Sunday, 12 May 2013

MENENTUKAN UANG PERTANGGUNGAN ASURANSI JIWA

Apa yang Dimaksud dengan Resiko Finansial?
Belum semua orang mengerti arti pentingnya manajemen risiko atau asuransi. Jaman dahulu ketika orang tua atau kakek dan nenek kita meninggal dunia, orang yang ditinggalkan tidak hanya mengalami kesedihan mental akan tetapi juga kesedihan yang bersifat material.

Berapa banyak anak yang putus sekolah atau mulai bekerja di usia belia ketika orang tua mereka secara mendadak meninggal dunia. Beberapa masih beruntung dapat melanjutkan sekolah akan tetapi gaya hidup dan kualitas hidup mereka harus turun drastis seiring dengan menurunnya penghasilan akibat hilangnya penghasilan dari orang tua (pencari nafkah) mereka telah meninggal.

Kita misalkan saja ada sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan 3 orang Anak. Sang Ayah adalah karyawan dengan pendapatan 120 juta per tahun. Sementara Sang Ibu juga bekerja dengan pendapatan 120 juta pertahun.

Pendapatan
==========
Ayah : Rp. 10.000.000,- per bulan
Ibu : Rp. 10.000.000,- per bulan
Anak : 3 orang dan anak yang terkecil berumur 1 tahun

Apakah resiko finansial dari keluarga tersebut? Yang dimaksud resiko finansial dalam keluarga ini adalah adanya peluang terjadinya musibah yang menimpa Sang Ayah (seperti kecelakaan, penyakit kritis, bencana alam, meninggal) yang menyebabkan Sang Ayah tidak dapat bekerja lagi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Keluarga kehilangan satu-satunya pendapatan mereka, sehingga cashflownya menjadi:

Pendapatan
==========
Ayah : -
Ibu : Rp.10.000.000,- perbulan
Anak : 3 orang dan anak yang terkecil berumur 1 tahun

Walaupun sumber pendapatan ayah  sudah tidak ada, biaya untuk kebutuhan hidup tetap harus dibayar.Ibu dan Anak tetap memerlukan makanan. Terlebih lagi apabila Sang Anak masih sekolah/kuliah sampai anak yang terkecil dewasa, secara berkala keluarga harus membayar biaya pendidikan. 

Untuk mempertahankan gaya hidup seperti sekarang, setiap tahun keluarga ini akan mengalami defisit sebesar 120 juta rupiah per tahun atau 10 juta per bulan. Darimana dana yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan ini?

Tanpa adanya perencanaan keuangan yang baik, keluarga dalam waktu dekat akan mengalami kebankrutan. Segala harta yang ada akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup. Setelah hartanya habis, keluarga tersebut akan hidup dalam kemiskinan.

Disinilah muncul kebutuhan akan proteksi atau asuransi. Sang ayah seharusnya diasuransikan dengan nilai pertanggungan sejumlah nilai deposito,  yang dari bunga depositonya dapat digunakan untuk kehidupan per bulan dari rumah tangga tersebut.

Cara Menghitung Uang Pertanggungan:
  1. Human Life Value (HLV)
Anak yang terkecil berumur 1  tahun, pendidikan anak terkecil sampe dengan usia 23 tahun. Maka perlu perlindungan yang menggantikan penghasilan Ayah selama 23 tahun.

Maka Ayah memerlukan perlindungan dengan uang peratnggungan sebesar:

Masa pertanggungan X penghasilan bulanan X 12 bulanan.

23 tahun X Rp.10.000.000,00 X 12 bulan = Rp.2.760.000.000,00

Karena penghasilan Ayah sama dengan penghasilan Ibu, maka Ibu pun memerlukan perlindungan dengan Uang Pertanggungan sebesar Rp.2.760.000.000,00

2. Base Income

Untuk contoh ini, nilai bunga deposito minimal harus sama dengan kebutuhan rumah tangga per bulan yaitu 10 juta per bulan.

suku bunga deposito saat ini 6 % dan pajak 20 % maka bunga deposito nett sebesar 4,8% per tahun

Penghasilan pertahun = Uang Pertanggungan  X suku bunga nett pertahun

UANG  PERTANGGUNGAN  =  120.000.000

4,8 %

UP = 2.500.000.0000 (2,5 Miliar)

Artinya jika terjadi musibah yang menimpa Sang Ayah, maka asuransi akan memberikan uang sebesar 2.5 Miliar rupiah kepada keluarga yang ditinggalkan.

