Sunday 25 August 2013

Rejeki Itu Berputar Layaknya Siklus



“Rezeki itu berputar layaknya siklus. Menahannya berarti merusak putaran. Membaginya berarti menyempurnakan putaran. Sebagaimana milikmu mengalir pada orang lain, milik orang lain pun mengalir padamu.”

 Kehidupan senantiasa berada dalam kesempurnaan putaran. Sesuatu yang ada pada kita, akan mengalir pada yang lain. Persis sebagaimana yang kita terima pun berasal dari orang lain.

 Layaknya putaran roda, berhati-hatilah tuk menyentuh putarannya, apatah lagi berusaha menghentikannya. Sebab akibatnya sungguh fatal. Demikianlah kiranya menahan apa yang ada padamu, sedang sejatinya ia tak kau perlukan. Jangan heran jika tak berapa lama apa yang menjadi hakmu pun tak kunjung tiba. Bukankah acapkali kita dapati para kikir semakin fakir? Maka cermatlah kala apa yang kau pinta tak terwujud jua, sebab bisa jadi kau menahan apa yang seharusnya kau lepaskan.

 Sementara membagi rezeki persis seperti membiarkan roda berputar dengan mulus tanpa hambatan. Segera saja kau dapati bahwa setiap titik kan kembali pada tempatnya semula. Begitupun rezeki yang kau bagikan, ia kan kembali padamu jua, bahkan dalam lipatan yang tak disangka-sangka. Persis seperti roda yang melahirkan tenaga lebih besar kala diputar lebih cepat.

Sumber dari :
 http://www.asuransicerdas.com/rezeki-itu-berputar/

Ada 5 Alasan Kenapa ASURANSI Itu Penting !


5 Alasan Kenapa Asuransi Itu Penting !

1. Hidup penuh ketidak pastian (artinya siapapun Bisa sakit atau kecelakaan secara tiba-tiba tanpa ada kita duga sebelumnya) dan jika itu terjadi maka ada pengeluaran Dana yang cukup besar, pertanyaannya Apakah Anda sudah siap jika hal itu terjadi secara tiba-tiba pada diri Anda ?

2. Hidup terlalu Tua hingga usia 75 th, sedangkan usia Produktif rata-rata orang Indonesia adalah 55 th, artinya ada masa 20 th yang tidak Produktif lagi, sedangkan hidup Perlu biaya. Apakah Anda Sudah Mempersiapkannya ?

3. Hidup Terlalu Singkat (meninggal secara tiba-tiba karena Sakit Kritis atau kecelakaan di Usia muda, sedangkan kita meninggalkan Anak dan istri) warisan dalam bentuk Aset belum ada, tabungan belum ada, Apakah Anda Rela Anak-anak Terbengkalai di jalanan ?

4. Biaya Kesehatan yang semakin Mahal (kalaupun ada JKSO = Jaminan Kesehatan Semua Orang). Itu hanya sementara dan harus di rawat sekamar 8 orang, yang membuat kita malah tambah sakit. Apakah Anda mau seperti itu ?

5. Biaya Pendidikan yang selalu naik. (Memberi Pendidikan terbaik kepada putra putri adalah Impian semua orang), tapi Anda tidak cukup cuma BERMIMPI, harus ada Action nyata Demi masa depan Anak ! 
Asuransi Pendidikan adalah salah satu Solusi Pendidikan Masa Depan Putra Putri Anda, jangan Tunggu Anak Kuliah dulu baru teringat Dana Pendidikan, Terlambat !
Rencanakan sejak mereka masih usia di bawah 10 th.
Jadilah orang yang Bijak dalam Mempersiapkan hidup ini!
Penyesalan selalu datang terlambat...

Thursday 22 August 2013

Tips Mengelola Hutang Konsumtif


Kita pasti sangat tidak mau memiliki utang. Apalagi sampai harus dikejar debt collector. Perbandingan antara utang dengan aset/kekayaan yang kita miliki idealnya kurang dari 50%, itupun kita lihat lagi, apakah utang tersebut lebih banyak utang produktif atau kebanyakan malah hutang konsumtif. 

 Sebelum membahas lebih lanjut, terlebih dahulu kita harus bisa membedakan utang tersebut jenis utang produktif atau utang konsumtif. Gampangnya, jika kita membeli suatu barang/jasa yang nilai dan manfaatnya terasa sangat besar dan nilai dari barang/jasa tersebut bisa bertambah atau menciptakan nilai tambah dikemudian hari maka itu adalah utang produktif. Contoh:membeli rumah dengan KPR. 

 Namun jika kita membeli sesuatu hanya untuk memenuhi keinginan dan bukan kebutuhan, apalagi demi menunjang gaya hidup, dan dengan utang tersebut tidak ada nilai tambahnya sama sekali bahkan cenderung membebani keuangan kita dimasa depan, maka dapat dipastikan itu adalah jenis utang konsumtif yang harus dihindari. 

