Kebutuhan
seseorang berbeda dengan kebutuhan orang lain . demilian juga dengan
penghasilan seseorang dengan seseorang lainnya pastinya akan berbeda
pula . maka kali ini saya akan memberikan sedikit tips agar keuangan
keluarga anda tetap dapat memenuhi kebutuhan keluarga anda :
1. Sisihkan minimal 10 persen dari penghasilan tiap bulan untuk ditabung.
2. Jika mendapatkan bonus pergunakan maksimal 50 persen dan sisanya ditabung.
3.
Thr atau gaji ke 13 sebaiknya digunakan untuk menambah tabungan bukan
sebaliknya, yaitu digunakan untuk keperluan yang tidak mendesak.
4.
Beri target pengeluaran perhari, jgn sampai melebihi target. Pikirkan
matang2 apa2 yg hrs dibeli,beli yg penting2 saja, yg tidak penting bisa
ditunda.
= jangan pernah membeli sesuatu hanya karena ia murah.
= jangan pernah membeli sesuatu,yang tidak membuat kita lebih bermanfaat bagi orang lain.
= jangan pernah membeli sesuatu, krn kita khawatir dilihat tidak kaya.
= jangan pernah menganggap, uang pinjaman sebagai uang tambahan belanja.
5. Bedakan antara kebutuhan & keinginan
kebutuhan,
merupakan hal-hal dasar yang harus dipenuhi seseorang guna kelangsungan
hidupnya. Contohnya: Seperti sandang, pangan, papan dan lain
sebagainya. Setiap manusia memerlukan hal-hal dasar ini.
Karena
sifatnya berupa pemenuhan hal-hal dasar, kebutuhan itu itu bersifat
terbatas. Seperti jika lapar maka otomatis kebutuhan kita adalah ingin
makan. Oleh karena itu, ada pepatah “makanlah kamu ketika lapar, dan
berhentilah sebelum kenyang”. Artinya, jika kebutuhan sudah terpenuhi,
kita tidak perlu membuang uang dengan membeli barang yang tidak
dibutuhkan.
Sedangkan
keinginan merupakan hal-hal yang kita dambakan, atau cita-citakan. Jika
kebutuhan adalah standar terendah atau mutlak, maka keinginan adalah
standar ideal atau cenderung tinggi.
6.
Pertama-tama dahulukan penggunaan uang utk keperluan yg benar2 penting
dan pokok, selanjutnya utk keperluan sekunder / kebutuhan sehari-hari
dan sisanya bisa kita sisihkan utk ditabung di bank dan jangan
sekali-sekali utk diambil tabungannya sampai ada keperluan yg benar2
penting.
7. Hitung-hitung budget
jujur
kita tidak terlalu suka memikirkan soal budget, kan? "susah" atau
"tidak pernah berhasil", itulah alasan yang kita lontarkan. Suka atau
tidak, budget alias anggaran adalah alat penting untuk mengontrol
keuangan. Kita bisa melihat seberapa banyak uang yang kita punya, ke
mana "perginya", dan seberapa besar yang tersisa.
Saran:
Menurut financial planner dan direktur women's financial network, susan
jackson, agar kata budget terasa lebih positif ganti saja dengan money
planning, spending plan atau cash control. Nah, cobalah lebih realistis.
Jangan lakukan perubahan total. Lakukan bertahap saja. Yang penting
adalah disiplin mematuhi anggaran. itu sebabnya, mungkin kita perlu
selalu membawa catatan kecil berisi daftar belanjaan dalam tas. Jika
ternyata pengeluaran anda masih melebihi budget, jangan menghukum diri
terlalu keras. Ingat, perubahan takkan terjadi hanya satu malam.
8. Dari yang kecil
memang
tak bisa disangkal, biaya hidup sekarang mahal. Namun, sebenarnya kita
tetap punya kemampuan untuk menabung. Bayangkan saat ini kita harus
menabung Rp. 200.000. Mungkin kita akan beralasan tak ada dana karena
harus membayar ini-itu. Namun, ketika seorang teman lama menelepon clan
mengajak kita bertemu di sebuah restoran, tiba-tiba saja kita memiliki
uang rp200.000 untuk pergi.
