Sunday 19 May 2013

BERINVESTASI MELALUI REKSADANA SAHAM

Reksadana saham merupakan jenis investasi yang dianjurkan untuk dibeli pada 2013. "Kami lihat tahun ini potensi besar reksadana saham lebih besar daripada SUN maupun obligasi," kata Director Retail Investment & Customer Treasury Head Citi Indonesia Harsya Prasetyo di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, hal ini karena potensi penghasilan dari instrumen investasi yang berupa obligasi dan surat utang negara (SUN) semakin rendah. Pada 2012, potensinya masih cukup tinggi, namun akan semakin turun tahun 2013.

"Dengan SUN yang sangat rendah ini memang yield-nya bisa turun seberapa rendah lagi?" katanya.

Bagi masyarakat yang belum siap untuk membeli reksadana saham karena risikonya yang tinggi, menurut Harsya, investor bisa membagi investasi dalam dua strategi yakni membeli reksadana inti dan taktis.

Reksadana taktis lebih tinggi pergerakan nilainya sehingga bagi investor yang konservatif bisa membeli reksadana inti dengan porsi yang lebih banyak daripada reksadana taktis. "Penempatan pada core harus lebih besar daripada taktisnya," katanya.

 Dengan edukasi yang berkesinambungan kepada investor, maka jenis investasi yang akan diambil selanjutnya akan bergantung pada profil risiko dari pribadi investor itu sendiri. Melalui proses tersebut, diharapkan investor bisa lebih mengerti tentang keputusan investasi yang akan diambilnya.

"Dengan pengetahuan yang bertambah, porsi ke saham bisa ditingkatkan secara perlahan, diharapkan ujung-ujungnya investor punya risk profil yang cocok sesuai tujuan dia," katanya.

Harsya menyarankan agar investor secara bertahap meningkatkan investasinya dengan membeli reksadana pasar uang dengan risiko yang kecil dan selanjutnya bisa membeli reksadana saham yang memiliki potensi kenaikan yang tinggi dalam jangka panjang. 

0 komentar:

Post a Comment