Tuesday 6 August 2013

5 Tips Untuk Membangun Keuangan Yang Sehat


Siapa sih yang tidak kenal Ade Rai?  Siapa sangka dari seorang yang bertubuh biasa-biasa saja bisa berubah menjadi seorang binaragawan yang luar biasa.  Fisik yang telah ia bentuk sampai bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional tentu tidak muncul dalam sekejap.   Latihan dan keras dan disiplin tentu menjadi kegiatan sehari-hari untuk Ade Rai.  Selain latihan,  mengatur pola makan yang disiplin juga mengambil peran yang penting dalam kesuksesannya sebagai binaraga.  Tahukah Anda, dalam keuangan juga dibutuhkan latihan dan mengatur keuangan yang disiplin supaya bisa menghasilkan kondisi keuangan yang kuat?  Latihan yang kita lakukan juga mirip seperti yang dilakukan oleh biaraga yaitu: bertahap, fokus, dan konsisten.  Jadi, untuk bisa membentuk kondisi keuangan yang kuat berikut adalah 5 tips yang bisa Anda lakukan:

1. Lakukan secara fokus dan spesifik.  

Bila kita baru pertama kali berusaha untuk mengatur keuangan mungkin terlalu berat bagi kita untuk memenuhi semua hal sekaligus seperti asuransi, dana darurat, investasi, managemen hutang, warisan, dll.  Untuk mempermudah kita maka sebaiknya kita fokus pada 1 atau 2 hal dahulu.  Coba fokus pada kelemahan kita dahulu, misalnya kalau kita terbiasa boros maka kita fokus dulu untuk mengurangi pengeluaran, atau kalau kita belum mempunyai asuransi padahal banyak orang yang kehidupannya tergantung pada kita maka kita fokus dulu di asuransi jiwa, atau misalnya kita sama sekali tidak mempunyai tabungan maka kita fokus pada dana darurat dan investasi.  Dengan demikian kita bisa mengatur keuangan kita dengan lebih tenang dan tidak terlalu membebani gaya hidup kita sehari-hari.

2. Lakukan secara bertahap.  

Seperti latihan olah raga, kita tidak bisa terlalu drastis merubah gaya hidup kita dalam sekejap.  Seperti orang yang tidak pernah olahraga yang langsung mencoba melakukan 100 push-up, kita juga tidak mungkin melakukan penghematan 50% dari pengeluaran untuk dialokasikan pada investasi dan asuransi.  Lakukan secara bertahap supaya kita bisa melakukannya dengan lebih tenang dan nyaman.  Jangan terlalu memberikan tekanan psikologis terlalu besar pada diri Anda.  Tekanan terlalu besar akan membuat Anda stres dan menyerah di tengah jalan.  Bila Anda bisa mengatur keuangan Anda secara nyaman maka Anda akan cenderung lebih bahagia dan termonivasi untuk melakukannya secara jangka panjang.

3. Lakukan secara konsisten.
  
Pakar olahraga mengatakan bahwa untuk menjaga kebugaran tubuh dibutuhkan olahraga secara rutin dan konsisten.  Demikian juga di keuangan kita harus mengatur keuangan kita secara konsisten agar kondisi keuangan kita selalu prima.  Semua rencana keuangan secara jangka panjang hanya akan dapat tercapai kalau dilakukan secara konsisten.  Bila Anda mempunyai rencana untuk menabung untuk dana pensiun maka lakukanlah sampai Anda pensiun, demikian juga kalau Anda memiliki unit link maka bayarlah preminya sampai selesai sesuai dengan kesepakatan polis.  Berhenti di tengah jalan bisa mengakibatkan investasi Anda tidak mencapai target.

4. Jaga arus kas Anda.

Arus kas terdiri dari dua hal: pemasukan dan pengeluaran.  Di pengeluaran tentu saja Anda ingin membuat pengeluaran Anda se-optimal mungkin supaya lebih kecil dari pemasukan.  Sedangkan di pemasukan Anda bisa melakukan tiga hal ini.  Pertama, usahakan untuk memperbanyak pos pemasukan Anda untuk memperkecil resiko berkurangnya pemasukan.  Kedua, usahakan agar total pemasukan Anda bertambah setiap tahunnya setidaknya sebesar inflasi.  Ketiga, selalu tambahkan porsi investasi setiap kali pemasukan Anda bertambah besar.  Selain itu gunakan acuan ini untuk mengukur kesehatan arus kas Anda: maksimum cicilan hutang adalah 30% dari pemasukan, maksimum premi asuransi adalah 10%-15% dari pemasukan, dan minimum top-up investasi adalah 10% dari pemasukan.

