Friday 5 July 2013

Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak Sejak Dini


Biaya pendidikan setiap tahunnya selalu meningkat. Itu tantangan yang harus dipertimbangkan ketika mulai mengatur perencanaan keuangan Anda, terutama setelah Anda dan pasangan memutuskan untuk memiliki anak. Bayangkan saja, biaya masuk untuk Kelompok Bermain yang berkualitas saat ini bisa mencapai jutaan, bahkan belasan juta rupiah. Tapi jangan khawatir, dengan perencanaan yang matang dan mulai sejak dini, Anda pasti bisa mempersiapkan dana pendidikan si buah hati!

Ada beberapa strategi yang bisa Anda lakukan untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Tapi, yang paling utama adalah mulailah sedini mungkin. Jika Anda mulai mempersiapkan dana untuk masuk Kelompok Bermain atau TK sejak si buah hati baru lahir, tidak akan terasa berat, dibandingkan jika Anda baru mulai mempersiapkannya di tahun yang sama.

Selain itu, perlu diingat bahwa menyamakan prioritas antara Anda dan pasangan juga penting. Apakah Anda berdua sepakat bahwa yang terpenting adalah si buah hati mendapat pendidikan yang berkualitas? Jika ya, dan kebutuhan hidup terasa sangat banyak, mungkin Anda harus mengatur prioritas dan mengurangi pos pengeluaran yang kurang penting, seperti dining out atau berlibur.

Di bagian ini, kami akan membahas mengenai dua strategi untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, yaitu asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan.
 
Asuransi Pendidikan
  • Dikeluarkan oleh perusahaan asuransi, sehingga juga berfungsi sebagai proteksi terhadap orang tua.
  • Nilai akhir yang diperoleh lebih besar daripada nilai yang dibayarkan, karena sebagian jumlah yang dibayarkan akan diinvestasikan oleh manajer investasi perusahaan asuransi tersebut.
  • Cocok untuk mempersiapkan dana pendidikan sejak awal, ketika anak masih berusia 1 tahun, misalnya. Hal ini karena ada unsur investasi yang hasil return-nya baru terasa signifikan dalam jangka panjang.
  • Jumlah premi tidak berubah, sesuai kesepakatan awal dengan perusahaan asuransi.
  • Cocok bagi Anda yang berkomitmen dan berdisiplin tinggi untuk menyetorkan sejumlah nominal secara konsisten dalam jangka waktu tertentu. 
Tabungan Pendidikan
  • Dikeluarkan oleh bank
  • Suku bunga tabungan tidak terlalu tinggi, sehingga tidak bisa mengharapkan hasil akhir yang tinggi juga.
  • Karena tidak ada ikatan perjanjian, maka jumlah setoran bisa bervariasi, tergantung dari dana yang ada.
  • Cocok untuk menambah dana pendidikan yang sudah dipersiapkan – karena hasil akhir sangat tergantung pada setoran yang dilakukan.
Terkadang, menabung saja tidak cukup, karena seringkali bunga tabungan berada di bawah nilai inflasi. Sehingga banyak orang mengkomplementasikan tabungan dengan investasi. Investasi yang banyak dipilih oleh kalangan menengah di Indonesia saat ini antara lain reksadana dan logam mulia. Kedua investasi ini dipilih karena relatif mudah untuk memulainya. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
 
Reksadana

Pada dasarnya, reksadana adalah investasi kolektif pada instrumen-instrumen pasar uang seperti saham, obligasi, atau pasar uang, namun diatur sepenuhnya oleh pihak ketiga – yaitu Manajer Investasi. Reksadana ini berupa investasi jangka menengah atau jangka panjang, sehingga bisa menjadi pilihan tepat untuk mempersiapkan dana pendidikan anak jika dimulai sejak anak baru lahir atau masih kecil.

Ada beberapa pilihan reksadana, dengan tingkat resiko yang beragam juga. Namun, harus diingat bahwa aturan umum berinvestasi adalah: high risk, high gain; low risk, low gain. Jika Anda menginginkan hasil yang tinggi, maka resikonya pun tinggi.

