Saturday, 29 June 2013

MENGATUR KEUANGAN "SEHAT"


Menurut Susan "Suze" Lynn Orman, pakar finansial asal AS, host acara perencanaan keuangan di jaringan televisi CNBC, ada 5 tanda keuangan “sehat.”

 1. Tahu cara memperlakukan uang. 
Latar belakang keluarga membentuk cara pandang Anda terhadap uang –termasuk kebiasaan menabung, berinvestasi dan menggunakan uang. Bila orangtua gemar berinvestasi, maka bisa dipastikan Anda juga akan mengikuti jejak mereka. Semakin Anda tahu cara memperlakukan uang, semakin Anda tidak tergantung pada uang. 

2. Berani ambil risiko finansial. 
Tidak selalu berarti Anda berani tanam investasi dalam jumlah besar pada sebuah bisnis yang baru dirintis. Yang termasuk berani mengambil risiko finansial dapat berupa langkah yang cerdas untuk berinvestasi, misalnya  membeli rumah sebagai investasi yang kemudian dikelola menjadi tempat kos.

3. Punya investasi, tabungan dan akun kartu kredit sendiri.
Selain memiliki rekening tabungan dan kartu kredit atas nama pribadi, sebaiknya miliki juga investasi pribadi, seperti reksadana atau dalam bidang lain yang Anda kuasai. Tidak hanya Anda punya keleluasaan dalam menggunakan uang sendiri, ini juga menandakan Anda wanita yang independen secara finansial.

4. Memiliki tujuan keuangan kolektif dan individu.
Anda harus punya tujuan-tujuan finansial yang bersifat kolektif bersama pasangan, maupun individu. Tujuan kolektif misalnya memiliki rumah dan mobil serta melunasi cicilannya dalam hitungan tahun yang disepakati bersama. Sementara tujuan individu misalnya beli gadget terbaru.

 5. Paham dasar-dasar keuangan.
Paling tidak Anda memahami aturan pajak penghasilan, dasar-dasar asuransi kesehatan, dana pensiun dan suku bunga. Semakin Anda menguasai masalah keuangan, semakin Anda independen karena tahu yang harus dilakukan dengan uang Anda.

Sumber dari :
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/keluarga/Keuangan/5.tanda.keuangan.sehat/ 

Wednesday, 26 June 2013

"BERINVESTASI DI SAHAM" ADALAH SENI


Bahasan tentang potensi untung ataupun potensi rugi di pasar modal, yang telah sedikit disinggung hanyalah bagian kecil dari seni berinvestasi di pasar modal, khususnya di saham. Seni? Ya, seni. Sebab, untuk bisa menjadi pemain alias investor yang sukses di pasar modal khususnya pasar modal seperti Bursa Efek Indonesia tidak cukup hanya dengan kompetensi, pengetahuan, skil, ataupun keberanian. Namun juga dibutuhkan seni.

Kenapa? Karena di pasar modal, kerap terjadi anomali yang tidak bisa diduga oleh siapa pun, termasuk analis kondang sekalipun. Misalnya, kondisi pasar saham dunia dan regional tengah mengalami penurunan, kondisi politik di dalam negeri dan juga perekonomian tidak terlalu mendukung, namun tetap saja ada saham-saham yang mengalami kenaikan harga, dan bahkan indeks saham gabungan pun bisa melonjak. Demikian juga sebaliknya. Inilah, yang disebut dengan anomali, yang hanya bisa disikapi, jika investor menggunakan "sense" seni dalam bermain di pasar modal.

Seni berinvestasi di pasar modal, tentu berbeda dengan investor institusi yang memiliki dana besar dengan investor retail yang dananya terbatas. Bahasan dalam tulisan ini hanya akan difokuskan pada investor retail, yang tujuannya berinvestasi di pasar modal adalah untuk mendapatkan income tambahan atau pendapatan sampingan dari hasil investasinya. Artinya, kalaupun seluruh modal yang ditanamkan amblas, maka si investor tidak serta-merta jatuh miskin. Namun, jika dana yang "dimainkan" bisa mereguk keuntungan, maka bukan tidak mungkin menjadi kaya raya. Lantas bagaimana melakukan semua itu?

Pertama, dana yang ditanamkan di pasar modal, mestilah bukan dana yang peruntukannya untuk uang belanja rumah tangga, melainkan sebagai bagian investasi di samping investasi yang lain, yang memiliki resiko rendah dan moderat. Kalau Anda memiliki dana sebesar Rp 100, maka dana yang digunakan untuk jual beli saham, cukup 25 persen atau separuhnya saja, bergantung pada karakteristik personal Anda. Jika Anda cukup "kuat" menanggung resiko, maka dana yang ditempatkan bisa lebih besar.