Setelah Anda mendapatkan perhitungan resiko financial (dana untuk mencukupi biaya /pengeluaran rutin) keluarga,  jika terjadi musibah atas diri Anda, tentu Anda akan menghadapi suatu keputusan penting dalam hidup Anda yang akan kita ambil yaitu membeli proteksi. 

Terkadang kita selalu menunda-nunda, penundaan tentunya akan berdampak timbulnya biaya (matriil) ataupun resiko (musibah yang datang tiba-tiba atas diri Anda)

Untuk Konsultasi Silakan Hubungi :

Tjan Budi Tanudjaja
HP         : 0812 1624 2520
Flexi       : 031 781 30181
Email      : tjanbudi1028pru@gmail.com

CARA MENENTUKAN PREMI ASURANSI ANDA

Thursday, 9 May 2013

MANFAAT PERENCANAAN KEUANGAN DALAM KELUARGA

Kenapa Perencanaan Keuangan Pribadi  menjadi hal yang cukup penting saat ini? jaman dulu, orang tua kita mungkin tidak pernah memikirkan perlunya Perencanaan Keuangan Pribadi. Kata asuransi, investasi, adalah sesuatu hal yang hampir tidak pernah disinggung oleh orang tua kita. Tapi, coba lihat kondisi sekarang, asuransi adalah produk keuangan yang hampir dimiliki oleh semua orang. investasi menjadi suatu keharusan kalau kita tidak mau uang kita habis termakan inflasi.

Lalu, apa manfaat dari Perencanaan Keuangan Pribadi ?
Perencanaan Keuangan adalah pengaturan strategi dalam mengelola keuangan yang  merupakan tugas dan tanggung jawab masing masing dari kita. Dari dulu, nenek moyang kita juga telah melakukannya dengan caranya sendiri. 

Menyimpan dalam lemari, dibawah kasur, menimbun emas, menjadi juragan tanah, dan banyak cara lainnya. Boleh dibilang, orang orang jaman dulu, nenek kakek kita, memiliki pengelolaan keuangan yang lebih tertib dari kita. 

Beda dulu, beda sekarang. Maraknya pertokoan dan media yang tersedia untuk mempromosikan barang, serta fasilitas kredit yang tersedia dimana mana membuat gaya hidup konsumtif sudah menjadi gaya hidup sehari hari. Bukan saja menabung menjadi sudah, malah kita harus melawan utang dengan bunga tinggi. ditambah lagi kenaikan biaya-biaya menyebabkan kita harus melawan inflasi. 

Dalam keuangan pribadi, ternyata banyak hal yang perlu dipertimbangkan, bukan hanya semata untuk meningkatkan aset kita setinggi tingginya, akan tetapi bagaimana menjaga agar aset yang kita miliki tersebut tetap terjaga dan terdistribusi dengan baik sesuai keinginan dan kebutuhan kita.
Hal pertama yang selalu menjadi dasar dalam Perencanaan Keuangan Pribadi adalah pengelolaan Cash Flow dan Aset.

CASH FLOW
Inilah langkah awal untuk memiliki Keuangan Pribadi yang sehat. Cash Flow yang baik, Pengeluaran lebih kecil dari Pemasukan, memungkinkan kita untuk menyisihkan sebagian penghasilan kita saat ini, untuk memenuhi kebutuhan besar di masa depan. 