 Jika yang Anda miliki adalah utang produktif dengan porsi perbandingan utang dengan kekayaan sedikit diatas 50%, jika Anda masih muda dan usia masih produktif  untuk bekerja tidak masalah menurut  saya, bahkan memacu Anda untuk lebih semangat dalam bekerja.

 Tentunya dalam melunasi utang produktif ini harus enjoy. Sebaliknya, walau Anda masih muda, namun mudah sekali stress maka tetap porsi utang produktif berbanding dengan kekayaan harus dibawah 50%
Nah, jika yang Anda miliki ternyata utang konsumtif ini yang harus diwaspadai. Saya menyarankan untuk Anda segera dalam melunasi utang konsumtif ini. Berikut adalah tips untuk melunasi hutang konsumtif yang nilainya besar:

1.       Tanamkan dalam hati bahwa Anda bertekad untuk melunasi semua utang tersebut, dan terus berpikir positif bisa melunasi hutang tersebut.

2.       List daftar utang dan bagilah utang tersebut dalam beberapa kelas bunga/denda yaitu utang dengan bunga tinggi, sedang, rendah dan tanpa bunga. 

3.       Tingkat kenyaman seseorang untuk membayar utang sebenarnya adalah tidak melebihi 35% dari pendapatan perbulan, namun pada kasus khusus seperti ini, semakin besar bisa mengangsur untuk membayar utang akan semakin baik. Dayagunakan semua aset lancar yang ada untuk membayar utang konsumtif, terutama yang bunganya paling tinggi terlebih dahulu.

4.       Untuk sementara hiduplah dengan gaya hidup paling minimal yang Anda bisa. Memang ini sebuah pilihan sulit, namun ibarat minum obat, walau pahit tetap harus diminum. Begitupun dengan penanganan utang konsumtif ini. cara ini harus ditempuh, sehingga sisa uangnya bisa digunakan untuk membayar utang.
 
5.       Cobalah minta keringanan dengan pihak kartu kredit, sertakan bukti bahwa memang tidak sanggup membayar pokok+bunganya saat ini, namun tetap beritikad baik untuk membayar pokoknya. banyak orang yang menempuh jalan ini dan ternyata berhasil hanya membayar pokoknya saja plus diberikan keringanan untuk mengangsur.

6.       Jalankan komitmen pembayaran hutang point no 3, yaitu  membayar utang dengan bunga tinggi terlebih dahulu sampai lunas atau porsi yang lebih besar. ini untuk menghindari utang yang menggulung yang akan membebani arus kas Anda tiap bulannya. Utang dengan tingkat bunga sedang dan kecil tetap harus dibayar sejumlah minimalnya. Ini untuk menghindari dikejar-kejar debt collector. Tentu Anda tidak ingin berurusan dengan para debt collector bukan?

7.       Setelah utang dengan tingkat bunga paling tinggi lunas, maka lunasi utang dengan tingkat bunga sedang lalu rendah kemudian utang tanpa bunga.

8.       Sejalan dengan semua upaya yang dilakukan maka carilah pekerjaan sampingan atau penghasilan tambahan yang dikuasai, jika nominal hutang sangat besar, ini untuk mempercepat pelunasan utang. pekerjaan sampingan/penghasilan tambahan ini bisa bermula dari hobi atau keahlian lain yang Anda miliki

9.       Jika memang jumlah utang sangat besar,  lihat lagi daftar aset yang dimiliki apakah ada yang bisa dicairkan atau dijual untuk membayar utang dengan bunga. Biasanya orang-orang merasa sayang akan asetnya jika harus dipergunakan untuk membayar utang namun mari kita hitung-hitungan. Seandainya Anda punya deposito dengan tingkat bunga atau bagi hasil hanya 4%/tahun (net setelah potong pajak) sedangkan bunga kartu kredit bisa 36% pertahun bahkan lebih karna bunga berbunga, maka sudah jelas RUGI jika tetap menahan deposito dengan bunga hanya 4%/tahun. Untuk menjual barang berharga lainnya memang harus TEGA untuk masa depan dan kenyamanan Anda sendiri

10.   Jika telah lunas, berjanjilah pada diri sendiri  untuk tidak terjebak dalam utang konsumtif lagi. jujur lah pada diri sendiri mengenai kesanggupan gaya hidup yang saat ini dimiliki. dan jika meggunakan kartu kredit, bayarlah sampai lunas sebelum jatuh tempo. Buat anggaran terpisah untuk belanja dan bersenang-senang/shopping account

 Langkah selanjutnya adalah mulailah membuat perencanaan keuangan untuk pribadi dan keluarga (jika sudah berkeluarga), untuk kehidupan yang lebih nyaman dan tentram. bisa dengan membuat perencanaan sendiri atau menggunakan jasa perencana keuangan.

Sumber dari :
 http://www.aktual.co/tatadana/begini-cara-mengelola-utang-menggunung-

Menyiapkan Dana Pendidikan Dengan Cara Deposito


Hampir sama dengan menabung, deposito adalah menyimpan uang di bank, tapi bunganya lebih besar yaitu sekitar 6% per tahun. Hanya saja bank mensyaratkan jumlah minimal untuk bisa membuka deposito yaitu Rp  8.000.000. Anda tak bisa mengambil uang kapan saja seperti tabungan. Uang yang didepositokan tak bisa ditarik untuk jangka waktu tertentu, 1 bulan, 3 bulan atau 1 tahun. Dana deposito bisa digunakan untuk kebutuhan jangka pendek seperti uang les.

