Tuesday 27 August 2013

Tips Merencanakan Keuangan Pada Masa Kehamilan



Merencanakan financial pada masa kehamilan sangat penting agar ketika masa melahrkan tiba, Anda dan suami tidak bingung lagi. Merencanakan financial pada masa kehamilan bahkan sebaiknya sudah harus direncanakan semenjak Anda menikah. Karena kehamilan ini biasanya datang tanpa rencana. Dan kehamilan serta kelahiran membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, biaya untuk bayi Anda juga harus diperhitungkan. Agar semua berjalan lancer dan terkontrol, sebaiknya Anda ulai mengkalkulasi dan merencanakan biaya ini secermat mungkin. Berikut adalah beberapa tips untuk mengisi pos-pos pengeluaran biaya yang harus Anda pertimbangkan dengan pasangan Anda.

 Pos pengeluaran pertama adalah biaya pemeriksaan kehamilan. Setiap bulan, Anda harus mempersiapkan pos pengeluaran ini. Karena pada kehamilan trimester ketiga atau menjelang persalinan, pemeriksaan biasanya dilakukan 2 inggu sekali. yang perlu Anda ketahui antara lain adalah biaya pemeriksaan oleh dokter spesialis kandungan atau bidan, ultrasonografi (USG), suplementasi. Untuk besarnya biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 200.000- Rp 500.000/ periksa. Pos pengeluaran kedua adalah biaya membeli perlengkapan bayi. Hal ini biasanya mulai dicicil pada trimester ketiga. Perlengkapan yang dibutuhkan biasanya adalah kereta dorong, popok, perlengkapan mandi, baju, kaus kaki, topi, sarung tangan, dan lain sebagainya.

 Merencanakan financial pada masa kehamilan juga harus memperhatikan pos pengeluaran ketiga, yaitu biaya persalinan. Sebelum menentukan biaya, sebaiknya Anda pastikan dulu akan melahirkan dimana. Apakah di klinik umum/rumah sakit atau rumah sakit bersalin. Dengan melihat tempat yang akan Anda pilih, maka Anda akan mengetahui berapa besaran biaya yang Anda butuhkan. Anda dan suami bisa menanyakan hal ini kepada bagian informasi sebuah Rumah Sakit. Ketika bertanya, Anda juga harus komplit, yaitu harus menanyakan jenis kamar yang Anda inginkan, misalnya VIP, kelas I, II, atau III. Selain itu, jenis persalinan juga harus ditanyakana, apakah persalinan secara normal, normal dengan induksi, normal dengan vacuum atau normal dengan operasi Caesar.

 Untuk dana persalinan normal biasanya berkisar antara Rp 5 juta sampai Rp 7 juta. Sedangkan untuk persalinan secara Caesar kurang lebih sekitar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Pos pengeluaran keempat adalah mempersiapkan dana cadangan. Setelah Anda menganggarkan semua pos pengeluaran tersebut di atas, ada baiknya Anda juga mempersiapkan anggaran cadangan untuk engantisipasi hal-hal diluar dugaan.

 Merencanakan financial pada masa kehamilan juga harus merencanakan pos pengeluaran kelima, yaitu biaya ditanggung tempat kerja atau tidak. Pastikan apakah biaya persalinan Anda ditanggung oleh kantor atau tidak dan berapa persen penggantiaannya? Dengan mengetahui hal tersebut, maka Anda dapat memperkirakan berapa dana yang harus dipersiapkan. Sebaliknya jika kantor tidak mengganti uang persalinan, maka Anda sudah merencanakan financial Anda semenjak sebelum melahirkan. Sisihkan beberapa persen dana kedalam tabungan Anda setiap bulan. Dan kemudian pikirkan juga apakah Anda akan menaruhnya di deposito atau di tabungan biasa agar bisa diambil sewaktu-waktu.

