Thursday, 30 May 2013

PENTINGNYA PERENCANAAN KEUANGAN


Tidak bisa dipungkiri apabila hidup makin hari makin susah dan mahal. Belum lagi biaya biaya lain-lain yang sering kali membuat kantong anda bocor. Hal ini menimbulkan kegusaran bagi seluruh lapisan masyarakat. Penghasilan yang dibawa pulang setiap bulan selalu kurang dan lebih parahnya adalah sulit dikontrol. Padahal kalau dihitung-hitung penghasilan tersebut relatif cukup.

Menyadari kesulitan ini sudah saatnya anda mencari bantuan profesional dibidang keuangan yang dapat memberikan analisa dan saran-saran yang penting untuk memecahkan masalah ini. Tapi kemana anda bisa mendapatkan bantuan tersebut?.

Meskipun sudah dimulai sejak awal tahun 2000an, akan tetapi profesi Perencana Keuangan baru dikenal dikota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya sejak tahun 2007 kemarin. Melihat semakin banyaknya anggota masyarakat yang membutuhkan layanan konsultasi keuangan ini, tidak salah lagi kalau sudah waktunya Perencana Keuangan masuk dan berada di kota Medan. Pertanyaannya sebenarnya apa fungsi dan tugas seorang konsultan Perencana Keuangan?

Seorang Perencana Keuangan tidak hanya membantu kita untuk memperbaiki bujet bulanan atau Manajemen Dana, tetapi Perencana Keuangan juga membantu kita dibidang lain seperti Asuransi, Pajak, Perencanaan Lainnya,Perencanaan Pendidikan,Perencanaan Pensiun, Perencanaan Wasiat, serta Rekomendasi produk Investasi yang sesuai dengan tujuan investasi kita.

Manajemen Dana atau bujet membantu kita mengidentifikasi pengeluaran baik kecil maupun besar. Diantara pengeluaran yang besar tersebut terdapat pengeluaran yang belum perlu dan kurang perlu sehingga dilakukan skala prioritas atas pengeluaran tersebut. Pengeluaran ada yang bersifat konsumtif tapi ada juga pengeluaran yang kurang efisien seperti contoh premi asuransi yang berlebih/kemahalan sehingga perlu dilihat jenis asuransi yang dimiliki.

Belum semua orang di Indonesia percaya asuransi. Kalaupun mereka memiliki polis asuransi biasanya mereka membeli karena ditawarkan oleh saudara, adik, kakak, om, tante, sepupu, sahabat kecil, dan lain-lain yang menyebabkan mereka membeli asuransi bukan karena kebutuhan mereka. Perencana Keuangan membantu kita menganalisa kebutuhan asuransi baik asuransi jiwa, kesehatan, cacat, rumah, kendaraan dan lainnya serta melihat seberapa besar kemampuan membayar premi untuk kemudian direkomendasikan produk yang sesuai dengan kebutuhannya.

Di negara maju seperti di Amerika Serikat, salah satu peran Perencana Keuangan yang cukup dominant adalah membantu kita untuk melakukan perencanaan pajak. Meskipun di Indonesia pajak belum menjadi beban keuangan bulanan keluarga yang sangat memberatkan akan tetapi tidak menutup kemungkinan seiring dengan program pemerintah yang ingin meningkatkan pendapatan negara dari pajak sehingga akan menjadi beban keuangan keluarga dikemudian hari, sehingga Perencanaan Keuangan dibidang pajak akan menjadi penting.

Perencanaan pendidikan, perencanaan pensiun dan perencanaan lainnya harus dihitung dan dilakukan dengan hati-hati. Banyak orang melakukan kesalahan dengan membeli produk yang ada tanpa melakukan perhitungan secara menyeluruh sehingga tujuan investasi mereka belum tentu tercapai dengan produk tersebut. Demikian juga dengan perencanaan pendidikan, banyak orang menggampangkan dengan berfikir bahwa apabila sudah membeli produk keuangan saja berarti biaya pendidikan anak sudah terjamin. Hal ini salah besar apabila tidak dilakukan perhitungan secara rinci tentang kebutuhan dana pendidikan tersebut. Padahal setelah dihitung detil, di beberapa kampus ternama, biaya untuk kuliah 18 nanti bisa mencapai ratusan juta atau bahkan milyaran rupiah.