Kedua, investasi di pasar modal, memiliki tujuan jangka pendek untuk mendapatkan gain dari jual beli saham, dan atau juga mendapatkan deviden bersama dengan potensial gain, jika Anda memegang saham tersebut untuk jangka menengah panjang. Nah, dalam hal ini, dana yang Anda alokasikan, sebaiknya dipastikan peruntukannya, apakah untuk jual beli saham sehari-hari atau beli saham lalu dipeang untuk kurun waktu yang cukup lama. Lazimnya, tujuan pembelian saham pun bisa dibagi, yang peruntukannya untuk "perdagangan" sehari-hari maupun untuk jangka waktu di atas 1 tahun.

Ketiga, bertransaksi untuk perdagangan dan untuk jangka panjang, hakikatnya tetap sama, yakni memilih saham-saham yang memiliki fundamental bagus, dalam arti perusahaan yang menjadi emiten memiliki prospek usaha dan harga sahamnya masih under value. Artinya, target price dari saham tersebut untuk beberapa waktu ke depan berpotensi masih lebih tinggi dari harga saat ini. Namun, dalam praktiknya bukan tidak saham-saham yang sebenarnya secara fundamental sudah mencapai "harga wajar" namun ketika ditransaksikan bisa saja harganya tetap meningkat. Nah, untuk saham-saham semacam ini hanya pantas masuk dalam portfolio perdagangan atau trading. Bisa beli hari ini jual besok, dua hari kemudian atau malah pada hari yang sama. Dan Anda akan mengeruk keuntungan. Bagaimana mungkin? 

Di sinilah seninya.
Seni "trading" saham sedikit berbeda dengan investasi saham untuk jangka menengah panjang, kendati prinsip dasarnya sama, yakni, mesti memiliki fundamental value yang bagus. Namun, dalam "trading", naik turunnya harga saham, tidak semata-mata karena faktor fundamental, tetapi juga ada unsur sentimen dan aspek-aspek yang sulit dianalisis secara matematika, karena lebih mengedepankan persepsi dan ekspektasi.

Nah, untuk bisa mendapatkan keuntungan dari transaksi "trading", maka bisa dilihat dari pergerakan harga saham ketika pasar baru dibuka. Sebagai investor retail, tentu Anda tidak memiliki dana yang cukup untuk menggerakkan harga saham. Namun ibarat "ikan teri", tentunya bisa nebeng di pergerakan "ikan paus". Dengan kata lain, jika Anda yakin bahwa saham yang Anda beli akan bergerak harganya karena pada saat pasar dibuka, harga saham tersebut langsung bergerak, yang berarti ada demand yang besar, maka Anda bisa ikut serta membeli saham tersebut.

Akan tetapi, di sisi lain, Anda tentu tidak tahu apakah si investor besar akan memegang saham tersebut dalam jangka waktu yang lama atau kemudian menjualnya lagi, setelah memperoleh potensial gain, dan melakukan profit taking. Di sinilah kerap terjadi "musibah" bagi investor retail, karena terlambat menjual. Oleh karena itu, agar Anda tidak terjebak pada situasi semacam itu, maka jika Anda "bermain" saham untuk trading, maka tidak boleh serakah. Konkretnya, jika harga di pasar sudah lebih tinggi dibandingkan harga beli, maka sesegera mungkin saham tersebut dijual lagi. Tidak perlu kecewa kalau ternyata harga saham yang Anda jual terus melambung. Ingat, Anda adalah investor retail, yang cuma mengikuti "paus". Tentu harus tahu kapan "menyingkir" agar tidak terhimpit "paus" kalau tiba-tiba sang "paus" putar haluan.

Itu satu seni yang bersifat sederhana. Apakah masih ada seni-seni yang lain? Ada. Anda mesti sangat hati-hati menggunakan dana yang terbatas. Caranya, belilah saham yang sektornya terdiversivikasi, pecah dana Anda ke dalam beberapa saham. Dengan cara ini, jika satu saham mengalami penurunan, maka saham yang lain bisa mengalami peningkatan. Dan kalau hasil transaksi dikonsolidasikan, Anda tetap akan memperoleh gain, namun tentu tidak sebesar investor institusi. Tapi, sisi baiknya adalah resiko yang Anda tanggung juga menjadi tidak terlalu besar. Singkatnya, seni bermain saham, sebenarnya adalah perpaduan antara kelihaian dalam timing, yakni kapan masuk dan kapan keluar, yang dibarengi dengan memperoleh keuntungan secukupnya, tanpa serakah, serta melakukan diversifikasi terhadap saham yang dibeli. Selamat mencoba.

