Saturday 22 June 2013

MENGELOLA CASHFLOW DALAM BISNIS UNTUK MENINGKATKAN LABA


Mengelola cashflow harus seoptimal mungkin sehingga bisa meningkatkan laba. Ada beberapa cara yang Anda bisa gunakan untuk mengelola Cashflow dalam bisnis, diantaranya adalah :

 1.    Minimalkan STOK
Karena STOK bisa diartikan sebagai uang Anda yang berhenti. Jika kuantitas STOK banyak dan yang melakukan pembelian sedikit maka STOK yang masih ada tidak akan menghasilkan uang dan akan menjadi pengeluaran yang sia-sia karena biaya produksi yang telah dikeluarkan.

2.    Utamakan Terima Uang Didepan.
Utamakan sistem seperti ini dengan sistem seperti Anda sudah punya modal besar untuk kedepannya. Maka Anda harus meminimalisasi pembeli yang melakukan pembelian secara kredit karena tidak semua pembeli dapat melakukan pembayaran atau cicilan dengan tepat waktu.

3.    Pastikan Cash In LEBIH BESAR daripada Cash Out.
Jangan sampai pengeluaran Anda lebih besar dari pemasukkan Anda. Anda tidak menginginkan situasi seperti ini, bisnis yang dijalankan pasti diharapkan dapat membawa keuntungan yang besar.

4.    Alokasikan
Alokasikan pendapatan Anda, agar lebih terstruktur, misalnya dari 100% pendapatan Anda = 10% untuk ternak uang, 20% untuk cadangan, 70% untuk operasional.

5.    Bila Hutang, pastikan Cashflow mampu membayar
Yang dimaksud dalam hal ini, jika pada akhirnya ada yang menghutang pastikan bahwa orang tersebut akan membayar tepat waktu dan sesuai dengan nominal yang telah ditentukan

6.    Management Cash Flow Penerimaan
Contohnya saja bisa dari Pendapatan Operasional. Lakukan pengelolaan dan pengaturan arus kas dari segi pendapatan sehingga Anda bisa tahu dari mana saja arus kas masuk berasal.

7.    Management Cash Flow Pengeluaran
Contohnya saja bisa dari Pengeluaran. Lakukan pengelolaan dan pengaturan terhadap pengeluaran yang terjadi sehingga Anda bisa tahu arus kas yang keluar digunakan untuk apa saja.

Sekian artikel tentang mengelolah cashflow, semoga bermanfaat. 

Salam Dahsyat!

Sumber dari : www.tribunnews.com

Friday 21 June 2013

PENTINGNYA PERANAN ISTRI DALAM MENGELOLA KEUANGAN KELUARGA


Peranan perempuan di dalam rumah tangga masa kini tidak hanya sekadar menjadi sosok yang mengasuh, mendidik anak-anak serta mengurus suami dan rumah. Perempuan juga memiliki peran dalam mengelola keuangan keluarganya. Jika pria merupakan kepala keluarga, maka perempuan merupakan leher yang menentukan ke mana arah kepala bergerak.

Pada dasarnya perempuan lebih detil dalam mengurus keuangan keluarga. Oleh karena itu, di dalam rumah tangga, perempuan seringkali berperan sebagai “Mama Bos” yang memegang tanggung jawab mengelola keuangan keluarga. Pria sebagai suami boleh jadi pintar dalam hal memperoleh uang tetapi harus diimbangi dengan istri yang juga pandai mengatur uang sehingga kondisi keuangan keluarga tetap sehat.
 
Adapun peranan perempuan sebagai istri yang mengelola keuangan keluarga antara lain sebagai berikut:

1. Mengatur keseimbangan cash flow, baik cash flow bulanan maupun tahunan. Langkah awalnya dengan cara mencatat penghasilan dan pengeluaran. Dengan memiliki pencatatan, akan diketahui jelas ke mana saja penghasilan terpakai, seberapa besar pengeluaran rutin dan pribadi serta cicilan utang (jika ada). Alokasikan pendapatan ke dalam pos-pos pengeluaran dengan bijak sehingga memiliki sisa. Cash flow yang sehat memiliki sisa minimal 10% yang dapat dialokasikan untuk tabungan atau investasi.

