Wednesday, 26 June 2013

MEMULAI BISNIS DENGAN MODAL KECIL


Anda kebingungan untuk memulai usaha? Punya segudang kekhawatiran untuk jadi seorang wirausahawan? Tunggu dulu, simpan semua kekhawatiran Anda. Anda perlu tahu, memulai usaha tidaklah sesulit yang dibayangkan. Cukup membuat perencanaan bisnis yang matang. Anda juga bisa memanfaatkan apa saja yang Anda punya untuk memulai usaha. Bingung sewa tempat? Tak perlu risau, halaman depan rumah Anda bisa di sulap menjadi toko sederhana.

Sebelum Anda melangkah lebih jauh sebagai pengusaha, ada baiknya Anda mengetahui segala tetek bengek bisnis sampai sedetail-detailnya. Kita semua tahu, pengalaman adalah guru terbaik. Setiap bisnis memerlukan modal. Ada baiknya ketika memulai bisnis, apalagi ini merupakan pertama kali Anda terjun di dunia bisnis, sebaiknya Anda memulai dengan peluang bisnis modal kecil. Anda juga bisa mengurangi penggunaan uang sendiri bahkan tidak mengeluarkan uang sepeser pun dengan bermitra dengan seseorang yang memiliki uang untuk mendanai usaha Anda. Semakin sedikit uang yang harus Anda keluarkan, semakin kecil ketakutan Anda akan kehilangan uang. Berikut ini ada beberapa peluang bisnis modal kecil yang sangat cocok bagi Anda yang memiliki kemampuan keuangan yang terbatas.

1. Jasa.
Usaha di bidang jasa umumnya memerlukan modal dalam bentuk uang yang lebih kecil daripada bidang produksi atau perdagangan. Ada bidang jasa yang tidak memerlukan mesin atau peralatan yang mahal, tidak memerlukan pembelian bahan baku yang banyak, dan tidak memerlukan persediaan barang akhir.

2. Dijalankan dari rumah.
Sewa tempat usaha bisa jadi suatu pengeluaran yang cukup besar pada awal usaha. Si pemilik sering kali mensyaratkan sewa minimal satu atau dua tahun. Tentu saja ini menyedot uang Anda cukup banyak sebelum usaha dimulai. Pertimbangkan apakah bisnis Anda dapat dioperasikan dari rumah sendiri. Banyak perusahaan besar yang dimulai dari garasi rumah, termasuk Walt Disney dan Apple Computer Co. Menjalankan bisnis dari rumah juga bisa menghemat biaya transportasi, jasa membersihkan kantor,  dan pembelian perabot kantor.

3. Bisnis Online.
Perkembangan teknologi komunikasi dan munculnya tren baru pembelian melalui internet memungkinkan kita mendirikan bisnis online. Selain dapat dijalankan dari mana saja (termasuk di rumah), praktis Anda hanya membutuhkan sebuah komputer, situs web, dan daftar katalog barang. Anda tidak perlu menyediakan stok. Barang dapat Anda pesan ke prinsipal atau pemasok setelah mendapatkan pesanan. Ibu-ibu rumah tangga juga bisa menjalankan bisnis sambil merawat anak-anak dan menyelesaikan pekerjaan rumah. Anda dapat mempelajari sendiri bagaimana merancang situs web atau menyerahkan pekerjaan ini kepada pihak ketiga dengan biaya yang relatif murah saat ini. Bisnis online memungkinkan Anda berbisnis ke manca negara tanpa harus keluar negeri.

Selain beberapa bisnis di atas, saya telah mengkategorikan beberapa bisnis secara detail untuk memudahkan Anda dalam melihat peluang bisnis modal kecil.

CARA MENDAPATKAN MODAL USAHA DENGAN "BERHUTANG"


Saat ini jika status bisnis Anda baru dalam tahap merintis, kemungkinan bakal sulit mendapatkan kredit usaha dari bank. Tetapi, jangan khawatir, masih ada cara lain yang bisa digunakan untuk mulai bisnis sewa properti melalui kredit pemilikan rumah (KPR) atau apartemen (KPA), termasuk ruko dan rukan.

Untuk jenis kredit ini, persyaratannya relatif lebih mudah ketimbang kredit usaha. Maklum, kredit ini sifatnya memang konsumtif. Kekurangannya, Anda sulit mengajukan kredit dalam jumlah besar atau unit yang banyak karena keterbatasan plafon.

