Saturday 29 June 2013

MENGENALKAN PADA ANAK-ANAK SEJAK DINI TENTANG MENABUNG


Sangat luar biasa di masa-masa ini melumpuhkan keadaan ekonomi, pasar investasi bermasalah dan real estat gejolak.. dan yang lebih tidak menguntungkan bahwa anak-anak tidak mendapat pendidikan wajib dalam pengelolaan uang di sekolah.

Namun, hingga saat itu berubah,… para Ayah dan Ibu, semua itu terserah Anda….

Kebanyakan ahli setuju bahwa anak-anak perlu untuk mendapatkan pelatihan keuangan, yang lebih baik. Jika Anda sudah merencanakan masa depan keuangan keluarga dengan seorang ahli seperti FINANCIAL PLANNER ™ profesional, mereka mungkin menyarankan Anda tentang cara-cara untuk mengajar anak-anak Anda tentang uang juga.

Berikut adalah beberapa langkah awal:

 1. Tentukan uang saku yang tepat. 
Pada awal taman kanak-kanak, anak Anda akan harus mulai belajar untuk membayar beberapa hal. Cobalah untuk membuat sebuah budget pengeluaran yang dibutuhkan dengan anak. – dengan cara itu, mereka belajar bahwa pengeluaran mereka bukannya tidak terbatas. Memutuskan apakah dia perlu untuk mendapatkan jumlah tambahan untuk mainan dan permen. contohnya – tekankan mengapa bekerja untuk memenuhi keinginan mereka itu penting. Ketika anak-anak masih muda, Anda harus sering mengawasi bagaimana mereka menangani kas mereka – periksalah setiap hari – kemudian dapat memberi keleluasaan seiring dengan bertambahnya usia mereka.

2. Pertimbangkan perilaku Anda sendiri.
Apakah Anda mengendarai mobil yang lebih besar daripada kemampuan Anda? Setiap kali Anda pergi ke toko, apakah Anda mengeluarkan kartu kredit untuk membayar? Apakah Anda dan pasangan Anda bertengkar secara terbuka tentang uang di rumah? Anak Anda mendengar semua ini…! Anak-anak belajar semua pelajaran penting dengan mendapatkan contoh dari anda – Anda tidak harus sempurna, pikirkan tentang perilaku uang Anda yang anda tunjukan di depan anak-anak, dan berusaha membuat mereka positif.

3. Beli celengan.
Anak muda perlu mencoba ini dan mengerti benar tentang tabungan. Mereka perlu tahu ada tempat untuk meletakkan uang receh mereka dan untuk tidak menghabiskannya, dan mereka harus menabung untuk mencapai tujuan yang sudah anda bahas dengan anak anda. Ini bukan tentang membeli barang. Ini tentang membuat goal dalam hidup mereka…!

4. Jangan lewatkan kesempatan untuk pembelajaran. 
Perhatikan perilaku anak Anda – lihat apa yang ingin dia beli. Tanyakan kepadanya bagaimana ia berencana untuk membayar keinginannya. Ini adalah jendela Anda, untuk apakah “pesan” anda atas pelajaran tentang uang, mereka dapatkan. kata “Aku ingin” dan “Aku perlu” selalu merupakan peluang bagi Anda untuk mengajar. Beberapa masalah uang cukup serius dapat keluar dari mulut anak-anak anda. Dengarkan mereka…! Juga, ajarkan anak-anak Anda untuk membuat “daftar keinginan” untuk pengeluaran mereka sepanjang tahun – ini bukan hanya pelajaran dalam menunda kepuasan tetapi memprioritaskan kebutuhan dan keinginan.

5. Minta mereka membuka rekening tabungan. 
Jika ada rekening kecil anda, lakukan hal kuno.. pergi dengan anak Anda untuk membukanya. Pastikan dia untuk menyimpan buku tabungan atau laporan bulanan di tempat yang aman, dan pastikan dan biasakan dia menabungkan uangnya setidaknya sekali sebulan. Anda mungkin juga mempertimbangkan asuransi ditujukan terhadap anak-anak. Asuransi yang baik yang memiliki nilai pendidikan yang besar.

6. Tangani masalah kesalahan akan uang dengan hati-hati. 
Seorang anak akan melakukan kesalahan dengan uang – kadang mereka akan kehilangan itu, membelanjakannya untuk hal-hal yang salah atau mungkin memberikannya ke orang lain pada saat yang salah. Itu biasanya ide yang bagus untuk menanyakan kepada anak, apakah itu hak mereka untuk menggunakan dana tersebut dan apa yang akan mereka lakukan pada waktu berikutnya.