Seperti halnya contoh diatas, banyak kita menginvestasikan dana mereka tanpa mengerti tujuan serta kecocokan produk investasinya. Semua produk investasi mengandung resiko baik kecil maupun besar. Yang perlu diketahui adalah seberapa besar resiko yang dapat ditanggung oleh kita serta kapan investasi tersebut diperlukan sebelum suatu produk dipilih. Seorang Perencana Keuangan akan memberikan rekomendasi produk investasi yang sesuai dengan tujuan dari dana tersebut, kapan dibutuhkan serta seberapa besar resiko yang dapat ditanggun oleh kita atas aset yang akan diinvestasikan tersebut.

Hal terakhir yang penting untuk dilakukan adalah membuat sebuah Wasiat untuk membagi harta kepada ahli waris. Banyak sekali orang Indonesia yang mengabaikan hal ini karena dianggap tabu untuk membicarakan harta warisan sebelum meninggal sehingga sering sekali kita mendengar terjadi pertengkaran gara-gara rebutan harta warisan.

Dapat dilihat peran penting seorang konsultan Perencana Keuangan untuk membantu kita mengelola keuangan dengan lebih baik lagi, agar kehidupan dan impian kita dimasa yang akan datang bisa tercapai.

Sumber dari: www.investorindo.com

Tuesday, 28 May 2013

REKSADANA TERBAIK TH 2013 VERSI MAJALAH INVESTOR


Ajang pemeringkatan reksa dana 2013 masih memberi panggung pada sejumlah  pemenang yang telah mengukir prestasi tahun lalu. Namun, yang agak berbeda, tahun ini ada beberapa nama baru mencuat sebagai pemenang. Antara lain, reksa dana yang dikelola PT Syailendra Capital dan PT Emco Asset Management.

Tahun lalu, produk reksa dana racikan PT Syailendra Capital tak ada yang  masuk dalam daftar pemenang reksa dana terbaik. Begitu juga produk yang dikelola PT Emco Asset Management. Tapi, tahun ini, produk dari dua perusahaan manajer investasi itu mampu menggaet penghargaan bergengsi di jajaran industri reksa dana Tanah Air.

Adalah Syailendra Equity Opportunity Fund yang mengangkat nama PT Syailendra Capital ke permukaan. Produk reksa dana saham ini tercatat sebagai reksa dana saham terbaik untuk kelas aset di atas Rp 1 triliun, dalam periode penilaian 1 tahun. Sedangkan, PT Emco Asset Management mengukir prestasi lewat produk reksa dana saham Emco Mantap yang menjadi reksa dana saham terbaik untuk kelas aset di bawah Rp 100 miliar, dengan penilaian periode 1 tahun.

Di luar nama-nama baru itu, perusahaan manajer investasi PT Sinarmas Asset Management dan Panin Asset Management masih mendominasi perolehan penghargaan reksa dana terbaik 2013. Sinarmas Asset Management menjadi perusahaan manajer investasi yang paling banyak memperoleh penghargaan pada pemeringkatan reksa dana  2013. Dari 34 penghargaan, Sinarmas mengantongi 11 penghargaan, sedangkan  Panin Asset Management  meraup 6 penghargaan.

Pada kelompok reksa dana saham, produk Panin Asset Management menyabet empat penghargaan, yaitu reksa dana saham periode tiga tahun dengan aset di atas Rp 1 triliun, reksa dana saham periode lima tahun dengan aset di atas Rp 1 triliun, reksa dana saham periode lima tahun dengan aset antara Rp 100 miliar sampai  Rp 1 triliun, dan reksa dana saham periode 7 tahun dengan aset di atas Rp 1 triliun. Bila Panin unggul pada kategori reksa dana saham, Sinarmas Sekuritas justru memimpin pada reksa dana pendapatan tetap dan  campuran.

