Lalu, apa manfaat dari Perencanaan Keuangan Pribadi ?
Perencanaan
Keuangan adalah pengaturan strategi dalam mengelola keuangan yang
merupakan tugas dan tanggung jawab masing masing dari kita. Dari dulu,
nenek moyang kita juga telah melakukannya dengan caranya sendiri.
Menyimpan
dalam lemari, dibawah kasur, menimbun emas, menjadi juragan tanah, dan
banyak cara lainnya. Boleh dibilang, orang orang jaman dulu, nenek kakek
kita, memiliki pengelolaan keuangan yang lebih tertib dari kita.
Beda
dulu, beda sekarang. Maraknya pertokoan dan media yang tersedia untuk
mempromosikan barang, serta fasilitas kredit yang tersedia dimana mana
membuat gaya hidup konsumtif sudah menjadi gaya hidup sehari hari. Bukan
saja menabung menjadi sudah, malah kita harus melawan utang dengan
bunga tinggi. ditambah lagi kenaikan biaya-biaya menyebabkan kita harus
melawan inflasi.
Dalam keuangan pribadi,
ternyata banyak hal yang perlu dipertimbangkan, bukan hanya semata untuk
meningkatkan aset kita setinggi tingginya, akan tetapi bagaimana
menjaga agar aset yang kita miliki tersebut tetap terjaga dan
terdistribusi dengan baik sesuai keinginan dan kebutuhan kita.
Hal pertama yang selalu menjadi dasar dalam Perencanaan Keuangan Pribadi adalah pengelolaan Cash Flow dan Aset.
CASH FLOW
Inilah langkah awal untuk memiliki Keuangan Pribadi yang sehat. Cash Flow yang
baik, Pengeluaran lebih kecil dari Pemasukan, memungkinkan kita untuk
menyisihkan sebagian penghasilan kita saat ini, untuk memenuhi kebutuhan
besar di masa depan.
Apa kendala dalam pengelolaan Cash Flow ?
Fasilitas
yang sangat mudah saat ini untuk berutang membuat utang menjadi beban
yang dimiliki hampir setiap orang. Belum lagi ditambah dengan tingginya
bunga yang harus dibayarkan, membuat keuangan kita menjadi lemah. Sebut
saja mulai dari mudahnya mendapatkan Kartu Kredit, Penawaran Kredit
Tanpa Agunan (KTA) serta penawaran discount yang marak
dimana-mana, menyebabkan banyak orang lebih mendahulukan kebutuhan saat
ini dibandingkan kebutuhan nanti dengan biaya tinggi.
Bagaimana agar memiliki Cash Flow positif ?
Seperti
telah disampaikan, Cash Flow Positif, artinya pengeluaran kita lebih
kecil dari penghasilan. Dengan Cash Flow Positif, kita memiliki
kemampuan untuk menyisihkan sebagian penghasilan dan disimpan baik dalam
bentuk tabungan maupun produk investasi.
Buatlah
anggaran bulanan dan tahunan keluarga. Catat semua penghasilan, baik
penghasilan rutin, maupun penghasilan tidak rutin, dalam bentuk
penghasilan bulanan maupun penghasilan tahunan. Begitu juga dengan
pengeluaran. pengeluaran terbagi atas pengeluaran bulanan, untuk
kebutuhan sehari hari dalam bulanan keluarga.
Pengeluaran
tahunan perlu kita pisahkan dari pengeluaran bulanan, karena biasanya
hanya terjadi dalam 1 x setahun, misalnya pengeluaran hari raya,
pembayaran pajak, STNK, PBB dll. Kalau hasilnya negatif, coba lihat
pengeluaran mana yang terlalu berlebih dan bisa kita kurangi agar
menjadi positif. Lunasilah utang dengan bunga tinggi segera, seperti
utang kartu kredit ataupun KTA. Utang inilah yang umumnya menjadi
pengganggu dalam cash flow kita.
Jangan
lupa selalu anggarkan dana untuk menabung secara rutin baik dari
penghasilan bulanan maupun penghasilan tahunan. Minimal 10% dari
penghasilan, itulah angka yang umum berlaku. Apabila kita ingin memiliki
aset dengan cepat, maka tingkatkan rasio menabung tersebut.
ASET dan HUTANG
Cash
flow positif dari penghasilan kita, merupakan asal muasal peningkatan
aset kita. Tabungan yang kita lakukan setiap bulan, tentu saja akan
meningkatkan besarnya saldo tabungan kita di Bank. Itulah aset kita
dalam bentuk Tabungan. begitu juga apabila kita menambah aset kita dalam
bentuk produk investasi lainnya, seperti emas, reksadana, saham,
obligasi, properti, bisnis dan banyak lagi bentuknya.
Apa yang bisa menggerogoti aset kita ? investasi yang buruk dan utang, tentu saja.
Semakin
maraknya investasi bodong saat ini membuat kita harus berhati-hati akan
penempatan dana kita. Bukannya menjadi bertambah, investasi bodong
membuat kekayaan kita hilang ludes tanpa kejelasan. Hati-hati dengan
penawaran produk investasi dengan janji janji return yang tinggi. selalu
ingat prinsip dalam berinvestasi “High return High risk”
Utang
bisa dikategorikan dalam “utang baik & utang buruk”. Utang baik
adalah utang yang kita gunakan untuk membeli aset yang nilainya terus
meningkat. Termasuk kategori ini adalah KPR dan utang bisnis. Sementara
utang buruk adalah utang konsumtif, dimana kita gunakan untuk membeli
barang-barang konsumtif, dan terkadang dengan bunga tinggi.
Apabila
total nilai aset kita dikurangi total utang ternyata negatif, artinya
kita masuk dalam ambang kebangkrutan. Maksimal rasio 50% menjadi patokan
kita untuk melihat kondisi aset kita. Bagilah total utang yang kita
miliki dengan total aset, dan lihatlah angkanya. Apabila melebihi 50%
artinya sudah waktunya kita mengurangi utang yang kita miliki.
Untuk Konsultasi Silakan Menghubungi :
Tjan Budi Tanudjaja
HP : 0812 1624 2520
Flexi : 031 781 30181
Email : tjanbudi1028pru@gmail.com
Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dengan melakukan perencanaan keuangan salah satunya sebagai penjamin di hari tua.
ReplyDeletepojokinvestasi.com
Thanks infonya. Oiya ngomongin keuangan, tau ga sih temen-temen kalo ternyata tuh ada beberapa tanda kalo keuangan kita itu sedang tidak baik dan harus segera dibenahi. Mau tau apa aja tandanya? Yuk cek di sini: Tanda keuangan tidak sehat
ReplyDelete