2. Memiliki kemampuan menentukan skala prioritas. Contoh sederhananya adalah dapat membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang hanya sekadar keinginan (needs or wants). Hal ini dapat diimplementasikan dalam pengaturan pengeluaran rutin bulanan. Dahulukan apa saja yang benar-benar menjadi kebutuhan.

3. Mengalokasikan sisa cash flow untuk ditabung atau investasi. Sisa cash flow dapat ditabung untuk tujuan finansial jangka pendek (idealnya di bawah tiga tahun) atau diinvestasikan jika memiliki tujuan jangka menengah atau jangka panjang. Agar tidak ketinggalan dalam hal investasi, wanita dapat memanfaatkan berbagai akses informasi untuk menambah pengetahuannya.

4. Cermat mengelola aset yang sudah dimiliki dan terus mengasah kemampuan untuk membuat aset tersebut berkembang dan menjadi optimal sesuai tujuan finansial keluarga. Hal ini bisa didapat melalui pengalaman anggota keluarga lainnya maupun orang lain yang sudah berpengalaman.

Perempuan yang cerdas dalam mengelola keuangan keluarga akan memberi dampak besar bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan keluarganya. Telah banyak contoh kasus keluarga yang terlibat masalah keuangan akibat suami atau istri yang berperilaku tidak bijak terhadap uang yang dimiliki.

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa istri ibarat leher bagi kepala suami, maka sudah sepatutnya istri dapat membantu mengarahkan suami, menjadi partner suami, mengambil porsi dalam mengelola keuangan keluarga sehingga kondisi keuangan semakin membaik ke depannya.

So, para Kartini abad 21, siap terima tantangan kelola keuangan keluarga? Selamat mencoba dan semangat mengimplementasikannya, ya!

Sumber dari : www.qmfinancial.com

TIPS-TIPS SUKES DALAM BERINVESTASI OLEH MILIARDER WARREN BUFFET


Miliarder Warren Buffet memang dikenal sebagai investor paling sukses dalam sejarah. Buffet pun membagi tips-tips sukses dalam berinvestasi terbaiknya.

Dalam setiap pembicaraannya di televisi, media cetak, media online, hingga di media sosialnya, Buffet sering melontarkan tips-tips berinvestasi yang pasti menjadi acuan investor di dunia. Berikut 10 tips Warren Buffet tentang investasi terbaiknya, sebagaimana dirangkum dari www.businessinsider.com:

1. Jauh lebih penting membeli perusahaan yang bagus di harga yang wajar daripada harga yang tinggi.

2. Anda tidak perlu jenius untuk berinvestasi bagus. Anda tidak perlu menjadi ilmuwan yang paham tentang seluk beluk investasi. Investasi bukanlah sebuah permainan bahwa orang yang punya IQ tinggi bisa mengalahkan IQ rendah. Namun untuk bisa berinvestasi, Anda hanya perlu mengerti dan paham tentang pasar, portofolio, dan seluk beluk perusahaannya.

3. Jangan beli saham hanya karena orang lain membencinya. Saat membeli saham, pikirkan dengan baik-baik saham tersebut. Lihat portofolio perusahaan dan potensi pasarnya.

4. Waktu terbaik beli perusahaan adalah saat perusahaan itu bermasalah.

5. Jangan tertipu keuntungan besar. Garis antara investasi dan spekulasi tidak berbeda jauh. Namun, garis itu tidak pernah terang dan jelas.

6. Berpikir jangka panjang. Investor berpikir jangka panjang, sedangkan spekulan adalah investor jangka pendek. Jadi, berinvestasilah minimal 5 tahun, 10 tahun, atau di atas 25 tahun.

7. Selamanya adalah waktu yang pas untuk memegang produk investasi. Ketika Anda memiliki porsi investasi bisnis yang bagus dengan manajemen yang bagus, maka cara terbaiknya adalah memegang (investasi tersebut) selamanya.