5. Selalu monitor perkembangan investasi Anda.

Ini adalah hal yang paling mudah dilakukan tapi sayangnya paling jarang dilakukan.  Banyak dari kita yang hanya melakukan top-up investasi tapi sama sekali tidak mengetahui bagaimana pergerakan investasinya.  Mereka selalu beranggapan bahwa secara jangka panjang nilai investasi mereka pasti akan naik sehingga seandainya turun mereka berasumsi bahwa penurunan hanya sebentar saja.  Padahal tidak selalu selamanya demikian.  Perlu disadari bahwa tidak ada produk investasi apapun di dunia ini yang naik selamanya.  Bahkan investasi ‘teraman’ pun seperti emas pernah mengalami masa stagnan selama kurang lebih 25 tahun baru bisa menembus angka yang lebih tinggi.  Jadi apapun produk investasi Anda, sebaiknya Anda selalu memonitor bagaimana perkembangannya.  Minimum lakukan monitoring setahun sekali dan jangan ragu-ragu untuk merubahan portofolio bila investasi Anda tidak berjalan sesuai harapan.

Diatas adalah 5 tips untuk membangun keuangan yang sehat.  Ingatlah selalu bahwa menjadi ‘kaya dan berkecukupan’ tidak melulu mengenai modal, gelar, pekerjaan, atau nasib.  Kemapanan finansial lebih membutuhkan fokus, konsitensi, disiplin, kemauan, dan usaha yang keras daripada hal-hal lainnya.  Jadi kesimpulannya adalah semua orang bisa menjadi mapan secara finansial asalkan kita semua mau berusaha.

Sumber dari :
http://finance.groups.yahoo.com/group/SSR-InfodanArtikel

Menyiapkan Biaya Kuliah Anak


Fase menguliahkan anak ke perguruan tinggi kerapkali menjadi masa paling penuh perjuangan dalam hidup berkeluarga. Agar tidak kalang kabut, simak apa saja yang perlu Anda tempuh dalam menyiapkan biaya kuliah anak.

 Menikah dan membentuk keluarga masih menjadi mimpi sebagian besar orang di Indonesia.  Selain tuntutan psikis dan biologis, berkeluarga juga telah menjadi tuntutan sosial di negeri ini. Maklumlah, posisi keluarga dalam budaya masyarakat kita masih sangat diperhitungkan.

 Indikasi paling kuat? Tengok saja setiap Lebaran tiba. Jutaan orang berjibaku mengerahkan tenaga, energi dan duit "hanya" untuk mudik memburu momentum berkumpul dengan keluarga besar.

 Namun, seperti kita tahu, tiada pilihan tanpa konsekuensi. Pilihan menikah dan membentuk keluarga juga melahirkan sederet konsekuensi dan  sederet tanggung jawab baru, yang bisa dibilang cukup berat. Pilihan memiliki anak, misalnya.

Menimang buah hati menjadi salah satu mimpi terbesar mereka yang menikah dan berkeluarga. Anak menjadi berkah tak terkira dan mampu mengubah drastis sisi kehidupan orangtua. Ibaratnya, nyawa pun rela diberikan demi kebahagiaan buah hati tercinta.

Anda tentu sepakat jika memiliki anak sama artinya memiliki tanggung jawab baru yang luarbiasa besar. Tanggung jawab mendidik dan membesarkannya sejatinya sudah melekat di saat janin mulai tumbuh di kandungan ibu.

Masalah sandang dan pangan serta papan mungkin bagi Anda sudah bukan persoalan. Namun, menjadi orangtua berarti harus mulai memikirkan tentang kebutuhan pendidikan si anak.

Mulai kapan sih idealnya menyiapkan dana pendidikan anak? Para perencana keuangan kebanyakan menyarankan agar para orang tua menyiapkan biaya sekolah anak sedini mungkin. "Idealnya sejak bayi masih dalam kandungan. Bahkan, bagi pasangan muda yang belum punya anak, bisa disiapkan sejak awal agar beban investasi bulanan lebih kecil," kata Prita Ghozie, perencana keuangan ZAP Finance.

 Diana Sandjaja, perencana keuangan MRE Consulting, menilai, lebih awal menyiapkan  biaya kuliah anak, lebih ringan biaya yang mesti disisihkan oleh orangtua. Juga, orangtua lebih leluasa menyisihkan dana tersebut. Untuk biaya kuliah, misalnya. Jika saat ini bayi Anda masih di dalam kandungan, maka Anda punya waktu setidaknya 18 tahun untuk menabung atau berinvestasi menyiapkan dananya. Waktu selama itu relatif leluasa bagi orangtua untuk memperkirakan kebutuhan biaya kuliah, membuat simulasi kebutuhan biaya, memilih produk tabungan atau investasi, dan memulai langkah menabung atau berinvestasi.