Apa kendala dalam pengelolaan Cash Flow ?
Fasilitas yang sangat mudah saat ini untuk berutang membuat utang menjadi beban yang dimiliki hampir setiap orang. Belum lagi ditambah dengan tingginya bunga yang harus dibayarkan, membuat keuangan kita menjadi lemah. Sebut saja mulai dari mudahnya mendapatkan Kartu Kredit, Penawaran Kredit Tanpa Agunan (KTA) serta penawaran discount yang marak dimana-mana, menyebabkan banyak orang lebih  mendahulukan kebutuhan saat ini dibandingkan kebutuhan nanti dengan biaya tinggi. 

Bagaimana agar memiliki Cash Flow positif ?
Seperti telah disampaikan, Cash Flow Positif, artinya pengeluaran kita lebih kecil dari penghasilan. Dengan Cash Flow Positif, kita memiliki kemampuan untuk menyisihkan sebagian penghasilan dan disimpan baik dalam bentuk tabungan maupun produk investasi.

Buatlah anggaran bulanan dan tahunan keluarga. Catat semua penghasilan, baik penghasilan rutin, maupun penghasilan tidak rutin, dalam bentuk penghasilan bulanan maupun penghasilan tahunan.  Begitu juga dengan pengeluaran. pengeluaran terbagi atas pengeluaran bulanan, untuk kebutuhan sehari hari dalam bulanan keluarga. 

Pengeluaran tahunan perlu kita pisahkan dari pengeluaran bulanan, karena biasanya hanya terjadi dalam 1 x setahun, misalnya pengeluaran hari raya, pembayaran pajak, STNK, PBB dll. Kalau hasilnya negatif, coba lihat pengeluaran mana yang terlalu  berlebih dan bisa kita kurangi agar menjadi positif. Lunasilah utang dengan bunga tinggi segera, seperti utang kartu kredit ataupun KTA. Utang inilah yang umumnya menjadi pengganggu dalam cash flow kita.

Jangan lupa selalu anggarkan dana untuk menabung secara rutin baik dari penghasilan bulanan maupun penghasilan tahunan. Minimal 10% dari penghasilan, itulah angka yang umum berlaku. Apabila kita ingin memiliki aset dengan cepat, maka tingkatkan rasio menabung tersebut. 

ASET dan HUTANG
Cash flow positif dari penghasilan kita, merupakan asal muasal peningkatan aset kita. Tabungan yang kita lakukan setiap bulan, tentu saja akan meningkatkan besarnya saldo tabungan kita di Bank. Itulah aset kita dalam bentuk Tabungan. begitu juga apabila kita menambah aset kita dalam bentuk produk investasi lainnya, seperti emas, reksadana, saham, obligasi, properti, bisnis dan banyak lagi bentuknya. 

Apa yang bisa menggerogoti aset kita ? investasi yang buruk dan utang, tentu saja.
Semakin maraknya investasi bodong saat ini membuat kita harus berhati-hati akan penempatan dana kita.  Bukannya menjadi bertambah, investasi bodong membuat kekayaan kita hilang ludes tanpa kejelasan. Hati-hati dengan penawaran produk investasi dengan janji janji return yang tinggi. selalu ingat prinsip dalam berinvestasi “High return High risk” 

Utang bisa dikategorikan dalam “utang baik & utang buruk”. Utang baik adalah utang yang kita gunakan untuk membeli aset yang nilainya terus meningkat. Termasuk kategori ini adalah KPR dan utang bisnis. Sementara utang buruk adalah utang konsumtif, dimana kita gunakan untuk membeli barang-barang konsumtif, dan terkadang dengan bunga tinggi. 

Apabila total nilai aset kita dikurangi total utang ternyata negatif, artinya kita masuk dalam ambang kebangkrutan. Maksimal rasio 50% menjadi patokan kita untuk melihat kondisi aset kita. Bagilah total utang yang kita miliki dengan total aset, dan lihatlah angkanya. Apabila melebihi 50% artinya sudah waktunya kita mengurangi utang yang kita miliki.

