Wednesday 31 July 2013

Cara Merencanakan Keuangan Ketika Harga BBM Naik



Pemerintah berniat mengumumkan secara resmi kenaikan harga BBM bulan Juni tahun 2013 ini. Pemerintah dan Bank Indonesia sempat melontarkan perkiraan, inflasi tahun ini bisa melejit hingga kisaran 8%. Itu di atas kertas, meski kita tahu kenyataan di lapangan kerapkali kenaikan harga barang jauh di atas itu. Bahkan kenaikan harga barang sudah dimulai sejak beberapa pekan ini.

 Apa yang harus kita lakukan menghadapi ancaman kenaikan tingkat inflasi tahun 2013 ini?

Inflasi adalah hal yang lumrah pada sejumlah negara, khususnya seperti Indonesia sebagai negara berkembang, yang paling penting bagi kita adalah mempersiapkan apapun kondisi yang terjadi dengan perencanaan keuangan benar dan terarah.

 Kami selaku perencana keuangan terus berusaha untuk meningkatkan financial literacy dan financial mindset kepada masyarakat, agar dapat mengelola keuangannya dengan benar dan terarah, karena memang pendidikan financial tidak pernah diajarkan di tingkat akademis mulai dari kita SD sampai dengan perguruan tinggi.

 Untuk menghadapi perkiraan inflasi tahun 2013 yang sampai dengan 8% (diatas kertas) maka sebaiknya adalah dengan investasi yang nilainya melebihi inflasi (8%) tersebut. Namun ada baiknya sebelum berinvestasi pastikan bahwa Anda telah mempunyai dasar keuangan yang kuat, seperti dana darurat, asuransi yang sesuai dan rasio keuangan yang sehat. Banyak yang tidak sadar bahwa keuangan nya masih belum sehat atau bahkan belum pernah melakukan Financial Check Up. Maka praktips pengelolaan keungan yang harus dilakukan untuk menghadapi kenaikan BBM adalah sebagai berikut:

1. Benahi Kondisi keuangan dengan Cek Kesehatan Keuangan dan mulai pisahkan dengan tegas mana kebutuhan dan mana yang cuma keinginan.

Dengan melakukan cek kesehatan keuangan atau financial check up maka setidaknya Anda sudah membuat arus kas bulanan dan neraca (kekayaan bersih), dari 2 dokumen tersebut Anda dapat menilai rasio keuangan mana saja yang sehat dan tidak sehat.

Misal rasio cicilan hutang bulanan yang sudah melebihi 30% dan rasio hutang terhadap aset kurang dari 50% sudah merupakan rasio keuangan yang tidak sehat.

Ketika Anda sudah dapat memisahkan dengan jelas mana yang merupakan kebutuhan dan keinginan, maka pengeluaran yang bersifat keinginan dapat Anda tunda untuk sementara waktu sampai fondasi keuangan Anda sudah kuat.

Namun kebanyakan dari kita masih membuat pembenaran alih-alih keinginan sebagai kebutuhan.

2. Buat Perencanaan Keuangan Tahunan

Ketika Anda sudah dapat membuat perencanaan keuangan, maka Anda sudah mengatur dengan spesifik berapa kebutuhan dana darurat, kebutuhan asuransi, manajemen kas, manajemen hutang, perencanaan jangka pendek (1-2 tahun) , jangka menengah (3-5 tahun), dan jangka panjang (diatas 5 tahun).

Dengan begitu apapun pemilihan produk akan disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.

3. Buat Alokasi Aset

Mengenai asset alokasi ini setidaknya adalah pengaturan portofolio asset Anda sehingga Asset Anda khususnya kekayaan bersih Anda bisa bertambah tiap tahunnya  minimal 2 atau 3 kali nilai inflasi inti.

Contoh misal kekayaan bersih Anda tahun 2013 bernilai 100 juta, maka dengan nilai inflasi tahun 2013 senilai 8% maka setidaknya pada akhir tahun 2013 kekayaan bersih Anda bernilai
100 juta X {100% + (2 X8%)} = 116 juta

Contoh Alokasi Aset



Produk Porsi          Nilai Return            Hasil
Tabungan 5%        5.000.000     2%        5.100.000
Deposito 10%      10.000.000 4,80%      10.480.000
Reksa Dana Pasar Uang 5%        5.000.000 6%        5.300.000
Reksa Dana Pendapatan Tetap 20%      20.000.000 8%      21.600.000
Reksa Dana Campuran 20%      20.000.000 20%      24.000.000
Reksa Dana Saham 20%      20.000.000 25%      25.000.000
Saham 10%      10.000.000 30%      13.000.000
Penyertaan Bisnis 10%      10.000.000 24%      12.400.000
TOTAL
   100.000.000
   116.880.000

4. Cermat dalam mengelola biaya, pemilihan produk.

Dengan adanya kenaikan BBM dan kenaikan inflasi maka sangat penting untuk bisa jeli mengenai efisiensi biaya yang dikeluarkan, dan memilih produk-produk yang lebih hemat energi.


5. Membuat Aset aktif, sehingga setiap kebutuhan dapat membiayai dirinya sendiri

Yang paling penting dalam perencanaan keuangan adalah kita dapat mandiri secara finansial. Mandiri secara finansial dalam hal ini bukan hanya berarti Anda bekerja mendapatkan penghasilan dan dapat membiayai kebutuhan Anda.

Namun ketika Anda sudah tidak dapat bekerja lagi Anda sudah dapat membiayai kebutuhan Anda melalui aset aktif Anda yang dapat memberikan pasif income. Hal ini yang coba saya sosialisasikan secara fun melalui permainan cash flow game 101 Robert T Kiyosaki.

 Beberapa Aset aktif yang dapat memberikan pasif income antara lain:

1. Surat Berharga

Contohnya adalah saham yang memberikan deviden, Surat Hutang ataupun deposito yang memberikan kupon ataupun bunga.

2. Properti

Jika Anda mempunyai properti yang disewakan seperti rumah kos, rumah petakan, ataupun apartemen yang memberikan hasil sewa bulanan

3. Bisnis

Dalam hal ini adalah bisnis yang sudah berjalan cukup lama, yang Anda sudah tidak perlu aktif di dalamnya dan sudah ada pengelola profesional yang mengelola bisnis Anda, Maka sebagai pemilik bisnis tersebut Anda sudah mendapatkan imbal hasil teratur dari bisnis tersebut.

Sumber dari :
http://pandjiharsanto.com/tips-mengelola-keuangan-di-tengah-kenaikan-bbm

0 komentar:

Post a Comment