Monday 1 July 2013

Pentingnya Perencanaan Keuangan di Usia Produktif


Saya akan memulai artikel perencanaan keuangan dalam masa produktif ini dengan sebuah cerita dimana saya bertemu dengan orang yang mengatakan bahwa saudaranya ada yang sudah tidak bekerja lagi padahal jelas masih dalam range masa produktif. Lo saya tanya kenapa? apa saudaramu sudah benar-benar financial freedom atau memang tidak dapat pekerjaan karena ketatnya persaingan kerja saat ini. Cerita selanjutnya terlalu panjang untuk dibicarakan di sini tapi pendek kata saya mau bercerita bahwa banyak orang yang tidak bekerja lagi padahal mereka masih pada masa produktif. Hal ini jelas  sangat berpengaruh sekali terhadap perencanaan keuangan.

Kenapa masa produktif itu sangat berharga, karena masa produktif adalah masa dimana kita masih bisa bekerja dan mengumpulkan aset investasi melalui keringat kerja kita.  Umumnya di Indonesia memakai patokan minimal sampai umur 55 tahun walaupun kita tahu masih banyak orang yang bekerja sampai usia sangat lanjut bahkan sampai umur 70 tahunan walaupun dengan dasar motivasi yang beraneka ragam.  Taruhlah kita anggap masa produktif mulai usia 23 tahun yang artinya kita punya waktu 32 tahun untuk berjuang demi masa pensiun kita.  Jangan sia siakan masa ini karena apabila kita tidak merancangnya dengan baiknya, maka sudah pasti kita akan menyesal justru pada masa pensiun kita sendiri. Perencanaan keuangan yang matang akan membantu anda melewati masa masa ini dengan gemilang yang pada akhirnya mencapai masa pensiun yang membahagiakan.

Ingat umur kita tidak pernah tahu, kalo asumsinya masa pensiun kita sama denga masa produktif kita maka kita akan hidup sampai 80 tahun. Cukupkah dana pensiun dan aset investasi kita membiayai hidup kita sampai umur tersebut. Perencanaan Keuangan yang matang akan memastikan bahwa anda tidak akan hidup menderita secara ekonomi di kemudian hari khususnya pada masa pensiun anda.

Hayo kerja dan investasi yang rajin pada masa mudamu, Tetap Semangat!

Sumber dari :
http://perencanakeuangan123.com/2009/10/30/perencanaan-keuangan-dalam-masa-produktif/

Cara Mengatur Keuangan Keluarga Agar Hoby Bisa Tersalurkan


Apa hobi Anda? Mungkin ada di antara Anda yang hobinya membaca buku, menonton, dan membeli barang-barang untuk dikoleksi. Tidak sedikit juga yang hobi memasak, berwisata kuliner, atau sekadar mencoba restoran baru di kotanya. Melakukan hobi tentu saja mendatangkan kesenangan pribadi, membuat diri terbebas dari hal-hal yang tidak menyenangkan, misalnya stres.

Tapi apakah hobi Anda sesuai dengan kondisi kantong? Apabila tidak sesuai dengan keadaan keuangan, hobi malah bisa menjadi sumber stres. Terdapat beberapa hobi yang lazim dicap mahal antara lain fotografi, bersepeda, otomotif, atau liburan. Untuk dapat menekuni hobi fotografi biasanya Anda ingin memiliki beberapa buah kamera dan perlengkapannya. Demi menambah pengetahuan dan keterampilan Anda menghasilkan foto yang menarik, selain majalah fotografi, kursus pun dipilih sebagai sarana penunjang.

Begitu pula dengan hobi bersepeda. Sepeda nyaman dibandrol dengan harga yang tidak murah. Hobi liburan pun membutuhkan biaya yang cukup tinggi  terkait biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, rekreasi, dan belanja. Jika Anda memiliki hobi yang tergolong mahal tetapi kondisi kantong tidak memadai, maka alih-alih merasa senang, mungkin Anda akan merasa sesak.