 Ada 4 jenis reksadana. Di bawah ini diurutkan berdasarkan resiko investasi terendah sampai yang tertinggi:
  • Reksadana pasar uang – berinvestasi 100% pada efek pasar uang, dan jangka waktu kurang dari satu tahun. Resikonya paling rendah dibandingkan reksadana lain, tetapi return juga terbatas. Cocok bagi Anda yang menginginkan pendapatan yang teratur dengan tingkat resiko kerugian rendah.
  • Reksadana pendapatan tetap – berinvestasi minimal 80% pada efek yang bersifat hutang atau obligasi. Resikonya lebih tinggi daripada reksadana pasar uang, tetapi lebih rendah daripada reksadana campuran atau reksadana saham. Jangka waktunya antara 1-3 tahun. Reksadana ini cocok bagi Anda yang menginginkan adanya sedikit pertumbuhan nilai pokok investasi, dan sanggup menerima adanya penurunan nilai investasi sesaat.
  • Reksadana campuran – investasinya dilakukan bebas dalam hal komposisi aset, baik saham, obligasi, maupun pasar uang. Resikonya relatif lebih tinggi dibandingkan kedua jenis sebelumnya, dan memiliki jangka waktu investasi antara 3-5 tahun. Jenis ini cocok bagi Anda yang moderat – yang menginginkan pertumbuhan investasi yang cukup tinggi dan sanggup bertoleransi atas adanya fluktuasi nilai investasi.
  • Reksadana saham – berinvestasi pada minimal 80% saham, karena itu fluktuasinya cukup tinggi, resikonya cukup tinggi, tetapi mempunyai potensi pertumbuhan nilai investasi yang relatif paling tinggi dibandingkan dengan jenis lain. Reksadana jenis ini cocok bagi Anda yang agresif, yang menginginkan pertumbuhan investasi yang tinggi dalam jangka panjang dan sanggup menoleransi fluktuasi nilai investasi yang cukup tajam. Jangka waktunya adalah 5 tahun ke atas.
Nah, jika Anda ingin berinvestasi melalui reksadana untuk pendidikan anak, ada baiknya Anda memisahkan investasi Anda ke beberapa jenis reksadana, untuk tujuan yang berbeda-beda. Misalnya, untuk persiapan dana kuliah yang masih 15 tahun lagi, Anda bisa berinvestasi di reksadana saham yang jangka waktunya panjang, beresiko tinggi, tapi juga mempunyai potensi return yang tinggi. Sementara, untuk persiapan masuk SD yang hanya tinggal 4 tahun lagi, Anda bisa berinvestasi pada reksadana obligasi.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih detail, dan lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial Anda saat ini, Anda bisa menggunakan jasa financial planner pribadi atau berkonsultasi dengan financial planner yang ada di bank Anda.
 
Logam Mulia

Logam mulia banyak dipilih sebagai alat investasi di Indonesia karena sifatnya yang relatif “likuid” atau mudah dicairkan. “Kalau beli emas, gampang jualnya.” – demikian mungkin sering Anda dengar. Hal tersebut memang ada benarnya, terutama karena masyarakat Indonesia sangat mengapresiasi logam mulia.

Untuk berinvestasi dengan logam mulia, ada dua pilihan -  membeli dalam bentuk batangan atau koin, atau membeli dalam bentuk perhiasan. Keuntungan membeli logam mulia dalam bentuk batang atau koin adalah kadar emas, jumlah gram, dan harga yang standar di seluruh dunia. Jika Anda membeli dalam bentuk ini, Anda biasanya akan mendapatkan sertifikat resmi dari badan yang memproduksi – misalnya, di Indonesia Anda akan mendapatkan sertifikat dari PT. Antam.

Sementara, jika Anda membeli dalam bentuk perhiasan, ada nilai estetis yang nilainya tidak bisa distandarisasi. Biasanya, jika Anda membeli perhiasan emas, ada nilai karya atau jasa pembuatan yang dibebankan ke pembeli, selain harga emas itu sendiri. Itu sebabnya nilai yang Anda bayarkan lebih mahal. Tetapi tentu saja Anda mendapatkan nilai pakai karena perhiasan tersebut bisa digunakan setiap hari.

Untuk investasi jangka pendek – antara 1-2 tahun, logam mulia tidak memberikan return yang signifikan. Tetapi untuk jangka panjang, di atas 5 tahun, return of investmentnya cukup terasa. Misalnya, pada tahun 2007 rata-rata harga emas per gram adalah sekitar 750 USD per tray ounce, sementara tahun 2012 harganya mencapai 1500 USD per tray ounce. Jadi dalam jangka waktu 5 tahun, kenaikannya mencapai 100%.

Setelah menyimak bahasan tentang berbagai strategi yang bisa Anda lakukan untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, Anda bisa menimbang dengan lebih seksama, dan memutuskan strategi apa yang akan Anda pakai untuk masa depan si kecil.

Sukses selalu!

Sumber dari :
http://mywealth.co.id/topic/yuk-mulai-siapkan-dana-pendidikan-anak-sekarang

0 komentar:

Post a Comment