Penghargaan kepada reksa dana terbaik itu diberikan pada acara   Penganugerahan  Reksa Dana Terbaik 2013 yang diselenggarakan di Financial Club Jakarta, Kamis (28/2). Tahun ini adalah tahun ke-12 Majalah Investor melakukan pemeringkatan reksa dana. Ada 34 penghargaan diberikan kepada 22 reksa dana, yang dikelola 12 manajer investasi (MI).

“Pemberian penghargaan   ini merupakan   apresiasi  terhadap   reksa dana yang    memiliki kinerja terbaik, sekaligus mendorong pengelola reksa dana agar terus meningkatkan kinerja,”  kata Pemimpin Redaksi Majalah Investor,  Primus Dorimulu.

Pemeringkatan  reksa dana  dihitung   berdasarkan tiga komponen penilaian, yaitu  Risk Adjusted Return, pertumbuhan unit penyertaan serta alokasi portofolio.

Periode  pemeringkatan  menggunakan  4 kategori  jangka waktu untuk masing-masing jenis  reksa dana.  Pada pemeringkatan reksa dana setiap tahunnya, reksa dana yang datanya tidak diterima hingga batas waktu yang ditetapkan, tidak akan diperingkat. Periode pemeringkatan dibagi menjadi 1, 3, 5 dan 7 tahun. Namun dalam hal ini dilakukan pengecualian untuk reksa dana  pasar uang dan reksa dana campuran

Dalam pemeringkatan reksa dana ini Litbang Majalah Investor bekerjasama dengan  PT Infovesta Utama, sebuah lembaga riset reksa dana. Berdasarkan hasil pemeringkatan, ada 11 penghargaan  untuk reksa dana saham. Berikutnya, sembilan reksa dana campuran, sembilan reksa dana pendapatan tetap rupiah, tiga reksa dana pendapatan tetap USD, dan dua reksa dana pasar uang.

Sebelum  pemeringkatan reksa dana dilakukan,  ada sejumlah seleksi awal yang harus dilewati. Antara lain,  waktu beroperasi reksa dana   minimal  tiga  tahun untuk  kategori  pemeringkatan  berdasarkan kinerja tiga tahun, beroperasi minimal lima tahun untuk kategori pemeringkatan berdasarkan kinerja  lima tahun, dan beroperasi  minimal   tujuh  tahun   untuk kategori pemeringkatan berdasarkan  kinerja  tujuh tahun.

Seleksi lain menyangkut pelanggaran dan  sanksi  dari  Bapepam.  Sikap kooperatif dari pengelola reksa dana juga dipertimbangkan. Sikap kooperatif itu  ditandai dengan kerjasama dalam pengumpulan data dan pemberian informasi terkait pemeringkatan. Sementara itu, reksa dana terproteksi  tidak diikutkan dalam pemeringkatan.

Kriteria pemeringkatan untuk reksa dana saham dibagi menjadi tiga  yaitu, risk and return  dengan bobot 70%, pertumbuhan unit penyertaan 10%, dan alokasi portofolio dengan bobot 20%. Penilaian terhadap risk and return dilakukan dengan menggunakan metode Sharpe Ratio. Semakin besar Sharpe Ratio, maka bisa dikatakan  semakin optimal suatu reksa dana. Metode Sharpe Ratio juga merupakan metode standar yang digunakan lembaga international dalam memberikan rating terhadap reksa dana.

Sumber dari : www.emco.co.id dan majalah investor

Monday, 27 May 2013

CARA MEMBUAT PORTFOLIO INVESTASI DI REKSADANA


Yuk berinvestasi, agar uang bekerja secara maksimal untuk kita. Lalu, bagaimana cara membuat portofolio investasi? Simak panduan praktis berikut ini.

Sebuah portofolio investasi adalah kumpulan jenis-jenis investasi yang dimiliki oleh seorang investor. Seringkali dikenal dengan nama keranjang investasi, gambarannya mirip sekali dengan keranjang bahan makanan di supermarket.
Misalkan Anda mau membuat masakan Sayur Asam, maka apa saja bahan makanan yang perlu Anda beli di supermarket? Dalam keranjang belanja, Anda mungkin membeli Jagung, Labu Siam, Buah Melinjo, Kacang Panjang, dan Asam. Teman lain yang berasal dari Makasar, mungkin menambahkan udang dan ikan dalam keranjang belanja untuk menambah selera Sayur Asamnya.

