Kita pasti sangat tidak mau memiliki utang. Apalagi sampai harus dikejar debt collector. Perbandingan antara utang dengan aset/kekayaan yang kita miliki idealnya kurang dari 50%, itupun
kita lihat lagi, apakah utang tersebut lebih banyak utang produktif atau
kebanyakan malah hutang konsumtif.
Sebelum membahas
lebih lanjut, terlebih dahulu kita harus bisa membedakan utang tersebut
jenis utang produktif atau utang konsumtif. Gampangnya, jika kita
membeli suatu
barang/jasa yang nilai dan manfaatnya terasa sangat besar dan nilai dari
barang/jasa tersebut bisa bertambah atau menciptakan nilai tambah
dikemudian
hari maka itu adalah utang produktif. Contoh:membeli rumah dengan KPR.
Namun
jika kita membeli sesuatu hanya untuk memenuhi keinginan dan bukan kebutuhan,
apalagi demi menunjang gaya hidup, dan dengan utang tersebut tidak ada nilai tambahnya sama
sekali bahkan cenderung membebani keuangan kita dimasa depan, maka dapat
dipastikan itu adalah jenis utang konsumtif yang harus dihindari.
Jika yang Anda
miliki adalah utang produktif dengan porsi perbandingan utang dengan kekayaan
sedikit diatas 50%, jika Anda masih muda dan usia masih produktif untuk bekerja tidak masalah menurut saya, bahkan memacu Anda untuk lebih semangat
dalam bekerja.
Tentunya dalam melunasi utang produktif ini harus enjoy. Sebaliknya, walau Anda masih muda, namun
mudah sekali stress maka tetap porsi utang produktif berbanding dengan
kekayaan harus dibawah 50%
Nah, jika yang Anda
miliki ternyata utang konsumtif ini yang harus diwaspadai. Saya menyarankan
untuk Anda segera dalam melunasi utang konsumtif ini. Berikut adalah tips
untuk melunasi hutang konsumtif yang nilainya besar:
1.
Tanamkan dalam hati bahwa Anda
bertekad untuk melunasi semua utang tersebut, dan terus berpikir positif bisa
melunasi hutang tersebut.
2.
List daftar utang dan bagilah utang tersebut dalam beberapa kelas bunga/denda yaitu utang dengan bunga
tinggi, sedang, rendah dan tanpa bunga.
3.
Tingkat kenyaman seseorang untuk
membayar utang sebenarnya adalah tidak melebihi 35% dari pendapatan perbulan,
namun pada kasus khusus seperti ini, semakin besar bisa mengangsur untuk
membayar utang akan semakin baik. Dayagunakan semua aset lancar yang ada untuk
membayar utang konsumtif, terutama yang bunganya paling tinggi terlebih dahulu.
4.
Untuk sementara hiduplah dengan
gaya hidup paling minimal yang Anda bisa. Memang ini sebuah pilihan sulit,
namun ibarat minum obat, walau pahit tetap harus diminum. Begitupun dengan
penanganan utang konsumtif ini. cara ini harus ditempuh, sehingga sisa uangnya
bisa digunakan untuk membayar utang.
5.
Cobalah minta keringanan dengan
pihak kartu kredit, sertakan bukti bahwa memang tidak sanggup membayar pokok+bunganya
saat ini, namun tetap beritikad baik untuk membayar pokoknya. banyak orang yang
menempuh jalan ini dan ternyata berhasil hanya membayar pokoknya saja plus
diberikan keringanan untuk mengangsur.
6.
Jalankan komitmen pembayaran
hutang point no 3, yaitu membayar utang
dengan bunga tinggi terlebih dahulu sampai lunas atau porsi yang lebih besar. ini
untuk menghindari utang yang menggulung yang akan membebani arus kas Anda tiap
bulannya. Utang dengan tingkat bunga sedang dan kecil tetap harus dibayar
sejumlah minimalnya. Ini untuk menghindari dikejar-kejar debt collector. Tentu Anda tidak ingin berurusan dengan para debt collector bukan?
7.
Setelah utang dengan tingkat
bunga paling tinggi lunas, maka lunasi utang dengan tingkat bunga sedang lalu
rendah kemudian utang tanpa bunga.
8.
Sejalan dengan semua upaya yang
dilakukan maka carilah pekerjaan sampingan atau penghasilan tambahan
yang
dikuasai, jika nominal hutang sangat besar, ini untuk mempercepat
pelunasan utang. pekerjaan sampingan/penghasilan tambahan ini bisa
bermula dari hobi
atau keahlian lain yang Anda miliki
9.
Jika memang jumlah utang sangat
besar, lihat lagi daftar aset yang
dimiliki apakah ada yang bisa dicairkan atau dijual untuk membayar utang
dengan bunga. Biasanya orang-orang merasa sayang akan asetnya jika harus
dipergunakan untuk membayar utang namun mari kita hitung-hitungan. Seandainya
Anda punya deposito dengan tingkat bunga atau bagi hasil hanya 4%/tahun (net
setelah potong pajak) sedangkan bunga kartu kredit bisa 36% pertahun bahkan
lebih karna bunga berbunga, maka sudah jelas RUGI jika tetap menahan deposito
dengan bunga hanya 4%/tahun. Untuk menjual barang berharga lainnya memang harus
TEGA untuk masa depan dan kenyamanan Anda sendiri
10.
Jika telah lunas, berjanjilah pada
diri sendiri untuk tidak terjebak dalam utang konsumtif lagi. jujur lah pada diri sendiri mengenai kesanggupan gaya
hidup yang saat ini dimiliki. dan jika meggunakan kartu kredit, bayarlah sampai
lunas sebelum jatuh tempo. Buat anggaran terpisah untuk belanja dan
bersenang-senang/shopping account
Langkah selanjutnya adalah mulailah membuat
perencanaan keuangan untuk pribadi dan keluarga (jika sudah berkeluarga), untuk
kehidupan yang lebih nyaman dan tentram. bisa dengan membuat perencanaan
sendiri atau menggunakan jasa perencana keuangan.
Sumber dari :
http://www.aktual.co/tatadana/begini-cara-mengelola-utang-menggunung-