Inflasi itu nyata!

Sampai di sini, mungkin ada di antara kita yang menilai, waktu 18 tahun terlalu dini untuk berepot-repot ria menyiapkan dana kuliah si orok yang masih di dalam perut. Namun, percayalah, ketimbang jungkir balik tak karuan ketika kebutuhan sudah terlalu dekat, bersiap-siap lebih awal akan membuat hidup Anda lebih tenang dan nyaman.

Pasalnya, laju kenaikan biaya pendidikan, termasuk biaya kuliah, terbilang sangat kencang, jauh melebihi angka inflasi yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) saban awal bulan.

Para perencana keuangan biasa memakai rata-rata asumsi kenaikan biaya pendidikan S1 antara 10% -- 20% per tahun.  Namun, pada kenyataannya angka kenaikannya sangat mungkin jauh di atas itu.
Tak percaya? Sebagai contoh, tahun 2000 silam, SPP alias sumbangan pembinaan pendidikan di fakultas non-eksak Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta cuma berkisar Rp 500.000 per semester. Angka itu setara Rp 84.000 per bulan, bersih tanpa biaya-biaya tambahan lain. Nah, 11 tahun kemudian, biaya yang harus dibayar oleh mahasiswa S1 kampus itu melonjak cukup besar. Tak cuma SPP, mahasiswa juga diwajibkan membayar biaya operasional pendidikan (BOP) sebesar Rp 60.000 -- Rp 75.000 per satuan kredit semester (sks).

Alhasil, mahasiswa wajib membayar minimal Rp 1,9 juta per semester. Itu belum termasuk ongkos sumbangan wajib minimal berkisar Rp 5 juta -- Rp 10 juta. Taruh kata, total biaya yang harus dibayar mahasiswa UGM adalah Rp 2,5 juta per semester tahun 2011. Itu berarti dalam 10 tahun,inflasi biaya kuliah di sana mencapai 400% atau 40% per tahun!

Itu baru secuil contoh di universitas negeri yang selama ini terkenal cukup murah. Biaya kuliah di universitas swasta boleh jadi lebih dahsyat ongkosnya. Ketika mengetahui deru inflasi itu nyata, rasa-rasanya tidak ada jalan lain untuk mengantisipasi kebutuhan di masa depan selain berinvestasi. Anda tentu tidak ingin anak Anda kelak terlunta-lunta nasib pendidikannya, bukan?

Lantas, apa saja yang harus kita lakukan untuk menyiapkan biaya kuliah anak? Simak beragam tip dari para perencana keuangan berikut ini:

Riset sekolah

Meriset universitas yang kemungkinan kelak menjadi tempat anak Anda menempuh pendidikan sarjana menjadi hal pertama yang perlu dilakukan. Ini berkaitan dengan tujuan penyusunan rencana keuangan.

Mungkin saat ini Anda merasa terlalu dini jika menentukan perguruan tinggi mana yang kelak jadi pilihan anak Anda. Orangtua biasanya sulit memiliki gambaran seperti apa minat dan bakat si anak. Alhasil, jumlah dana yang perlu disiapkan juga masih mengawang-awang. "Namun, tetap bisa disiapkan dengan memakai asumsi biaya sekolah atau kuliah di perguruan tinggi favorit," kata Diana.

Universitas pilihan bisa kampus lokal negeri atau swasta,  bisa pula universitas mancanegara. Meriset biaya pendidikan melalui internet bisa lebih efektif. Bisa pula mendatang pameran pendidikan yang kerap digelar oleh universitas.

Biaya kuliah yang perlu dicermati, antara lain uang pangkal alias uang masuk kuliah, biaya bulanan seperti SPP, ongkos mata kuliah per sks, sumbangan gedung, biaya lain-lain seperti biaya orientasi awal kuliah, biaya praktikum, dan seterusnya.

Hitung posisi

Setelah mengantongi informasi lengkap terkait biaya pendidikan di calon kampus anak kita, kini saatnya menghitung posisi Anda. Berapa lama jangka waktu yang Anda miliki sebelum dana tersebut akan dibutuhkan? Diana menyarankan, dalam menghitung jangka waktu, ada baiknya diberikan tambahan satu tahun lagi sebelum deadline penggunaan.

Sebagai contoh, biaya kuliah anak Anda diperlukan 18 tahun lagi, maka saat menghitung berapa dana yang harus Anda sisihkan per bulan, asumsikan deadline Anda tinggal 17 tahun. "Saat dana sudah sesuai target, pindahkan atau amankan dulu ke instrumen lain yang risikonya lebih rendah, seperti deposito," kata dia.