Hobi seharusnya sebanding dengan gaya hidup dan level penghasilan. Bukanlah hal bijak bagi Anda, yang bergaya hidup sederhana dan level penghasilan rata-rata, untuk memaksakan diri memiliki hobi di atas kemampuan. Cek kesesuaiannya, coba bandingkan persentase kemampuan Anda menabung dengan biaya yang dikeluarkan untuk hobi. Selain itu, idealnya persentase angka yang diperuntukkan bagi hobi adalah 20 persen dari penghasilan bulanan, termasuk segala macam pengeluaran pribadi. Anda sebaiknya memiliki prioritas untuk tabungan/investasi, cicilan, dan pengeluaran rutin, barulah untuk pengeluaran pribadi mencakup hobi.

Tidak semua hobi harus dituruti jika ingin kondisi keuangan Anda sehat. Berikut beberapa pertanyaan ketika memutuskan perlu tidaknya mendewakan hobi:

1.    Berapa biayanya? Cermati biaya untuk hobi termasuk biaya sampingan yang tak terduga.
2.    Sebesar apa pengaruhnya bagi keuangan saya? Bandingkan dengan tabungan yang Anda miliki.
3.    Sepenting apa hobi ini bagi saya? Seberapa penting hobi Anda, jangan sampai jika tidak melakukannya tidak bisa menikmati hidup secara utuh. Perhatikan manfaat yang dapat diperoleh, seperti kesehatan fisik dan mental, perasaan senang membantu orang lain, atau memberikan sesuatu yang berharga bagi lingkungan, di mana hal-hal tersebut tak ternilai dengan uang.

Indikator bahwa Anda telah menghabiskan terlalu banyak dana untuk hobi yaitu apabila kesehatan keuangan terganggu, bahkan sampai berutang. Jika sudah terjadi, selanjutnya sebaiknya Anda memikirkan cara menekan hobi menjadi lebih minim biaya tanpa mengorbankan perasaan senang  terhadap hobi tersebut. Anda dapat mencoba memaksimalkan yang sudah ada, mengurangi frekuensi pelaksanaan, sampai kepada mencari alternatif sepadan yang bisa menekan biaya.

Apabila kondisi keuangan sehat: tabungan/investasi aman, cicilan terbayar, pengeluaran rutin stabil; silakan lanjutkan hobi Anda.

Sumber dari :
http://id.she.yahoo.com/apakah-anda-mengeluarkan-terlalu-banyak-uang-untuk-hobi

Daftar Rencana Keuangan Yang Harus Dperhatikan

Rencana keuangan telah beberapa kali dibahas tips-tipsnya. Daftar rencana keuangan meliputi beberapa hal berikut :

Jangan takut ribet dalam membuat rencana keuangan, tidak ada kata terlambat dalam membuat rencana keuangan. Berikut ini adalah daftar atau check list rencana keuangan Anda

1. Tujuan Keuangan
Poin paling mendasar dalam rencana keuangan. Jangan pernah lupa dengan tujuan keuangan Anda

2. Cermati Kartu Kredit
Tidak ada yang melarang memiliki kartu kredit, namun gunakan dengan cermat dan bijaksana. Jika tagihan dalam 4 bulan semakin membengkak, maka rencana keuangan juga akan ikut berantakan

3. Asuransi
Paling tidak miliki 1 buah asuransi kesehatan atau jiwa. Keadaan saat sakit dapat membuat keuangan ikut tidak sehat.

4. Dana Darurat
Jangan pernah lupakan poin yang satu ini untuk keadaan yang tidak terduga dalam hidup kita.

 5. Menabung
Hal paling mudah dalam merencanakan keuangan. Tidak harus berinvestasi yang ribet, mulalilah menabung harian atau mingguan, atau bahkan menabung dalam bentuk emas.

 6. Pensiun
Siapkan dana pensiun untuk 25-30 tahun mendatang!

 Ayo, siapkan rencana keuangan sekarang juga!

Sumber dari : 

http://rencanakeuangankeluarga1.wordpress.com/2012/10/23/rencana-keuangan/

 

Tips-Tips Menggunakan Kartu Kredit Dengan Bijaksana


Kartu kredit memang pilihan pembayaran yang praktis tak perlu dibawa uang cash. Walau begitu, Anda harus merencanakan kapan dan di mana Anda bisa manggunakan, kartu kredit dan kapan tidak perlu.