Untuk Konsultasi Silakan Menghubungi :

Tjan Budi Tanudjaja
HP          : 0812 1624 2520
Flexi        : 031 781 30181
Email       : tjanbudi1028pru@gmail.com

LANGKAH EFEKTIF MENGATUR KEUANGAN

Kebutuhan seseorang berbeda dengan kebutuhan orang lain . demilian juga dengan penghasilan seseorang dengan seseorang lainnya pastinya akan berbeda pula . maka kali ini saya akan memberikan sedikit tips agar keuangan keluarga anda tetap dapat memenuhi kebutuhan keluarga anda :

1. Sisihkan minimal 10 persen dari penghasilan tiap bulan untuk ditabung.

2. Jika mendapatkan bonus pergunakan maksimal 50 persen dan sisanya ditabung.

3. Thr atau gaji ke 13 sebaiknya digunakan untuk menambah tabungan bukan sebaliknya, yaitu digunakan untuk keperluan yang tidak mendesak.

4. Beri target pengeluaran perhari, jgn sampai melebihi target. Pikirkan matang2 apa2 yg hrs dibeli,beli yg penting2 saja, yg tidak penting bisa ditunda.

= jangan pernah membeli sesuatu hanya karena ia murah.

= jangan pernah membeli sesuatu,yang tidak membuat kita lebih bermanfaat bagi orang lain.

= jangan pernah membeli sesuatu, krn kita khawatir dilihat tidak kaya.

= jangan pernah menganggap, uang pinjaman sebagai uang tambahan belanja.


5. Bedakan antara kebutuhan & keinginan

kebutuhan, merupakan hal-hal dasar yang harus dipenuhi seseorang guna kelangsungan hidupnya. Contohnya: Seperti sandang, pangan, papan dan lain sebagainya. Setiap manusia memerlukan hal-hal dasar ini.

Karena sifatnya berupa pemenuhan hal-hal dasar, kebutuhan itu itu bersifat terbatas. Seperti jika lapar maka otomatis kebutuhan kita adalah ingin makan. Oleh karena itu, ada pepatah “makanlah kamu ketika lapar, dan berhentilah sebelum kenyang”. Artinya, jika kebutuhan sudah terpenuhi, kita tidak perlu membuang uang dengan membeli barang yang tidak dibutuhkan.

Sedangkan keinginan merupakan hal-hal yang kita dambakan, atau cita-citakan. Jika kebutuhan adalah standar terendah atau mutlak, maka keinginan adalah standar ideal atau cenderung tinggi.

6. Pertama-tama dahulukan penggunaan uang utk keperluan yg benar2 penting dan pokok, selanjutnya utk keperluan sekunder / kebutuhan sehari-hari dan sisanya bisa kita sisihkan utk ditabung di bank dan jangan sekali-sekali utk diambil tabungannya sampai ada keperluan yg benar2 penting.


7. Hitung-hitung budget

jujur kita tidak terlalu suka memikirkan soal budget, kan? "susah" atau "tidak pernah berhasil", itulah alasan yang kita lontarkan. Suka atau tidak, budget alias anggaran adalah alat penting untuk mengontrol keuangan. Kita bisa melihat seberapa banyak uang yang kita punya, ke mana "perginya", dan seberapa besar yang tersisa.

Saran: Menurut financial planner dan direktur women's financial network, susan jackson, agar kata budget terasa lebih positif ganti saja dengan money planning, spending plan atau cash control. Nah, cobalah lebih realistis. Jangan lakukan perubahan total. Lakukan bertahap saja. Yang penting adalah disiplin mematuhi anggaran. itu sebabnya, mungkin kita perlu selalu membawa catatan kecil berisi daftar belanjaan dalam tas. Jika ternyata pengeluaran anda masih melebihi budget, jangan menghukum diri terlalu keras. Ingat, perubahan takkan terjadi hanya satu malam.

8. Dari yang kecil

memang tak bisa disangkal, biaya hidup sekarang mahal. Namun, sebenarnya kita tetap punya kemampuan untuk menabung. Bayangkan saat ini kita harus menabung Rp. 200.000. Mungkin kita akan beralasan tak ada dana karena harus membayar ini-itu. Namun, ketika seorang teman lama menelepon clan mengajak kita bertemu di sebuah restoran, tiba-tiba saja kita memiliki uang rp200.000 untuk pergi.