Selain menghitung sisa waktu sebelum tenggat kebutuhan, tengok kondisi keuangan Anda saat ini. Tentu konyol jika Anda langsung mengotot berinvestasi untuk dana kuliah anak yang masih 10 tahun lagi, namun saat ini kondisi keuangan Anda amburadul. Dus, menggelar pemeriksaan keuangan atawa financial check-up adalah wajib. Apa saja yang perlu diperiksa?

Pertama, periksa arus kas Anda. Sudah positif atau malah negatif? Bagaimana rasio kekayaan bersih Anda saat ini? Berapa beban utang konsumtif Anda? Jika memungkinkan, lunasi dahulu utang-utang konsumtif supaya buku keuangan Anda biru.

Kedua, hitung ketahanan keuangan Anda dengan cara mendaftar aset likuid dan pendapatan pasif. Cukupkah sebagai bekal ketika kondisi darurat menimpa Anda, seperti kehilangan pekerjaan maupun sakit? Sisihkan dana darurat minimal enam kali pengeluaran keluarga per bulan.

Ketiga, ukur kecukupan proteksi. Asuransi jiwa bersifat wajib bagi Anda yang sudah memiliki tanggungan. Keempat, susun skala prioritas dimulai dari rencana keuangan dengan tenggat terdekat.

Pilih produk

Nah, usai mengetahui posisi Anda, kini giliran memilih produk yang sesuai demi pencapaian tujuan keuangan. Sebagai gambaran, jika saat ini biaya kuliah di universitas incaran mencapai Rp 12 juta per semester. Jika diasumsikan, besar inflasi biaya kuliah di tempat tersebut 15% per tahun, maka pada 10 tahun ke depan, biaya kuliah bisa membengkak jadi Rp 48,55 juta per semester.

Satu-satunya cara membiakkan duit untuk melawan inflasi adalah dengan menginvestasikan dana yang kita miliki sekarang. Produk investasi menjadi pilihan utama karena potensi return produk ini mampu melampaui inflasi.

Apa saja produk investasi itu? Saham, reksadana, obligasi, emas, perhiasan, properti, dan seterusnya, tergolong instrumen investasi. Kenaikan harga sebuah saham sebagai contoh,  bisa menembus dua digit bahkan tiga digit dalam satu tahun.

Karena potensi return produk investasi cukup tinggi, risikonya pun sebanding. Yakni, risiko penurunan nilai investasi hingga tergerusnya modal yang Anda tanam.

Ya, memang tidak ada makan siang gratis. Anda bisa mengelola risiko berinvestasi dengan melakukan diversifikasi portofolio dan rutin menggelar financial check-up. Insyaallah, ikhtiar Anda menyiapkan dana pendidikan anak berjalan lancar

Nah, bagi Anda yang ogah menanggung risiko itu mungkin berpaling ke produk konservatif, seperti tabungan rencana atau deposito. Yang menjadi pertanyaan, seberapa kencang laju pertumbuhan dana Anda bila ditanam di produk nyaris tanpa risiko itu?

Prita memberikan ilustrasi, kebutuhan dana kuliah anak di universitas swasta 18 tahun lagi mencapai Rp 555.991.731. Target dana itu bisa Anda capai dengan cara menginvestasikan dana Rp 263.975 per bulan di reksadana saham berimbal hasil 20% per tahun, selama 18 tahun (lihat ilustrasi).

Namun, jika Anda memilih menabung di tabungan bank yang cuma memberi imbal hasil rata-rata 2% per tahun, maka Anda harus menyisihkan Rp 2.137.009 per bulan selama 18 tahun. Perbedaannya jauh sekali, bukan? Dengan berinvestasi, dana yang harus kita sisihkan relatif lebih ringan.

Freddy Pieloor, perencana keuangan MoneynLove, membeberkan, tingkat inflasi biaya pendidikan nan tinggi tidak memungkinkan diimbangi oleh pertumbuhan hasil pembiakan duit di produk bank. "Produk investasi yang agresif lebih tepat untuk investasi menengah hingga panjang," ujarnya.

Jika Anda butuh duit kuliah anak 3 tahun lagi, tentu tidak tepat jika Anda berinvestasi di produk saham atau reksadana saham. Produk investasi yang lebih tepat adalah reksadana pendapatan tetap atau reksadana pasar uang.

Konsekuensi lain dari tenggat yang sudah sangat dekat adalah Anda harus menyisihkan dana jauh lebih besar tinimbang jika bersiap dari jauh-jauh hari. Moral cerita, menyiapkan pendanaan dari jauh-jauh hari akan sangat meringankan beban Anda ke depan.