Diskusikan amal. Hal ini mungkin merupakan masalah budaya dalam keluarga, tetapi semakin meningkatnya anak-anak terlibat dalam kegiatan amal dalam masyarakat merupakani bagian dari proses pembelajaran mereka – bahkan bagaimana untuk bisa ke perguruan tinggi. Mengajar anak-anak Anda untuk menyisihkan apa yang mereka miliki untuk mereka yang kekurangan. Ini dapat menjadi pelajaran pertama yang baik, dan seharusnya menjadi pelajaran seumur hidup untuk berbagi dengan orang lain.

7. Menyesuaikan percakapan dengan bertambahnya usia mereka. 
Sebagai anak-anak menjadi remaja, mereka menginginkan lebih banyak otonomi dengan pengeluaran mereka. Anda harus meningkatkan kepercayaan dengan akuntabilitas. Jika Anda menitipkan uang di rekening mereka untuk membeli kebutuhan pokok dan kebutuhan mereka pribadi, berbicara tentang apa tambahan pengeluaran yang Anda bersedia untuk bayar dan buat perjanjian yang ketat. Anak-anak akan selalu datang kepada Anda dengan tangan mereka, tetapi mereka perlu tahu kapan anda akan berkata “tidak.”

8. Terbuka tentang investasi Anda. 
Anak-anak seperti spons. Mereka tahu jika orangtua mereka memiliki investasi hanya dengan mengamati apa yang ada di pos. Mulai berbicara tentang mengapa Anda membeli saham, asuransi, obligasi atau reksa dana untuk membantu membiayai pendidikan mereka. Jika anak Anda meminta Anda untuk membeli buku atau berlangganan majalah atau koran sehingga dia bisa belajar lebih banyak, jangan berpikir dua kali – lakukan saja.

9. Bicara tentang awal kuliah.
 Bahkan jika Anda berencana untuk membayar seluruh biaya kuliah anak-anak, Anda perlu berbicara tentang investasi keuangan mewakili perguruan tinggi jauh hari sebelum mereka pergi. Anda juga dapat berbicara tentang apakah anak Anda akan harus membayar biaya mereka sendiri dan bagaimana dia akan memperoleh biaya-biaya tersebut. Investasi besar pada saat di perguruan tinggi memberikan kesempatan besar untuk membahas harga yang harus dibayar dalam hidup.

Sumber dari :
http://perencanaanku.wordpress.com/financial-planning/mengajarkan-anak-anak-menabung/







MENYUSUN ANGGARAN KEUANGAN KELUARGA SECARA SEDERHANA


Agar pengelolaan keuangan keluarga Anda lebih terencana, Anda perlu menyusun anggaran alias rancangan budget. Dari sini Anda bisa melihat dengan rinci lalu lintas keuangan Anda: pemasukan dan pengeluaran. Berikut ini adalah step-by-step menyusun anggaran secara sederhana:

Tahap 1: Kelola gaji atau penghasilan Anda. 
Bila Anda dan suami bekerja atau punya usaha, maka penghasilan Anda berdua adalah pemasukan keluarga. Masukkan juga pemasukan dari bukan gaji (rutin), seperti bisnis sampingan, hasil jual-beli properti, dividen saham, bunga deposito dan lainnya.

Tahap 2: Datalah semua pengeluaran sebulan.
Mulai dari pengeluaran rumah tangga sampai keperluan anak dan diri sendiri: listrik, telepon, transportasi (termasuk suku cadang, servis, bensin), anak (uang sekolah, ongkos dan lainnya), pekerja (pengasuh, pembantu, sopir). Jangan lupa memasukkan cicilan hutang (kredit mobil dan KPR), biaya kesehatan, dana untuk pribadi (keperluan diri sendiri dan pasangan).

Tahap 3: Masukkan ke daftar pengeluaran Anda sejumlah uang untuk dana darurat.
Ini penting karena dalam keadaan genting, Anda harus bisa menjamin keluarga tetap dapat menjalani hidup dengan layak dari dana ini. Tak kalah penting adalah sejumlah uang untuk ditabung dalam pengeluaran Anda.

