Tuesday 4 September 2012

KEBUTUHAN PROTEKSI DALAM PERENCANAAN KEUANGAN


Bom di kawasan Mega Kuningan yang menghantam Jakarta pada minggu lalu meninggalkan luka yang dalam bagi masyarakat di Indonesia, terutama warga Jakarta dan keluarga korban. Musibah yang menimpa seseorang  akan berdampak terhadap kehidupan seseorang terlebih urusan keuangannya.

Satu hal yang langsung terbersit dalam pikiran bahwa umur manusia tidak ada yang tahu secara pasti. Namun, yang pasti dapat kita lakukan adalah berupaya memproteksi kondisi keuangan agar dampak dari musibah menjadi minimal. Tulisan saya kali ini ingin mengajak Anda mengevaluasi kebutuhan proteksi dalam rencana keuangan.

Dana Darurat

Dalam situasi musibah, dana darurat langsung menampakkan kehebatannya. Tambahan biaya rumah sakit dan pengobatan yang tidak terganti oleh asuransi kesehatan dari kantor bisa diambil dari pos ini. Pinjaman tunai dengan bunga selangit juga bisa Anda tangani dengan adanya bantuan dari dana darurat.

Produk untuk Dana Darurat tentu saja harus instrumen keuangan yang sangat likuid, aman bahkan idealnya masuk kategori penjaminan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), dan tidak fluktuatif. Contohnya adalah tabungan dan deposito. Ini  bisa dikombinasikan dengan reksadana terproteksi atau reksadana pasar uang.

Asuransi Jiwa

Apa yang akan terjadi pada sebuah keluarga bila kepala keluarganya tidak lagi dapat memberi penghasilan? Bila kepala keluarga meninggal dalam usia produktif atau masih hidup tapi dalam kondisi tidak mampu bekerja?

Pembelian polis asuransi jiwa, merupakan salah satu titik penting dalam perjalanan keuangan seseorang. Salah dalam mengambil keputusan akan berdampak buruk terhadap rencana keuangan Anda.

Mengapa? Asuransi berfungsi sebagai proteksi atas kondisi keuangan. Jangka waktunya pun umumnya cukup panjang bahkan dapat mencapai seumur hidup. Salah dalam keputusan pembelian jenis asuransi jiwa, jumlah, serta perusahaan yang menjual, dapat merugikan keuangan Anda.

Pembeli asuransi jiwa akan mendapatkan polis asuransi yang memuat mengenai aturan pembayaran premi dan pembayaran klaim. Polis ini merupakan perjanjian yang mengikat antara Anda dengan perusahaan yang mengeluarkan polis (bukan dengan agen asuransi).

Bagi Anda yang sudah membeli polis asuransi jiwa, pernahkah Anda membaca polisnya? Tahukah Anda apa saja hak dan kewajiban Anda serta si perusahaan asuransi tersebut?

Di Indonesia dikenal beberapa jenis asuransi jiwa. Berikut karakteristik dan kegunaan dari masing-masing polis asuransi itu: Pertama, asuransi berjangka atau term life insurance. Jenis asuransi yang paling sederhana dan murni. Anda beli perlindungan untuk jangka waktu tertentu mulai 1 tahun, 5 tahun, sampai 20 tahun.

Asuransi ini tidak memiliki nilai tunai, kecuali jenis syariah ada bagi hasil di akhir masa asuransi. Preminya paling murah diantara polis asuransi lainnya untuk nilai proteksi yang sama. Cocok untuk individu yang dapat mengelola porsi investasi untuk kebutuhan keuangannya.

Kedua, asuransi seumur hidup atau wholelife insurance. Ini memberikan proteksi seumur hidup. Manfaat asuransi dibayarkan saat pemilik polis meninggal dunia. Asuransi ini memiliki nilai tunai yang dapat diambil bila polis asuransi dihentikan sebelum terjadi kematian. Jumlah nilai tunai dijamin dan tertera dalam polis.

Preminya lebih mahal daripada asuransi berjangka karena ada komponen tabungan. Sesuai untuk individu yang kurang disiplin dalam menabung dan ingin memberikan sejumlah tabungan bagi keluarganya.

Ketiga, asuransi dwiguna atau universal life. Sering dipasarkan sebagai Asuransi Pendidikan dan Asuransi Pensiun. Polis asuransi ini umumnya memiliki jangka waktu sampai dengan 25 tahun. Ciri khususnya memberikan manfaat di setiap beberapa periode.