8. Belilah bisnis yang dapat dijalankan dengan mudah. Belilah saham atau investasi yang mudah dijalankan, bahkan oleh orang idiot sekalipun. Cepat atau lambat, investasi itu akan membuahkan hasil.

9. Investor harus bisa membedakan antara kegembiraan dan biaya yang harus ditanggung saat membeli investasi. Dua hal ini adalah musuh saat berinvestasi. Tipsnya, cobalah untuk menjadi takut saat orang lain serakah, tapi serakahlah hanya ketika orang lain takut.

10. Tidak harus berpindah saat ada kesempatan. Pasar saham adalah permainan. Jadi, tidak harus berpindah portofolio saat harga saham jatuh. Anda lebih baik menunggu atau berkonsultasi dengan manajer keuangan Anda. Jadi saat Anda memutuskan untuk pindah (portofolio), memang Anda memutuskan untuk mencari keuntungan terbaik.

Sumber dari : www.female.kompas.com


HATI-HATI DENGAN INVESTASI BODONG !


Akhir akhir ini marak terkuak kedok investasi bodong, apa saja sih ciri cirinya ? Yuk kita simak salah satu kultuit ciri ciri #InvestasiBodong salah satunya berkedok Investasi Emas. Investai Bodong ini sangat merugikan nasabah karena terbukti raibnya dana dana nasabah yang tergiur bunga tinggi yang fix serta cepat.

1.Hukum Investasi adalah High Risk  High Return,Low Risk Low return itu benar adanya, Investasi Bodong itu menyatakan High Return dan Low Risk.

2.Sering Investasi Bodong itu, tidak ada aset jelas yang jadi jaminan investor

3.Untuk memberikan return kepada investor, Investasi Bodong,biasanya menggunakan skema Ponzi.Return yang diambil dari duit duit kita juga.

4.Pada Investasi Bodong berkedok Emas ini jelas benar kecurigaannya, emas mereka harganya 25% diatas pasar, memberi returnnya 2% per bulan.

5.Ciri ciri Investasi Bodong adalah mereka tidak terdaftar dilembaga pengawas resmi lembaga keuangan.Tapi mereka punya izin? teliti dulu di BAPEPAM.

6.Karena setiap lembaga yang mengumpulkan uang dari masyarakat harus terdaftar di Bapepam.Kalau tidak, tanggung sendiri akibatnya

7.Investasi Bodong biasanya pemiliknya berasal dari negara negara tetangga yang tidak jelas asal usulnya, atau dari negara antah berantah yang mengaku bebas pajak.

8.Menyedihkan, bahwa rendahnya literasi keuangan orang indonesia dijadikan sasaran empuk oleh Mafia Investasi Bodong ini.

9.Makin menyedihkan lembaga agama kerap dibawa bawa untuk menghalalkan investasi bodong ini.

10.Umur perusahaan Investasi bodong ini biasanya tidk bertahan lama, bertahan 5 tahun saja sudah sebuah prestasi.

Jadi teliti sebelum membeli dalam investasi juga berlaku, kenalilah ciri cirinya.Belajar dari pengalaman, agar tidak ada lagi korban berikutnya dari modus  investasi bodong berkedok emas ini.

Sumber dari : www.zelts-consulting.com

Thursday 20 June 2013

BERBAHAYAKAH KARTU KREDIT DIPAKAI UNTUK MODAL BISNIS ?


Tawaran kartu kredit berlimit besar semakin banyak di pasar. Bahkan, ada yang khusus menyasar entrepreneur kelas rumahan atau UKM. Mengembangkan usaha bermodal utang konsumtif pun menjadi alternatif. Bukan hal haram, namun perlu hitungan cermat agar tak terjebak cekikan bunga hingga merugi.
 
Bukan rahasia lagi jika mengajukan kredit usaha ke bank tidaklah semudah mendapatkan pinjaman konsumtif, seperti kredit pemilikan kendaraan bermotor apalagi sekadar kartu kredit. Pengusaha kelas rumahan atau usaha kecil dan menengah (UKM), terlebih yang baru sampai di tahap merintis, rada mustahil mendapatkan kredit modal kerja di perbankan.