Di samping itu, bunga kreditnya juga lebih mahal. Bank biasanya mensyaratkan minimal satu tahun masa operasional usaha.

Syarat berikutnya umum diberlakukan adalah identitas suami atau istri, foto, surat keterangan usaha (SIUP) yang bisa diperoleh dari kantor kelurahan, surat agunan berupa sertifikat tanah, kendaraan bermotor, bangunan, dan seterusnya. Setelah semua persyaratan ini terpenuhi, Anda tinggal menyerahkan formulir pengajuan kredit ke bank untuk diproses.

 Selanjutnya, tunggulah kedatangan petugas bank. Petugas bank biasanya datang untuk mewawancarai Anda. Misalnya, terkait kondisi modal saat ini, aset lancar, utang saat ini, jenis usaha, rencana pemasaran, pembukuan, lalu target omzet atau simulasi RoI dan sebagainya.

 Evaluasi dan disiplin 
Setelah fasilitas kredit cair, jalankan segera rencana Anda. Jika perencanaan Anda jelas, terperinci, dan kuat, pembiayaan modal dengan utang seharusnya tidak menjadi masalah, bukan?

 Freddy menambahkan, ada baiknya Anda melakukan evaluasi. Misalnya, apakah uang sewa sudah benar-benar mampu menutup cicilan pembiayaan properti Anda? Jika belum, berarti penghasilan bulanan Anda ikut membiayai cicilan properti. Nah, apakah jumlahnya wajar? Atau, malah mengganggu kebutuhan pasti rumah tangga Anda?

Hal lain harus diingat adalah pembiayaan properti merupakan utang jangka panjang. Karena itu, pastikan disiplin terhadap perencanaan keuangan Anda.

 "Jangan sampai penghasilan bulanan malah terganggu untuk membayar utang atau biaya maintenance properti dan sebagainya di kemudian hari," tegas Freddy.

Sumber dari :
http://tipsdancaraberbisnis.blogspot.com/2013/06/bisnis-properti-tak-punya-modal-ngutang


Tuesday, 25 June 2013

CARA MENYIAPKAN ANGGARAN LIBURAN KELUARGA


Tentu saja musti ada budget liburan yang terpisah dari tabungan pendidikan, pos kesehatan dan pos pengeluaran mendadak serta renovasi rumah. Berapa jumlahnya tergantung kemampuan Anda, dan ke mana tujuan liburan. 

Penyisihan dana liburan bisa dilakukan dengan menabung dalam jumlah sama setiap bulan atau menganggarkan sekian persen dari bonus maupun penghasilan tambahan yang jumlahnya tidak perlu sama. Yang penting, jangan Anda ‘colek’ sedikit pun tabungan atau pos keuangan lain.
  • Tentukan lokasi tujuan liburan. Sesuaikan pemilihan kota atau negara tujuan wisata dengan isi dompet.
  • Cantumkan jumlah uang yang akan digunakan untuk berlibur. Siapakan kertas, alat tulis dan kalkulator bila Nad atergolong orang yang sulit menghitung secara manual. Mulailah menulis jumlah uang untuk berlibur, dan kota-kota yang akan Anda pilih.
  • Tuliskan perkiraan biaya akomodasi: transpotasi, penginapan, biaya lain-lain (seperti, tiket masuk wisata, ongkos parkir, laundry, dan aneka tip), dan konsumsi.
 Perhatikan:
  • Pengeluaran untuk makan adalah paling utama saat berlibur. Dengan kreativitas dan perencanaan, Anda dapat menghemat uang dan membeli makanan yang tidak mahal tapi bukan junk food, untuk tiga kali sehari.
  • Saat menentukan tempat menginap, pikirkan kemungkinan menyewa tempat yang dilengkapi mini kitchen atau pantry dan microwave, kompor gas atau kompor listrik dan kulkas kecil untuk menyimpan bahanmakanan dan buah-buahan atau jus buah. Guest house biasanya memiliki fasilitas ini.
  • Bila memilih tempat menginap semacam guest house, Anda dapat menghemat biaya konsumsi. Uang dialokasikan untuk membeli bahan-bahan mentah dan bumbu masak beserta peralatan makan. Namun tetap cadangkan biaya untuk tetap dapat menikmati hidangan lokal di lokasi wisata. 
Sumber dari:
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Keluarga/Keuangan/menyiapkan.anggaran.liburan