Sebagai contoh asuransi pendidikan memberikan manfaat 10% dari nilai pertanggungan saat si anak lulus SD, lulus SMP, dan lulus SMU. Preminya paling mahal dibandingkan jenis asuransi lainnya. Hal ini disebabkan adanya manfaat yang harus dibayarkan secara periodik selain nilai pertanggungan itu sendiri.

Perusahaan asuransi umumnya menetapkan secara sepihak tingkat imbal hasil dari unsur tabungannya. Sehingga, Anda bisa kehilangan peluang mendapat return lebih saat kondisi pasar keuangan sedang baik.

Yang keempat adalah asuransi unit-linked atau variable life. Ini adalah jenis asuransi plus investasi yang umumnya memiliki jangka waktu hingga 20 tahun. Ciri khususnya adalah Anda memiliki rekening investasi dalam polis asuransi jiwa. Investasi dilakukan dengan membeli produk unitlink yang dikelola oleh manajer investasi yang juga mengeluarkan produk-produk reksadana.

Nilai tunai dari polis asuransi tidak dijamin karena sangat bergantung dari harga unitlink yang Anda miliki.

Khusus untuk jenis asuransi jiwa seumur hidup, dwiguna, dan unit-link, Anda dapat menambahkan manfaat tambahan atau dikenal dengan istilah rider. Manfaat tambahan yang ditawarkan bervariasi dari penangguhan pembayaran premi, manfaat penyakit kritis, manfaat kecelakaan, dan manfaat kesehatan. Pelajari dengan saksama kebutuhan Anda karena preminya akan semakin mahal dengan penambahan manfaat.

Membeli asuransi sesuai kebutuhan

Pertanyaan besar saat membeli polis asuransi adalah jenis asuransi mana yang sesuai untuk saya dan berapa nilai pertanggungannya. Menentukan nilai pertanggungan berdasarkan kemampuan membayar premi semata tentu tidak optimal.

Banyak agen asuransi yang menawarkan polis tanpa mempelajari terlebih dahulu kebutuhan kliennya. Berdasarkan pengalaman, pembeli polis akhirnya mengambil keputusan berdasarkan kemampuan membayar premi atau hanya menghitung tujuh kali pengeluaran rutin bulanan.

Saya ingin menjelaskan bagaimana cara perhitungan kebutuhan nilai pertanggungan yang sederhana namun cukup optimal. Sebutlah Keluarga Doni ingin mengevaluasi kebutuhan asuransi jiwanya (lihat tabel: Payung demi Masa Depan Keluarga).

Saat ini Doni 35 tahun, menikah dengan 2 anak, memiliki polis asuransi jiwa berjangka 20 tahun dengan nilai pertanggungan 250 juta.  Doni ingin memproteksi kondisi keuangannya sampai masuk umur pensiun yaitu 55 tahun. Oleh sebab itu, perhitungan biaya hidup rutin menggunakan jangka waktu dari sekarang hingga Doni pensiun yaitu 20 tahun.

Mengapa hanya 20 tahun? Untuk kebutuhan selama masa pensiun telah dipersiapkan dalam rencana pensiun yang berbeda. Proteksi asuransi jiwa ini harus ada dalam rencana keuangan apabila Doni meninggal sebelum usia pensiun, keluarga masih dapat melanjutkan rencana keuangan yang lain seperti dana pendidikan dan dana pensiun selayaknya Doni masih hidup.

Berdasarkan perhitungan total kebutuhan asuransi jiwa Doni adalah Rp 2,1 Milyar. Sangat jauh dengan nilai pertanggungan saat ini sebesar Rp 250 juta. Sehingga, Doni sebaiknya meningkatkan nilai pertanggungan dengan tambahan Rp 1,8 Milyar.

Nah, tentu saja penambahan nilai harus didukung oleh kemampuan membayar premi. Bila ternyata Doni belum mampu, maka dia dapat mengetahui perkiraan kondisi keuangan keluarga yang ditinggalkan bila terjadi resiko kematian dini. 

Selain mengevaluasi nilai pertanggungan, jangan lupa pula untuk selalu memberikan data terbaru ahli waris polis asuransi. Asuransi Jiwa merupakan salah satu jenis peninggalan yang tidak dapat dimasukkan kedalam harta warisan. Jadi, apabila Anda lalai, bisa jadi klaim asuransi  justru jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak diinginkan.

Proteksi tentu saja diperlukan di setiap rencana keuangan. Dana Darurat dan Asuransi merupakan senjata yang ampuh untuk memperkokoh keuangan Anda. Namun, pemilihan produknya harus benar dan tepat guna. Pastikan Anda paham produk yang dibeli agar tidak merasa tertipu di kemudian hari. Semoga bermanfaat. Make Your Finance Alive!

0 komentar:

Post a Comment