Friday 30 August 2013

Tips Meminjamkan Uang Supaya Berjalan Lancar


Terinspirasi dari obrolan beberapa teman tentang sulitnya menagih hutang, jadi ingin membahas tentang urusan pinjam-meminjam uang nih :) .

 Urusan yang berhubungan dengan uang memang rada sensitif. Apalagi kalau menyangkut pembayaran hutang yang tertunda. Pertemanan dan persahabatan yang sudah terjalin, bahkan persaudaraan bisa terganggu dengan urusan pinjam-meminjam ini. Kalau anda sebagai pihak yang menghutangkan, pasti tidak nyaman sekali rasanya harus menagih uang sendiri.

 “Gue kayak pengemis rasanya nagih-nagih duit sendiri”, seorang teman mengeluh rada lebay. Seorang teman yang lain gemas, “Bete banget liat orang yang gue utangin malah beli gadget baru dan jalan-jalan ke luar negeri! Bukannya bayar duit gue..”.

 Wah kalau jadi galau seperti ini tidak asik ya. Saat kita meminjamkan uang pada orang lain (tanpa bunga) biasanya kita memang berniat untuk membantu. Apalagi jika si peminjam mengeluhkan masalahnya, yang membuat hati kita tergerak untuk menolong.

 Sebenarnya bagaimana sih agar urusan pinjam-meminjam uang ini berjalan lancar? Pastinya kita ingin bisa membantu teman/saudara/kerabat dari kelebihan rezeki yang ada, tanpa membuat kita bangkrut maupun bete bukan?

Berikut saya sharing beberapa tipsnya:

1. Pinjamkan sesuai kemampuan
 
Walaupun misalnya kita memiliki sedikit kelebihan rezeki dibanding si calon peminjam, kita bukan Sinterklas :) . Kebutuhan keluarga tetap lebih penting. Pastikan bahwa uang yang kita pinjamkan tidak mengganggu budget kebutuhan rutin sehari-hari termasuk uang sekolah anak, cicilan hutang, dan tabungan.

 2. Tetapkan jangka waktu
 
Kadang-kadang kita tidak tega untuk menetapkan jangka waktu pengembalian. Tetapi hal ini diperlukan untuk kenyamanan kedua belah pihak. Usahakan memberikan tenggat waktu pinjaman, atau menawarkan beberapa pilihan skema pengembalian, misalnya dicicil perbulan selama 1 tahun, atau dibayar saat terima THR nanti. 

3. Alokasikan Budget Bantuan Teman/Saudara

Untuk anda yang memiliki kerabat yang kerap meminjam uang, ada baiknya dialokasikan budget bantuan setiap bulan. Sisihkan jumlah yang bisa anda ikhlaskan tiap bulan, dan siapkan di amplop atau rekening khusus. Saat ada yang memerlukan, anda bisa meminjamkannya tanpa terlalu mengharap uang itu kembali. Dana tersebut bisa terus bertambah jika tidak ada yang memerlukan, atau jika dana yang dipinjam sebelumnya telah dikembalikan.

4. Buat surat perjanjian hutang
 
Untuk pinjaman dalam jumlah yang cukup besar, usahakan dengan surat perjanjian hutang yang bermaterai. Hal ini untuk menjamin keamanan uang anda. Tulislah kesepakatan peminjaman hutang ini secara detail di dalam surat perjanjian. Tidak perlu merasa tidak enak lo, toh uang yang dikeluarkan adalah uang anda, dan anda pasti ingin uang itu kembali.

5. Barang Jaminan
 
Barang jaminan bisa digunakan untuk jumlah pinjaman yang cukup besar. Dengan adanya barang jaminan, pihak yang meminjam akan lebih bertanggung-jawab terhadap hutangnya, dan membuktikan komitmennya yang cukup tinggi untuk kelak membayar pinjamannya. Diskusikan barang jaminan yang nilainya relatif setara dengan jumlah pinjaman, dan tetapkan jangka waktu peminjaman.

 Tampak ribet? Memang sih. Lebih baik sedikit ribet di depan untuk urusan uang, tapi tetap baik dalam urusan selanjutnya:). Jangan lupa komunikasikan dengan baik ya agar hubungan dengan si peminjam tetap lancar.