Nah, portfolio investasi juga demikian. Seorang investor memiliki portofolio investasi untuk memenuhi tujuan investasi, baik itu untuk Dana Pensiun, Dana Pendidikan, atau lainnya, yang telah ditetapkan sebelumnya. Ia dapat memiliki investasi dalam bentuk kas di deposito, investasi di reksadana, dan mungkin investasi di emas. Ada juga investor lain yang memiliki investasi di deposito, investasi di obligasi, investasi di reksadana, dan investasi di saham. Masing-masing investor dapat memiliki variasi dalam hal jenis investasi yang dimiliki dan persentase kepemilikian dari total dana investasinya.

Secara umum, Anda perlu tahu ada 5 jenis investasi yang tersedia bagi investor ritel. Produk-produk investasi yang tersedia bagi investor ritel dapat merupakan murni dari 1 jenis investasi atau dapat merupakan campuran dari 2 jenis investasi dari tabel dibawah ini.

No  Jenis              Resiko    Potensi Return    Contoh Produk
1    Kas                Rendah          Rendah            Tabungan, Deposito, Reksadana Pasar Uang
2    Obligasi          Sedang          Sedang            ORI, Reksadana Pendapatan Tetap
3    Saham            Tinggi            Tinggi             Saham, Reksadana Saham
4    Properti           Sedang         Sedang            Tanah, Ruko,
5    Logam Mulia    Sedang         Sedang            Emas

Jadi, jelaslah bahwa portofolio investasi merupakan kumpulan investasi seorang investor dimana jenis dan alokasi jumlahnya dapat bervariasi dari investor A dengan investor B.

Tahapan-tahapan dari A-Z dalam membuat portofolio investasi?

Sebelum Anda berinvestasi, buatlah terlebih dahulu strategi investasi. Investasi yang sukses membutuhkan perencanaan yang matang yang meliputi beberapa faktor berikut.

Pertama, kenali profil resiko Anda. Secara umum, investor terbagi menjadi tiga karakter utama, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Apabila Anda selalu jantungan melihat nilai investasi Anda naik turun dan menjadi tidak bisa tidur nyenyak, maka besar kemungkinan Anda tergolong investor dengan profil resiko konservatif. Sedangkan, bila Anda tergolong masih di usia produktif dan sangat ingin melihat nilai investasi Anda tumbuh diatas rata-rata bunga deposito, maka besar kemungkinan Anda tergolong investor dengan profil resiko agresif. Anda dapat mengetahui profil resiko di www.zapfin.com. Kenali siapa diri Anda dan buatlah rencana investasi berdasarkan informasi ini.

Kedua, tentukan tujuan investasi Anda. Tujuan investasi sangat mempengaruhi berapa lama uang tersebut perlu Anda kembang biakkan dan di produk yang mana.

Ketiga, tentukan berapa lama Anda berinvestasi. Semakin panjang waktu Anda menempatkan dana tanpa digunakan untuk keperluan sehari-hari, maka Anda dapat berinvestasi di produk yang lebih beresiko untuk mengharapkan tingkat imbal hasil (atau return) yang lebih tinggi. Namun bila sebaliknya, maka Anda hanya memiliki kesempatan berinvestasi di produk beresiko rendah dan cukup likuid.

Keempat, berapa banyak uang investasi Anda. Pisahkan terlebih dahulu sejumlah uang untuk dijadikan Dana Darurat dan juga untuk simpanan kebutuhan sehari-hari. Investasi merupakan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan nilai dari uang Anda. Artinya, jangan pernah menginvestasikan seluruh uang Anda padahal Anda tidak punya simpanan untuk hidup bulan ini dan bulan depan. Beberapa jenis investasi juga membutuhkan angka minimum. Misalnya, bila dana investasi yang saat ini tersedia baru 2 juta, Anda mungkin belum dapat ikut berinvestasi di Obligasi Ritel yang minimal investasinya 5 juta. Atau investasi di properti misalnya butuh dana minimal diatas 100 juta.

