Bom
di kawasan Mega Kuningan yang menghantam Jakarta pada minggu lalu
meninggalkan luka yang dalam bagi masyarakat di Indonesia, terutama
warga Jakarta dan keluarga korban. Musibah yang menimpa seseorang akan
berdampak terhadap kehidupan seseorang terlebih urusan keuangannya.
Satu
hal yang langsung terbersit dalam pikiran bahwa umur manusia tidak ada
yang tahu secara pasti. Namun, yang pasti dapat kita lakukan adalah
berupaya memproteksi kondisi keuangan agar dampak dari musibah menjadi
minimal. Tulisan saya kali ini ingin mengajak Anda mengevaluasi
kebutuhan proteksi dalam rencana keuangan.
Dana Darurat
Dalam
situasi musibah, dana darurat langsung menampakkan kehebatannya.
Tambahan biaya rumah sakit dan pengobatan yang tidak terganti oleh
asuransi kesehatan dari kantor bisa diambil dari pos ini. Pinjaman tunai
dengan bunga selangit juga bisa Anda tangani dengan adanya bantuan dari
dana darurat.
Produk untuk Dana Darurat tentu saja harus
instrumen keuangan yang sangat likuid, aman bahkan idealnya masuk
kategori penjaminan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), dan tidak
fluktuatif. Contohnya adalah tabungan dan deposito. Ini bisa
dikombinasikan dengan reksadana terproteksi atau reksadana pasar uang.
Asuransi Jiwa
Apa
yang akan terjadi pada sebuah keluarga bila kepala keluarganya tidak
lagi dapat memberi penghasilan? Bila kepala keluarga meninggal dalam
usia produktif atau masih hidup tapi dalam kondisi tidak mampu bekerja?
Pembelian
polis asuransi jiwa, merupakan salah satu titik penting dalam
perjalanan keuangan seseorang. Salah dalam mengambil keputusan akan
berdampak buruk terhadap rencana keuangan Anda.
Mengapa?
Asuransi berfungsi sebagai proteksi atas kondisi keuangan. Jangka
waktunya pun umumnya cukup panjang bahkan dapat mencapai seumur hidup.
Salah dalam keputusan pembelian jenis asuransi jiwa, jumlah, serta
perusahaan yang menjual, dapat merugikan keuangan Anda.
Pembeli
asuransi jiwa akan mendapatkan polis asuransi yang memuat mengenai
aturan pembayaran premi dan pembayaran klaim. Polis ini merupakan
perjanjian yang mengikat antara Anda dengan perusahaan yang mengeluarkan
polis (bukan dengan agen asuransi).
Bagi Anda yang sudah
membeli polis asuransi jiwa, pernahkah Anda membaca polisnya? Tahukah
Anda apa saja hak dan kewajiban Anda serta si perusahaan asuransi
tersebut?
Di Indonesia dikenal beberapa jenis asuransi jiwa.
Berikut karakteristik dan kegunaan dari masing-masing polis asuransi
itu: Pertama, asuransi berjangka atau term life insurance. Jenis
asuransi yang paling sederhana dan murni. Anda beli perlindungan untuk
jangka waktu tertentu mulai 1 tahun, 5 tahun, sampai 20 tahun.
Asuransi
ini tidak memiliki nilai tunai, kecuali jenis syariah ada bagi hasil di
akhir masa asuransi. Preminya paling murah diantara polis asuransi
lainnya untuk nilai proteksi yang sama. Cocok untuk individu yang dapat
mengelola porsi investasi untuk kebutuhan keuangannya.
Kedua,
asuransi seumur hidup atau wholelife insurance. Ini memberikan proteksi
seumur hidup. Manfaat asuransi dibayarkan saat pemilik polis meninggal
dunia. Asuransi ini memiliki nilai tunai yang dapat diambil bila polis
asuransi dihentikan sebelum terjadi kematian. Jumlah nilai tunai dijamin
dan tertera dalam polis.
Preminya lebih mahal daripada asuransi
berjangka karena ada komponen tabungan. Sesuai untuk individu yang
kurang disiplin dalam menabung dan ingin memberikan sejumlah tabungan
bagi keluarganya.
Ketiga, asuransi dwiguna atau universal life.
Sering dipasarkan sebagai Asuransi Pendidikan dan Asuransi Pensiun.
Polis asuransi ini umumnya memiliki jangka waktu sampai dengan 25 tahun.
Ciri khususnya memberikan manfaat di setiap beberapa periode.
Sebagai
contoh asuransi pendidikan memberikan manfaat 10% dari nilai
pertanggungan saat si anak lulus SD, lulus SMP, dan lulus SMU. Preminya
paling mahal dibandingkan jenis asuransi lainnya. Hal ini disebabkan
adanya manfaat yang harus dibayarkan secara periodik selain nilai
pertanggungan itu sendiri.