MEMULAI BISNIS DENGAN MODAL KECIL


Anda kebingungan untuk memulai usaha? Punya segudang kekhawatiran untuk jadi seorang wirausahawan? Tunggu dulu, simpan semua kekhawatiran Anda. Anda perlu tahu, memulai usaha tidaklah sesulit yang dibayangkan. Cukup membuat perencanaan bisnis yang matang. Anda juga bisa memanfaatkan apa saja yang Anda punya untuk memulai usaha. Bingung sewa tempat? Tak perlu risau, halaman depan rumah Anda bisa di sulap menjadi toko sederhana.

Sebelum Anda melangkah lebih jauh sebagai pengusaha, ada baiknya Anda mengetahui segala tetek bengek bisnis sampai sedetail-detailnya. Kita semua tahu, pengalaman adalah guru terbaik. Setiap bisnis memerlukan modal. Ada baiknya ketika memulai bisnis, apalagi ini merupakan pertama kali Anda terjun di dunia bisnis, sebaiknya Anda memulai dengan peluang bisnis modal kecil. Anda juga bisa mengurangi penggunaan uang sendiri bahkan tidak mengeluarkan uang sepeser pun dengan bermitra dengan seseorang yang memiliki uang untuk mendanai usaha Anda. Semakin sedikit uang yang harus Anda keluarkan, semakin kecil ketakutan Anda akan kehilangan uang. Berikut ini ada beberapa peluang bisnis modal kecil yang sangat cocok bagi Anda yang memiliki kemampuan keuangan yang terbatas.

1. Jasa.
Usaha di bidang jasa umumnya memerlukan modal dalam bentuk uang yang lebih kecil daripada bidang produksi atau perdagangan. Ada bidang jasa yang tidak memerlukan mesin atau peralatan yang mahal, tidak memerlukan pembelian bahan baku yang banyak, dan tidak memerlukan persediaan barang akhir.

2. Dijalankan dari rumah.
Sewa tempat usaha bisa jadi suatu pengeluaran yang cukup besar pada awal usaha. Si pemilik sering kali mensyaratkan sewa minimal satu atau dua tahun. Tentu saja ini menyedot uang Anda cukup banyak sebelum usaha dimulai. Pertimbangkan apakah bisnis Anda dapat dioperasikan dari rumah sendiri. Banyak perusahaan besar yang dimulai dari garasi rumah, termasuk Walt Disney dan Apple Computer Co. Menjalankan bisnis dari rumah juga bisa menghemat biaya transportasi, jasa membersihkan kantor,  dan pembelian perabot kantor.

3. Bisnis Online.
Perkembangan teknologi komunikasi dan munculnya tren baru pembelian melalui internet memungkinkan kita mendirikan bisnis online. Selain dapat dijalankan dari mana saja (termasuk di rumah), praktis Anda hanya membutuhkan sebuah komputer, situs web, dan daftar katalog barang. Anda tidak perlu menyediakan stok. Barang dapat Anda pesan ke prinsipal atau pemasok setelah mendapatkan pesanan. Ibu-ibu rumah tangga juga bisa menjalankan bisnis sambil merawat anak-anak dan menyelesaikan pekerjaan rumah. Anda dapat mempelajari sendiri bagaimana merancang situs web atau menyerahkan pekerjaan ini kepada pihak ketiga dengan biaya yang relatif murah saat ini. Bisnis online memungkinkan Anda berbisnis ke manca negara tanpa harus keluar negeri.

Selain beberapa bisnis di atas, saya telah mengkategorikan beberapa bisnis secara detail untuk memudahkan Anda dalam melihat peluang bisnis modal kecil.

CARA MENDAPATKAN MODAL USAHA DENGAN "BERHUTANG"


Saat ini jika status bisnis Anda baru dalam tahap merintis, kemungkinan bakal sulit mendapatkan kredit usaha dari bank. Tetapi, jangan khawatir, masih ada cara lain yang bisa digunakan untuk mulai bisnis sewa properti melalui kredit pemilikan rumah (KPR) atau apartemen (KPA), termasuk ruko dan rukan.

