Merencanakan financial pada masa kehamilan sangat penting agar ketika masa melahrkan tiba, Anda dan suami tidak bingung lagi. Merencanakan financial pada masa kehamilan bahkan
sebaiknya sudah harus direncanakan semenjak Anda menikah. Karena
kehamilan ini biasanya datang tanpa rencana. Dan kehamilan serta
kelahiran membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, biaya untuk
bayi Anda juga harus diperhitungkan. Agar semua berjalan lancer dan
terkontrol, sebaiknya Anda ulai mengkalkulasi dan merencanakan biaya ini
secermat mungkin. Berikut adalah beberapa tips untuk mengisi pos-pos
pengeluaran biaya yang harus Anda pertimbangkan dengan pasangan Anda.
Pos
pengeluaran pertama adalah biaya pemeriksaan kehamilan. Setiap bulan,
Anda harus mempersiapkan pos pengeluaran ini. Karena pada kehamilan
trimester ketiga atau menjelang persalinan, pemeriksaan biasanya
dilakukan 2 inggu sekali. yang perlu Anda ketahui antara lain adalah
biaya pemeriksaan oleh dokter spesialis kandungan atau bidan,
ultrasonografi (USG), suplementasi. Untuk besarnya biaya yang
dikeluarkan sekitar Rp 200.000- Rp 500.000/ periksa. Pos pengeluaran
kedua adalah biaya membeli perlengkapan bayi. Hal ini biasanya mulai
dicicil pada trimester ketiga. Perlengkapan yang dibutuhkan biasanya
adalah kereta dorong, popok, perlengkapan mandi, baju, kaus kaki, topi,
sarung tangan, dan lain sebagainya.
Merencanakan financial pada masa kehamilan juga
harus memperhatikan pos pengeluaran ketiga, yaitu biaya persalinan.
Sebelum menentukan biaya, sebaiknya Anda pastikan dulu akan melahirkan
dimana. Apakah di klinik umum/rumah sakit atau rumah sakit bersalin.
Dengan melihat tempat yang akan Anda pilih, maka Anda akan mengetahui
berapa besaran biaya yang Anda butuhkan. Anda dan suami bisa menanyakan
hal ini kepada bagian informasi sebuah Rumah Sakit. Ketika bertanya,
Anda juga harus komplit, yaitu harus menanyakan jenis kamar yang Anda
inginkan, misalnya VIP, kelas I, II, atau III. Selain itu, jenis
persalinan juga harus ditanyakana, apakah persalinan secara normal,
normal dengan induksi, normal dengan vacuum atau normal dengan operasi
Caesar.
Untuk
dana persalinan normal biasanya berkisar antara Rp 5 juta sampai Rp 7
juta. Sedangkan untuk persalinan secara Caesar kurang lebih sekitar Rp
10 juta sampai Rp 15 juta. Pos pengeluaran keempat adalah mempersiapkan
dana cadangan. Setelah Anda menganggarkan semua pos pengeluaran tersebut
di atas, ada baiknya Anda juga mempersiapkan anggaran cadangan untuk
engantisipasi hal-hal diluar dugaan.
Merencanakan financial pada masa kehamilan juga
harus merencanakan pos pengeluaran kelima, yaitu biaya ditanggung
tempat kerja atau tidak. Pastikan apakah biaya persalinan Anda
ditanggung oleh kantor atau tidak dan berapa persen penggantiaannya?
Dengan mengetahui hal tersebut, maka Anda dapat memperkirakan berapa
dana yang harus dipersiapkan. Sebaliknya jika kantor tidak mengganti
uang persalinan, maka Anda sudah merencanakan financial Anda semenjak
sebelum melahirkan. Sisihkan beberapa persen dana kedalam tabungan Anda
setiap bulan. Dan kemudian pikirkan juga apakah Anda akan menaruhnya di
deposito atau di tabungan biasa agar bisa diambil sewaktu-waktu.
Pos
pengeluaran keenam adalah asuransi kesehatan (ASKES). Anda harus
memastikan apakah Anda tergabung dalam Askes atau tidak? Anda bisa
mengecek Rumah Sakit mana saja yang menerima dan melakukan penggantian
biaya penggantian bagi pasien. Karena dengan kartu ini Anda bisa
mendapatkan penggantian biaya sekitar 20%-50%. Selain itu, Anda dan
pasangan harus menyesuaikan rencana persalinan dengan isi kantong. Anda
dan suami harus benar-benar memahami berapa kesanggupan Anda membayar
biaya persalinan. Fokuskan pada kebutuhan Ibu dan bayi serta keselamatan
keduanya.
Sumber dari :
http://infoduit.com/merencanakan-financial-pada-masa-kehamilan