1. Hindari menggunakan kartu kredit untuk membeli terjerat bunga tinggi karena tak bisa mengontrol dorongan impulsive belanja.

2. Anda mungkin tergiur menggunakan kartu kredit untuk makan di sebuah tempat mewah dengan diskon harga 20%. Cek dulu harga sebenarnya, jangan sampai makan malam Anda menambah beban melunasi tagihan kartu kredit.

3. Hindari menggunakan kartu kredit untuk belanja di luar rencana, sebaiknya gunakan uang cash atau check atau kartu debit. Tak masuk akal rasanya bila Anda meminjam uang untuk memenuhi nafsu belanja yang tak terkendali.

4. Pahami biaya-biaya tersembunyi saat menggunakan kartu kredit di luar negeri. Perusahaan kartu kredit umumnya mengenakan biaya tambahan 1%-2% untuk pembelian barang di luar negeri. Sebelum melakukan transaksi, ketahui secara detail biaya-biaya semacam ini.

5.Berita baiknya, jika Anda bisa disiplin tak masalah menggunakan kartu kredit tagihan setiap bulan saat jatuh tempo. Dengan disiplin membayar, Anda tak perlu pusing memikirkan cara mengusir deb collector dari rumah.

Sumber dari :
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Keuangan/disiplin.menggunakan.kartu.kredit

Cara Trading Sesuai Resiko Anda


Saya ingin memberikan beberapa tips untuk meningkatkan trading Anda. Harap diingat tentu saja semua tips saya adalah untuk tujuan pendidikan saja. Tips berlaku untuk semua jenis trading. Jadi di sini adalah beberapa tips dalam rangka kepentingan.

1. KELOLA RISIKO ANDA
Sebenarnya tidak ada aturan lain ketika trading. Jika Anda kehilangan terlalu besar dari bagian modal Anda, Anda tidak akan pernah bisa bangkit kembali dan membuat perdagangan lebih. Anda tidak ingin mengambil risiko lebih dari 2-5% dari account Anda pada setiap perdagangan tunggal. Dan jika kerugian tersebut tidak dihitung sebagai trading, hitung kerugian agregat Anda jika Anda berhenti keluar dan tidak melihat skala masing-masing sebagai trading terpisah.

2. Gunakan lot yang kecil untuk untuk ukuran account Anda untuk menjaga emosi.
Dengan sedikit uang yang keluar, maka emosi juga bisa terjaga. Jadi sampai Anda sangat percaya diri pun, gunakanlah lot yang kecil.

3. Buat rencana trading. 
Anda perlu memiliki strategi, kapan membeli, kapan menutup posisi, kapan Anda mengambil kerugian, kapan Anda mengambil keuntungan, bagaimana Anda akan menangani floting loss, berapa banyak perdagangan negatif akan Anda tangani sebelum Anda mengevaluasi kembali strategi Anda. Ini hanyalah puncak gunung es dalam hal pertanyaan-pertanyaan yang perlu didefinisikan.

4. Anda harus mempunyai partner dalam bertrading
Bisa sesama trader, teman baik, pacar, pasangan hidup, mentor, guru, analis, ekonom, rekan kerja Anda,dll. Stephen Cohen, salah satu manajer hedge fund terbesar di dunia memiliki tim trader. Jika Anda dapat menemukan pasangan untuk trading bersama maka emosi Anda akan seimbang.

5. Bertradinglah dengan sederhana.
Ketika membuat trading plan selalu pikirkan : "Apakah saya bisa menjalankannya?" Jika strategi Anda erlalu rumit dan melibatkan ribuan indikator, sebaiknya tinggalkan semua itu. Jika Anda tidak dapat melakukannya pada sesuatu yang sederhana bagaimana Anda bisa melakukannya pada sesuatu yang kompleks ? Ini tidak berarti bahwa Anda tidak dapat memiliki sistem otomatis.
 
Jadi : Pertahankan modal Anda !
 
Sumber dari :
www.belajarinvestasi.com/artikel/blog.html