Saturday 5 April 2014

Merencanakan Keuangan Pasangan Yang Telah Menikah

Kalau Anda baru menikah, kami ucapkan selamat. Tapi jangan terpaku menjadi raja dan ratu semalam, karena pekerjaan rumah nan sulit membentang di depan mahligai perkawinan Anda. Salah langkah bisa runyam.

"Mengelola keuangan pada saat bujangan dan menikah sangatlah berbeda," kata Devino Rizki Arfan (www.devinorizki.com), seorang perencana keuangan independen. "Sebab, setelah menikah banyak perubahan pola pikir keuangan yang harus dilakukan."

 Devino menyoroti berbagai hal yang berhubungan dengan keuangan, mulai dari berbagi rekening bank, menetapkan tujuan keuangan, asuransi , dan masih banyak lagi. Dan karena uang merupakan hal yang cukup emosional – dan salah satu penyebab utama perceraian – keberhasilan pernikahan Anda juga  ditentukan oleh kebiasaan keuangan yang Anda dan pasangan bangun sejak awal.

Untuk membangun permulaan yang baik, Devino membagi 10 langkah jitunya:

 Mulai Menabung. Anda mungkin telah menghabiskan seluruh tabungan untuk melangsungkan pernikahan. Nah sekarang waktunya untuk membangun kembali. Sebagai awal, kumpulkan paling tidak sebanyak 6 bulan pengeluaran bulanan sebagai dana darurat. Selain itu mulai juga perencanaan pensiun Anda dari tempat kerja dengan menginvestasikan uang dalam portofolio yang terdiversifikasi sesuai dengan tujuan keuangan keluarga.

Ucapkan selamat tinggal pada rekening terpisah. Ketika telah menikah, uang bukan milikmu atau milikku, tapi milik berdua. Buatlah satu rekening giro atau tabungan untuk tujuan keuangan bersama.

 Perbarui penerima manfaat. Ubah semua penerima manfaat pada polis asuransi, program pensiun, reksadana, dan surat berharga lainnya dengan nama pasangan Anda. Hal ini sebenarnya tidak mutlak dilakukan, terutama apabila Anda dan pasangan belum mempunyai anak. Namun terkadang sangat diperlukan, terutama apabila Anda tidak punya orang lain lagi untuk dipercaya.

Utang. Jika pasangan Anda belum tahu menahu tentang utang Anda, hal tersebut lebih baik dibicarakan. Dengan demikian Anda dapat memutuskan bagaimana Anda berdua akan melunasi pinjaman tersebut

Cari tahu ke mana uang Anda habis. Anda dan pasangan perlu bekerja sama untuk melacak pengeluaran keluarga. Lebih mudah untuk melakukan evaluasi dan mencapai tujuan keuangan bila Anda mengerti dengan saksama kemana saja uang dihabiskan dan bagaimana pola pengeluaran.

Buat kesepakatan tentang pengeluaran keluarga. Seperti layaknya lajang, Anda berdua pasti telah mendapatkan dan menghabiskan uang selama bertahun-tahun tanpa berkonsultasi pada siapa pun. Sayangnya hari-hari tersebut akan berakhir setelah menikah. Bisa dicoba untuk mendiskusikan dengan pasangan tentang pendekatan dan kebiasaan Anda untuk menangani uang. Apakah satu orang pemboros dan satu lagi hemat? Buatlah aturan untuk menangani perbedaan, mungkin menetapkan batas pengeluaran bulanan untuk setiap orang atau menjanjikan untuk menyimpan sejumlah tertentu setiap bulan untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Prioritaskan pembelian. Bagian dari menikah berarti bersama-sama memutuskan bagaimana membelanjakan uang Anda. Buatlah daftar pembelian yang akan datang – biaya sekolah anak, rumah, mobil, furnitur ruangan atau hewan peliharaan - dan memprioritaskan mereka daripada pengeluaran lain.

 Konsolidasi kartu kredit Anda. Hindari memiliki kartu kredit lebih dari yang Anda butuhkan. Hal ini juga membuat lebih mudah untuk melacak pengeluaran rumah tangga.

Beli asuransi jiwa. Jika pendapatan Anda berdua dipakai untuk membayar pengeluaran bulanan Anda - dan sebagian besar pasangan melakukan - pastikan Anda berdua memiliki asuransi jiwa yang cukup untuk saling melindungi. Hal ini mutlak dilakukan apabila Anda berdua sudah mempunyai tanggungan, misalnya anak atau orang tua.

Mengatur dokumen. Pastikan Anda berdua tahu di mana dokumen penting disimpan. Ini termasuk akte kelahiran dan pernikahan, kartu Jaminan Sosial, bank dan informasi rekening investasi, dan catatan pajak. Hal ini memudahkan kita untuk mencari dokumen tersebut saat dibutuhkan.