Saran: "lebih baik kita mulai menabung dengan sedikit uang ketimbang menunggu sampai uang terkumpul banyak tapi malah tak pernah memulainya (karena uang tidak kumpul-kumpul)," saran susan. Hanya 10% dari penghasilan saja kok minimal yang harus kita tabung. Jika masih sulit juga, coba saja cara lama yaitu menggunakan celengan (tapi jangan celengan bergembok dan berkunci, ya). Kita bisa menyelipkan Rp. 100.000 setiap gajian ke dalam celengan atau memasukkan koin Rp. 500 setiap hari hasil kembalian bus atau belanja di supermarket. Jangan lupa untuk selalu menaikkan uang tabungan, jika gaji kita naik atau cicilan kita lunas.

9. Lupakan kartu kredit

membayar tagihan lebih dari pembayaran minimum sebaiknya menjadi langkah awal untuk meninggalkan ketergantungan kita pada kartu kredit. Kita pasti tahu pembayaran minimum tak akan menghapus utang di kartu kredit kita yang terus berbunga di atas bunga. Nah, di sinilah kita akan menyadari perlunya kita membuat budget. Kita bisa melihat besar dana yang tersisa dan mungkin bisa menggunakannya untuk membayar utang. Lni bisa mempercepat pelunasan utang tersebut.

Saran: Alternatif lain adalah memanfaatkan program transfer balance dari kartu kredit lain yang menawarkan bunga 0% untuk jangka waktu 6 bulan, misalnya. Namun, menurut brouwer dari outlook financial solutions, kunci utama terbebas dari utang adalah mengubah kebiasaan penggunaan kartu kredit. Kita bisa mulai dengan meninggalkan kartu kredit di rumah atau tak menunda pembayaran tagihan. Mau sedikit ekstrim? Mintalah pengurangan limit kartu kredit, misalnya hanya dua kali lipat dari gaji anda. Dengan cara ini, kita akan menggunakan kartu kredit hanya untuk kebutuhan mendesak saja dan bukan untuk kebutuhan konsumtif.


10. Belajar investasi

nah, setelah urusan utang beres, kini kita akan punya uang lebih untuk memulai investasi. Sebenarnya sih, dengan hanya Rp. 100.000, kita sudah bisa berinvestasi. Mungkin yang menjadi pertanyaan berikutnya jenis investasi apa yang cocok untuk kita? Kita bisa menilai diri kita lewat kuis yang termuat di buku-buku investasi atau meminta bantuan jasa financial planner, tipe investor yang manakah kita? Konservatif, moderat atau agresif? Memang kita akan dikenakan biaya saat berkonsultasi. Namun, jika mempertimbangkan situasinya, kita tetap mendapat keuntungan kok, yaitu saran dari profesional.


11. Jangan lupa proteksi

ok, di tahap ini kita pasti sudah berhasil memiliki sejumlah dana di tabungan dan investasi. Namun, semua itu tak ada artinya jika tiba-tiba kita divonis menderita penyakit berat. Uang tabungan dan investasi bisa habis untuk biaya pengobatan.

Saran: Penyakit yang kian banyak akibat gaya hidup kurang sehat, membuat kita mau tak mau harus memiliki asuransi kesehatan. Terutama buat kita yang biaya kesehatannya ditanggung sebagian atau tidak ditanggung sama sekali oleh perusahaan. So, dengan menyisihkan uang sedikit untuk proteksi, kita bisa mengambil manfaatnya di kemudian hari.