 Pos pengeluaran keenam adalah asuransi kesehatan (ASKES). Anda harus memastikan apakah Anda tergabung dalam Askes atau tidak? Anda bisa mengecek Rumah Sakit mana saja yang menerima dan melakukan penggantian biaya penggantian bagi pasien. Karena dengan kartu ini Anda bisa mendapatkan penggantian biaya sekitar 20%-50%. Selain itu, Anda dan pasangan harus menyesuaikan rencana persalinan dengan isi kantong. Anda dan suami harus benar-benar memahami berapa kesanggupan Anda membayar biaya persalinan. Fokuskan pada kebutuhan Ibu dan bayi serta keselamatan keduanya.

Sumber dari :
 http://infoduit.com/merencanakan-financial-pada-masa-kehamilan

Cara Menghitung Hutang Dan Bagaimana Penyelesaiannya



Dalam kehidupan keuangan keluarga, peranan hutang sulit dilepaskan. Bayangkan betapa sulitnya seseorang untuk bisa memiliki rumah, kendaraan atau barang aset lainnya jika tidak ada sumber hutang. Hutang juga diperlukan untuk kebutuhan yang sifatnya mendadak, ketika ditimpa kesulitan dan keperluan lainnya.

 Walaupun demikian, tindakan berhutang juga memerlukan tanggung jawab dan perhitungan yang cermat agar Anda tidak menyesal di kemudian hari. Jangan sampai Anda berhutang demi menyelesaikan persoalan sesaat dan menciptakan persoalan baru yang panjang dan melelahkan di masa mendatang. Tulisan berikut akan membahas bagaimana berhutang secara bertanggung jawab dan memperkirakan kemampuan Anda untuk melunasinya berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

Hutang Adalah Kewajiban

Prinsip utama hutang adalah Anda mendapat pinjaman sejumlah dana dan berkewajiban melunasinya dalam jangka waktu tertentu. Dalam agama, adalah kewajiban dan keutamaan bagi orang yang memiliki kelebihan untuk membantu atau memberi hutang kepada yang memerlukan. Di sisi lain adalah suatu kewajiban pula bagi seseorang yang berhutang untuk segera melunasinya ketika sudah memiliki kemampuan. Bagaimanapun juga orang yang memberikan hutang berhak untuk mendapat pengembalian dalam jumlah yang penuh dan tepat waktu.

Hutang Baik dan Hutang Buruk

Dalam Perencanaan Keuangan, dikenal adanya Hutang Baik dan Hutang Buruk. Hutang Baik adalah berhutang untuk membeli barang produktif yang dapat digunakan untuk memberikan penghasilan. Misalkan membeli mobil untuk dipakai usaha, membeli toko untuk berdagang dan lainnya. Hutang yang masih tergolong baik adalah membeli barang aset yang nilainya cenderung terus meningkat dan lebih cepat dari biaya hutang itu sendiri. Misalnya dalam kasus yang paling lazim adalah membeli rumah.

Adapun Hutang Buruk adalah berhutang untuk konsumsi, apalagi yang sebenarnya bukan kebutuhan Anda dan membawa konsekuensi yang besar di masa mendatang. Termasuk di dalamnya penggunaan kartu kredit secara berlebihan untuk berbelanja tanpa memperhitungkan kemampuan membayar.

Namun adakalanya orang berhutang karena memang sedang menghadapi kesulitan dan membutuhkannya untuk keperluan dasar keluarga. Untuk hal ini maka hutang diperlukan dan jika Anda menemukan orang seperti ini sebaiknya membantunya.

Biaya Dalam Hutang

Ketika Anda berhutang biasanya ada biaya atas hutang tersebut, kecuali jika Anda meminjam dari orang terdekat yang benar-benar ingin membantu. Ketika Anda mengambil kredit rumah, kredit kendaraan, kredit barang-barang dan sejenisnya, maka bank atau lembaga pemberi kredit menetapkan sejumlah bunga tertentu sebagai biaya atas hutang.

