Thursday 29 August 2013

7 Hal Utama Yang Perlu Diatur Dalam Perencanaan Keuangan

 

Definisi Tujuan Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan adalah proses untuk mencapai tujuan hidup  melalui pengaturan keuangan yang sesuai dan yang dapat memberikan solusi masalah keuangan, pengelolaan kekayaan atau investasi.
Perencanaan keuangan ada bermacam macam, perencanaan keuangan pribadi, perencanaan keuangan keluarga, perencanaan keuangan perusahaan, perencanaan keuangan yayasan, tujuan perencanaan keuangan sekolah, perencanaan keuangan koperasi, dlsbnya.
Contoh perencanaan keuangan pribadi, misalnya membeli rumah atau mobil, tabungan pendidikan anak, perencanaan dana untuk pensiun dengan layak dan mapan, beribadah ke tanah suci, dlsbnya.

Tujuan Tips Perencanaan Keuangan

Tips  Perencanaan keuangan pribadi dapat Anda peroleh dari seorang Perencana Keuangan guna :

1. Mendapatkan gambaran apa yang benar benar Anda inginkan dalam setiap tahap kehidupan

2. Melindungi dan meningkatkan  aset kekayaan yang Anda miliki

3. Mempergunakan hutang secara hati-hati

4. Melakukan manjemen resiko dan  mengatur resiko investasi dengan baik

5. Menentukan asuransi perlindungan yang tepat untuk jiwa, kecelakaan, kesehatan, penyakit kritis dan warisan kepemilikan

6. Mengontrol pengeluaran dan biaya-biaya

Dalam praktik, Ada 7 hal utama yang perlu diatur dalam perencanaan keuangan :

1. Utang dan pengaturan kredit

Kredit yang harus dimonitor untuk dikurangi untuk menghindari utang menumpuk dan resiko tidak terbayar, khususnya kredit yang bersifat konsumtif dan tidak produktif.

2. Produk asuransi yang tepat untuk melindungi resiko pribadi

Seperti resiko kematian, cacat total, kehilangan pendapatan. Asuransi yang diperlukan bagi pencari nafkah yang memiliki tanggungan keluarga. Asuransi perlindungan ini harus dievaluasi setiap tahun.

3. Akumulasi kekayaan

Tabungan secara berkala dan program investasi yang berguna untuk menyeimbangkan portofolio investasi, contohnya sertifikat deposito, investasi unit link, emas, tanah. Keamanan pendapatan tetap tergantung pada toleransi resiko dan keamanan pendapatan.

4. Investasi dan perencanaan properti

Mencari cara agar aset yang dimiliki dapat berkembang semaksimal mungkin dengan resiko yang tidak terlalu tinggi.  Investasi dalam hal ini bisa bersifat jangka menengah atau jangka panjang.

5. Pajak

Alokasi aset tertentu secara tepat dapat mengurangi pajak perorangan
.
6. Pensiun

Perlu perhitungan pensiun secara hati-hati untuk mengetahui pendapatan pensiun yang diinginkan untuk mempertahankan gaya hidup yang layak kelak.

7. Perencanaan Warisan

Merencanakan meneruskan atau menurunkan harta kepada ahli waris dengan cara paling efektif.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda merencanakan perencanaan keuangan untuk mencapai impian dan tujuan Anda kelak? Ayo, rencanakan keuangan Anda dengan baik mulai dari sekarang juga. Lebih cepat lebih baik sehingga Anda dapat mencapai impian.

Sumber dari :
 http://info.yendyinvestasikeuangan.com/tujuan-perencanaan-keuangan/

Merencanakan Keuangan Untuk Anak Dimulai Sejak Masa Kehamilan


Kesadaran akan perencanaan keuangan hendaknya dipersiapkan jauh sebelum merencanakan kehamilan. Akan lebih baik bila direncanakan pada saat sebelum menikah. Jadi biaya yang akan dikeluarkan nantinya tidak hanya terfokus pada perencanaan pernikahan dan panik saat anda dinyatakan hamil. Merencanakan keuangan untuk anak dimulai sejak masa kehamilan, persiapan melahirkan hingga pendidikan sang anak nanti. Sebaiknya biaya yang diperhitungkan ini adalah untuk jangka panjang.