Saran:
"lebih baik kita mulai menabung dengan sedikit uang ketimbang menunggu
sampai uang terkumpul banyak tapi malah tak pernah memulainya (karena
uang tidak kumpul-kumpul)," saran susan. Hanya 10% dari penghasilan saja
kok minimal yang harus kita tabung. Jika masih sulit juga, coba saja
cara lama yaitu menggunakan celengan (tapi jangan celengan bergembok dan
berkunci, ya). Kita bisa menyelipkan Rp. 100.000 setiap gajian ke dalam
celengan atau memasukkan koin Rp. 500 setiap hari hasil kembalian bus
atau belanja di supermarket. Jangan lupa untuk selalu menaikkan uang
tabungan, jika gaji kita naik atau cicilan kita lunas.
9. Lupakan kartu kredit
membayar
tagihan lebih dari pembayaran minimum sebaiknya menjadi langkah awal
untuk meninggalkan ketergantungan kita pada kartu kredit. Kita pasti
tahu pembayaran minimum tak akan menghapus utang di kartu kredit kita
yang terus berbunga di atas bunga. Nah, di sinilah kita akan menyadari
perlunya kita membuat budget. Kita bisa melihat besar dana yang tersisa
dan mungkin bisa menggunakannya untuk membayar utang. Lni bisa
mempercepat pelunasan utang tersebut.
Saran:
Alternatif lain adalah memanfaatkan program transfer balance dari kartu
kredit lain yang menawarkan bunga 0% untuk jangka waktu 6 bulan,
misalnya. Namun, menurut brouwer dari outlook financial solutions, kunci
utama terbebas dari utang adalah mengubah kebiasaan penggunaan kartu
kredit. Kita bisa mulai dengan meninggalkan kartu kredit di rumah atau
tak menunda pembayaran tagihan. Mau sedikit ekstrim? Mintalah
pengurangan limit kartu kredit, misalnya hanya dua kali lipat dari gaji
anda. Dengan cara ini, kita akan menggunakan kartu kredit hanya untuk
kebutuhan mendesak saja dan bukan untuk kebutuhan konsumtif.
10. Belajar investasi
nah,
setelah urusan utang beres, kini kita akan punya uang lebih untuk
memulai investasi. Sebenarnya sih, dengan hanya Rp. 100.000, kita sudah
bisa berinvestasi. Mungkin yang menjadi pertanyaan berikutnya jenis
investasi apa yang cocok untuk kita? Kita bisa menilai diri kita lewat
kuis yang termuat di buku-buku investasi atau meminta bantuan jasa
financial planner, tipe investor yang manakah kita? Konservatif, moderat
atau agresif? Memang kita akan dikenakan biaya saat berkonsultasi.
Namun, jika mempertimbangkan situasinya, kita tetap mendapat keuntungan
kok, yaitu saran dari profesional.
11. Jangan lupa proteksi
ok,
di tahap ini kita pasti sudah berhasil memiliki sejumlah dana di
tabungan dan investasi. Namun, semua itu tak ada artinya jika tiba-tiba
kita divonis menderita penyakit berat. Uang tabungan dan investasi bisa
habis untuk biaya pengobatan.
Saran:
Penyakit yang kian banyak akibat gaya hidup kurang sehat, membuat kita
mau tak mau harus memiliki asuransi kesehatan. Terutama buat kita yang
biaya kesehatannya ditanggung sebagian atau tidak ditanggung sama sekali
oleh perusahaan. So, dengan menyisihkan uang sedikit untuk proteksi,
kita bisa mengambil manfaatnya di kemudian hari.
Masa depan dimulai hari ini
mungkin
kita berpikir, terlalu dini untuk memikirkan soal pensiun. Survei
newpoll pada tahun 2004 menemukan 56% pekerja terpaksa menunda rencana
pensiun karena tak mempersiapkan dana hari tua. Nah, tak ada salahnya
kita mulai berpikir soal rencana keuangan hari depan. Mungkin saja kita
berniat pensiun dini dan tak ingin gaya hidup berkurang. Itulah
pentingnya menyusun strategi keuangan sejak sekarang.
Untuk Konsultasi Silakan Menghubungi :
Tjan Budi Tanudjaja
HP : 0812 1624 2520
Flexi : 031 781 30181
Email : tjanbudi1028pru@gmail.com
0 komentar:
Post a Comment