Dalam perhitungan yang umum bunga ini bersifat bunga efektif dengan cara perhitungan compound interest. Dalam prinsip ini, besaran bunga ditetapkan terhadap sisa pokok dana yang masih dalam status terhutang. Cara perhitungan lain adalah menggunakan bunga flat di mana besarnya nilai bunga dihitung terhadap pokok hutang pertama kali. Secara sederhana, perhitungan bunga flat akan setara dengan 2 x bunga efektif. Jadi bunga flat 10% kurang lebih setara dengan bunga efektif 20%. Kita akan lihat dalam tabel perhitungan nantinya.

Hitung Dahulu Sebelum Berhutang

Misalkan Anda akan mengambil kredit rumah sebesar 100 juta rupiah untuk jangka waktu 10 tahun. Jika bunga bank yang berlaku saat itu adalah 15%, maka berapakah yang harus dibayar setiap bulannya?

Menghitungnya sebenarnya cukup mudah dengan menggunakan Excel dan menggunakan beberapa fungsi keuangan sederhana.

Rumus Excel yang dapat Anda gunakan adalah:
  • PMT (Payment – besaran pembayaran pada periode bayar tertentu berupa pokok hutang dan bunga)
  • PPMT (Principal Payment – besaran pembayaran pokok hutang pada periode tertentu)
  • IPMT (Interest Payment – besaran bunga pada periode bayar tertentu)
Dengan memahami ketiga rumus sederhana tersebut Anda akan mengetahui berapa besarnya total biaya dari hutang Anda.

Pada contoh di atas, maka jumlah pembayaran atau cicilan bulanan dari hutang tersebut dapat dihitung dengan rumus:

=PMT(rate, nper, pv, [fv]; type)=PMT(15%/12, 10*12, 100000000; 0) = -1.613.349,57
Maka jika Anda berhutang 100 juta selama 10 tahun dengan bunga efektif 15%, cicilan bulanan (pokok hutang + bunga) adalah 1.613.349

Rumus berikutnya dapat Anda pakai jika hanya ingin mengetahui besarnya pokok hutang yang dibayar (PPMT) atau bunga yang dibayar setiap periode pembayaran (IPMT).


Untuk memudahkan saya membuatkan template Excel berikut untuk menghitung berbagai kondisi Simulasi Kredit untuk hutang Anda sekaligus membandingkan antara bunga efektif dan bunga flat.

Perkirakan Kemampuan dan Kewajaran Anda dalam Berhutang

Setelah Anda mengetahui konsekuensi hutang tersebut sekaligus mengetahui besarnya bulanan yang harus dikeluarkan, maka sekarang Anda sudah bisa mengitung apakah Anda mampu mengambil dan menjalani hutang tersebut untuk sekian waktu ke depan.

Prinsip umum yang berlaku dalam perhitungan kemampuan berhutang adalah maksimum 1/3 penghasilan reguler digunakan untuk mencicil hutang. Asumsi ini berdasarkan bahwa seseorang masih dapat mengatur gaya hidupnya jika 1/3 pendapatannya digunakan untuk mencicil hutang. Tapi jika yang terjadi lebih besar dari itu maka biasanya akan ada yang terganggu apakah gaya hidup atau kemampuan mengelola hutang itu sendiri.

Setelah Anda berhitung, maka sekarang saatnya memutuskan apakah Anda memiliki kemampuan dan bisa mengelola dampaknya terhadap pola pengeluaran Anda untuk beberapa waktu ke depan. Dengan demikian setiap keputusan berhutang dibuat dengan bijaksana dengan mempertimbangkan kepentingan, kebutuhan dan kemampuan membayar. Dengan demikian Anda juga akan belajar menjadi debitur yang bertanggung jawab.