Terakhir, sesuaikan produk investasi dengan tujuan-tujuan investasi Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari perencana keuangan independen untuk mengolah strategi investasi terutama untuk Anda yang masih pemula dalam berinvestasi.

Sumber dari : www.zapfin.com

MENGENAL KELEBIHAN DAN KELEMAHAN REKSADANA

Reksadana adalah instrumen investasi yang mengumpulkan uang dari banyak investor, dijadikan satu, diinvestasikan kembali dalam bentuk kepemilikan saham, obligasi serta instrumen keuangan jangka pendek lainnya.

Reksadana dikelola oleh manajer investasi yang mengambil keputusan keuangan seperti mengambil keuntungan, menutup posisi portfolio, memperkecil kerugian, diversifikasi portfolio.

Nilai dari kepemilikan dalam reksadana dikenal dengan nilai aktiva bersih (NAB), dihitung per hari berdasarkan total nilai dana yang terkumpul, dibagi dengan jumlah kepemilikian (saham) yang telah beredar.

Kelebihan reksadana

Dapat dibeli dalam bagian yang kecil
Tidak seperti saham yang harus dibeli dalam jumlah minimum tertentu, reksadana bisa dimiliki para investor, khususnya investor yang modalnya tidak besar. Mungkin nilai 1-2 juta tidak cukup untuk membeli saham, disamping komisi yang harus dibayar cukup besar.
Anda bisa membeli reksadana saat ini mulai dari Rp.100-200rb


Likuid
Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang paling likuid saat ini, bisa dicairkan kapan saja, mengikuti NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang berlaku. Hanya perlu diingat, pencairan hanya bisa dilakukan setelah NAB diputuskan. Likuiditas reksadana juga ditunjang oleh manajer investasi yang telah berpengalaman.
Jadi serahkanlah investasi anda pada orang yang telah ahli, jangan coba-coba meracik portfolio investasi anda sendiri tanpa pengetahuan dan pengalaman yang memadai.


Pembelian skala besar
Contoh sederhananya, membeli secara grosir (dalam jumlah banyak) harganya jauh lebih murah dibandingkan jika membeli secara eceran.
Produk reksadana memiliki keuntungan disini, karena pembelian oleh manajer investasi dalam jumlah besar mengurangi biaya transaksi yang tentunya menguntungkan bagi investor


Diversifikasi
Manajemen resiko yang baik adalah menggabungkan beberapa beberapa jenis instrumen investasi dalam satu portfolio.
Contohnya, jika investor membeli instrumen investasi sektor perbankan dan sektor telekomunikasi, maka ia sudah memperkecil resiko investasi karena line businessnya berbeda. Seandainya ada satu instrumen yang mengalami kerugian, kondisinya tidak begitu fatal dibandingkan jika hanya punya satu instrumen investasi.

Kelemahan Reksadana

Return (keuntungan) fluktuatif, dalam arti tidak dijamin.
Reksadana seperti halnya produk investasi lainnya, tidak mempunyai jaminan, berapa return yang akan diperoleh. Selalu ada kemungkinan, nilainya terdepresiasi (turun). Tidak seperti produk fix-income pada umumnya seperti obligasi atau SUN, reksadana mengalami fluktuasi harga mengikuti trend harga saham yang membuat harganya ikut naik.

Ketika memutuskan untuk menginvestasikan uang anda, selalu biasakan untuk "meneliti terlebih dahulu sebelum membeli", jangan hanya karena melihat manajer investasi (MI) sedang mengelola porsi dana dalam jumlah yang besar saat ini, bukan berarti kinerja kedepannya pasti bagus.

Yang perlu diperhatikan juga, reksadana tidak dijamin oleh pemerintah dan tidak ada jaminan beli kembali dari perusahaan sekuritas yang mengelolanya. Jadi, seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti krisis ekonomi, perusahaan bangkrut, maka anda tidak akan mendapatkan apa pun.

Masih ingat krisis ekonomi mini di Indonesia tahun 2005, saat itu BBM mengalami kenaikan. Bagaimana dengan nasib reksadana?
Mengalami kerugian karena redemption besar-besaran, NAB turun lumayan banyak. Banyak investor yang panik dan rugi.