Sumber dari :
 http://ifpc.kontan.co.id/meminjamkan-uang-tanpa-galau/

Thursday 29 August 2013

Menghitung Dan Merencanakan Biaya Renovasi Rumah



Harga properti yang melangit tak perlu menyurutkan impian memiliki rumah idaman. Merenovasi rumah bisa menjadi alternatif. Namun, modal renovasi rumah juga besar. Mengandalkan biaya renovasi sendiri atau mengandalkan utang bisa ditimbang. Simak strateginya agar kocek Anda tetap sehat.

 Booming sektor properti di tanah air beberapa tahun terakhir tak sepenuhnya menjadi kabar menyenangkan di telinga. Sebagian kalangan justru mengelus dada, prihatin. Maklum, harga unit-unit properti aneka tipe seakan tak lelah menanjak naik. “Mau beli rumah baru yang lebih sesuai selera dan memadai untuk keluarga, harganya kok semakin lama semakin tak terkejar,” keluh Johan, seorang pegawai swasta di Jakarta Selatan.

Johan bukan tidak memiliki rumah. Rumah yang dia tinggali saat ini sudah lunas. Hanya saja karena membeli rumah bekas alias second, arsitektur dan desain rumah tersebut masih belum memenuhi selera dan kebutuhan keluarga.

Semula dia berencana membeli rumah kedua yang lebih sesuai keinginan. Namun, niat itu terhadang harga rumah yang terus melangit. “Jalan satu-satunya adalah renovasi rumah yang ada,” ujarnya.

Opsi renovasi bisa menjadi pilihan karena kebutuhan pendanaannya lebih fleksibel karena bisa disesuaikan dengan keperluan. Minimal, tanah dan pondasi rumah sudah ada.

Selain itu, khusus bagi masyarakat di DKI Jakarta, merenovasi rumah saat ini makin leluasa. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 72 Tahun 2013 pada Juli lalu membolehkan warga Ibukota membangun rumah tinggal hingga tiga lantai. Anda yang memiliki anggota keluarga besar bisa menimbang opsi tersebut.

Fleksibilitas dana renovasi akan bergantung pada seperti apa Anda ingin memoles ulang rumah. Biaya meninggikan langit-langit rumah, menambah kamar, dan mengecat ulang rumah tentu lebih murah dibandingkan dengan merombak total arsitektur rumah.

Nah, kendati kebutuhan dana renovasi bisa lebih fleksibel, persiapan pendanaan tetap penting. Maklum, tak jarang biaya renovasi bisa menghabiskan nominal cukup besar yang bahkan cukup untuk membeli satu unit rumah baru!

Bagi Anda yang masih belum memiliki dana cukup untuk membangun ulang rumah, namun kebelet memiliki rumah sesuai selera, sejatinya bisa melirik opsi utang. “Boleh saja memakai utang untuk renovasi rumah, namun jangan lupa untuk melihat kemampuan kantong,” ujar Freddy Pieloor, perencana keuangan dari MoneynLove Financial Planning.

Utang konsumtif
 
Perbankan saat ini menawarkan banyak produk kredit multiguna atau biasa diberi merek kredit pemilikan rumah (KPR) multiguna untuk nasabah yang membutuhkan pendanaan renovasi rumah.

Bunga kredit yang ditawarkan juga beragam, berkisar dari 8% per tahun hingga belasan persen setiap tahun. Sedangkan, plafon kredit renovasi rumah yang ada di pasaran saat ini ada yang belasan juta rupiah hingga miliaran rupiah.

KONTAN sempat melongok tawaran kredit renovasi rumah di beberapa bank. Di Bank Mandiri, misalnya, plafon kredit multiguna untuk renovasi rumah berkisar antara Rp 50 juta hingga Rp 1 miliar. Tawaran bunga sebesar 11% per tahun fixed atau tetap selama dua tahun dan selanjutnya floating di kisaran 14,25% per tahun.

Sedang di Bank BNI, bunga KPR multiguna ditawarkan mulai 9,9% lalu tahun kedua floating berkisar 13% per tahun. Limit kredit untuk renovasi rumah di bank BUMN ini mulai Rp 15 juta hingga Rp 5 miliar.

Lalu, di Bank Central Asia, plafon kredit renovasi rumah sebesar 70% dari rencana anggaran bangunan atau 70% dari nilai tanah. Untuk besar bunga, BCA menawarkan sebesar 8% per tahun untuk dua tahun pertama, selanjutnya floating.