Tahap 4: Setelah menghitung jumlah penghasilan dan pengeluaran, hitunglah sisanya.
Jika masih ada sisa yang cukup, berarti keuangan keluarga Anda sehat. Waspada bila ternyata keuangan Anda menunjukkan saldo negatif. Pola keuangan kita seringkali memang cukup memalukan untuk diakui. Pendapat Anda kurang?! Belum tentu! Menurut, ahli perencana keuangan Ligwina Hananto, "It's not about how much you earn, but how much you spend". Terdengar sangat akrab dengan situasi Anda?!

Sumber dari :
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Keuangan/Keluarga/cara.sederhana.menyusun.anggaran

MENGATUR KEUANGAN "SEHAT"


Menurut Susan "Suze" Lynn Orman, pakar finansial asal AS, host acara perencanaan keuangan di jaringan televisi CNBC, ada 5 tanda keuangan “sehat.”

 1. Tahu cara memperlakukan uang. 
Latar belakang keluarga membentuk cara pandang Anda terhadap uang –termasuk kebiasaan menabung, berinvestasi dan menggunakan uang. Bila orangtua gemar berinvestasi, maka bisa dipastikan Anda juga akan mengikuti jejak mereka. Semakin Anda tahu cara memperlakukan uang, semakin Anda tidak tergantung pada uang. 

2. Berani ambil risiko finansial. 
Tidak selalu berarti Anda berani tanam investasi dalam jumlah besar pada sebuah bisnis yang baru dirintis. Yang termasuk berani mengambil risiko finansial dapat berupa langkah yang cerdas untuk berinvestasi, misalnya  membeli rumah sebagai investasi yang kemudian dikelola menjadi tempat kos.

3. Punya investasi, tabungan dan akun kartu kredit sendiri.
Selain memiliki rekening tabungan dan kartu kredit atas nama pribadi, sebaiknya miliki juga investasi pribadi, seperti reksadana atau dalam bidang lain yang Anda kuasai. Tidak hanya Anda punya keleluasaan dalam menggunakan uang sendiri, ini juga menandakan Anda wanita yang independen secara finansial.

4. Memiliki tujuan keuangan kolektif dan individu.
Anda harus punya tujuan-tujuan finansial yang bersifat kolektif bersama pasangan, maupun individu. Tujuan kolektif misalnya memiliki rumah dan mobil serta melunasi cicilannya dalam hitungan tahun yang disepakati bersama. Sementara tujuan individu misalnya beli gadget terbaru.

 5. Paham dasar-dasar keuangan.
Paling tidak Anda memahami aturan pajak penghasilan, dasar-dasar asuransi kesehatan, dana pensiun dan suku bunga. Semakin Anda menguasai masalah keuangan, semakin Anda independen karena tahu yang harus dilakukan dengan uang Anda.

Sumber dari :
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/keluarga/Keuangan/5.tanda.keuangan.sehat/ 

Wednesday 26 June 2013

"BERINVESTASI DI SAHAM" ADALAH SENI


Bahasan tentang potensi untung ataupun potensi rugi di pasar modal, yang telah sedikit disinggung hanyalah bagian kecil dari seni berinvestasi di pasar modal, khususnya di saham. Seni? Ya, seni. Sebab, untuk bisa menjadi pemain alias investor yang sukses di pasar modal khususnya pasar modal seperti Bursa Efek Indonesia tidak cukup hanya dengan kompetensi, pengetahuan, skil, ataupun keberanian. Namun juga dibutuhkan seni.

Kenapa? Karena di pasar modal, kerap terjadi anomali yang tidak bisa diduga oleh siapa pun, termasuk analis kondang sekalipun. Misalnya, kondisi pasar saham dunia dan regional tengah mengalami penurunan, kondisi politik di dalam negeri dan juga perekonomian tidak terlalu mendukung, namun tetap saja ada saham-saham yang mengalami kenaikan harga, dan bahkan indeks saham gabungan pun bisa melonjak. Demikian juga sebaliknya. Inilah, yang disebut dengan anomali, yang hanya bisa disikapi, jika investor menggunakan "sense" seni dalam bermain di pasar modal.

Seni berinvestasi di pasar modal, tentu berbeda dengan investor institusi yang memiliki dana besar dengan investor retail yang dananya terbatas. Bahasan dalam tulisan ini hanya akan difokuskan pada investor retail, yang tujuannya berinvestasi di pasar modal adalah untuk mendapatkan income tambahan atau pendapatan sampingan dari hasil investasinya. Artinya, kalaupun seluruh modal yang ditanamkan amblas, maka si investor tidak serta-merta jatuh miskin. Namun, jika dana yang "dimainkan" bisa mereguk keuntungan, maka bukan tidak mungkin menjadi kaya raya. Lantas bagaimana melakukan semua itu?