Masa depan dimulai hari ini
mungkin kita berpikir, terlalu dini untuk memikirkan soal pensiun. Survei newpoll pada tahun 2004 menemukan 56% pekerja terpaksa menunda rencana pensiun karena tak mempersiapkan dana hari tua. Nah, tak ada salahnya kita mulai berpikir soal rencana keuangan hari depan. Mungkin saja kita berniat pensiun dini dan tak ingin gaya hidup berkurang. Itulah pentingnya menyusun strategi keuangan sejak sekarang.
Untuk Konsultasi Silakan Menghubungi :
Tjan Budi Tanudjaja
HP            : 0812 1624 2520
Flexi         : 031 781 30181
Email        : tjanbudi1028pru@gmail.com

Tuesday, 7 May 2013

CARA MENGATUR KEUANGAN DENGAN BAIK

Otak manusia didesain untuk mencari nikmat dan menghindari sengsara. Maka dari itu yang nikmat selalu dijalankan dan yang sengsara di hindari. Begitu juga hidup manusia dalam mengatur keuangan dalam hidup harus di desain atau di tata dengan baik agar keuangan Anda akan semakin hari semakin meningkat.

Kebiasaan manusia membelanjakan gaji bulanannya hanya untuk memebeli barang-barang tambahan dalam hidup Anda yang mungkin karena kurangnya kepuasan dalam hidup, contohnya seperti, membeli sepasang sepatu terbaru, padahal Anda sudah banyak sepatu tetapi tetap membelinya karena kurangnya kepuasan manusia, sehingga setiap Anda mempunyai uang maka Anda akan membelinya.

Apakah Anda termasuk orang yang tidak dapat menahan hasrat belanja tersebut? Tentunya gaji sebesar apapun yang Anda dapatkan tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup Anda.

Nah berikut kami akan menjelaskan kepada Anda semua beberapa rahasia mengatur keuangan dengan baik, agar hidup Anda akan jauh lebih suskes :
  1. Gunakan Metode yang Tepat
    Begitu banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk mengelola uang Anda, salah satunya adalah membuat anggaran bulanan sesuai dengan pemasukan dan pengeluaran Anda. Buatlah metode yang tepat untuk kepribadian dan gaya hidup Anda. Sebisa mungkin sisahkan atua sisihkan gaji Anda untuk ditabung.

  2. Prioritaskan kebutuhan utama/ primer
    Lihatlah selalu tagihan Anda bulan lalu untuk mengetahui apakah pemasukan Anda dapat memenuhi pengeluaran setiap bulannya. Buatlah daftar kegiatan atau tagihan yang harus dibayar, seperti anggaran untuk kebutuhan setiap harinya, membeli bahan makanan, dan biaya lain-lainnya. Kurangi juga pengeluaran yang tidak perlu seperti membeli pakaian baru setiap bulan dan makan di luar setiap minggu. Prioitaskan kebutuhan primer agar tidak terjadi pemborosan pada uang Anda.Saya tidak menyarankan Anda tidak boleh mmebeli pakaian baru, tetapi yang penting prioritaskan kebutuhan utama terlebih dahulu, jika masih ada sisanya barulah Anda boleh membeli baju tersebut.

  3. Alokasikan Dana
    Catatlah selalu jumlah pemasukan agar Anda dapat menghitung berapa jumlah yang harus dikeluarkan satu bulan kedepan. Apakah anggaran Anda sudah tepat dan dapat menutupi semua pengeluaran Anda ? Jika tidak, cobalah coret pengeluaran yang tidak terlalu penting atau dibutuhkan,. Gunakan 80 persen gaji Anda untuk memenuhi kebutuhan termasuk pengeluaran pribadi dan sisakan 20 persen gaji Anda untuk ditabung.
Nah berikut rahasia cara mengatur keuangan dengan baik. Buatlah daftar kehidupan Anda sebaik-baiknya dan buatlah terutama daftar pengeluaran dan pemasukan Anda. Maka dari itu hidup Anda akan jauh lebih sukses dibanding kemarin.

Agan2 bisa menghubungi Financial Planner untuk dibantu membuatkan Perencanaan Keuangan buat kebutuhan keuangan keluarga.

Hubungi :
Budi Tanujaya agen berlisensi dari Prudential
HP: 081 216 242520
Flexi: 031 78130181
Email: tjanbudi1028pru@gmail.com