Mulai berinvestasi

Kini Anda sudah mengantongi perencanaan keuangan nan lengkap. Lantas, tunggu apa lagi? Mulailah berinvestasi. Manfaatkan fasilitas autodebet atau autoinvest yang banyak tersedia di bank-bank penjaja produk reksadana.

Memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut akan sangat membantu disiplin anggaran Anda. Dus, saat ada obral besar di mal atau online shop, Anda tak lagi mudah tergoda. Semua demi masa depan anak tercinta! 

Sumber dari :
http://personalfinance.kontan.co.id/news/meretas-rencana-mengantar-si-buah-kati-kuliah

Monday 5 August 2013

Tips Menjual Produk Asuransi Jiwa Dengan Mudah


Setiap agen asuransi jiwa tentunya berharap agar dalam menawar kan produknya selalu berjalan dengan mulus tanpa mengalami penolakan atau pun keberatan dari calon nasabah.Dengan kata lain menjual produknya dengan mudah.Namun dalam kenyataannya...harus kita akui bahwa menjual asuransi jiwa tidak lah semudah menjual produk yang nyata,kelihatan bentuk dan wujudnya.Menjual produk asuransi jiwa adalah menjual janji...yang akan di realisasikan dalam jangka waktu yang  panjang bisa 10 tahun ke depan.20 tahun atau bahkan seumur hidup.Oleh karena itu di butuhkan kemampuan yang cukup dalam menjual asuransi jiwa.Maka sebagai agen asuransi jiwa kita  harus terus belajar meningkat kan kemampuan kita dalam menjual.

Di sini saya akan berbagi beberapa tip menjual produk asuransi jiwa dengan mudah dan meminimalkan penolakan.Bukan untuk menggurui sobat,tetapi hanya untuk berbagi,
 
1. Seleksi calon nasabah anda dengan baik,usahakan calon yang akan anda prospek adalah referensi dari saudara,teman dekat atau kerabat sang calon nasabah yang akan anda prospek.hal ini penting untuk mengurangi penolakan terhadap anda.
 
2. Telepon calon nasabah yang akan anda temui,untuk membuat janji ketemu,tentukan waktu dan tempat nya,sehingga calon nasabah akan meluangkan waktu untuk kedatangan anda.
 
3. Hindari menceritakan produk ketika anda membuat janji ketemu di telepon,ingat...tujuan anda menelepon adalah untuk mendapat kan janji ketemu bukan untuk menjual.
 
4. Persiapkan diri dengan matang ketika akan mendatangi calon nasabah anda,termasuk pengetahuan produk asuransi yang akan anda tawarkan,persiapkan mental yang baik,penampilan juga tentu nya,karena anda adalah cermin dari perusahaan.
 
5. Optimis,dan berpikiran positif,datang lah kepada calon nasabah dengan yakin,ingat...ketika anda yakin /optimis maka anda sudah berhasil 50%. Berfikir positif  lah bahwa apa yang anda bawakan adalah hal yang baik untuk mereka.Calon nasabah akan senang dengan produk anda,hanya saja mereka belum mengetahui,nah ini lah tugas anda,untuk menjelaskan dengan baik sehingga calon nasabah dapat mengerti se utuhnya.
 
6.  Lakukan pendekatan dengan baik dan tulus,per kenal kan diri anda,berikan kartu nama,lisensi anda,perkenalkan bahwa anda mewakili perusahaan anda.Kunci sukses anda menjual ada pada bagaimana anda melakukan pendekatan.Oleh karena produk yang anda jual adalah janji,maka buat lah anda untuk layak dipercaya.Bisnis asuransi jiwa adalah bisnis kepercayaan,calon nasabah anda tidak akan pernah membeli ketika mereka belum percaya kepada anda.Tunjukkan kepedulian anda kepada calon nasabah sehingga mereka merasakan anda adalah teman yang baik,yang layak dipercaya.
  • Dapatkan sebanyak mungkin data tentang calon nasabah,termasuk,usia,pekerjaan,anggota keluarga,dan lain lain.Hal ini dapat anda lakukan dengan bertanya/dan bercerita kepada calon  nasabah,lakukan hal ini dengan santai dan jangan terkesan seperti interogasi.Calon nasabah akan senang menceritakan tentang dirinya ketika telah merasa nyaman dengan anda.Jangan lupa berikan pujian terhadap calon nasabah jika ada hal yang memang layak untuk di apresiasi.
     
    8. Gali kebutuhan calon nasabah anda dengan baik,apa yang menjadi kebutuhannya saat sekarang,jangka pendek,jangka menengah dan jangka panjang,hal ini penting agar anda tidak salah dalam menyajikan produk ketika akan memulai penjualan.