Pertama, dana yang ditanamkan di pasar modal, mestilah bukan dana yang peruntukannya untuk uang belanja rumah tangga, melainkan sebagai bagian investasi di samping investasi yang lain, yang memiliki resiko rendah dan moderat. Kalau Anda memiliki dana sebesar Rp 100, maka dana yang digunakan untuk jual beli saham, cukup 25 persen atau separuhnya saja, bergantung pada karakteristik personal Anda. Jika Anda cukup "kuat" menanggung resiko, maka dana yang ditempatkan bisa lebih besar.

Kedua, investasi di pasar modal, memiliki tujuan jangka pendek untuk mendapatkan gain dari jual beli saham, dan atau juga mendapatkan deviden bersama dengan potensial gain, jika Anda memegang saham tersebut untuk jangka menengah panjang. Nah, dalam hal ini, dana yang Anda alokasikan, sebaiknya dipastikan peruntukannya, apakah untuk jual beli saham sehari-hari atau beli saham lalu dipeang untuk kurun waktu yang cukup lama. Lazimnya, tujuan pembelian saham pun bisa dibagi, yang peruntukannya untuk "perdagangan" sehari-hari maupun untuk jangka waktu di atas 1 tahun.

Ketiga, bertransaksi untuk perdagangan dan untuk jangka panjang, hakikatnya tetap sama, yakni memilih saham-saham yang memiliki fundamental bagus, dalam arti perusahaan yang menjadi emiten memiliki prospek usaha dan harga sahamnya masih under value. Artinya, target price dari saham tersebut untuk beberapa waktu ke depan berpotensi masih lebih tinggi dari harga saat ini. Namun, dalam praktiknya bukan tidak saham-saham yang sebenarnya secara fundamental sudah mencapai "harga wajar" namun ketika ditransaksikan bisa saja harganya tetap meningkat. Nah, untuk saham-saham semacam ini hanya pantas masuk dalam portfolio perdagangan atau trading. Bisa beli hari ini jual besok, dua hari kemudian atau malah pada hari yang sama. Dan Anda akan mengeruk keuntungan. Bagaimana mungkin? 

Di sinilah seninya.
Seni "trading" saham sedikit berbeda dengan investasi saham untuk jangka menengah panjang, kendati prinsip dasarnya sama, yakni, mesti memiliki fundamental value yang bagus. Namun, dalam "trading", naik turunnya harga saham, tidak semata-mata karena faktor fundamental, tetapi juga ada unsur sentimen dan aspek-aspek yang sulit dianalisis secara matematika, karena lebih mengedepankan persepsi dan ekspektasi.

Nah, untuk bisa mendapatkan keuntungan dari transaksi "trading", maka bisa dilihat dari pergerakan harga saham ketika pasar baru dibuka. Sebagai investor retail, tentu Anda tidak memiliki dana yang cukup untuk menggerakkan harga saham. Namun ibarat "ikan teri", tentunya bisa nebeng di pergerakan "ikan paus". Dengan kata lain, jika Anda yakin bahwa saham yang Anda beli akan bergerak harganya karena pada saat pasar dibuka, harga saham tersebut langsung bergerak, yang berarti ada demand yang besar, maka Anda bisa ikut serta membeli saham tersebut.

Akan tetapi, di sisi lain, Anda tentu tidak tahu apakah si investor besar akan memegang saham tersebut dalam jangka waktu yang lama atau kemudian menjualnya lagi, setelah memperoleh potensial gain, dan melakukan profit taking. Di sinilah kerap terjadi "musibah" bagi investor retail, karena terlambat menjual. Oleh karena itu, agar Anda tidak terjebak pada situasi semacam itu, maka jika Anda "bermain" saham untuk trading, maka tidak boleh serakah. Konkretnya, jika harga di pasar sudah lebih tinggi dibandingkan harga beli, maka sesegera mungkin saham tersebut dijual lagi. Tidak perlu kecewa kalau ternyata harga saham yang Anda jual terus melambung. Ingat, Anda adalah investor retail, yang cuma mengikuti "paus". Tentu harus tahu kapan "menyingkir" agar tidak terhimpit "paus" kalau tiba-tiba sang "paus" putar haluan.