Masa Perencanaan Kehamilan

Pemeriksaan kesehatan pada saat merencanakan suatu kehamilan sangat berperan penting. Banyak hal yang harus dipersiapkan. Apalagi untuk pasangan suami istri yang sulit mempunyai anak. Pemeriksaan reproduksi ini pastinya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terlebih lagi jika ada kelainan, pemeriksaan ini berkaitan dari 1 dokter dengan dokter lain, maka biaya yang akan dikeluarkan juga akan bertambah. Kisaran harga untuk pemeriksaan kandungan mulai dari Rp. 100.000,- s/d Rp. 250.000,-. Untuk USG mulai dari Rp. 150.000,- s/d Rp. 200.000,-. Untuk pemeriksaan darah atau tes lain yang berhubungan dengan perencanaan kehamilan memiliki kisaran harga mulai dari Rp. 300.000,- s/d Rp. 2.000.000,- Kisaran harga pemeriksaan ini diukur dari kisaran harga rumah sakit besar, akan jauh berbeda bila anda memeriksakannya di bidan atau puskesmas.

Masa Kehamilan

Pada masa kehamilan banyak hal yang dibutuhkan dari segi biaya, mulai dari pemeriksaan kehamilan minimal 1 bulan sekali, USG, vaksin, dan vitamin. Belum lagi pendukung akan kehamilan tersebut seperti, syukuran, baju hamil, senam hamil, buku-buku atau majalah seputar kehamilan. Anda dan suami dapat membuat pengeluaran kas rumah tangga yang dibagi menjadi 4 bagian yakni:
  • Tabungan
  • Cicilan hutang (jika ada)
  • Premi asuransi
  • Biaya hidup.
Rencana keuangan untuk biaya masa kehamilan serta kelahiran dapat dimasukkan dalam sub biaya hidup. Sub biaya hidup ini pun dapat dibagi lagi menjadi biaya rutin dan biaya terjadi satu kali. Biaya pemeriksaan selama kehamilan dan pasca kelahiran, suplemen, perlengkapan Anda dan bayi, dimasukkan dalam biaya rutin karena biaya tersebut adalah biaya yang berulang kali terjadi. Yang termasuk dalam biaya yang terjadi satu kali adalah biaya persalinan.

Rencana Persalinan 

Dalam mempersiapkan biaya persalinan, Anda dan suami perlu memperhitungkan inflasi karena biaya tersebut akan selalu naik seiring dengan inflasi. Beruntung bagi pasangan bekerja yang mendapat pembiayaan melahirkan dari tempat Anda atau suami bekerja. Jika kantor tidak menyediakan dana melahirkan untuk karyawannya, Anda dan suami perlu memperhitungkan setiap pengeluaran dengan terinci.

Sebagai gambaran biaya persalinan Caesar dapat mencapai diatas Rp. 10 juta sedangkan persalinan normal bervariasi dengan harga kurang dari Rp. 5 juta. Biaya persalinan agaknya sangat bervariasi di sejumlah tempat. Biaya persalinan ini biasanya juga ditentukan dengan kamar yang ingin dihuni selama proses persalinan dan dokter kandungan yang menangani persalinan.

Penting Untuk Diingat!

  • Tentukan skala prioritas kebutuhan yang utama dan kebutuhan apa yang sifatnya hanya sebagai penunjang. Pilihlah barang dengan kualitas baik dan harga sesuai budget. Tidak perlu bermerk asalkan Mama nyaman memakainya.
  • Siapkan Dana Darurat, yaitu dana cadangan untuk menghadapi kondisi darurat. Dana ini sangat penting jika suatu saat Mama mengalami kondisi medis khusus saat menjalani kehamilan. Anggarkan 10%-20% dari total perkiraan biaya persalinan.
  • Hindari berhutang, apalagi hutang kartu kredit. Hutang kartu kredit bisa “menggulung”dengan bunga hingga 50% per tahun.
  • Untuk jangka pendek seperti biaya kehamilan atau persalinan, bisa dicapai dengan menabung, namun jika calon Mama dan Papa hendak menyiapkan dana jangka panjang seperti Dana Pendidikan, lebih baik jika mulai sekarang Anda mencari tahu tentang investasi seperti logam mulia dan reksadana.
  • Saat menyiapkan dana persalinan, selalu persiapkan untuk skenario termahal, walaupun inginnya bersalin dengan alami/normal, Mama harus siapkan dana jika harus Operasi Caesar yang biayanya jauh lebih mahal.
  • Komunikasikan dengan pasangan untuk menentukan prioritas keluarga. Jika merasa perlu, konsultasikan hal ini dengan perencana keuangan profesional.
Sumber dari :
 http://www.lactamilmama.com/merangkai-budget-perencanaan-kehamilan/

Tuesday 27 August 2013

Tips Merencanakan Keuangan Pada Masa Kehamilan



Merencanakan financial pada masa kehamilan sangat penting agar ketika masa melahrkan tiba, Anda dan suami tidak bingung lagi. Merencanakan financial pada masa kehamilan bahkan sebaiknya sudah harus direncanakan semenjak Anda menikah. Karena kehamilan ini biasanya datang tanpa rencana. Dan kehamilan serta kelahiran membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, biaya untuk bayi Anda juga harus diperhitungkan. Agar semua berjalan lancer dan terkontrol, sebaiknya Anda ulai mengkalkulasi dan merencanakan biaya ini secermat mungkin. Berikut adalah beberapa tips untuk mengisi pos-pos pengeluaran biaya yang harus Anda pertimbangkan dengan pasangan Anda.

 Pos pengeluaran pertama adalah biaya pemeriksaan kehamilan. Setiap bulan, Anda harus mempersiapkan pos pengeluaran ini. Karena pada kehamilan trimester ketiga atau menjelang persalinan, pemeriksaan biasanya dilakukan 2 inggu sekali. yang perlu Anda ketahui antara lain adalah biaya pemeriksaan oleh dokter spesialis kandungan atau bidan, ultrasonografi (USG), suplementasi. Untuk besarnya biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 200.000- Rp 500.000/ periksa. Pos pengeluaran kedua adalah biaya membeli perlengkapan bayi. Hal ini biasanya mulai dicicil pada trimester ketiga. Perlengkapan yang dibutuhkan biasanya adalah kereta dorong, popok, perlengkapan mandi, baju, kaus kaki, topi, sarung tangan, dan lain sebagainya.

 Merencanakan financial pada masa kehamilan juga harus memperhatikan pos pengeluaran ketiga, yaitu biaya persalinan. Sebelum menentukan biaya, sebaiknya Anda pastikan dulu akan melahirkan dimana. Apakah di klinik umum/rumah sakit atau rumah sakit bersalin. Dengan melihat tempat yang akan Anda pilih, maka Anda akan mengetahui berapa besaran biaya yang Anda butuhkan. Anda dan suami bisa menanyakan hal ini kepada bagian informasi sebuah Rumah Sakit. Ketika bertanya, Anda juga harus komplit, yaitu harus menanyakan jenis kamar yang Anda inginkan, misalnya VIP, kelas I, II, atau III. Selain itu, jenis persalinan juga harus ditanyakana, apakah persalinan secara normal, normal dengan induksi, normal dengan vacuum atau normal dengan operasi Caesar.

 Untuk dana persalinan normal biasanya berkisar antara Rp 5 juta sampai Rp 7 juta. Sedangkan untuk persalinan secara Caesar kurang lebih sekitar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Pos pengeluaran keempat adalah mempersiapkan dana cadangan. Setelah Anda menganggarkan semua pos pengeluaran tersebut di atas, ada baiknya Anda juga mempersiapkan anggaran cadangan untuk engantisipasi hal-hal diluar dugaan.

 Merencanakan financial pada masa kehamilan juga harus merencanakan pos pengeluaran kelima, yaitu biaya ditanggung tempat kerja atau tidak. Pastikan apakah biaya persalinan Anda ditanggung oleh kantor atau tidak dan berapa persen penggantiaannya? Dengan mengetahui hal tersebut, maka Anda dapat memperkirakan berapa dana yang harus dipersiapkan. Sebaliknya jika kantor tidak mengganti uang persalinan, maka Anda sudah merencanakan financial Anda semenjak sebelum melahirkan. Sisihkan beberapa persen dana kedalam tabungan Anda setiap bulan. Dan kemudian pikirkan juga apakah Anda akan menaruhnya di deposito atau di tabungan biasa agar bisa diambil sewaktu-waktu.

 Pos pengeluaran keenam adalah asuransi kesehatan (ASKES). Anda harus memastikan apakah Anda tergabung dalam Askes atau tidak? Anda bisa mengecek Rumah Sakit mana saja yang menerima dan melakukan penggantian biaya penggantian bagi pasien. Karena dengan kartu ini Anda bisa mendapatkan penggantian biaya sekitar 20%-50%. Selain itu, Anda dan pasangan harus menyesuaikan rencana persalinan dengan isi kantong. Anda dan suami harus benar-benar memahami berapa kesanggupan Anda membayar biaya persalinan. Fokuskan pada kebutuhan Ibu dan bayi serta keselamatan keduanya.

Sumber dari :
 http://infoduit.com/merencanakan-financial-pada-masa-kehamilan

Cara Menghitung Hutang Dan Bagaimana Penyelesaiannya



Dalam kehidupan keuangan keluarga, peranan hutang sulit dilepaskan. Bayangkan betapa sulitnya seseorang untuk bisa memiliki rumah, kendaraan atau barang aset lainnya jika tidak ada sumber hutang. Hutang juga diperlukan untuk kebutuhan yang sifatnya mendadak, ketika ditimpa kesulitan dan keperluan lainnya.

 Walaupun demikian, tindakan berhutang juga memerlukan tanggung jawab dan perhitungan yang cermat agar Anda tidak menyesal di kemudian hari. Jangan sampai Anda berhutang demi menyelesaikan persoalan sesaat dan menciptakan persoalan baru yang panjang dan melelahkan di masa mendatang. Tulisan berikut akan membahas bagaimana berhutang secara bertanggung jawab dan memperkirakan kemampuan Anda untuk melunasinya berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

Hutang Adalah Kewajiban

Prinsip utama hutang adalah Anda mendapat pinjaman sejumlah dana dan berkewajiban melunasinya dalam jangka waktu tertentu. Dalam agama, adalah kewajiban dan keutamaan bagi orang yang memiliki kelebihan untuk membantu atau memberi hutang kepada yang memerlukan. Di sisi lain adalah suatu kewajiban pula bagi seseorang yang berhutang untuk segera melunasinya ketika sudah memiliki kemampuan. Bagaimanapun juga orang yang memberikan hutang berhak untuk mendapat pengembalian dalam jumlah yang penuh dan tepat waktu.

Hutang Baik dan Hutang Buruk

Dalam Perencanaan Keuangan, dikenal adanya Hutang Baik dan Hutang Buruk. Hutang Baik adalah berhutang untuk membeli barang produktif yang dapat digunakan untuk memberikan penghasilan. Misalkan membeli mobil untuk dipakai usaha, membeli toko untuk berdagang dan lainnya. Hutang yang masih tergolong baik adalah membeli barang aset yang nilainya cenderung terus meningkat dan lebih cepat dari biaya hutang itu sendiri. Misalnya dalam kasus yang paling lazim adalah membeli rumah.

Adapun Hutang Buruk adalah berhutang untuk konsumsi, apalagi yang sebenarnya bukan kebutuhan Anda dan membawa konsekuensi yang besar di masa mendatang. Termasuk di dalamnya penggunaan kartu kredit secara berlebihan untuk berbelanja tanpa memperhitungkan kemampuan membayar.

Namun adakalanya orang berhutang karena memang sedang menghadapi kesulitan dan membutuhkannya untuk keperluan dasar keluarga. Untuk hal ini maka hutang diperlukan dan jika Anda menemukan orang seperti ini sebaiknya membantunya.

Biaya Dalam Hutang

Ketika Anda berhutang biasanya ada biaya atas hutang tersebut, kecuali jika Anda meminjam dari orang terdekat yang benar-benar ingin membantu. Ketika Anda mengambil kredit rumah, kredit kendaraan, kredit barang-barang dan sejenisnya, maka bank atau lembaga pemberi kredit menetapkan sejumlah bunga tertentu sebagai biaya atas hutang.

Dalam perhitungan yang umum bunga ini bersifat bunga efektif dengan cara perhitungan compound interest. Dalam prinsip ini, besaran bunga ditetapkan terhadap sisa pokok dana yang masih dalam status terhutang. Cara perhitungan lain adalah menggunakan bunga flat di mana besarnya nilai bunga dihitung terhadap pokok hutang pertama kali. Secara sederhana, perhitungan bunga flat akan setara dengan 2 x bunga efektif. Jadi bunga flat 10% kurang lebih setara dengan bunga efektif 20%. Kita akan lihat dalam tabel perhitungan nantinya.

Hitung Dahulu Sebelum Berhutang

Misalkan Anda akan mengambil kredit rumah sebesar 100 juta rupiah untuk jangka waktu 10 tahun. Jika bunga bank yang berlaku saat itu adalah 15%, maka berapakah yang harus dibayar setiap bulannya?

Menghitungnya sebenarnya cukup mudah dengan menggunakan Excel dan menggunakan beberapa fungsi keuangan sederhana.

Rumus Excel yang dapat Anda gunakan adalah:
  • PMT (Payment – besaran pembayaran pada periode bayar tertentu berupa pokok hutang dan bunga)
  • PPMT (Principal Payment – besaran pembayaran pokok hutang pada periode tertentu)
  • IPMT (Interest Payment – besaran bunga pada periode bayar tertentu)
Dengan memahami ketiga rumus sederhana tersebut Anda akan mengetahui berapa besarnya total biaya dari hutang Anda.

Pada contoh di atas, maka jumlah pembayaran atau cicilan bulanan dari hutang tersebut dapat dihitung dengan rumus:

=PMT(rate, nper, pv, [fv]; type)=PMT(15%/12, 10*12, 100000000; 0) = -1.613.349,57
Maka jika Anda berhutang 100 juta selama 10 tahun dengan bunga efektif 15%, cicilan bulanan (pokok hutang + bunga) adalah 1.613.349

Rumus berikutnya dapat Anda pakai jika hanya ingin mengetahui besarnya pokok hutang yang dibayar (PPMT) atau bunga yang dibayar setiap periode pembayaran (IPMT).


Untuk memudahkan saya membuatkan template Excel berikut untuk menghitung berbagai kondisi Simulasi Kredit untuk hutang Anda sekaligus membandingkan antara bunga efektif dan bunga flat.

Perkirakan Kemampuan dan Kewajaran Anda dalam Berhutang

Setelah Anda mengetahui konsekuensi hutang tersebut sekaligus mengetahui besarnya bulanan yang harus dikeluarkan, maka sekarang Anda sudah bisa mengitung apakah Anda mampu mengambil dan menjalani hutang tersebut untuk sekian waktu ke depan.

Prinsip umum yang berlaku dalam perhitungan kemampuan berhutang adalah maksimum 1/3 penghasilan reguler digunakan untuk mencicil hutang. Asumsi ini berdasarkan bahwa seseorang masih dapat mengatur gaya hidupnya jika 1/3 pendapatannya digunakan untuk mencicil hutang. Tapi jika yang terjadi lebih besar dari itu maka biasanya akan ada yang terganggu apakah gaya hidup atau kemampuan mengelola hutang itu sendiri.

Setelah Anda berhitung, maka sekarang saatnya memutuskan apakah Anda memiliki kemampuan dan bisa mengelola dampaknya terhadap pola pengeluaran Anda untuk beberapa waktu ke depan. Dengan demikian setiap keputusan berhutang dibuat dengan bijaksana dengan mempertimbangkan kepentingan, kebutuhan dan kemampuan membayar. Dengan demikian Anda juga akan belajar menjadi debitur yang bertanggung jawab.