Problem ini perlu menjadi perhatian bagi anda yang berinvestasi di pasar uang. Jika deposito yang masih dijamin pemerintah sampai nilai Rp. 100 juta, jaminan tidak berlaku pada reksadana.


Diversifikasi
Meskipun diversifikasi menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam berinvestasi, banyak investor reksadana yang overdiversifikasi. Konsep dasar dari diversifikasi adalah mengurangi resiko dengan cara membagi-bagi porsi investasi dalam beberapa bagian yang berbeda, jauh lebih aman jika hanya menempatkan semua uang dalam satu jenis instrumen investasi.
Contohnya berinvestasi pada beberapa perusahaan, industry atau pun sektor usaha yang berbeda.

Banyak investor setuju, meskipun dengan cara diversifikasi tidak ada jaminan terhadap kerugian, tetapi itu salah satu strategi yang efektif untuk dijalankan. Yang berbahaya adalah overdiversifikasi, dimana investor menempatkan uang pada banyak instrumen investasi yang saling mempengaruhi.
Contoh overdiversifikasi :
Memisahkan portfolio dalam bagian yang begitu banyak, katakanlah ke beberapa sektor perbankan yang line businessnya sejenis.

Pada kondisi tertentu, saat membeli reksadana, tidak berarti portfolio anda sudah terdiversifikasi otomatis. Kuncinya, selalu perhatikan diversifikasi portfolio yang dilakukan manajer investasi kemana saja.


Dana nganggur vs Likuiditas
Cara kerja reksadana adalah mengumpulkan dana dalam jumlah besar dari investor yang jumlahnya banyak juga.
Jadi setiap hari selalu ada investor yang berinvestasi maupun yang melakukan penebusan, jumlahnya lebih kurang sama besar.

Untuk mempertahankan likuiditas dan kemampuan untuk melayani penebusan/penarikan dana dari para investor, perusahaan sekuritas umumnya harus selalu menyiapkan uang tunai dalam jumlah yang cukup besar. Mempunyai likuiditas yang baik adalah keharusan tetapi uang nganggur yang terlalu banyak dan tidak diinvestasikan (untuk mempertahankan likuiditas), bukanlah satu keuntungan.


Biaya
Reksadana selalu didukung oleh manajer investasi dalam melayani investor. Bagaimana pun, selalu ada biaya yang harus dibayar. Pada reksadana, biaya dikategorikan dalam 2 jenis yaitu biaya pemegang saham (shareholder fee), dalam hal ini investor dan biaya pengelolaan tahunan (annual fee)

Biaya pemegang saham (shareholder fee) selalu dibebankan kepada investor, baik pada saat diinvetasikan (masuk) maupun saat penebusan (keluar).
Biaya pengelolaan tahunan (annual fee), dibebankan secara tahunan kepada investor, berkisar antara 1%-5%, tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan. Biaya-biaya ini dibebankan kepada para investor tanpa memperhatikan bagaimana performance dari produk reksadana tersebut.
Bisa dibayangkan jika selama bertahun-tahun, portfolio reksadana mengalami kerugian (penurunan nilai), biaya-biaya tersebut hanya akan menambah kerugian investor.


Prospektus-prospektus yang menyesatkan
Prospektus yang menyesatkan dapat menyebabkan investor berinvestasi pada tempat yang salah.
Di pasaran terdapat beberapa prospektus yang diberi nama misalnya aggressice funds, stable funds, protective funds dll (ini hanya contoh nama).
Contoh :
protective funds, sebagian besar justru ditempatkan dalam instrumen saham, porsi yang lebih kecil ditempatkan dalam instrumen yang lebih stabil seperti fix-income dsb tergantung pada keputusan manajer investasi.

Namanya mencerminkan protective funds, harusnya instrumen yang lebih besar adalah instrumen yang lebih stabil bukan yang lebih fluktuatif.
Selalu teliti kembali, bagaimana komposisi portfolio dari manajer investasi.