Sumber dari :
http://www.readersdigest.co.id/uang/perencanaan.keuangan/10.cara.mengatur.keuangan.setelah.menikah

Wednesday 2 April 2014

Cara Berinvestasi Di Masa Pensiun

Bagi Anda yang terbiasa aktif dan selalu menyibukkan diri dengan berbagai rutinitas, memasuki masa pensiun bisa membuat Anda merasa terbatasi dalam banyak hal. Tapi jangan khawatir, ada banyak hal baru yang bisa mulai Anda lakukan, dan salah satunya adalah investasi. Investasi memungkinkan Anda untuk tetap produktif di usia lanjut, serta membuat Anda tetap stay up to date dengan informasi terkini untuk kebutuhan investasi Anda.

Jika Anda ingin memulai investasi sekarang, Anda mempunyai banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi seputar produk-produk investasi yang ditawarkan oleh berbagai lembaga keuangan. Anda juga dapat mengurus investasi Anda sendiri secara aktif. Untuk modal awalnya, bisa menggunakan sebagian dari tabungan Anda atau dana pensiun Anda. Tapi ingat, jangan pakai semua tabungan atau dana pensiun Anda ya! Yang paling penting adalah memenuhi kebutuhan hidup Anda sehari-hari. Baru kemudian sisanya Anda alokasikan untuk investasi.

Nah, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan.

1. Lakukan brainstorming
Jangan ragu untuk meminta saran mengenai pilihan investasi, termasuk pada yang lebih muda. Diskusikan ide bisnis atau tren produk investasi terkini serta kondisi ekonomi agar rencana Anda matang dan resiko dapat diminimalisasi. Brainstorming ini dapat dilakukan dengan kawan, anak, kenalan, atau dengan penasehat keuangan.

2. Collaborate!
Anda dapat berkolaborasi dengan pihak lain, baik dari segi dana maupun manajemen investasi. Anda bisa mengajak mantan kolega anda atau bahkan keluarga anda. Dengan kolaborasi, beban Anda akan sedikit berkurang dan kemungkinan investasi Anda berkembang akan semakin besar. Yang penting, pastikan bahwa secara visi, rekan Anda adalah orang yang cocok dengan kebutuhan investasi Anda, dan bahwa Anda dan rekan dapat bekerja sama dengan baik.

3. Pilih investasi yang mudah cair
Likuiditas adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan investasi di masa pensiun. Pilih investasi yang likuid, relatif aman, dan bila memungkinkan memiliki interest yang tinggi. Contoh investasi seperti ini adalah obligasi pemerintah dan deposito yang memiliki hasil yang jelas dan aman. Jangan berinvestasi pada tanah yang sulit dicairkan atau kendaraan yang harganya terus

4. Do your thing
Bila Anda memutuskan untuk membuka bisnis, pilihlah bisnis dimana Anda merasa senang melakukannya, dan Anda merasa yakin akan kemampuan Anda untuk mengelolanya. Kebanyakan pensiunan memilih bisnis properti seperti kos-kosan, agrobisnis, dan transportasi. Namun, Anda juga dapat melakukan hobi anda. Misalnya, Anda dapat membuka taman bacaan bila Anda memiliki koleksi buku yang berlimpah atau membuka kursus piano bila Anda handal dalam memainkannya.

Seberapapun keinginan Anda untuk “menghasilkan uang” setelah memasuki masa pensiun, ingatlah bahwa yang terpenting saat ini adalah berbahagia dan menikmati hidup Anda. Saat anak dan cucu sudah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, maka yang perlu Anda pikirkan adalah diri Anda dan pasangan saja. Jangan tergoda dengan hasil yang besar dalam waktu singkat, karena pada dasarnya prinsip investasi adalah high risk-high gain, low risk-low gain. Jika Anda ingin mendapatkan hasil yang besar, otomatis resikonya besar. Sementara saat ini Anda tidak terlalu membutuhkan hasil yang besar, dan sebaiknya tidak mengambil investasi yang beresiko besar.

So, enjoy life and enjoy your investment!

Sumber dari :
http://mywealth.co.id/topic/4-kiat-investasi-setelah-pensiun/

Monday 31 March 2014

Cara Memperbaiki Kondisi Keuangan


Ayo, perbaiki kondisi keuangan dengan tips berikut:
  1. Financial Check Up. Datalah jumlah aset, hutang, serta pos-pos penggunaan penghasilan Anda. Jika ada hutang kartu kredit lebih dari 50% jumlah aset finansial, segera lunasi!
  2. Lunasi hutang “jahat.” Bila hutang kartu kredit Anda bunganya dalam setahun 60%, itu termasuk hutang “jahat” yang harus segera dilunasi dengan bonus tahun baru Anda!
  3. Buat rencana keuangan. Diskusikan bersama pasangan, target-target finansial yang ingin dicapai kurang dari 1 tahun hingga di atas 10 tahun, mencakup tujuan, besar kebutuhan dana, kapan diwujudkan, dan sumber dana.
  4. Pilih produk investasi yang tepat. Gunakan simpanan untuk tujuan jangka pendek, menabung untuk tujuan di atas 3 tahun, dan investasi untuk tujuan di atas 5 tahun.
  5. Pilih produk proteksi sesuai kebutuhan. Pilih asuransi jiwa dan asuransi kesehatan yang murni, tanpa embel-embel investasi. Tujuannya agar premi yang Anda bayar lebih efisien.
Selamat mencoba!