4 TAHAP MENYUSUN ANGGARAN KELUARGA SECARA SEDERHANA

Agar pengelolaan keuangan keluarga Anda lebih terencana, Anda perlu menyusun anggaran alias rancangan budget. Dari sini Anda bisa melihat dengan rinci lalu lintas keuangan Anda: pemasukan dan pengeluaran. Berikut ini adalah step-by-step menyusun anggaran secara sederhana:
Tahap 1: Kelola gaji atau penghasilan Anda. Bila Anda dan suami bekerja atau punya usaha, maka penghasilan Anda berdua adalah pemasukan keluarga. Masukkan juga pemasukan dari bukan gaji (rutin), seperti bisnis sampingan, hasil jual-beli properti, dividen saham, bunga deposito dan lainnya.
Tahap 2: Datalah semua pengeluaran sebulan mulai dari pengeluaran rumah tangga sampai keperluan anak dan diri sendiri: listrik, telepon, transportasi (termasuk suku cadang, servis, bensin), anak (uang sekolah, ongkos dan lainnya), pekerja (pengasuh, pembantu, sopir). Jangan lupa memasukkan cicilan hutang (kredit mobil dan KPR), biaya kesehatan, dana untuk pribadi (keperluan diri sendiri dan pasangan).
Tahap 3: Masukkan ke daftar pengeluaran Anda sejumlah uang untuk dana darurat. Ini penting karena dalam keadaan genting, Anda harus bisa menjamin keluarga tetap dapat menjalani hidup dengan layak dari dana ini. Tak kalah penting adalah sejumlah uang untuk ditabung dalam pengeluaran Anda.
Tahap 4: Setelah menghitung jumlah penghasilan dan pengeluaran, hitunglah sisanya. Jika masih ada sisa yang cukup, berarti keuangan keluarga Anda sehat. Waspada bila ternyata keuangan Anda menunjukkan saldo negatif. Pola keuangan kita seringkali memang cukup memalukan untuk diakui. Pendapat Anda kurang?! Belum tentu! Menurut, ahli perencana keuangan Ligwina Hananto, "It's not about how much you earn, but how much you spend". Terdengar sangat akrab dengan situasi Anda?!

Sumber dari :
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/keluarga/Keuangan/cara.sederhana.menyusun.anggaran

BAGAIMANA CARA MENGUBAH PENGELUARAN MENJADI ASET ?

 
Membayar diri sendiri, memprioritaskan pos pengeluaran yang lebih sedikit, mengutamakan kebutuhan dan mengantisipasi pengeluaran yang akan datang harus dilakukan seorang pekerja dan pekerja lepas. Tindakan tersebut dapat mengubah pengeluaran menjadi aset.
 
1. Membayar diri sendiri sebelum membayar yang lain

Untuk mengubah pengeluaran menjadi aset, kita harus membayar diri sendiri terlebih dahulu sebelum melakukan pembayaran untuk memenuhi kebutuhan apapun. Membayar diri sendiri adalah menyisihkan sebagian penghasilan kita secara rutin dalam jumlah tertentu sebelum uang yang diperoleh kita pergunakan untuk membayar berbagai keperluan. Membayar diri sendiri dapat mengubah pengeluaran menjadi aset.

Membayar diri sendiri sama artinya dengan mengambil sebagian penghasilan yang kita peroleh dan dimasukkan dalam rekening tabungan. Tindakan ini akan memberikan jaminan kepada kita sebagai pemilik uang untuk menikmati hasil jerih payah kita dalam bentuk dana tabungan, sebelum penghasilannya tersebut dinikmati oleh pihak lain.  Membayar diri sendiri harus jadi prioritas dan dilakukan di awal. Bila dilakukan belakangan atau di akhir bisa jadi tidak ada yang tersisa lagi yang digunakan untuk membayar diri sendiri tersebut.

2. Memprioritaskan pengeluaran yang lebih sedikit

Pos pengeluaran yang harus dibayarkan untuk biaya hidup pada umumnya lebih banyak dibandingkan dengan pos pengeluaran untuk membayar utang. Memprioritaskan pos pengeluaran yang lebih sedikit, misalnya membayar utang. Utang harus diprioritaskan pembayarannya agar semua pos pengeluaran dapat terbayar lunas. Memprioritaskan pengeluaran yang lebih sedikit dapat mengubah pemasukan menjadi aset.