Untuk membuka deposito memang tidak ada keharusan kapan waktunya. Namun ada baiknya sejak balita Anda sudah memilikinya. Sisihkan 10% dari pendapatan setiap bulannya kemudian bila dana sudah mencukupi bukalah deposito. Semakin besar jumlah uang yang Anda depositokan tentu akan semakin besar pula dana yang Anda terima setiap bulannya.

Jika Anda ingin dana deposito bertambah, buatlah deposito dalam bentuk auto roll over, artinya bunga yang diterima setiap bulannya ditambah ke dalam jumlah dana deposito sehingga setiap bulan dana deposito bertambah jumlahnya.

Contohnya, Anda punya deposito Rp 100.000.000. Setiap bulan bunga yang diterima sebesar Rp 500.000 sehingga jumlah menjadi Rp 100.500.000. Bulan depannya jumlah Rp 100.500.000 akan dibungakan lagi. Demikian setiap bulannya.

Sumber dari :
 http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Terbaru/Terbaru/siapkan.deposito.untuk.sekolah.anak

Wednesday 21 August 2013

Cara Memperbaiki Rencana Anggaran Keuangan Pribadi


Sebuah rencana anggaran adalah rencana untuk pendapatan dan pengeluaran Anda di masa depan yang bisa digunakan sebagai panduan untuk menyisihkan uang dan pembelanjaan. 

Kebanyakan dari kita memiliki pengeluaran lebih banyak dari pendapatan. Kunci dari hidup sesuai kemampuan adalah mengetahui berapa pendapatan dan pengeluaran kita. Sebuah rencana anggaran bulanan yang baik bisa membantu Anda memastikan bahwa Anda membayar semua tagihan tepat waktu, Anda memiliki cukup dana untuk membiayai hal-hal yang tidak terduga serta kegawatdaruratan, juga untuk mencapai tujuan keuangan Anda.

Sebagian besar informasi yang Anda butuhkan sebenarnya ada di depan Anda. Anda juga bisa menggunakan kalkulator online gratis untuk berbagai perencanaan keuangan yang kami sediakan di situs ini.
Untuk membuat atau memperbaiki rencana anggaran Anda, ikuti beberapa langkap di bawah ini. 
1. Jumlahkan semua pendapatan
Untuk memulai perencanaan anggaran, pertama-tama Anda perlu mengidentifikasi dan mencatat berapa jumlah pendapatan Anda. Pastikan Anda menyertakan semua sumber pendapatan seperti gaji, imbal balik tabungan/investasi, pensiun dan semua bentuk pendapata – termasuk pendapatan pasangan Anda, jika Anda sudah menikah. 

Jika Anda mendapat gaji secara teratur, pastikan Anda menggunakan gaji bersih yang Anda benar-benar bawa pulang, bukan gaji kotor Anda. Pajak biasanya sudah dikurangi dari gaji yang ditransfer atau Anda terima, tapi jika tidak, pastikan Anda memasukannya sebagai pengeluaran. Jika ada pendapatan tambahan lain atau yang tidak tetap, masukkan dalam kategori "Pendapatan Lainnya".
2. Perkirakan Pengeluaran
Cara paling baik adalah sebelum menyusun anggaran, Anda melakukan pencatatan semua pengeluaran dalam sebulan. Bagilah antara pengeluaran tetap dan pengeluaran tidak tetap. Pengeluaran tetap adalah pengeluaran-pengeluaran yang selalu ada dari bulan ke bulan, seperti sewa dan pembayaran premi asuransi. Pengeluaran tidak tetap adalah pengeluaran yang berubah-ubah jumlahnya dari bulan kebulan, seperti makan di luar dan hiburan. Jika beberapa pengeluaran berubah drastis tiap bulannya, ambillah nilai rata-rata tiga bulan.
3. Hitung Sisanya
Setelah menjumlah semua pendapatan dan pengeluaran, kurangilah pendapatan dengan pengeluaran untuk mendapatkan nilai sisanya. Angka yang positif berarti Anda memiliki pengeluaran lebih sedikit dari pendapatan – Selamat!

Angka yang negatif berarti pengeluaran Anda lebih besar dari pendapatan Anda. Artinya, Anda harus memangkas beberapa pengeluaran supaya bisa hidup sesuai kemampuan.. 

Nah, sudah! Selamat! Anda sudah membuat rencana anggaran Langkah berikutnya adalah mengecek rencana anggaran ini secara berkala untuk memastikan Anda sesuai dengan rencana. Jika Anda tidak mampu mengikutinya, coba tinjau dan susun ulang rencana anggarannya. 

Sumber dari :
 http://www.practicalmoneyskills.co.id/keuangan/anggaran/mengelola/