    9. Setelah kedekatan dengan calon nasabah terjalin dengan baik,maka anda siap untuk memulai penjualan produk anda.Biasanya jika calon nasabah telah merasa nyaman,maka langkah menjual pun akan mulus.Lakukan proses penjualan dengan baik,dengan jelas,tidak terburu-buru,sehingga calon nasabah dapat memahami dengan jelas maksud anda,dan manfaat-manfaat yang akan mereka dapatkan jika membeli dari anda.

    10. Dalam hal menjelaskan produk,jangan terkesan sangat menjual,tetapi posisikan diri anda sebagai mitra yang baik,yang ada di pihak calon nasabah anda.Sehingga mereka akan nyaman bertanya lebih lanjut mengenai produk anda.

    11. Setelah anda menjelaskan produk dengan lengkap,berikan waktu kepada calon nasabah untuk memahami dan bertanya mengenai produk anda.Kemudian coba untuk menutup penjualan..

    12. Biasanya calon nasabah akan mengungkapkan keberatan-keberatannya,sobat jangan khawatir,tetaplah tenang mendengarkan keberatan calon nasabah,karena dengan munculnya keberatan dari calon nasabah,itu artinya bahwa mereka berminat akan membeli,dan langkah anda menjual tinggal se langkah lagi.

    13. Hindari untuk membantah langsung hal hal yang menjadi keberatan calon nasabah,tetapi tetaplah tenang dan mendengarkan dengan baik semua keberatan dari calon nasabah anda.Ingatlah satu hal...calon nasabah mengungkap kan keberatan nya,adalah karena mereka berminat untuk membelinya. 

    14. Setelah mendengarkan semua keberatan-keberatan dari calon nasabah maka saatnya anda untuk menangani keberatan tersebut.Biasanya keberatan yang muncul adalah,kurang yakin,tidak punya uang,pikir pikir dahulu/tidak buru buru,belum butuh.

    Jika keberatan yang muncul adalah tidak punya uang,atau pikir pikir dahulu/tidak buru-buru,maka sebenar anda telah berhasil menjual,berhasil membuat produk anda di butuhkan oleh calon nasabah,tinggal masalah waktu saja,dan sedikit pendekatan maka calon nasabah akan memutuskan membeli dari anda.Tetap lah jaga hubungan baik,mungkin saja besok atau lusa, anda akan di hubungi oleh calon nasabah tersebut. 
     
              Namun jika keberatan yang muncul adalah tidak butuh atau tidak percaya,maka sebaiknya anda perlu ulang lagi proses penjualan anda barang kali ada hal yang kurang jelas sehingga calon nasabah merasa tidak membutuhkan,dan layak kan diri anda untuk di percaya.Pendekatan harus di tingkatkan lagi sampai mereka benar-benar percaya kepada anda.
     
    jika semua langkah-langkah penjualan telah sobat lakukan dengan baik,maksimal,dan tulus maka berdoa dan yakinlah hasil nya serahkan pada Tuhan,karena sesungguhnya kita sebagai manusia hanyalah berusaha sebaik mungkin,urusan hasil adalah urusan Nya.Setiap usaha baik yang serius dan sungguh sungguh Pasti hasilnya pun akan baik dan menyenangkan.
     
    Sementara sekian sobat...sedikit tip dalam melakukan penjualan asuransi jiwa,bagi yang lebih senior mohon untuk berbagi ilmu nya,untuk sama sama kita saling melengkapi....selamat menjual..semoga bermanfaat.

    Sumber dari :
    http://citramaniezs.blogspot.com/cara-mudah-menjual-asuransi-jiwa









Sunday 4 August 2013

Tips Mengelola Gaji dan Belanja Bulanan


Buat sebagian orang akhir bulan atau sering diistilahkan dengan tanggal tua. Tidak jarang setelah di awal bulan sibuk membayar cicilan rumah, mobil dan kartu kredit. Kocek pun mengering di pertengahan dan akhir bulan.
Jangankan untuk belanja di tanggal tua, untuk sekedar bertahan hidup dan menunggu gajian berikutnya sangat berat.
Atas hal itu penting bagi kita untuk tahu bagaimana mengatur keuangan selama satu bulan. Siapa tahu jika kita pandai dan benar dalam mengatur keuangan bulanan tidak saja terhindar dari penyakit kantong kering, tapi bahkan bisa berbelanja di tanggal tua.

Jika sebelumnya saya pernah sharing tentang mengelola gaji dan belanja bulanan, kali ini saya akan berbagi tips-nya.
 