Ingat, utang renovasi termasuk kredit konsumtif kendati nilai rumah pascarenovasi bisa meningkat kemudian. Dus, Anda tidak bisa sembarangan mengajukan kredit berplafon tinggi yang kelak justru memberatkan arus kas Anda.

Dalam kamus perencanaan keuangan, maksimal total cicilan kredit konsumtif adalah 30% penghasilan bulanan. Jika kini Anda masih punya tanggungan cicilan mobil dan kartu kredit, pastikan penambahan utang renovasi tak menjadikan total cicilan melebihi ambang batas.

Berikut beberapa saran yang dibagi oleh para perencana keuangan bagi Anda yang berniat merenovasi rumah dalam waktu dekat:

Tentukan kebutuhan

Renovasi seperti apa yang hendak Anda lakukan? Anda perlu menentukan spesifik karena itu nanti akan memengaruhi perkiraan kebutuhan dana renovasi.

Jika sebenarnya kebutuhan Anda adalah menambah kamar, maka tak perlu tergoda untuk merombak lantai rumah. “Tentukan skala prioritas berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan,” imbuh Farah Dini, perencana keuangan Fin-Ally Planning and Consulting.

Anda bisa banyak melirik contoh-contoh desain yang banyak bertebaran di internet. Atau, jika mau bermodal sedikit, sewalah jasa arsitek untuk membantu mewujudkan rumah impian Anda. Jasa arsitek umumnya sekaligus memberikan rencana anggaran bangunan (RAB) untuk desain rumah yang Anda inginkan.

Susun anggaran

Freddy membeberkan, setidaknya ada tiga pos kebutuhan dana yang harus kita siapkan ketika hendak merenovasi rumah. Pertama, biaya perizinan. Mengubah bangunan melalui renovasi berarti perlu Izin Mendirikan Bangunan (IMB) baru. Anda perlu mengurusnya ke Kantor Kecamatan terdekat dengan membawa gambar bangunan baru.

Kedua, pos biaya tukang atau jasa renovasi. Minta penawaran biaya atau ongkos jasa renovasi minimal dari dua kontraktor sebagai perbandingan. Biaya jasa renovasi bisa memakai sistem borongan atau harian. Masing-masing ada kekurangan dan kelebihan. “Jangan lupa bandingkan dengan harga pasar jasa renovasi,” kata Freddy.

Ketiga, pos biaya material. Anda perlu menyisihkan waktu untuk menyurvei bahan bangunan yang dibutuhkan berikut harga. Anda yang tak ingin repot menyisihkan waktu dan tenaga untuk mencari kontraktor dan bahan bangunan bisa memanfaatkan jasa renovasi komprehensif. Jasa ini meliputi pembuatan desain rumah sesuai keinginan hingga tenaga tukang dan bahan bangunan. “Mereka biasanya memberikan RAB yang dibutuhkan, tinggal Anda sesuaikan dengan budget dan prioritas pribadi,” kata Dini.

Menurut Dini, memakai jasa renovasi komprehensif bisa lebih murah karena biasanya mereka punya supplier tetap untuk bahan bangunan dan tenaga tukang. Anda juga masih bisa menegosiasi harganya.

Freddy menyarankan agar biaya renovasi dilebihkan untuk mengantisipasi kenaikan bahan bangunan dan perubahan spesifikasi. Jangan sampai renovasi terhenti karena dana habis akibat perhitungan kebutuhan meleset. “Lebihkan 20% dari biaya awal,” kata dia.

Siapkan dana

Setelah mengetahui kebutuhan anggaran renovasi, saatnya kini melongok sumber dana. Adakah dana yang bisa Anda pakai untuk merenovasi? Jika kebutuhan dananya masih bisa terkaver tabungan, tentu berutang menjadi tidak relevan.

Namun, jika belum ada, maka Anda hanya punya dua pilihan, yaitu mencari utang untuk menutup kekurangan biaya renovasi atau menunda renovasi dengan menyiapkan dananya lebih dulu hingga mencukupi.