Sumber dari :
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/keluarga/Keuangan/5.resolusi.finansial

Ingin Bebas Krisis Financial ?

Ingin bebas krisis finansial? Ikuti strategi Perencanaan Keuangan dari Ligwina Hananto dalam bukunya "Plan Now"
  1. Biasakan cermat mengelola uang, manfaatkan investasi berkala, tentukan tujuan finansial utama dan tujuan finansial lainnya.
  2. Mulai mengubah dan mengaktifkan uang. Siapkan dana darurat dan dana cadangan, raih tujuan finansial terdekat -jangka pendek dan menengah- serta tambah dana darurat hingga lebih dari 12 bulan.
  3. Alokasi dana pembelian aset aktif. Awali dengan menambah pengetahuan tentang keuangan, mencari lokasi informasi alternatif aset aktif (bisnis, properti, surat berharga) setelah itu baru action.
  4. Menerima pendapatan pasif. Beli aset aktif dan mulailah menerima pendapatan pasif sehingga jumlahnya  - lama-lama -  setara dengan pengeluaran bulanan Anda. Sambil menunggu, teruslah mencari informasi alternatif aset aktif. Anda disebut mencapai tujuan finansial dan bebas secara finansial bila pendapatan pasif Anda lebih besar daripada pengeluaran bulanan. Hore!

Sumber dari :
 http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Keuangan/strategi.perencanaan.keuangan

Saturday 7 December 2013

DUA HAL UNTUK MENYIASATI INFLASI





Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada pertengahan tahun ini mau tidak mau menyeret kenaikan harga-harga secara umum. Bukan hal mudah untuk dihadapi, apalagi jika pendapatan saat ini tidak ikut meningkat.

Lalu apa yang harus dilakukan?

Dalam keuangan, hanya ada dua hal yang bisa dilakukan ketika inflasi menghampiri:

1) Tambah pendapatan
Menambah pendapatan dapat dilakukan dengan tambahan pekerjaan sampingan, berbisnis atau dengan mengaktifkan aset yang dimiliki. Misalnya, memiliki rumah yang kosong bisa disewakan untuk menambah pemasukan. Atau bila memiliki keterampilan  tertentu juga bisa menambah pendapatan Anda.

2) Kurangi satu atau dua pos pengeluaran yang ada saat ini
Kenapa harus dikurangi pengeluaran-pengeluaran yang ada? Karena dengan asumsi pendapatan Anda jumlahnya tetap sedangkan pengeluaran bertambah, maka harus ada pos  yang dikorbankan.

Tabel berikut ini adalah tabel pemasukan dan pengeluaran yang biasanya terjadi dalam keuangan keluarga. Jika diteliti lebih lanjut, maka pos seperti rumah tangga, transportasi, anak dan cicilan adalah pos yang pastinya akan meningkat seiring inflasi. Jika pos ini direm atau dikurangi, misalnya dengan menghemat penggunaan listrik, berhemat dalam pengeluaran untuk makan sehari-hari, naik transportasi umum dan lainnya, tentu akan lebih baik. Namun, jika memang pos pengeluaran tersebut terpaksa ikut naik karena inflasi, maka harus disiasati.

Pos pengeluaran yang bisa disiasati adalah tabungan/ investasi dan pribadi. Untuk tabungan sangat disarankan untuk tetap dilakukan, idealnya sebanyak 10 persen dari pemasukan total. Karena bagaimana pun, kebutuhan masa depan (dana pendidikan anak, dana pensiun, dana darurat dan tujuan lain) juga banyak dan tidak bisa ditunda kecuali ada hal-hal lain. Sedangkan isi dari pos pribadi adalah hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan diri pribadi kita, seperti makan di luar, entertainment, beli tas, sepatu, kosmetik, anggota pusat kebugaran, pulsa telepon selular dan lainnya. Pos pribadi adalah pos yang kalo dikurangi tidak akan mengganggu ketentraman hidup, hanya hidup jadi tidak terlalu seru .

Dengan mengurangi  satu atau dua pos pengeluaran, maka Anda tetap bisa menabung dan hidup. Jika memang ingin gaya hidup tetap seperti sediakala meski inflasi terjadi, maka tingkatkan pemasukan Anda!  Karena hanya dengan dua hal itu inflasi  bisa disiasati.

Selamat bersiasat!

Sumber dari :
 http://id.she.yahoo.com/dua-cara-menyiasati-inflasi