Berikut tipsnya :

1. Siapkan pos-pos pengeluaran

Setelah menerima gaji di awal bulan, belilah beberapa amplop kertas, kemudian tulislah beberapa pos kebutuhan selama 1 bulan,

Bagi ke dalam 3 bagian amplop besar:

1 amplop cicilan,

1 amplop untuk tabungan bulanan atau investasi bulanan

1 amplop belanja barang dan jasa opersional bulanan

Sisihkan untuk tagihan cicilan hutang anda baik itu hutang produktif dan hutang konsumtif dengan total paling besar adalah 30% dari penghasilan Anda.
Kemudian sebisa mungkin disiplinkan diri anda untuk saving dan investasi diawal bulan, tetapkan berapa kemampuan menabung rutin Andan. Jangan menabung kalo baru ada sisa.untuk pemula Anda disiplinkan untuk menabung minimal 10% dari penghasilan Anda. Ubah kebiasaan ini selama 2 tahun. Anda akan tersbiasa investasi dan menabung dengan sendirinya.

Untuk pos pengeluaran yang pembayaran tagihan bulanan seperti koran, tv kabel, listrik, PAM, gaji pembantu dan utilitas bulananan lainnya segera dipisahkan.
Dan buat budget belanja bahan makanan untuk 1 bulan,
Lalu buat untuk budget weekdays dan budget weekend.
Untuk budget ini biasanya lebih besar di weekend. Namun ada beberapa orang yang lebih besar di weekdays.
budget weekend bisa saja digunakan, bisa saja tidak. Namun anda sudah mempersiapkan sebelumnya, jadi tidak ada salahnya juga untuk bersenang-senang karena Anda sudah merencanakannya.
Isilah amplop-amplop tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan.

2. Buat Daftar Belanja

Membeli sepatu baru karena diskon, padahal niatnya beli bahan makanan, sering dialami bukan?
Agar terhindar dari penyakit seperti itu hendaknya membuat daftar belanja sebelum pergi ke pasar atau hpermarket.
Ini sangat membantu kita mengingat barang yang akan dibeli sekaligus menjadi panduan saat belanja. Jangan beli barang yang tidak ada dalam daftar..!!

3. Hindari belanja pada saat lapar

Hipermarket biasanya menyediakan berbagai jenis barang kebutuhan, mulai dari sayuran hingga alat elektronik, dan juga hidangan siapp saji. Pastikan saat Anda berbelanjaa perut sudah terisi dari rumah.pasalnya semua makanan yang ada di kaca display itu sangat terlihat enak dan pasti Anda membelinya dalam jumlah yang berlebih.

4. Usahakan bawa bekal makan siang sendiri saat bekerja

Banyak keuntungan yang didapatkan jika Anda membawa bekal makan siang sendiri, pertama Anda akan mendapatkan makan siang yang sesuai selera anda, kedua Anda tidak perlu ke luar kantor atau meminta tolong OB untuk membelikan makan siang, ketiga Anda mendapatkan makan siang yang lebih bersih dan higeinis.

Coba hitung jika sekali makan siang Anda mengeluarkan biaya sebesar 20 ribu atau 25 ribu rupiah, jika dikali dengan 22 hari kerja berarti Anda sudah menghemat 440.000 sampai dengan 550.000 rupiah, jika setahun sama dengan 5,28 juta sampai dengan 6,6 juta.

Bayangkan jika Anda mempunyai masa kerja 20 tahun, dana 550ribu per bulan tersebut Anda alihkan investasi ke reksadana saham dengan return 25% per tahun, maka di tahun ke 20 Anda akan mendapatkan hasil 3.772.502.385 (Tiga Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Lima Ratus Dua Ribu)
 
Atau jika Anda mempunyai masa kerja 25 tahun dengan contoh tersebu diatas maka hasilnya akan 13.065.217.874 (tiga belas milyar enam puluh lima juta dua ratus tujuh belas) 

Perbedaan yang cukup luar biasa bukan, hanya dengan perbedaan lima tahun mengakibatkan perbedaan cukup signifikan sampai dengan 10 milyar, itulah kekuatan bunga majemuk dan waktu sangat berpengaruh, bukan besarnya investasi yang akan Anda lakukan nanti, tapi berapapun yang investasikan hari ini akan sangat berguna pada masa depan Anda nantinya.

5. Menggunakan Promosi Kartu Kredit

Sah-sah saja menggunakan kartu kredit untuk berbelanja bulanan. Apalagi banyak supermarket yang menawarkan diskon jika kita menggunakan kartu kredit tertentu. Wah, lebih hemat, nih!