Mari kita lihat kasus Johan.Setelah menimbang berbagai prioritas kebutuhan, Johan akhirnya memutuskan untuk merenovasi rumah enam tahun lagi atau tahun 2019. Hitung punya hitung, kebutuhan renovasi rumah Johan diperkirakan mencapai Rp 350 juta dengan asumsi biaya tukang dan bangunan saat ini. Enam tahun lagi, dana renovasi yang dibutuhkan Johan itu menjadi Rp 620,04 juta jika diasumsikan tingkat inflasi 10% per tahun.

Untuk mencapai target dana tersebut, setiap bulan Johan harus berinvestasi di reksadana saham berimbal hasil 25% per tahun senilai Rp 3,78 juta per bulan atau Rp 55,07 juta per tahun selama enam tahun.

Namun, karena masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, mustahil Johan mampu menyisihkan investasi sebesar itu setiap bulan untuk dana renovasi rumah. Diana Sandjaja, perencana keuangan MRE Consulting, menilai, Johan bisa menimbang untuk membiayai renovasi dengan KPR multiguna.

Berdasarkan data Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) terakhir, nilai tanah rumah Johan saat ini mencapai Rp 180 juta. Dengan tingkat inflasi tanah 10% per tahun, maka enam tahun lagi harga tanah tersebut mencapai Rp 318,88 juta. Dengan nilai agunan sebesar itu, Johan berkesempatan mendapatkan pokok kredit Rp 223,21 juta.

Jika diasumsikan Johan mendapatkan kredit berbunga 12% per tahun dan tenor 10 tahun, maka cicilan per bulan dia Rp 3,2 juta, mulai 2019. Dengan demikian, mulai tahun ini Johan tinggal fokus menabung untuk uang muka kredit dan kekurangan dana renovasi Rp 3 juta per bulan selama enam tahun.

Rinciannya, Rp 583.920 untuk kebutuhan uang muka dan Rp 2,42 juta per bulan untuk kekurangan dana renovasi (Lihat simulasi hitungan biaya renovasi dengan investasi reksadana dan KPR di Tabloid KONTAN Edisi 19 Agustus-25 Agustus 2013).

Karena target penggunaan dana masih lama, Johan bisa berinvestasi di reksadana saham dengan asumsi imbal hasil 25% per tahun. “Tempatkan investasi di dua produk terpisah sebagai diversifikasi risiko,” saran Diana.

Kini, tinggal Anda memutuskan mana strategi yang lebih memungkinkan untuk dijalankan. Ingat, tetap sesuaikan dengan prinsip keuangan yang sehat, yaitu dana darurat mencukupi, rasio utang maksimal 30%, dan tidak mengganggu rencana keuangan yang lebih penting, seperti dana pensiun dan dana sekolah anak. “Jangan memaksakan diri merenovasi rumah jika dana tidak cukup,”Dini mengingatkan.

Ajukan ke bank

Nah, ketika tiba saatnya Anda datang ke bank untuk mengajukan kredit renovasi, jangan sampai alpa menyiapkan segala persyaratan yang diminta oleh bank. Persyaratan pengajuan kredit multiguna di bank tidak terlalu rumit. Selain syarat standar seperti identitas diri, slip gaji, Anda juga perlu melengkapi dokumen bangunan yang menjadi agunan kredit seperti Sertifikat Hak Milik.

Selain dana DP, siapkan juga dana untuk biaya lain-lain seperti biaya appraisal dan notaris. Jika dokumen aplikasi kredit Anda lengkap, proses persetujuan kredit tidak akan memakan waktu lama. Rata-rata hanya selama 14 hari kerja

Selamat berhitung dan mewujudkan rumah impian!

Sumber dari :
http://personalfinance.kontan.co.id/news/mau-renovasi-rumah-yuk-hitung-kebutuhan-duitnya

7 Hal Utama Yang Perlu Diatur Dalam Perencanaan Keuangan

 

Definisi Tujuan Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan adalah proses untuk mencapai tujuan hidup  melalui pengaturan keuangan yang sesuai dan yang dapat memberikan solusi masalah keuangan, pengelolaan kekayaan atau investasi.
Perencanaan keuangan ada bermacam macam, perencanaan keuangan pribadi, perencanaan keuangan keluarga, perencanaan keuangan perusahaan, perencanaan keuangan yayasan, tujuan perencanaan keuangan sekolah, perencanaan keuangan koperasi, dlsbnya.
Contoh perencanaan keuangan pribadi, misalnya membeli rumah atau mobil, tabungan pendidikan anak, perencanaan dana untuk pensiun dengan layak dan mapan, beribadah ke tanah suci, dlsbnya.

