kepada Anda." Jika ini terjadi, potensi perselisihan sangatlah besar. Jadi memberi pinjaman uang kepada anggota keluarga sebaiknya dilakukah hanya jika "Anda siap secara mental dan finansial untuk merelakannya dan menganggapnya sebagai hadiah," saran Blayney.
7. Beli hanya apa yang Anda butuhkan ketika Anda membutuhkannya.
Membeli enam bungkus pasta gigi sekaligus memang lebih murah daripada membeli satuan. Tapi membeli dalam jumlah besar tidaklah menghemat uang secara signifikan. "Anda harus menyiapkan banyak uang tunai," ungkap Grainger. "Uang itu bukanlah uang yang seharusnya ada di saku Anda. Ditambah, ada risiko nyata bahwa Anda tidak akan menggunakan semua yang telah Anda beli."
Dan membeli lebih dapat berarti mengonsumsi lebih banyak. "Anda mungkin bisa mendapat diskon bila membeli sepuluh yogurt sekaligus, tapi kini Anda harus makan semua yoghurt itu sebelum kadaluarsa," kata Grainger. "Saya lebih suka memiliki uang Rp100 ribu daripada dua lusin yoghurt yang saya tidak mau makan," katanya.
8. Berhati-hatilah terhadap diskon menggiurkan.
Sepatu yang Anda dapatkan dengan setengah harga memang bagus. Tetapi jika Anda tidak terlalu membutuhkan barang tersebut, maka Anda akan terpancing untuk menghabiskan uang yang tidak perlu Anda keluarkan. Formulir berlangganan gratis hanya berlaku sampai tenggat waktu yang ditentukan, dan siapa yang ingat tenggat waktu itu?
Dan saat Anda membeli sebuah sofa untuk ruang keluarga dengan bunga cicilan 0 persen selama dua tahun karena Anda tidak mampu membelinya tunai, maka menjelang akhir dua tahun cicilan itu Anda memiliki depresiasi aset karena anak-anak Anda menumpahkan minumannya di sofa tersebut, dan Anda masih harus melunasinya. "Maka itu tidak akan terasa seperti diskon lagi," kata Blayney.
9. Buatlah transaksi perbankan Anda secara otomatis dan periksa sebulan sekali.
Sangat penting untuk menstabilkan keuangan Anda, tetapi memeriksanya dengan menggunakan kertas, pensil dan buku cek merupakan cara yang lama dan tidak efektif. Ada banyak peluang dalam kesalahan perhitungan, dan rasa bosan melakukan pemeriksaan keuangan semacam itu mungkin bisa menghambat Anda melakukan pemeriksaan secara rutin.
ATM tidak seharusnya menjadi satu-satunya sumber Anda untuk mengetahui saldo di rekening, lagipula ada kelemahan dalam informasi mengenai penambahan deposito dan pengambilan debet. Ada cara yang lebih cerdas dengan mendaftar layanan online melalui bank Anda, sehingga Anda dapat memantau pembayaran, penarikan dan deposito dan bahkan menyiapkan tagihan otomatis untuk membayar tagihan bulanan yang tetap.
Anda masih perlu untuk memeriksa akun Anda secara teratur dan pastikan semuanya sudah benar, tapi "komputer tidak membuat kesalahan sebanyak yang dilakukan manusia," kata Blayney, "dan memeriksa transaksi perbankan secara otomatis dapat membantu membuat Anda mendapat lebih banyak informasi tentang kondisi keuangan Anda."