Sumber dari :
 http://www.muhammadnoer.com/2009/03/hitung-sebelum-berhutang/

Sunday 25 August 2013

Prakiran Biaya Untuk Membesarkan Anak


Semua orangtua pasti tak akan keberatan untuk mengeluarkan biaya untuk membesarkan anaknya. Biaya untuk membesarkan anak bisa jadi tak terhitung biayanya. Dan DompetPintar yakin semua orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya.

 Meski tak terhitung biaya yang dibutuhkan, tapi paling tidak akan lebih baik jika Anda memiliki ancang-ancang biaya untuk membesarkan anak. Sehingga Anda bisa melakukan perencanaan keuangan keluarga yang baik.

 Apa Saja Pengeluaran untuk Anak?

 Pos pengeluaran untuk anak meliputi :
  • biaya makan
  • biaya transportasi
  • biaya pakaian
  • biaya kesehatan
  • biaya pendidikan
  • biaya lain-lain
Tentu tiap orang bisa berbeda dalam menetapkan biaya untuk anaknya karena tergantung dari biaya hidup di daerah tempat tinggal, serta daya ekonomi orang. Biaya-biaya untuk anak ini sekedar ilustrasi dari DompetPintar untuk mengetahui berapa besar yang dibutuhkan untuk membesarkan anak secara layak.

Saat anak usia 0-1 tahun:
  • biaya makan: anggaran beli susu anak sebulan Rp 400 ribu, anggaran beli makanan tambahan anak sebulan Rp 200 ribu
  • biaya pakaian: beli pakaian anak sebulan Rp 200 ribu
  • biaya kesehatan: anggaran untuk perawatan kesehatan Rp 300 ribu
  • biaya lain-lain: biaya untuk membelikan mainan Rp 100 ribu
total biaya bulanan: Rp 1,2 juta
biaya anak selama setahun : rp 1,2 juta X 12 = Rp 14,4 juta

Saat anak usia 1-2 tahun:
  • biaya makan: anggaran beli susu anak sebulan Rp 300 ribu, anggaran beli makanan anak sebulan Rp 300 ribu
  • biaya pakaian: beli pakaian anak sebulan Rp 100 ribu
  • biaya kesehatan: anggaran untuk perawatan kesehatan Rp 200 ribu
  • biaya untuk membelikan sabun, shampoo, pasta gigi anak Rp 100 ribu
  • biaya lain-lain: biaya untuk membelikan mainan Rp 100 ribu
total biaya bulanan: Rp 1,1 juta
biaya anak selama umur 1-2 tahun : (Rp 1,1 juta X 12) X 2 = Rp 26,4 juta

Saat anak usia 3-5 tahun:
  • biaya makan: anggaran beli susu anak sebulan Rp 200 ribu, anggaran beli makanan anak sebulan Rp 400 ribu, anggaran beli makanan ringan anak sebulan Rp 100 ribu
  • biaya pakaian: beli pakaian anak sebulan Rp 200 ribu
  • biaya kesehatan: anggaran untuk perawatan kesehatan Rp 200 ribu
  • biaya untuk membelikan sabun, shampoo, pasta gigi anak Rp 100 ribu
  • biaya pendidikan: anggaran untuk anak sekolah di PAUD dan TK: Rp 100 ribu
  • biaya lain-lain: anggaran biaya lain-lain Rp 300 ribu
total biaya bulanan: Rp 1,6 juta
biaya anak selama umur 3-5 : (Rp 1,6 juta X 12) X 3 = Rp 57,6 juta

 Total biaya membesarkan anak dari usia 0-5 tahun = Rp 14,4 juta + Rp 26,4 juta +  Rp 57,6 juta = Rp 98,4 juta

Itulah gambaran biaya membesarkan anak dari usia 0-5 tahun. Yang disampaikan oleh DompetPintar ini tentu saja masih berupa hitungan kasar. Jadi Anda bisa sesuaikan dengan kondisi Anda sendiri.