Tujuan Tips Perencanaan Keuangan

Tips  Perencanaan keuangan pribadi dapat Anda peroleh dari seorang Perencana Keuangan guna :

1. Mendapatkan gambaran apa yang benar benar Anda inginkan dalam setiap tahap kehidupan

2. Melindungi dan meningkatkan  aset kekayaan yang Anda miliki

3. Mempergunakan hutang secara hati-hati

4. Melakukan manjemen resiko dan  mengatur resiko investasi dengan baik

5. Menentukan asuransi perlindungan yang tepat untuk jiwa, kecelakaan, kesehatan, penyakit kritis dan warisan kepemilikan

6. Mengontrol pengeluaran dan biaya-biaya

Dalam praktik, Ada 7 hal utama yang perlu diatur dalam perencanaan keuangan :

1. Utang dan pengaturan kredit

Kredit yang harus dimonitor untuk dikurangi untuk menghindari utang menumpuk dan resiko tidak terbayar, khususnya kredit yang bersifat konsumtif dan tidak produktif.

2. Produk asuransi yang tepat untuk melindungi resiko pribadi

Seperti resiko kematian, cacat total, kehilangan pendapatan. Asuransi yang diperlukan bagi pencari nafkah yang memiliki tanggungan keluarga. Asuransi perlindungan ini harus dievaluasi setiap tahun.

3. Akumulasi kekayaan

Tabungan secara berkala dan program investasi yang berguna untuk menyeimbangkan portofolio investasi, contohnya sertifikat deposito, investasi unit link, emas, tanah. Keamanan pendapatan tetap tergantung pada toleransi resiko dan keamanan pendapatan.

4. Investasi dan perencanaan properti

Mencari cara agar aset yang dimiliki dapat berkembang semaksimal mungkin dengan resiko yang tidak terlalu tinggi.  Investasi dalam hal ini bisa bersifat jangka menengah atau jangka panjang.

5. Pajak

Alokasi aset tertentu secara tepat dapat mengurangi pajak perorangan
.
6. Pensiun

Perlu perhitungan pensiun secara hati-hati untuk mengetahui pendapatan pensiun yang diinginkan untuk mempertahankan gaya hidup yang layak kelak.

7. Perencanaan Warisan

Merencanakan meneruskan atau menurunkan harta kepada ahli waris dengan cara paling efektif.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda merencanakan perencanaan keuangan untuk mencapai impian dan tujuan Anda kelak? Ayo, rencanakan keuangan Anda dengan baik mulai dari sekarang juga. Lebih cepat lebih baik sehingga Anda dapat mencapai impian.

Sumber dari :
 http://info.yendyinvestasikeuangan.com/tujuan-perencanaan-keuangan/

Merencanakan Keuangan Untuk Anak Dimulai Sejak Masa Kehamilan


Kesadaran akan perencanaan keuangan hendaknya dipersiapkan jauh sebelum merencanakan kehamilan. Akan lebih baik bila direncanakan pada saat sebelum menikah. Jadi biaya yang akan dikeluarkan nantinya tidak hanya terfokus pada perencanaan pernikahan dan panik saat anda dinyatakan hamil. Merencanakan keuangan untuk anak dimulai sejak masa kehamilan, persiapan melahirkan hingga pendidikan sang anak nanti. Sebaiknya biaya yang diperhitungkan ini adalah untuk jangka panjang.

Masa Perencanaan Kehamilan

Pemeriksaan kesehatan pada saat merencanakan suatu kehamilan sangat berperan penting. Banyak hal yang harus dipersiapkan. Apalagi untuk pasangan suami istri yang sulit mempunyai anak. Pemeriksaan reproduksi ini pastinya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terlebih lagi jika ada kelainan, pemeriksaan ini berkaitan dari 1 dokter dengan dokter lain, maka biaya yang akan dikeluarkan juga akan bertambah. Kisaran harga untuk pemeriksaan kandungan mulai dari Rp. 100.000,- s/d Rp. 250.000,-. Untuk USG mulai dari Rp. 150.000,- s/d Rp. 200.000,-. Untuk pemeriksaan darah atau tes lain yang berhubungan dengan perencanaan kehamilan memiliki kisaran harga mulai dari Rp. 300.000,- s/d Rp. 2.000.000,- Kisaran harga pemeriksaan ini diukur dari kisaran harga rumah sakit besar, akan jauh berbeda bila anda memeriksakannya di bidan atau puskesmas.

Masa Kehamilan

Pada masa kehamilan banyak hal yang dibutuhkan dari segi biaya, mulai dari pemeriksaan kehamilan minimal 1 bulan sekali, USG, vaksin, dan vitamin. Belum lagi pendukung akan kehamilan tersebut seperti, syukuran, baju hamil, senam hamil, buku-buku atau majalah seputar kehamilan. Anda dan suami dapat membuat pengeluaran kas rumah tangga yang dibagi menjadi 4 bagian yakni:
  • Tabungan
  • Cicilan hutang (jika ada)
  • Premi asuransi
  • Biaya hidup.
Rencana keuangan untuk biaya masa kehamilan serta kelahiran dapat dimasukkan dalam sub biaya hidup. Sub biaya hidup ini pun dapat dibagi lagi menjadi biaya rutin dan biaya terjadi satu kali. Biaya pemeriksaan selama kehamilan dan pasca kelahiran, suplemen, perlengkapan Anda dan bayi, dimasukkan dalam biaya rutin karena biaya tersebut adalah biaya yang berulang kali terjadi. Yang termasuk dalam biaya yang terjadi satu kali adalah biaya persalinan.

Rencana Persalinan 

Dalam mempersiapkan biaya persalinan, Anda dan suami perlu memperhitungkan inflasi karena biaya tersebut akan selalu naik seiring dengan inflasi. Beruntung bagi pasangan bekerja yang mendapat pembiayaan melahirkan dari tempat Anda atau suami bekerja. Jika kantor tidak menyediakan dana melahirkan untuk karyawannya, Anda dan suami perlu memperhitungkan setiap pengeluaran dengan terinci.

Sebagai gambaran biaya persalinan Caesar dapat mencapai diatas Rp. 10 juta sedangkan persalinan normal bervariasi dengan harga kurang dari Rp. 5 juta. Biaya persalinan agaknya sangat bervariasi di sejumlah tempat. Biaya persalinan ini biasanya juga ditentukan dengan kamar yang ingin dihuni selama proses persalinan dan dokter kandungan yang menangani persalinan.

Penting Untuk Diingat!

  • Tentukan skala prioritas kebutuhan yang utama dan kebutuhan apa yang sifatnya hanya sebagai penunjang. Pilihlah barang dengan kualitas baik dan harga sesuai budget. Tidak perlu bermerk asalkan Mama nyaman memakainya.
  • Siapkan Dana Darurat, yaitu dana cadangan untuk menghadapi kondisi darurat. Dana ini sangat penting jika suatu saat Mama mengalami kondisi medis khusus saat menjalani kehamilan. Anggarkan 10%-20% dari total perkiraan biaya persalinan.
  • Hindari berhutang, apalagi hutang kartu kredit. Hutang kartu kredit bisa “menggulung”dengan bunga hingga 50% per tahun.
  • Untuk jangka pendek seperti biaya kehamilan atau persalinan, bisa dicapai dengan menabung, namun jika calon Mama dan Papa hendak menyiapkan dana jangka panjang seperti Dana Pendidikan, lebih baik jika mulai sekarang Anda mencari tahu tentang investasi seperti logam mulia dan reksadana.
  • Saat menyiapkan dana persalinan, selalu persiapkan untuk skenario termahal, walaupun inginnya bersalin dengan alami/normal, Mama harus siapkan dana jika harus Operasi Caesar yang biayanya jauh lebih mahal.
  • Komunikasikan dengan pasangan untuk menentukan prioritas keluarga. Jika merasa perlu, konsultasikan hal ini dengan perencana keuangan profesional.
Sumber dari :
 http://www.lactamilmama.com/merangkai-budget-perencanaan-kehamilan/

Tuesday 27 August 2013

Tips Merencanakan Keuangan Pada Masa Kehamilan



Merencanakan financial pada masa kehamilan sangat penting agar ketika masa melahrkan tiba, Anda dan suami tidak bingung lagi. Merencanakan financial pada masa kehamilan bahkan sebaiknya sudah harus direncanakan semenjak Anda menikah. Karena kehamilan ini biasanya datang tanpa rencana. Dan kehamilan serta kelahiran membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, biaya untuk bayi Anda juga harus diperhitungkan. Agar semua berjalan lancer dan terkontrol, sebaiknya Anda ulai mengkalkulasi dan merencanakan biaya ini secermat mungkin. Berikut adalah beberapa tips untuk mengisi pos-pos pengeluaran biaya yang harus Anda pertimbangkan dengan pasangan Anda.

 Pos pengeluaran pertama adalah biaya pemeriksaan kehamilan. Setiap bulan, Anda harus mempersiapkan pos pengeluaran ini. Karena pada kehamilan trimester ketiga atau menjelang persalinan, pemeriksaan biasanya dilakukan 2 inggu sekali. yang perlu Anda ketahui antara lain adalah biaya pemeriksaan oleh dokter spesialis kandungan atau bidan, ultrasonografi (USG), suplementasi. Untuk besarnya biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 200.000- Rp 500.000/ periksa. Pos pengeluaran kedua adalah biaya membeli perlengkapan bayi. Hal ini biasanya mulai dicicil pada trimester ketiga. Perlengkapan yang dibutuhkan biasanya adalah kereta dorong, popok, perlengkapan mandi, baju, kaus kaki, topi, sarung tangan, dan lain sebagainya.

 Merencanakan financial pada masa kehamilan juga harus memperhatikan pos pengeluaran ketiga, yaitu biaya persalinan. Sebelum menentukan biaya, sebaiknya Anda pastikan dulu akan melahirkan dimana. Apakah di klinik umum/rumah sakit atau rumah sakit bersalin. Dengan melihat tempat yang akan Anda pilih, maka Anda akan mengetahui berapa besaran biaya yang Anda butuhkan. Anda dan suami bisa menanyakan hal ini kepada bagian informasi sebuah Rumah Sakit. Ketika bertanya, Anda juga harus komplit, yaitu harus menanyakan jenis kamar yang Anda inginkan, misalnya VIP, kelas I, II, atau III. Selain itu, jenis persalinan juga harus ditanyakana, apakah persalinan secara normal, normal dengan induksi, normal dengan vacuum atau normal dengan operasi Caesar.

 Untuk dana persalinan normal biasanya berkisar antara Rp 5 juta sampai Rp 7 juta. Sedangkan untuk persalinan secara Caesar kurang lebih sekitar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Pos pengeluaran keempat adalah mempersiapkan dana cadangan. Setelah Anda menganggarkan semua pos pengeluaran tersebut di atas, ada baiknya Anda juga mempersiapkan anggaran cadangan untuk engantisipasi hal-hal diluar dugaan.

 Merencanakan financial pada masa kehamilan juga harus merencanakan pos pengeluaran kelima, yaitu biaya ditanggung tempat kerja atau tidak. Pastikan apakah biaya persalinan Anda ditanggung oleh kantor atau tidak dan berapa persen penggantiaannya? Dengan mengetahui hal tersebut, maka Anda dapat memperkirakan berapa dana yang harus dipersiapkan. Sebaliknya jika kantor tidak mengganti uang persalinan, maka Anda sudah merencanakan financial Anda semenjak sebelum melahirkan. Sisihkan beberapa persen dana kedalam tabungan Anda setiap bulan. Dan kemudian pikirkan juga apakah Anda akan menaruhnya di deposito atau di tabungan biasa agar bisa diambil sewaktu-waktu.

 Pos pengeluaran keenam adalah asuransi kesehatan (ASKES). Anda harus memastikan apakah Anda tergabung dalam Askes atau tidak? Anda bisa mengecek Rumah Sakit mana saja yang menerima dan melakukan penggantian biaya penggantian bagi pasien. Karena dengan kartu ini Anda bisa mendapatkan penggantian biaya sekitar 20%-50%. Selain itu, Anda dan pasangan harus menyesuaikan rencana persalinan dengan isi kantong. Anda dan suami harus benar-benar memahami berapa kesanggupan Anda membayar biaya persalinan. Fokuskan pada kebutuhan Ibu dan bayi serta keselamatan keduanya.

Sumber dari :
 http://infoduit.com/merencanakan-financial-pada-masa-kehamilan