Maklum, bank lazim mensyaratkan keterangan tentang usaha yang sudah dimiliki si calon debitur dan sudah berapa lama  usaha yang tengah Anda ajukan kreditnya itu. Alhasil, sulit bagi perintis usaha mendapatkan talangan modal dari bank.

Namun, bukan berarti kesempatan memperoleh kredit untuk pengembangan usaha benar-benar tertutup. Bagaimanapun, bank berkepentingan menyalurkan kredit agar bisa mendapatkan laba.

Anda masih bisa memanfaatkan jenis kredit atau utang bank lain untuk mendukung permodalan usaha, yaitu kredit tanpa agunan (KTA) atau kartu kredit. Yang terbaru adalah tawaran produk anyar dari Bank Danamon, akhir Mei lalu.

Bank, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh BUMN Singapura, Temasek, ini menawarkan kartu kredit yang khusus menyasar kalangan entrepreneur. “Sifat produk ini adalah by invitation. Jadi, Danamon menawarkan pada nasabah terpilih, yaitu nasabah tabungan FlexiMax minimal selama enam bulan,” jelas Bimo, bagian layanan pelanggan Danamon yang dihubungi KONTAN.

Nasabah produk ini bisa menikmati fitur kartu kredit berlimit tinggi hingga Rp 500 juta. “Kartu kredit ini adalah jawaban dari survei ke pengusaha yang membutuhkan dana tunai cepat agar perputaran bisnis berjalan lancar,” jelas Sonny Wahyubrata, Head of Product Management Danamon.

Tarif bunga transaksi tarik tunai kartu kredit ini dibanderol 2,75% per bulan. Adapun, transaksi ritel dibebani bunga sebesar 2,5% per bulan. Biaya tahunan dibebaskan untuk nasabah FlexiMax.

Jika dibandingkan dengan bunga kartu kredit lain yang lazim dibanderol 2,95% per bulan dengan limit terbatas, tawaran produk baru Danamon ini boleh jadi cukup menarik. Namun, seberapa ekonomiskah memanfaatkan utang konsumtif sebagai alternatif modal usaha?

Utang berharga mahal

Sejatinya, Danamon bukanlah satu-satunya bank yang menawarkan kartu kredit untuk pelaku usaha yang butuh likuiditas bagi bisnisnya. Bank BNI  Syariah, sebagai misal, sudah lama menawarkan kartu sejenis bernama Hasanah Card.

Namun, limit kartu pembiayaan ini maksimal hanya Rp 50 juta. “Sebenarnya tidak sebatas ke pebisnis saja, semua kalangan bisa asal memenuhi persyaratan,” ujar Imam T. Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah.
Beberapa kalangan bahkan biasa memanfaatkan KTA untuk menambah permodalan, meski bunganya sangat mahal. Berbahayakah?

Sebetulnya, dalam dunia bisnis, memanfaatkan utang sebagai salah satu sumber modal pengembangan usaha sudah lazim dilakukan. Mulai dari pengusaha kelas UKM hingga pengusaha global, banyak yang memanfaatkan utang sebagai modal pengembangan usaha.

Namun, bagaimana jika utang yang digunakan itu berjenis utang konsumtif? “Big no! Saya sangat tidak menyarankan penggunaan kredit untuk berbisnis, apalagi kredit konsumtif yang biayanya mahal. Lebih baik memakai sistem bagi hasil dengan mencari investor,” tandas Fauziah Arsiyanti, Financial Advisor Fahima Advisory.

Farah Dini, perencana keuangan FinAlly Planning and Consulting, berpendapat, utang konsumtif bisa saja diubah menjadi utang produktif jika digunakan untuk keperluan produktif, seperti pengembangan usaha.

Kendati begitu, melihat bunga kreditnya yang mahal, Anda yang terpikat memanfaatkan utang konsumtif untuk keperluan bisnis, tetap harus berhitung cermat dan berhati-hati menimbang segenap manfaat dan mudaratnya. “Saya sarankan tetap memakai utang sesuai tujuan. Jika untuk usaha, ya, pakailah kredit modal kerja yang bunganya lebih ringan,” imbuh Diana Sandjaja, perencana keuangan MRE Consulting.