Dengan mengetahui berapa biaya untuk membesarkan anak, diharapkan Anda bisa merancang keuangan keluarga Anda dengan lebih baik.

Sumber dari :
 http://www.dompetpintar.com/article/r1mr/biaya-membesarkan-anak

Rejeki Itu Berputar Layaknya Siklus



“Rezeki itu berputar layaknya siklus. Menahannya berarti merusak putaran. Membaginya berarti menyempurnakan putaran. Sebagaimana milikmu mengalir pada orang lain, milik orang lain pun mengalir padamu.”

 Kehidupan senantiasa berada dalam kesempurnaan putaran. Sesuatu yang ada pada kita, akan mengalir pada yang lain. Persis sebagaimana yang kita terima pun berasal dari orang lain.

 Layaknya putaran roda, berhati-hatilah tuk menyentuh putarannya, apatah lagi berusaha menghentikannya. Sebab akibatnya sungguh fatal. Demikianlah kiranya menahan apa yang ada padamu, sedang sejatinya ia tak kau perlukan. Jangan heran jika tak berapa lama apa yang menjadi hakmu pun tak kunjung tiba. Bukankah acapkali kita dapati para kikir semakin fakir? Maka cermatlah kala apa yang kau pinta tak terwujud jua, sebab bisa jadi kau menahan apa yang seharusnya kau lepaskan.

 Sementara membagi rezeki persis seperti membiarkan roda berputar dengan mulus tanpa hambatan. Segera saja kau dapati bahwa setiap titik kan kembali pada tempatnya semula. Begitupun rezeki yang kau bagikan, ia kan kembali padamu jua, bahkan dalam lipatan yang tak disangka-sangka. Persis seperti roda yang melahirkan tenaga lebih besar kala diputar lebih cepat.

Sumber dari :
 http://www.asuransicerdas.com/rezeki-itu-berputar/

Ada 5 Alasan Kenapa ASURANSI Itu Penting !


5 Alasan Kenapa Asuransi Itu Penting !

1. Hidup penuh ketidak pastian (artinya siapapun Bisa sakit atau kecelakaan secara tiba-tiba tanpa ada kita duga sebelumnya) dan jika itu terjadi maka ada pengeluaran Dana yang cukup besar, pertanyaannya Apakah Anda sudah siap jika hal itu terjadi secara tiba-tiba pada diri Anda ?

2. Hidup terlalu Tua hingga usia 75 th, sedangkan usia Produktif rata-rata orang Indonesia adalah 55 th, artinya ada masa 20 th yang tidak Produktif lagi, sedangkan hidup Perlu biaya. Apakah Anda Sudah Mempersiapkannya ?

3. Hidup Terlalu Singkat (meninggal secara tiba-tiba karena Sakit Kritis atau kecelakaan di Usia muda, sedangkan kita meninggalkan Anak dan istri) warisan dalam bentuk Aset belum ada, tabungan belum ada, Apakah Anda Rela Anak-anak Terbengkalai di jalanan ?

4. Biaya Kesehatan yang semakin Mahal (kalaupun ada JKSO = Jaminan Kesehatan Semua Orang). Itu hanya sementara dan harus di rawat sekamar 8 orang, yang membuat kita malah tambah sakit. Apakah Anda mau seperti itu ?

5. Biaya Pendidikan yang selalu naik. (Memberi Pendidikan terbaik kepada putra putri adalah Impian semua orang), tapi Anda tidak cukup cuma BERMIMPI, harus ada Action nyata Demi masa depan Anak ! 
Asuransi Pendidikan adalah salah satu Solusi Pendidikan Masa Depan Putra Putri Anda, jangan Tunggu Anak Kuliah dulu baru teringat Dana Pendidikan, Terlambat !
Rencanakan sejak mereka masih usia di bawah 10 th.
Jadilah orang yang Bijak dalam Mempersiapkan hidup ini!
Penyesalan selalu datang terlambat...