Peluang untuk menganalisa peluang reksadana
Tidak seperti saham murni, pada produk reksadana, investor tidak bisa menganalisa bagaimana pertumbuhan perusahaan, pendapatan per saham, neraca laba-rugi perusahaan yang akan dibeli dll.
NAB (nilai Aktiva Bersih) hanya memberikan gambaran dari nilai total dari portfolio dikurangi kewajiban, jadi investor tidak bisa membedakan mana reksadana yang bagus dan mana yang tidak.

Lebih dalam lagi, iklan, ranking, rating yang dikeluarkan oleh perusahaan sekuritas hanya menjelaskan kinerja masa lalu.

Tentunya anda sering melihat kalimat "kinerja masa lalu tidak mengindikasikan kinerja di masa depan" ditulis dalam kalimat berukuran kecil. Bijaksanalah untuk tidak selalu berinvestasi pada instrumen investasi hanya karena kinerja masa lalunya bagus, pemenang di masa lalu mungkin menjadi pecundang hari ini.





* tulisan ini dibuat tanpa ada tujuan mendiskreditkan pihak/produk apa pun
Sumber dari : www.rencana-keuangan.blogspot.com

Saturday, 25 May 2013

PENGERTIAN REKSADANA ( 2 )

 Sebetulnya apa saja keunggulan reksa dana dibanding jenis investasi lainnya?
  1. Yang pertama, Anda yang belum biasa melakukan investasi akan sangat terbantu karena ada manajer investasi yang akan mengevaluasi investasi Anda setiap harinya. Anda tidak perlu bersusah payah mengevaluasi, karena Anda cukup mendapatkan report-nya setiap bulan atau beberapa bulan sekali.
  2. Yang kedua, Anda bisa melakukan investasi dengan jumlah dana awal yang kecil jumlahnya. Beberapa reksa dana bisa dimulai hanya dengan dana awal Rp 100.000,-. Bayangkan, Anda tentu tidak bisa membuka deposito dengan dana sekecil itu, bukan? Namun dengan reksa dana, dana sejumlah itu sudah bisa untuk melakukan investasi (salah satunya) ke dalam deposito.
  3. Keuntungan ketiga adalah adanya diversifikasi atau penyebaran risiko. Dengan reksa dana, Anda bisa menyebar risiko investasi Anda dengan leluasa. Sebagai contoh, bila dana Anda hanya Rp 1 juta, maka Anda tidak mungkin bisa membuka beberapa deposito secara bersamaan di beberapa bank karena untuk membuka satu deposito saja dibutuhkan dana minimal Rp 500 ribu. Tapi dengan melakukan investasi di reksa dana deposito, maka uang Anda bisa tersebar di berbagai deposito dalam berbagai bank, tanpa Anda harus memiliki dana yang besar.
  4. Keuntungan keempat adalah dari segi perpajakan. Pembelian maupun penjualan kembali UP dari produk reksa dana adalah bebas pajak. Ini dilakukan atas kebijakan pemerintah (Dirjen Pajak), untuk merangsang dunia investasi di Indonesia.


Bisakah Manajer Investasi Dipercaya?
 
Sebetulnya, kata "manajer" ditujukan bagi orang, bukan perusahaan. Tapi peraturan menyebutkan bahwa kata "Manajer Investasi" ditujukan bagi perusahaan yang mengelola investasi Anda. Orang-orang yang bekerja di dalamnya hanya disebut Wakil Manajer Investasi. Kadang-kadang disebut juga Tim Pengelola Investasi, atau Komite Investasi (Anda bisa melihatnya di prospektus Anda). Dalam bahasa keuangan, orang yang tugasnya mengelola dana investasi seperti ini disebut fund manager. 

Tidak sembarang orang bisa menjadi fund manager. Dia harus mendapatkan izin dari Pemerintah (BAPEPAM atau Badan Pembina dan Pengawas Pasar Modal). Untuk mendapatkan izin tersebut, maka seorang calon fund manager harus melalui ujian yang tingkat kesulitannya sangat tinggi. Untuk mengetahui siapa saja fund manager atau anggota Tim Pengelola Investasi Anda, Anda bisa membacanya di prospektus reksa dana Anda.