Itu satu seni yang bersifat sederhana. Apakah masih ada seni-seni yang lain? Ada. Anda mesti sangat hati-hati menggunakan dana yang terbatas. Caranya, belilah saham yang sektornya terdiversivikasi, pecah dana Anda ke dalam beberapa saham. Dengan cara ini, jika satu saham mengalami penurunan, maka saham yang lain bisa mengalami peningkatan. Dan kalau hasil transaksi dikonsolidasikan, Anda tetap akan memperoleh gain, namun tentu tidak sebesar investor institusi. Tapi, sisi baiknya adalah resiko yang Anda tanggung juga menjadi tidak terlalu besar. Singkatnya, seni bermain saham, sebenarnya adalah perpaduan antara kelihaian dalam timing, yakni kapan masuk dan kapan keluar, yang dibarengi dengan memperoleh keuntungan secukupnya, tanpa serakah, serta melakukan diversifikasi terhadap saham yang dibeli. Selamat mencoba.

MEMULAI BISNIS DENGAN MODAL KECIL


Anda kebingungan untuk memulai usaha? Punya segudang kekhawatiran untuk jadi seorang wirausahawan? Tunggu dulu, simpan semua kekhawatiran Anda. Anda perlu tahu, memulai usaha tidaklah sesulit yang dibayangkan. Cukup membuat perencanaan bisnis yang matang. Anda juga bisa memanfaatkan apa saja yang Anda punya untuk memulai usaha. Bingung sewa tempat? Tak perlu risau, halaman depan rumah Anda bisa di sulap menjadi toko sederhana.

Sebelum Anda melangkah lebih jauh sebagai pengusaha, ada baiknya Anda mengetahui segala tetek bengek bisnis sampai sedetail-detailnya. Kita semua tahu, pengalaman adalah guru terbaik. Setiap bisnis memerlukan modal. Ada baiknya ketika memulai bisnis, apalagi ini merupakan pertama kali Anda terjun di dunia bisnis, sebaiknya Anda memulai dengan peluang bisnis modal kecil. Anda juga bisa mengurangi penggunaan uang sendiri bahkan tidak mengeluarkan uang sepeser pun dengan bermitra dengan seseorang yang memiliki uang untuk mendanai usaha Anda. Semakin sedikit uang yang harus Anda keluarkan, semakin kecil ketakutan Anda akan kehilangan uang. Berikut ini ada beberapa peluang bisnis modal kecil yang sangat cocok bagi Anda yang memiliki kemampuan keuangan yang terbatas.

1. Jasa.
Usaha di bidang jasa umumnya memerlukan modal dalam bentuk uang yang lebih kecil daripada bidang produksi atau perdagangan. Ada bidang jasa yang tidak memerlukan mesin atau peralatan yang mahal, tidak memerlukan pembelian bahan baku yang banyak, dan tidak memerlukan persediaan barang akhir.

2. Dijalankan dari rumah.
Sewa tempat usaha bisa jadi suatu pengeluaran yang cukup besar pada awal usaha. Si pemilik sering kali mensyaratkan sewa minimal satu atau dua tahun. Tentu saja ini menyedot uang Anda cukup banyak sebelum usaha dimulai. Pertimbangkan apakah bisnis Anda dapat dioperasikan dari rumah sendiri. Banyak perusahaan besar yang dimulai dari garasi rumah, termasuk Walt Disney dan Apple Computer Co. Menjalankan bisnis dari rumah juga bisa menghemat biaya transportasi, jasa membersihkan kantor,  dan pembelian perabot kantor.

3. Bisnis Online.
Perkembangan teknologi komunikasi dan munculnya tren baru pembelian melalui internet memungkinkan kita mendirikan bisnis online. Selain dapat dijalankan dari mana saja (termasuk di rumah), praktis Anda hanya membutuhkan sebuah komputer, situs web, dan daftar katalog barang. Anda tidak perlu menyediakan stok. Barang dapat Anda pesan ke prinsipal atau pemasok setelah mendapatkan pesanan. Ibu-ibu rumah tangga juga bisa menjalankan bisnis sambil merawat anak-anak dan menyelesaikan pekerjaan rumah. Anda dapat mempelajari sendiri bagaimana merancang situs web atau menyerahkan pekerjaan ini kepada pihak ketiga dengan biaya yang relatif murah saat ini. Bisnis online memungkinkan Anda berbisnis ke manca negara tanpa harus keluar negeri.

Selain beberapa bisnis di atas, saya telah mengkategorikan beberapa bisnis secara detail untuk memudahkan Anda dalam melihat peluang bisnis modal kecil.