Membayar utang harus diprioritaskan daripada membayar biaya hidup, karena jumlah pos utang biasanya lebih sedikit daripada pos biaya hidup. Jumlah pos pengeluaran untuk membayar utang hanya berkisar 1 – 5 pos saja, sedangkan jumlah pos pengeluaran untuk membayar biaya hidup bisa mencapai puluhan. Pengeluaran biaya hidup kita pun dapat dihemat dan dapat pula dipenuhi dengan menggeser pemenuhannya dengan alternatif lain.

3. Mengutamakan kebutuhan dibandingkan dengan keinginan

Dalam setiap pengeluaran uang, kita harus mengutamakan pemenuhan kebutuhan daripada mengejar keinganan. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi atau suatu hal yang harus diprioritaskan dan kalau tidak dipenuhi akan kekurangan, sedangkan keinginan menunjukan sesuatu yang melebihi keharusan atau sesuatu yang dilakukan setelah kebutuhan terpenuhi. Mengutamakan kebutuhan daripada keinginan dapat mengubah pengeluaran menjadi aset.

Untuk membeli rumah misalnya, belilah rumah tinggal yang sesuai kebutuhan dan jangan membeli rumah berdasarkan keinginan semata atau diatas kemampuan kita. Membeli rumah baru yang lebih besar, mewah dan sesuai keinginan kita untuk mengganti rumah lama kita namun dibeli dengan harga diatas kemampuan akan menciptakan utang. Membeli rumah baru, rumah kedua, ketiga dan seterusnya kita lakukan untuk menambah pemasukan dan memperbesar aset dengan jalan menyewakannya.

Membeli rumah mewah atau barang-barang mewah lainnya harus menjadi prioritas terakhir dan bukan prioritas pertama walaupun sudah memiliki banyak uang. Contohlah orang-orang kaya yang berusaha memiliki barang-barang mewah setelah benar-benar menjadi kaya. Kaya artinya aset yang dimilikinya jauh melebihi jumlah pengeluaran yang dibutuhkannya. Semakin besar aset yang dimiliki dibanding dengan pengeluarannya dapat dikatakan semakin kaya.

4. Mengantisipasi kebutuhan yang akan datang

Manusia  tidak hanya memiliki kebutuhan-kebutuhan untuk saat ini saja, namun menyangkut kebutuhan di masa yang akan datang. Mengantisipasi pengeluaran yang akan datang harus kita lakukan semenjak saat ini, karena pengeluaran itu pasti dibutuhkan dan hanya masalah waktu kapan hal itu benar-benar diperlukan. Mengantisipasi pengeluaran yang akan datang dapat mengubah pengeluaran menjadi aset.

Memenuhi pos pengeluaran yang akan datang perlu kita lakukan walaupun pengeluarannya masih lama, misalnya 10 tahun lagi, sehingga kita lebih ringan dalam mewujudkannya dan lebih siap ketika hal tersebut dibutuhkan.  Pos pengeluaran yang akan datang, misalnya biaya hidup saat kita pensiun kelak, biaya perawatan kesehatan ketika kita menderita sakit, menyekolahkan anak ke perguruan tinggi setelah anak kita lulus SMTA, melakukan perjalanan wisata atau ibadah di hari tua, dan sebagainya..

Mengantisipasi pos pengeluaran yang akan datang dapat dilakukan dengan membeli dana pensiun yang akan dinikmati hasilnya ketika kita sudah tidak bekerja lagi. Dana pensiun yang dipilih adalah dana pensiun yang sudah terkenal reputasinya yang baik, sehingga terhindar dari resiko kerugian yang tidak perlu. Untuk keperluan pendidikan perlu membeli asuransi pendidikan, tabungan pendidikan berasuransi atau asuransi jiwa untuk pendidikan anak.

Kita bisa juga mulai merintis bisnis sedari sekarang dengan melakukan kerja sama dengan mitra yang dapat dipercaya. Kerja sama yang dapat dilakukan, umpamanya menitipkan modal kepada orang lain yang terpercaya, membuka usaha namun yang mengelola anggota keluarga atau sahabat yang dapat dipercaya, dan sebagainya. Membeli properti berupa tanah, rumah, atau mobil untuk disewakan juga merupakan antisipasi terhadap pengeluaran yang akan datang ketika sudah tidak bekerja dan mendapatkan penghasilan lagi.

Sumber dari :
 http://mulyowiharto.wordpress.com/2011/05/21/mengubah-pengeluaran-menjadi-aset/