Sunday 8 September 2013

Tips Yang Harus Kita Lakukan Dalam Kondisi Keuangan Kritis


Bursa saham turun-turun dan turun. Dolar naik-naik dan naik. Sebenarnya itu tidak seberapa karena hanya mempengaruhi segelintir orang saja yang memang menempatkan uangnya (investasi) di bursa.

Tapi yang cukup berasa bagi kebanyakan orang masyarakat Indonesia adalah biaya hidup yang dirasakan semakin berat dan semakin mahal. Entah apa karena disebabkan oleh inflasi, atau disebabkan oleh impor barang yang belum masuk atau disebabkan panen gagal atau apapun alasannya, yang pasti kenaikan harga cabai, jengkol, daging dan sekarang kedelai tidak bisa dipungkiri dan hal ini cukup memukul masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Beberapa tips simpel yang bisa kita lakukan dalam kondisi keuangan kritis.

 Prioritas

Yang pertama dilakukan dan sebaiknya dilakukan adalah menyusun ulang prioritas pengeluaran dan penggunaan keuangan bulanan kita. Sering kali banyak di antara kita mengeluh “boro-boro, duit masuk rekening langsung keluar lagi”.

Tapi berapa banyak dari kita yang pernah duduk sekitar 3 jam dan membuat daftar tertulis berisi pengeluaran secara detil dan terinci. Membuat daftar tertulis dengan memikirkan di otak kita saja mempunyai efek yang sangat berbeda.

Dari daftar tersebut kemudian buat tanda (pakai pewarna dll) mana saja pengeluaran yang sifatnya prioritas. Coba jujur pada diri kita. Kata kuncinya adalah, apabila pengeluaran ini saya tunda apakah bisa mencelakakan saya dan keluarga sekarang dan ke depannya? Kalau jawabnya tidak, berarti belum menjadi prioritas.

 Berburu Sale

Di saat kondisi keuangan ngepas atau sulit, maka ketika berbelanja, termasuk berbelanja kebutuhan pokok, tidak ada salahnya kita berburu barang-barang sale. Barang bisa dijual murah alias diskon dengan berbagai alasan, misalnya: tanggal kadaluarsa sudah dekat, keluar barang baru menggantikan barang lama, toko mempunyai stok barang baru dan harus secepatnya menghabiskan stok barang lama, memang sedang ada promo, dan banyak lagi yang lainnya.

Yang terpenting apabila kita membeli barang ini untuk tetap memperhatikan kualitas barang jangan sampai barang yang dibeli tidak layak pakai atau tidak layak konsumsi.

 Belajar Menabung/Investasi

Wah duit lagi cekak kok tetap disuruh menabung & investasi? Ya, betul sekali. Apapun alasan uang kita pas-pasan, kita tetap harus selalu berusaha untuk menyisihkan sebagian kecil dari uang kita untuk ditabung dan investasi, misalnya 10% atau 15% dari penghasilan.

Kalau jumlahnya terlalu besar, kita bisa mulai dengan Rp 250 ribu, Rp 100 ribu bahkan hanya dengan Rp 50 ribu saja. Yang terpenting di sini adalah membentuk mentalitas bahwa dalam kondisi apapun kita tetap bisa membagi keuangan kita dengan baik dan tetap ada pos di mana kita menyimpan uang kita dan tidak membelanjakan seluruhnya.

Lagipula, tabungan (emergency fund) kan bisa dipakai lagi kalau kondisi keuangan sedang darurat seperti sekarang ini.

Sumber dari :
 http://finance.detik.com/duit-cekak-bagusnya-gimana

0 komentar:

Post a Comment