Idealnya belanja bulanan, tuh, menggunakan uang tunai atau kartu debit. Tapi jika memang ada diskon, boleh menggunakan kartu kredit dengan syarat dana untuk belanja itu sudah siap. Di sini kartu kredit digunakan untuk pembayaran bukan berutang. Maksudnya, kita, kan, sudah tahu berapa nominalnya, jadi begitu digunakan, langsung transfer untuk melunasinya

6. Sesuaikan Kebutuhan, Kemampuan dan Keinginan,

Belanja berarti kita harus pintar bercermin. Terkadang sulit membedakan apa yang dibutuhkan dengan apa yang diinginkan. Belum lagi pada tahap mengukur kemampuan kita. Untuk itulah sebelum membeli barang, Anda harus bertanya pada diri sendiri ” apakah barang atau jasa ini pantas saya beli sesuai dengan kebutuhan dan penghasilan saya?”

Idealnya besaran keinginan anda adalah kurang atau sama dengan kebutuhan anda.
Dan besaran kebutuhan adalah kurang dari kemampuan Anda.
Anda dapat saja membeli sesuatu sesuai kenginan Anda yang di luar kemampuan Anda, namun akibatnya adalah Anda memaksakan diri dengan harus berhutang atau sebenarnya tidak layak atas barang tersebut.

Dengan berbekal kemampuan manajerial keuangan yang baik, disiplin dan kecerdasan mencari tambahan penghasilan, Anda akan terhindar dari mimpi buruk di tanggal tua.

Sumber dari :
http://pandjiharsanto.com/menghindari-kantong-cekak-di-akhir-bulan/

Berbagai Macam Keuntungan Dari Investasi Property


Diawal postingan perdana ini, Saya ingin mengangkat topik Keuntungan Investasi Properti. Kenapa Keuntungan yang duluan diangkat? yah, jawabannya satu yaitu setiap orang yang menginvestasikan uang nya pasti yang dicari adalah keuntungan. Benar ga?, terserah apapun jawaban anda namun anda akan condong mengatakan benara,hehe.

Ada banyak keuntungan yang kita dapatkan saat-saat investasi properti, namun kali ini saya mau ngangkat yang berkaitan keuntungan Utama yang dicari oleh sebagian besar orang yang menginvestasikan uang mereka. Apa itu? tidak lain tidak bukan adalah Keamanan. Ya betul,, keamanan investasi menjadi alasan kebanyakan orang yang menginvestasikan uang mereka di sesuatu produk Investasi.

Sudah menjadi tabiat manusia, selalu mencari aman dan menghindari resiko, hingga sifat itu dibawa-bawa saat Investasi. Akhirnya banyak orang yang selalu mencari Investasi yang aman sehingga mereka bisa tenang dan dihari tua saat-saat pengsiun mereka menjadi bebas pinansial dengan berinvestasi. Informasi dikumpulkan dari berbagai sumber, terus memilah mana yang sebetulnya investasi yang paling aman.

Lantas apa indikator yang membuktikan bahwa investasi properti itu lebih aman dari investasi-investasi lainnya seperti reksadana, saham. Bahkan Investasi properti lebih aman dari pada anda mendepositokan uang anda di bank. Sebagai contoh, ketika anda membeli rumah,ruko,kos-kosan, dan properti-properti lainnya, lalu anda sewakan maka penghasilan dari sewa itu sangat menguntungkan, kenapa ? properti akan condong selalu meningkat harganya.

Jadi anda jarang menemukan harga sewa properti yang turun secara drastis atau turunnya dadakan. Akan tetapi penomena ini tidak akan anda temui jika anda berinvestasi di reksadana, saham dan sebagainya. Kongkritnya seerti ini anda membeli ruko di daerah yang ramai dengan harga 150.000.000, lalu bisa anda sewakan pertahunnya 8 sampai 10 juta/tahun. Maka ROI anda akan tidak terhingga,, karena anda saat membeli ruko tersebut sudah ROI,, yaitu modal anda sudah kembali dalam bentuk ruko dan andai anda jual hari itu juga maka anda telah ROI.
 
Selanjutnya dibulan pertama sewa berjalan maka itu adalah keuntungan anda, untungnya juga pantastik,, yaitu keuntungan tidak terhingga,,karena apa anda tidak perlu keluar biaya perawatan, pajak dsb karena itu semua sudah ditanggung penyewa. aset anda utuh tapi keuntungan terus mengalir perbulannya. Nah saya ingin mengajak anda mebandingkan investasi properti dengan mendeposito di bank, yang bunganya dibawah inflasi dan ditambah biaya pajak.
 
Sumber dari :
http://investasipropertiaman.blogspot.com/keuntungan-investasi-properti.html