Dalam
beberapa tahun terakhir perusahaan asuransi jiwa gencar memasarkan produk
asuransi unit link. Namun banyak di
antara kita belum memahami sepenuhnya apa itu asuransi unit link dan bagaimana
cara kerjanya. Sehingga ketika orang sudah terlanjur membeli asuransi jenis ini
sering mengalami kekecewaan ketika mengetahui saldo tunai tidak sesuai dengan
ilustrasi yang dibuat para agen asuransi pada saat penawaran produk.
Tentu saja yang namanya penjual
berupaya menonjolkan kelebihan dari produknya. Pada ilustrasi penawaran
asuransi unit link, umumnya nilai investasi ditampilkan naik dari waktu ke waktu. Pada hal, setiap investasi
selalu mengandung risiko. Ingatlah : No investment without risk, tidak ada
investasi tanpa risiko, apapun bentuknya.
Asuransi jiwa unit link merupakan
campuran antara asuransi jiwa dan reksadana. Kata-kata ‘unit link’ itulah yang
harus benar-benar dipahami. Link artinya berhubungan. Nah, asuransi jiwa unit
link artinya asuransi jiwa yang dihubungkan dengan reksadana. Reksadana sendiri
adalah suatu jenis investasi yang pengelolaannya dijalankan suatu badan atau
lembaga yang disebut dengan manajer investasi. Pendeknya, asuransi iwa dan
reksadana adalah produk yang berjalan sendiri-sendiri. Sedangkan asuransi unit
link adalah produk yang menghubungkan atau menggabungkan keduanya
Penting diingat asuransi adalah
produk yang dibeli. Pembelian oleh konsumen merupakan biaya yang ditanggung
konsumen. Tentunya sesuai dengan manfaat yang didapat. Uniknya, asuransi
memberikan manfaat ketika tertanggung mengalami musibah meninggal, cacat tetap
atau sakit. Dan yang menikmati manfaat bukan tertanggung, tapi ahli waris
misalnya istri dan anak-anak mereka.
Reksadana merupakan investasi
yang sarat dengan biaya. Mengapa? Karena uang yang anda tanam dikelola oleh
orang lain (manajer investasi). Apakah itu gratis? Jelas tidak, semua ada
biayanya. Lalu apa keuntungannya? Anda
tak perlu repot menganalisa suku bunga deposito, Sertifikat Bank Indonesia,
harga saham, dan pergerakan pasar uang. Cukup menerima laporan perkembangan
dana yang ditanamkan dan bayar biayanya. Namun menurut pendapat saya, nasabah
seharusnya ikut memantau perkembangan harga unit link.
Ketika asuransi dan reksadana
berjalan bersama, maka biaya kedua produk itu otomatis akan mengurangi nilai tunai premi yang anda
bayar. Biaya asuransi dan biaya pengelolaan reksadana. Biaya asuransi terdiri
atas beberapa komponen, demikian juga reksadana. Belum lagi risiko anjloknya
suku bunga dan harga saham yang berakibat anjloknya unit link. Tapi hebatnya,
perusahaan asuransi akan menjaga agar harga unit link Anda selalu naik. Tentu
saja tak ada yang menjamin, tapi perusahaan akan bekerja maksimal. Namun yang
paling penting, begitu Anda memiliki produk unit link, Anda lah yang wajib
memantau perkembangan harga. sebab, Anda diberi hak untuk melakukan switching
atau pengalihan investasi ke kelompok investasi yang paling menguntungkan.
Untuk Konsultasi Silakan Menghubungi Agen Berlisensi :
Tjan Budi Tanudjaja
HP : 081 216 242520
Flexi : 031 781 30181
Email : tjanbudi1028pru@gmail.com
Tjan Budi Tanudjaja
HP : 081 216 242520
Flexi : 031 781 30181
Email : tjanbudi1028pru@gmail.com
0 komentar:
Post a Comment