Bagaimana Kalau Perusahaan Reksa Dananya Bangkrut?
 
Produk Reksa Dana diterbitkan oleh Perusahaan Reksa Dana, yang sekaligus bertindak sebagai manajer investasi. Karena itu, perusahaan Manajer investasi hidup dari komisi yang diterimanya sewaktu investor membeli UP (Unit Penyertaannya). Besar komisi ini biasanya maksimal sekitar 3% dari nilai UP yang dibeli nasabah. Dari komisi-komisi yang terkumpul inilah perusahaan reksa dana ini "menggaji" dirinya sendiri. Terkadang, komisi juga didapat bila nasabah menjual kembali UP yang mereka miliki. 

Mungkin saja terjadi, pendapatan yang diterima manajer investasi dari komisi-komisi tersebut lebih kecil daripada biaya-biaya yang harus dia keluarkan untuk membiayai perusahaannya. Akibatnya, bisa saja manajer investasi (Perusahaan Reksa Dana) ini tidak bisa hidup lebih lama, dan akhirnya bangkrut. Pertanyaannya, apakah harta Reksa Dana yang dibeli para investor ikut hilang? 

Jawabannya: tidak. Menurut peraturan, harta Reksa Dana harus disimpan dalam sebuah tempat terpisah, yang disebut dengan nama Bank Kustodian. Bank Kustodian adalah sebuah lembaga/badan yang sudah memiliki izin dari BAPEPAM untuk bisa menyimpan harta dari suatu aset reksa dana. Perusahaan Reksa Dana tidak boleh menyimpan sendiri harta reksa dananya. Dia harus menyimpannya di tempat lain, yaitu pada Bank Kustodian. 

Jadi, bila Perusahaan Reksa Dana/Perusahaan Manajer investasi bangkrut, maka harta Reksa Dana yang Anda miliki dijamin tetap aman. Bacalah prospektus reksa dana Anda, di situ akan tertulis Bank Kustodian mana yang dipakai oleh perusahaan reksa dana Anda.

PEMBAGIAN REKSA DANA
Berdasarkan produk investasi yang dipilih oleh manajer investasi, ada 4 macam produk Reksa Dana:
  1. Reksa Dana Saham. Ini adalah produk Reksa Dana di mana manajer investasi kebanyakan menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam saham. Dari segi potensi keuntungan, Reksa Dana Saham dianggap bisa memberikan potensi keuntungan paling besar. Ini karena sifat saham yang nilainya bisa naik dan bisa juga turun, di mana kenaikannya bisa besar sekali, tapi penurunannya juga bisa besar sekali. Karena itulah, Reksa Dana Saham paling berisiko dibanding ketiga produk Reksa Dana yang lain.
  2. Reksa Dana Pendapatan Tetap. Ini adalah produk Reksa Dana di mana manajer investasi kebanyakan menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam surat berharga yang memberikan pendapatan tetap, yaitu obligasi. obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan dan dijual kepada masyarakat. Potensi keuntungan yang diberikan Reksa Dana Pendapatan Tetap biasanya dianggap tidak sebesar seperti pada Reksa Dana Saham. Namun demikian, potensi penurunan nilainya biasanya juga tidak besar. Itulah sebabnya, Reksa Dana Pendapatan Tetap risikonya dianggap lebih kecil daripada Reksa Dana Saham.
  3. Reksa Dana Campuran. Di sini manajer investasi menginvestasikan uang nasabahnya biasanya secara sama rata ke dalam saham dan obligasi. Untuk risiko, karena Reksa Dana ini merupakan reksa dana yang mencampur saham dan obligasi, maka dianggap lebih besar daripada Reksa Dana Pendapatan Tetap, tapi lebih kecil daripada Reksa Dana Saham.
  4. Reksa Dana Pasar Uang. Di sini manajer investasi menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam produk-produk Pasar Uang seperti Deposito, SBI, dan Obligasi Jangka Pendek. Pada Reksa Dana ini, potensi keuntungannya jauh lebih kecil dari ketiga reksa dana di atas, namun pasti.

    Sumber:
    www.perencanakeuangan.com