Bagi sebagian orang, terutama ibu
rumah tangga, menghabiskan sekian banyak waktu di rumah ternyata lama-kelamaan
akan menimbulkan kejenuhan juga. Ingin bekerja kantoran takut anak dan rumah
tidak terurus. Sementara ketika menjadi ibu rumah tangga dan anak beranjak
dewasa, setelah urusan rumah selesai masih begitu banyak waktu yang tidak
termanfaatkan. Maka dari itu saat ini mulai banyak ibu rumah tangga yang
melirik untuk memulai usaha dari rumah. Dari yang awalnya niatnya hanya untuk
mengisi waktu dan mendapatkan penghasilan tambahan, ternyata usaha ini bisa
juga sebagai penopang ekonomi keluarga lho. Dan sebenarnya usaha-usaha ini
tidak hanya diperuntukkan bagi ibu rt saja, bapak-bapak juga bisa untuk
menjalankannya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan apabila kita ingin
menjalankan usaha dari rumah :
1 1.
Peluang yang bisa dikembangakan
Lihat disekitar
tempat tinggal kita, usaha apa yang bisa dikembangkan. Apakah itu kuliner,
usaha dagang, usaha jasa dan lain sebagainya. Bila ada kompetitor sejenis yang
sudah lebih dulu berusaha, perhatikan apa kelebihan yang bisa kita jual dari
kompetitor tersebut.
2 2. Sesuaikan dengan minat dan bakat
Setelah
menemukan kira-kira peluang usaha apa saja yang bisa dijalankan, cari yang
sesuai atau paling tidak yang mendekati minat dan bakat anda. Dengan
menjalankan usaha yang sesuai dengan minat kita, maka apabila terjadi masalah
dan kesulitan dalam perjalanannya, maka kita akan lebih tegar dalam
menajalaninya.
3 3. Tentukan segmentasi pasar
Setelah ketemu produk
yang akan kita pasarkan, tentukan segmentasi pasar yang akan kita bidik. Apakah
calon konsumen kita orang dewasa laki-laki, dewasa perempuan, anak kecil,
remaja, ataukah semua lapisan usia ?. Dengan begitu kita akan lebih fokus dalam
penetrasi pasar dan penjualannya.
4 4. Permodalan.
Permodalan
merupakan hal mutlak untuk memulai usaha, namun modal tidak hanya berupa uang.
Skill juga merupakan modal.
Barang-barang anda yang sudah dimiliki saat ini seperti handphone,
komputer, sepeda motor, juga bisa dijadikan barang modal. Modal uang bisa
didapat dari tabungan pribadi. Bila harus meminjam, usahakan yang pertama
meminjam dari orangtua atau saudara atau teman anda, karena meminjam dari
mereka relatif mendapat kemudahan dalam hal pembayaran utang dibandingkan bila
meminjam ke lembaga keuangan. Bila hendak meminjam ke bank atau lembaga
keuangan lainnya, biasanya untuk modal yang tidak terlalu besar bank masih
menerima jaminan berupa STNK kendaraan seperti motor atau mobil. Untuk pinjaman
yang lebih besar biasanya diperlukan akte rumah.
5 5. Membuat pembukuan
Sekecil apapun
usaha anda, sangat disarankan untuk membuat catatan dan pembukuan atas usaha
yang anda jalankan. Buatlah secara sederhana saja, tujuannya untuk mengetahui
dengan pasti sejauh mana perkembangan usaha kita. Apakah usaha kita ini
sebenarnya untung atau rugi, berapakah laba yang kita dapat perbulannya, bisa kita ketahui dengan pasti
dari pencatatan tersebut. Jangan sampai kita merasa penjualannya banyak tapi
kok uang yang ada semakin berkurang terus. Jangan lupa memisahkan rekening
pribadi dan rekening usaha. Tujuannya agar uang untuk usaha tidak tercampur
dengan uang pengeluaran pribadi.
6 6. Perijinan dan pajak.
Ketika usaha
anda semakin berkembang, maka anda harus memikirkan perijinan usaha anda. Hal
ini kaitannya dengan pajak. Bila anda membiarkan sebagai perusahaan
perseorangan, maka dengan penghasilan yang semakin meningkat maka prosentase
pajak anda akan semakin besar juga. Bila diubah bentuk usahanya menjadi CV
ataupun PT, prosentase pajaknya akan semakin berkurang.
Bila anda memiliki
usaha di bidang kuliner terutama, ketika semakin berkembang anda juga harus
mulai memikirkan untuk mendapatkan ijin dari BP POM, Dep kes serta sertifikat
halal dari MUI.
Selamat memulai usaha anda !
Sumber dari :
http://pakarperencanakeuangan.blogspot.com/memulai-usaha-dari-rumah
0 komentar:
Post a Comment