Bunga kredit modal kerja di perbankan saat ini berkisar 14% per tahun. Untuk jenis kredit usaha rakyat (KUR) yang plafonnya relatif kecil, bunganya bisa lebih mahal meski masih di bawah bunga kredit konsumtif.
Namun, jika Anda sangat membutuhkan likuiditas dan terpaksa harus memanfaatkan kartu kredit untuk mendukung modal usaha, ada baiknya memperhatikan advis dari para perencana keuangan sebelum menubruk tawaran kredit nan menggiurkan itu.

Berikut hal yang perlu Anda timbang sebelum memutuskan memanfaatkan kartu kredit khusus pengusaha untuk mendukung permodalan bisnis Anda.

1. Cermati Syaratnya

 Tidak ada makan siang gratis. Tawaran likuiditas melimpah dalam bentuk kredit akan selalu mensyaratkan “harga” tertentu. Sebagai misal, untuk produk kartu kredit khusus pebisnis tawaran Danamon tersebut, si debitur harus menjadi nasabah tabungan FlexiMax minimal selama enam bulan.

Informasi yang didapatkan KONTAN, untuk menjadi nasabah FlexiMax, Anda harus menempatkan setoran awal minimal Rp 1 juta. Sedang saldo minimal dibanderol Rp 250.000.

Tapi, harap perhatikan, tabungan tersebut juga harus memiliki saldo rata-rata senilai Rp 50 juta per bulan. Jika tidak, maka nasabah bakal terkena penalti Rp 250.000 per bulan. Danamon memberikan bunga tabungan mulai 2,5% per tahun untuk saldo di atas Rp 50 juta, hingga 5% untuk saldo tabungan di atas Rp 2,5 miliar.

Jadi, tengok saja, apakah Anda memenuhi persyaratan tersebut? Jika belum, tidak ada perlunya juga memaksakan diri hanya demi mendapatkan fasilitas kredit berlimit tinggi.

2. Pelajari Skema

 Nah, jika memang Anda memenuhi syarat dan mendapatkan tawaran kepemilikan kartu kredit spesial itu, sebelum terburu mengambil, coba pelajari dahulu skema kreditnya.

Berapa tawaran bunganya? Bunga kartu kredit pebisnis dari Danamon itu mencapai 33% per tahun untuk transaksi tarik tunai. Sedang bunga transaksi ritel dibanderol 30% per tahun. Mahal? Maklumlah, ini adalah kredit konsumtif yang persyaratannya relatif lebih simpel dibanding dengan kredit modal kerja atau kredit investasi. “Perhatikan berapa lama batas tempo pembayaran,” kata Dini.

Kartu kredit pada umumnya tidak mengenakan bunga jika Anda membayar tagihan penuh sebelum jatuh tempo. Produk ini tak berbeda dengan kartu kredit umum. Tanggal jatuh temponya adalah 20 hari setelah tanggal cetak tagihan. Jadi, jika cetak tagihan turun tanggal 1 Juni, jatuh tempo tagihan kartu kredit Anda adalah pada tanggal 21 Juni.

Nah, jika ingin memanfaatkan kartu kredit itu tanpa dibebani biaya bunga, pastikan arus kas bisnis Anda bisa memenuhi pembayaran tagihan sebelum jatuh tempo. “Sebagai pengusaha, Anda harus sudah paham karakteristik penjualan produknya,” kata Diana.

Perlu juga Anda mengalokasikan dana cadangan pembayaran tagihan kartu kredit agar jika penghitungan arus kas perusahaan Anda meleset, beban bunga yang harus Anda tanggung tidak membengkak.

3. Perlu disiplin tinggi

 Banyak kalangan masih beranggapan bahwa kartu kredit adalah tambahan uang. Jangan salah. Tetap ingat bahwa dana yang diperoleh dari kepemilikan kartu kredit adalah utang.

Utang memiliki biaya yang harus dibayar, apakah itu bernama annual fee, bunga, maupun penalti. Jika memang membutuhkan kartu kredit untuk bisnis, pastikan Anda khusus menggunakan untuk keperluan bisnis. Jangan pernah tergoda menalangi keperluan pribadi. Tujuannya agar penghitungan pemakaian dan pelunasannya mudah dan terarah.