Perusahaan asuransi umumnya
menetapkan secara sepihak tingkat imbal hasil dari unsur tabungannya.
Sehingga, Anda bisa kehilangan peluang mendapat return lebih saat
kondisi pasar keuangan sedang baik.
Yang keempat adalah asuransi
unit-linked atau variable life. Ini adalah jenis asuransi plus investasi
yang umumnya memiliki jangka waktu hingga 20 tahun. Ciri khususnya
adalah Anda memiliki rekening investasi dalam polis asuransi jiwa.
Investasi dilakukan dengan membeli produk unitlink yang dikelola oleh
manajer investasi yang juga mengeluarkan produk-produk reksadana.
Nilai tunai dari polis asuransi tidak dijamin karena sangat bergantung dari harga unitlink yang Anda miliki.
Khusus
untuk jenis asuransi jiwa seumur hidup, dwiguna, dan unit-link, Anda
dapat menambahkan manfaat tambahan atau dikenal dengan istilah rider.
Manfaat tambahan yang ditawarkan bervariasi dari penangguhan pembayaran
premi, manfaat penyakit kritis, manfaat kecelakaan, dan manfaat
kesehatan. Pelajari dengan saksama kebutuhan Anda karena preminya akan
semakin mahal dengan penambahan manfaat.
Membeli asuransi sesuai kebutuhan
Pertanyaan
besar saat membeli polis asuransi adalah jenis asuransi mana yang
sesuai untuk saya dan berapa nilai pertanggungannya. Menentukan nilai
pertanggungan berdasarkan kemampuan membayar premi semata tentu tidak
optimal.
Banyak agen asuransi yang menawarkan polis tanpa
mempelajari terlebih dahulu kebutuhan kliennya. Berdasarkan pengalaman,
pembeli polis akhirnya mengambil keputusan berdasarkan kemampuan
membayar premi atau hanya menghitung tujuh kali pengeluaran rutin
bulanan.
Saya ingin menjelaskan bagaimana cara perhitungan
kebutuhan nilai pertanggungan yang sederhana namun cukup optimal.
Sebutlah Keluarga Doni ingin mengevaluasi kebutuhan asuransi jiwanya
(lihat tabel: Payung demi Masa Depan Keluarga).
Saat ini Doni 35
tahun, menikah dengan 2 anak, memiliki polis asuransi jiwa berjangka 20
tahun dengan nilai pertanggungan 250 juta. Doni ingin memproteksi
kondisi keuangannya sampai masuk umur pensiun yaitu 55 tahun. Oleh sebab
itu, perhitungan biaya hidup rutin menggunakan jangka waktu dari
sekarang hingga Doni pensiun yaitu 20 tahun.
Mengapa hanya 20
tahun? Untuk kebutuhan selama masa pensiun telah dipersiapkan dalam
rencana pensiun yang berbeda. Proteksi asuransi jiwa ini harus ada dalam
rencana keuangan apabila Doni meninggal sebelum usia pensiun, keluarga
masih dapat melanjutkan rencana keuangan yang lain seperti dana
pendidikan dan dana pensiun selayaknya Doni masih hidup.
Berdasarkan
perhitungan total kebutuhan asuransi jiwa Doni adalah Rp 2,1 Milyar.
Sangat jauh dengan nilai pertanggungan saat ini sebesar Rp 250 juta.
Sehingga, Doni sebaiknya meningkatkan nilai pertanggungan dengan
tambahan Rp 1,8 Milyar.
Nah, tentu saja penambahan nilai harus
didukung oleh kemampuan membayar premi. Bila ternyata Doni belum mampu,
maka dia dapat mengetahui perkiraan kondisi keuangan keluarga yang
ditinggalkan bila terjadi resiko kematian dini.
Selain
mengevaluasi nilai pertanggungan, jangan lupa pula untuk selalu
memberikan data terbaru ahli waris polis asuransi. Asuransi Jiwa
merupakan salah satu jenis peninggalan yang tidak dapat dimasukkan
kedalam harta warisan. Jadi, apabila Anda lalai, bisa jadi klaim
asuransi justru jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak diinginkan.
Proteksi
tentu saja diperlukan di setiap rencana keuangan. Dana Darurat dan
Asuransi merupakan senjata yang ampuh untuk memperkokoh keuangan Anda.
Namun, pemilihan produknya harus benar dan tepat guna. Pastikan Anda
paham produk yang dibeli agar tidak merasa tertipu di kemudian hari.
Semoga bermanfaat. Make Your Finance Alive! |
0 komentar:
Post a Comment