Untuk jenis kredit ini, persyaratannya relatif lebih mudah ketimbang kredit usaha. Maklum, kredit ini sifatnya memang konsumtif. Kekurangannya, Anda sulit mengajukan kredit dalam jumlah besar atau unit yang banyak karena keterbatasan plafon.

Di samping itu, bunga kreditnya juga lebih mahal. Bank biasanya mensyaratkan minimal satu tahun masa operasional usaha.

Syarat berikutnya umum diberlakukan adalah identitas suami atau istri, foto, surat keterangan usaha (SIUP) yang bisa diperoleh dari kantor kelurahan, surat agunan berupa sertifikat tanah, kendaraan bermotor, bangunan, dan seterusnya. Setelah semua persyaratan ini terpenuhi, Anda tinggal menyerahkan formulir pengajuan kredit ke bank untuk diproses.

 Selanjutnya, tunggulah kedatangan petugas bank. Petugas bank biasanya datang untuk mewawancarai Anda. Misalnya, terkait kondisi modal saat ini, aset lancar, utang saat ini, jenis usaha, rencana pemasaran, pembukuan, lalu target omzet atau simulasi RoI dan sebagainya.

 Evaluasi dan disiplin 
Setelah fasilitas kredit cair, jalankan segera rencana Anda. Jika perencanaan Anda jelas, terperinci, dan kuat, pembiayaan modal dengan utang seharusnya tidak menjadi masalah, bukan?

 Freddy menambahkan, ada baiknya Anda melakukan evaluasi. Misalnya, apakah uang sewa sudah benar-benar mampu menutup cicilan pembiayaan properti Anda? Jika belum, berarti penghasilan bulanan Anda ikut membiayai cicilan properti. Nah, apakah jumlahnya wajar? Atau, malah mengganggu kebutuhan pasti rumah tangga Anda?

Hal lain harus diingat adalah pembiayaan properti merupakan utang jangka panjang. Karena itu, pastikan disiplin terhadap perencanaan keuangan Anda.

 "Jangan sampai penghasilan bulanan malah terganggu untuk membayar utang atau biaya maintenance properti dan sebagainya di kemudian hari," tegas Freddy.

Sumber dari :
http://tipsdancaraberbisnis.blogspot.com/2013/06/bisnis-properti-tak-punya-modal-ngutang


Tuesday, 25 June 2013

CARA MENYIAPKAN ANGGARAN LIBURAN KELUARGA


Tentu saja musti ada budget liburan yang terpisah dari tabungan pendidikan, pos kesehatan dan pos pengeluaran mendadak serta renovasi rumah. Berapa jumlahnya tergantung kemampuan Anda, dan ke mana tujuan liburan. 

Penyisihan dana liburan bisa dilakukan dengan menabung dalam jumlah sama setiap bulan atau menganggarkan sekian persen dari bonus maupun penghasilan tambahan yang jumlahnya tidak perlu sama. Yang penting, jangan Anda ‘colek’ sedikit pun tabungan atau pos keuangan lain.
  • Tentukan lokasi tujuan liburan. Sesuaikan pemilihan kota atau negara tujuan wisata dengan isi dompet.
  • Cantumkan jumlah uang yang akan digunakan untuk berlibur. Siapakan kertas, alat tulis dan kalkulator bila Nad atergolong orang yang sulit menghitung secara manual. Mulailah menulis jumlah uang untuk berlibur, dan kota-kota yang akan Anda pilih.
  • Tuliskan perkiraan biaya akomodasi: transpotasi, penginapan, biaya lain-lain (seperti, tiket masuk wisata, ongkos parkir, laundry, dan aneka tip), dan konsumsi.
 Perhatikan:
  • Pengeluaran untuk makan adalah paling utama saat berlibur. Dengan kreativitas dan perencanaan, Anda dapat menghemat uang dan membeli makanan yang tidak mahal tapi bukan junk food, untuk tiga kali sehari.
  • Saat menentukan tempat menginap, pikirkan kemungkinan menyewa tempat yang dilengkapi mini kitchen atau pantry dan microwave, kompor gas atau kompor listrik dan kulkas kecil untuk menyimpan bahanmakanan dan buah-buahan atau jus buah. Guest house biasanya memiliki fasilitas ini.
  • Bila memilih tempat menginap semacam guest house, Anda dapat menghemat biaya konsumsi. Uang dialokasikan untuk membeli bahan-bahan mentah dan bumbu masak beserta peralatan makan. Namun tetap cadangkan biaya untuk tetap dapat menikmati hidangan lokal di lokasi wisata. 
Sumber dari:
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Keluarga/Keuangan/menyiapkan.anggaran.liburan