4. Sesuaikan dengan karakter bisnis

Membiayai usaha dengan utang konsumtif memerlukan kejelian khusus agar utang nan mudah didapat namun mahal itu tidak makin menjebak pebisnis ke jurang kerugian.

Para perencana keuangan menilai, tak semua jenis bisnis cocok dibiayai dengan utang konsumtif seperti kartu kredit. “Sebaiknya bisnis yang dijalankan adalah bisnis dengan perputaran kas cepat,” ujar Diana.

Maksudnya, barang dan tagihan bisa cepat menjadi uang kembali sehingga Anda bisa langsung melunasi utang sebelum jatuh tempo. “Yang tricky dari kartu kredit untuk pembiayaan usaha adalah: Anda bisa mendapat dana tunai dalam jumlah besar namun cuma punya waktu pendek untuk membayar lagi. Apakah Anda yakin, usaha Anda bisa menutup utang dan bunganya?” beber Dini.

Selain itu, tidak elok jika menjadikan likuiditas dari kartu kredit tersebut sebagai modal utama bisnis Anda. Lebih ideal jika kartu hanya menjadi pendukung modal manakala terpaksa membutuhkan suntikan likuiditas tambahan.

5. Pantau Kesehatan

Kesehatan likuiditas menjadi pekerjaan rumah utama Anda sebagai pebisnis jika Anda ingin memanfaatkan utang konsumtif sebagai pendukung modal usaha. Diana membeberkan beberapa rasio keuangan untuk mengukur tingkat kesehatan bisnis kita, terutama dari sisi likuiditas.

Pertama, current ratio atau rasio lancar, yakni sejauh mana utang lancar dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar. Angkanya bisa didapatkan dari hasil pembagian aktiva lancar dengan utang lancar. Utang kartu kredit hitungannya masuk utang lancar. Jadi, pastikan Anda punya aktiva lancar sebagai penjamin utang itu.

Kedua, average collection period alias periode waktu yang dibutuhkan untuk menagih kredit kepada pelanggan. Angkanya didapatkan dari nilai piutang usaha dibagi penjualan kredit harian. Semakin besar angka maka mengindikasikan makin besar keperluan modal. Sebagai contoh, piutang usaha Rp 430, sedang penjualan Rp 1.450. Maka, ACP sebesar 108 hari atau hampir 3,5 bulan.

Ketiga, inventory turnover ratio, yaitu berapa lama inventori alias barang dari masuk gudang hingga kemudian terjual. Angkanya diperoleh dari harga pokok penjualan dibagi persedian barang. Sebagai contoh, persediaan senilai Rp 625, harga pokok penjualan Rp 875. Maka, ITR adalah sebesar 1,4 kali. Sedangkan, jangka waktu yakni 365 hari dibagi 1,4 kali menjadi 260 hari. Ini berarti, dari persediaan menjadi barang terjual memerlukan waktu selama 260 hari.

Keempat, account payable  (A/P) turnover, yaitu rasio untuk mengukur jumlah perputaran utang usaha. Anda bisa mengetahuinya dengan membagi harga pokok penjualan dengan utang usaha.

Misal, utang usaha Rp 115, sedang harga pokok penjualan Rp 875. Maka, perputaran utang usaha adalah 7,6 kali. Lalu, A/P payment period berarti 365 hari dibagi 7,6 kali menjadi 48 hari. Dengan begitu, pembayaran ke supplier rata-rata adalah per 48 hari sekali.

Dari angka-angka di atas, di mana A/P turnover 48 hari sekali, sedang A/R turnover 108 hari sekali, bisa disimpulkan perusahaan itu memerlukan modal kerja yang besar. “Hal-hal seperti ini perlu dipahami agar pebisnis tidak terjebak dalam kesulitan likuiditas,” tandas Diana. Ingat, kesulitan likuiditas bisa menjadi awal petaka.

Setelah menimbang risiko dan manfaatnya, putusan akhir tetap di tangan Anda

Sumber dari : www.kontan.co.id