Sumber dari :
 http://www.muhammadnoer.com/2009/03/hitung-sebelum-berhutang/

Sunday 25 August 2013

Prakiran Biaya Untuk Membesarkan Anak


Semua orangtua pasti tak akan keberatan untuk mengeluarkan biaya untuk membesarkan anaknya. Biaya untuk membesarkan anak bisa jadi tak terhitung biayanya. Dan DompetPintar yakin semua orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya.

 Meski tak terhitung biaya yang dibutuhkan, tapi paling tidak akan lebih baik jika Anda memiliki ancang-ancang biaya untuk membesarkan anak. Sehingga Anda bisa melakukan perencanaan keuangan keluarga yang baik.

 Apa Saja Pengeluaran untuk Anak?

 Pos pengeluaran untuk anak meliputi :
  • biaya makan
  • biaya transportasi
  • biaya pakaian
  • biaya kesehatan
  • biaya pendidikan
  • biaya lain-lain
Tentu tiap orang bisa berbeda dalam menetapkan biaya untuk anaknya karena tergantung dari biaya hidup di daerah tempat tinggal, serta daya ekonomi orang. Biaya-biaya untuk anak ini sekedar ilustrasi dari DompetPintar untuk mengetahui berapa besar yang dibutuhkan untuk membesarkan anak secara layak.

Saat anak usia 0-1 tahun:
  • biaya makan: anggaran beli susu anak sebulan Rp 400 ribu, anggaran beli makanan tambahan anak sebulan Rp 200 ribu
  • biaya pakaian: beli pakaian anak sebulan Rp 200 ribu
  • biaya kesehatan: anggaran untuk perawatan kesehatan Rp 300 ribu
  • biaya lain-lain: biaya untuk membelikan mainan Rp 100 ribu
total biaya bulanan: Rp 1,2 juta
biaya anak selama setahun : rp 1,2 juta X 12 = Rp 14,4 juta

Saat anak usia 1-2 tahun:
  • biaya makan: anggaran beli susu anak sebulan Rp 300 ribu, anggaran beli makanan anak sebulan Rp 300 ribu
  • biaya pakaian: beli pakaian anak sebulan Rp 100 ribu
  • biaya kesehatan: anggaran untuk perawatan kesehatan Rp 200 ribu
  • biaya untuk membelikan sabun, shampoo, pasta gigi anak Rp 100 ribu
  • biaya lain-lain: biaya untuk membelikan mainan Rp 100 ribu
total biaya bulanan: Rp 1,1 juta
biaya anak selama umur 1-2 tahun : (Rp 1,1 juta X 12) X 2 = Rp 26,4 juta

Saat anak usia 3-5 tahun:
  • biaya makan: anggaran beli susu anak sebulan Rp 200 ribu, anggaran beli makanan anak sebulan Rp 400 ribu, anggaran beli makanan ringan anak sebulan Rp 100 ribu
  • biaya pakaian: beli pakaian anak sebulan Rp 200 ribu
  • biaya kesehatan: anggaran untuk perawatan kesehatan Rp 200 ribu
  • biaya untuk membelikan sabun, shampoo, pasta gigi anak Rp 100 ribu
  • biaya pendidikan: anggaran untuk anak sekolah di PAUD dan TK: Rp 100 ribu
  • biaya lain-lain: anggaran biaya lain-lain Rp 300 ribu
total biaya bulanan: Rp 1,6 juta
biaya anak selama umur 3-5 : (Rp 1,6 juta X 12) X 3 = Rp 57,6 juta

 Total biaya membesarkan anak dari usia 0-5 tahun = Rp 14,4 juta + Rp 26,4 juta +  Rp 57,6 juta = Rp 98,4 juta

Itulah gambaran biaya membesarkan anak dari usia 0-5 tahun. Yang disampaikan oleh DompetPintar ini tentu saja masih berupa hitungan kasar. Jadi Anda bisa sesuaikan dengan kondisi Anda sendiri.

Dengan mengetahui berapa biaya untuk membesarkan anak, diharapkan Anda bisa merancang keuangan keluarga Anda dengan lebih baik.

Sumber dari :
 http://www.dompetpintar.com/article/r1mr/biaya-membesarkan-anak