Reksadana saham merupakan jenis investasi yang dianjurkan untuk dibeli
pada 2013. "Kami lihat tahun ini potensi besar reksadana saham lebih
besar daripada SUN maupun obligasi," kata Director Retail Investment & Customer Treasury Head Citi Indonesia Harsya Prasetyo di Jakarta, Selasa.
Menurut
dia, hal ini karena potensi penghasilan dari instrumen investasi yang
berupa obligasi dan surat utang negara (SUN) semakin rendah. Pada 2012,
potensinya masih cukup tinggi, namun akan semakin turun tahun 2013.
"Dengan SUN yang sangat rendah ini memang yield-nya bisa turun seberapa rendah lagi?" katanya.
Bagi
masyarakat yang belum siap untuk membeli reksadana saham karena
risikonya yang tinggi, menurut Harsya, investor bisa membagi investasi
dalam dua strategi yakni membeli reksadana inti dan taktis.
Reksadana
taktis lebih tinggi pergerakan nilainya sehingga bagi investor yang
konservatif bisa membeli reksadana inti dengan porsi yang lebih banyak
daripada reksadana taktis. "Penempatan pada core harus lebih besar daripada taktisnya," katanya.
Dengan edukasi yang berkesinambungan kepada investor,
maka jenis investasi yang akan diambil selanjutnya akan bergantung pada
profil risiko dari pribadi investor itu sendiri. Melalui proses
tersebut, diharapkan investor bisa lebih mengerti tentang keputusan
investasi yang akan diambilnya.
"Dengan pengetahuan yang
bertambah, porsi ke saham bisa ditingkatkan secara perlahan, diharapkan
ujung-ujungnya investor punya risk profil yang cocok sesuai tujuan dia,"
katanya.
Harsya menyarankan agar investor secara bertahap
meningkatkan investasinya dengan membeli reksadana pasar uang dengan
risiko yang kecil dan selanjutnya bisa membeli reksadana saham yang
memiliki potensi kenaikan yang tinggi dalam jangka panjang.
Sunday, 19 May 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment