Friday 30 August 2013

Tips Meminjamkan Uang Supaya Berjalan Lancar


Terinspirasi dari obrolan beberapa teman tentang sulitnya menagih hutang, jadi ingin membahas tentang urusan pinjam-meminjam uang nih :) .

 Urusan yang berhubungan dengan uang memang rada sensitif. Apalagi kalau menyangkut pembayaran hutang yang tertunda. Pertemanan dan persahabatan yang sudah terjalin, bahkan persaudaraan bisa terganggu dengan urusan pinjam-meminjam ini. Kalau anda sebagai pihak yang menghutangkan, pasti tidak nyaman sekali rasanya harus menagih uang sendiri.

 “Gue kayak pengemis rasanya nagih-nagih duit sendiri”, seorang teman mengeluh rada lebay. Seorang teman yang lain gemas, “Bete banget liat orang yang gue utangin malah beli gadget baru dan jalan-jalan ke luar negeri! Bukannya bayar duit gue..”.

 Wah kalau jadi galau seperti ini tidak asik ya. Saat kita meminjamkan uang pada orang lain (tanpa bunga) biasanya kita memang berniat untuk membantu. Apalagi jika si peminjam mengeluhkan masalahnya, yang membuat hati kita tergerak untuk menolong.

 Sebenarnya bagaimana sih agar urusan pinjam-meminjam uang ini berjalan lancar? Pastinya kita ingin bisa membantu teman/saudara/kerabat dari kelebihan rezeki yang ada, tanpa membuat kita bangkrut maupun bete bukan?

Berikut saya sharing beberapa tipsnya:

1. Pinjamkan sesuai kemampuan
 
Walaupun misalnya kita memiliki sedikit kelebihan rezeki dibanding si calon peminjam, kita bukan Sinterklas :) . Kebutuhan keluarga tetap lebih penting. Pastikan bahwa uang yang kita pinjamkan tidak mengganggu budget kebutuhan rutin sehari-hari termasuk uang sekolah anak, cicilan hutang, dan tabungan.

 2. Tetapkan jangka waktu
 
Kadang-kadang kita tidak tega untuk menetapkan jangka waktu pengembalian. Tetapi hal ini diperlukan untuk kenyamanan kedua belah pihak. Usahakan memberikan tenggat waktu pinjaman, atau menawarkan beberapa pilihan skema pengembalian, misalnya dicicil perbulan selama 1 tahun, atau dibayar saat terima THR nanti. 

3. Alokasikan Budget Bantuan Teman/Saudara

Untuk anda yang memiliki kerabat yang kerap meminjam uang, ada baiknya dialokasikan budget bantuan setiap bulan. Sisihkan jumlah yang bisa anda ikhlaskan tiap bulan, dan siapkan di amplop atau rekening khusus. Saat ada yang memerlukan, anda bisa meminjamkannya tanpa terlalu mengharap uang itu kembali. Dana tersebut bisa terus bertambah jika tidak ada yang memerlukan, atau jika dana yang dipinjam sebelumnya telah dikembalikan.

4. Buat surat perjanjian hutang
 
Untuk pinjaman dalam jumlah yang cukup besar, usahakan dengan surat perjanjian hutang yang bermaterai. Hal ini untuk menjamin keamanan uang anda. Tulislah kesepakatan peminjaman hutang ini secara detail di dalam surat perjanjian. Tidak perlu merasa tidak enak lo, toh uang yang dikeluarkan adalah uang anda, dan anda pasti ingin uang itu kembali.

5. Barang Jaminan
 
Barang jaminan bisa digunakan untuk jumlah pinjaman yang cukup besar. Dengan adanya barang jaminan, pihak yang meminjam akan lebih bertanggung-jawab terhadap hutangnya, dan membuktikan komitmennya yang cukup tinggi untuk kelak membayar pinjamannya. Diskusikan barang jaminan yang nilainya relatif setara dengan jumlah pinjaman, dan tetapkan jangka waktu peminjaman.

 Tampak ribet? Memang sih. Lebih baik sedikit ribet di depan untuk urusan uang, tapi tetap baik dalam urusan selanjutnya:). Jangan lupa komunikasikan dengan baik ya agar hubungan dengan si peminjam tetap lancar.

Sumber dari :
 http://ifpc.kontan.co.id/meminjamkan-uang-tanpa-galau/

Thursday 29 August 2013

Menghitung Dan Merencanakan Biaya Renovasi Rumah



Harga properti yang melangit tak perlu menyurutkan impian memiliki rumah idaman. Merenovasi rumah bisa menjadi alternatif. Namun, modal renovasi rumah juga besar. Mengandalkan biaya renovasi sendiri atau mengandalkan utang bisa ditimbang. Simak strateginya agar kocek Anda tetap sehat.

 Booming sektor properti di tanah air beberapa tahun terakhir tak sepenuhnya menjadi kabar menyenangkan di telinga. Sebagian kalangan justru mengelus dada, prihatin. Maklum, harga unit-unit properti aneka tipe seakan tak lelah menanjak naik. “Mau beli rumah baru yang lebih sesuai selera dan memadai untuk keluarga, harganya kok semakin lama semakin tak terkejar,” keluh Johan, seorang pegawai swasta di Jakarta Selatan.

Johan bukan tidak memiliki rumah. Rumah yang dia tinggali saat ini sudah lunas. Hanya saja karena membeli rumah bekas alias second, arsitektur dan desain rumah tersebut masih belum memenuhi selera dan kebutuhan keluarga.

Semula dia berencana membeli rumah kedua yang lebih sesuai keinginan. Namun, niat itu terhadang harga rumah yang terus melangit. “Jalan satu-satunya adalah renovasi rumah yang ada,” ujarnya.

Opsi renovasi bisa menjadi pilihan karena kebutuhan pendanaannya lebih fleksibel karena bisa disesuaikan dengan keperluan. Minimal, tanah dan pondasi rumah sudah ada.

Selain itu, khusus bagi masyarakat di DKI Jakarta, merenovasi rumah saat ini makin leluasa. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 72 Tahun 2013 pada Juli lalu membolehkan warga Ibukota membangun rumah tinggal hingga tiga lantai. Anda yang memiliki anggota keluarga besar bisa menimbang opsi tersebut.

Fleksibilitas dana renovasi akan bergantung pada seperti apa Anda ingin memoles ulang rumah. Biaya meninggikan langit-langit rumah, menambah kamar, dan mengecat ulang rumah tentu lebih murah dibandingkan dengan merombak total arsitektur rumah.

Nah, kendati kebutuhan dana renovasi bisa lebih fleksibel, persiapan pendanaan tetap penting. Maklum, tak jarang biaya renovasi bisa menghabiskan nominal cukup besar yang bahkan cukup untuk membeli satu unit rumah baru!

Bagi Anda yang masih belum memiliki dana cukup untuk membangun ulang rumah, namun kebelet memiliki rumah sesuai selera, sejatinya bisa melirik opsi utang. “Boleh saja memakai utang untuk renovasi rumah, namun jangan lupa untuk melihat kemampuan kantong,” ujar Freddy Pieloor, perencana keuangan dari MoneynLove Financial Planning.

Utang konsumtif
 
Perbankan saat ini menawarkan banyak produk kredit multiguna atau biasa diberi merek kredit pemilikan rumah (KPR) multiguna untuk nasabah yang membutuhkan pendanaan renovasi rumah.

Bunga kredit yang ditawarkan juga beragam, berkisar dari 8% per tahun hingga belasan persen setiap tahun. Sedangkan, plafon kredit renovasi rumah yang ada di pasaran saat ini ada yang belasan juta rupiah hingga miliaran rupiah.

KONTAN sempat melongok tawaran kredit renovasi rumah di beberapa bank. Di Bank Mandiri, misalnya, plafon kredit multiguna untuk renovasi rumah berkisar antara Rp 50 juta hingga Rp 1 miliar. Tawaran bunga sebesar 11% per tahun fixed atau tetap selama dua tahun dan selanjutnya floating di kisaran 14,25% per tahun.

Sedang di Bank BNI, bunga KPR multiguna ditawarkan mulai 9,9% lalu tahun kedua floating berkisar 13% per tahun. Limit kredit untuk renovasi rumah di bank BUMN ini mulai Rp 15 juta hingga Rp 5 miliar.

Lalu, di Bank Central Asia, plafon kredit renovasi rumah sebesar 70% dari rencana anggaran bangunan atau 70% dari nilai tanah. Untuk besar bunga, BCA menawarkan sebesar 8% per tahun untuk dua tahun pertama, selanjutnya floating.

Ingat, utang renovasi termasuk kredit konsumtif kendati nilai rumah pascarenovasi bisa meningkat kemudian. Dus, Anda tidak bisa sembarangan mengajukan kredit berplafon tinggi yang kelak justru memberatkan arus kas Anda.

Dalam kamus perencanaan keuangan, maksimal total cicilan kredit konsumtif adalah 30% penghasilan bulanan. Jika kini Anda masih punya tanggungan cicilan mobil dan kartu kredit, pastikan penambahan utang renovasi tak menjadikan total cicilan melebihi ambang batas.

Berikut beberapa saran yang dibagi oleh para perencana keuangan bagi Anda yang berniat merenovasi rumah dalam waktu dekat:

Tentukan kebutuhan

Renovasi seperti apa yang hendak Anda lakukan? Anda perlu menentukan spesifik karena itu nanti akan memengaruhi perkiraan kebutuhan dana renovasi.

Jika sebenarnya kebutuhan Anda adalah menambah kamar, maka tak perlu tergoda untuk merombak lantai rumah. “Tentukan skala prioritas berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan,” imbuh Farah Dini, perencana keuangan Fin-Ally Planning and Consulting.

Anda bisa banyak melirik contoh-contoh desain yang banyak bertebaran di internet. Atau, jika mau bermodal sedikit, sewalah jasa arsitek untuk membantu mewujudkan rumah impian Anda. Jasa arsitek umumnya sekaligus memberikan rencana anggaran bangunan (RAB) untuk desain rumah yang Anda inginkan.

Susun anggaran

Freddy membeberkan, setidaknya ada tiga pos kebutuhan dana yang harus kita siapkan ketika hendak merenovasi rumah. Pertama, biaya perizinan. Mengubah bangunan melalui renovasi berarti perlu Izin Mendirikan Bangunan (IMB) baru. Anda perlu mengurusnya ke Kantor Kecamatan terdekat dengan membawa gambar bangunan baru.

Kedua, pos biaya tukang atau jasa renovasi. Minta penawaran biaya atau ongkos jasa renovasi minimal dari dua kontraktor sebagai perbandingan. Biaya jasa renovasi bisa memakai sistem borongan atau harian. Masing-masing ada kekurangan dan kelebihan. “Jangan lupa bandingkan dengan harga pasar jasa renovasi,” kata Freddy.

Ketiga, pos biaya material. Anda perlu menyisihkan waktu untuk menyurvei bahan bangunan yang dibutuhkan berikut harga. Anda yang tak ingin repot menyisihkan waktu dan tenaga untuk mencari kontraktor dan bahan bangunan bisa memanfaatkan jasa renovasi komprehensif. Jasa ini meliputi pembuatan desain rumah sesuai keinginan hingga tenaga tukang dan bahan bangunan. “Mereka biasanya memberikan RAB yang dibutuhkan, tinggal Anda sesuaikan dengan budget dan prioritas pribadi,” kata Dini.

Menurut Dini, memakai jasa renovasi komprehensif bisa lebih murah karena biasanya mereka punya supplier tetap untuk bahan bangunan dan tenaga tukang. Anda juga masih bisa menegosiasi harganya.

Freddy menyarankan agar biaya renovasi dilebihkan untuk mengantisipasi kenaikan bahan bangunan dan perubahan spesifikasi. Jangan sampai renovasi terhenti karena dana habis akibat perhitungan kebutuhan meleset. “Lebihkan 20% dari biaya awal,” kata dia.

Siapkan dana

Setelah mengetahui kebutuhan anggaran renovasi, saatnya kini melongok sumber dana. Adakah dana yang bisa Anda pakai untuk merenovasi? Jika kebutuhan dananya masih bisa terkaver tabungan, tentu berutang menjadi tidak relevan.

Namun, jika belum ada, maka Anda hanya punya dua pilihan, yaitu mencari utang untuk menutup kekurangan biaya renovasi atau menunda renovasi dengan menyiapkan dananya lebih dulu hingga mencukupi.

Mari kita lihat kasus Johan.Setelah menimbang berbagai prioritas kebutuhan, Johan akhirnya memutuskan untuk merenovasi rumah enam tahun lagi atau tahun 2019. Hitung punya hitung, kebutuhan renovasi rumah Johan diperkirakan mencapai Rp 350 juta dengan asumsi biaya tukang dan bangunan saat ini. Enam tahun lagi, dana renovasi yang dibutuhkan Johan itu menjadi Rp 620,04 juta jika diasumsikan tingkat inflasi 10% per tahun.

Untuk mencapai target dana tersebut, setiap bulan Johan harus berinvestasi di reksadana saham berimbal hasil 25% per tahun senilai Rp 3,78 juta per bulan atau Rp 55,07 juta per tahun selama enam tahun.

Namun, karena masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, mustahil Johan mampu menyisihkan investasi sebesar itu setiap bulan untuk dana renovasi rumah. Diana Sandjaja, perencana keuangan MRE Consulting, menilai, Johan bisa menimbang untuk membiayai renovasi dengan KPR multiguna.

Berdasarkan data Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) terakhir, nilai tanah rumah Johan saat ini mencapai Rp 180 juta. Dengan tingkat inflasi tanah 10% per tahun, maka enam tahun lagi harga tanah tersebut mencapai Rp 318,88 juta. Dengan nilai agunan sebesar itu, Johan berkesempatan mendapatkan pokok kredit Rp 223,21 juta.

Jika diasumsikan Johan mendapatkan kredit berbunga 12% per tahun dan tenor 10 tahun, maka cicilan per bulan dia Rp 3,2 juta, mulai 2019. Dengan demikian, mulai tahun ini Johan tinggal fokus menabung untuk uang muka kredit dan kekurangan dana renovasi Rp 3 juta per bulan selama enam tahun.

Rinciannya, Rp 583.920 untuk kebutuhan uang muka dan Rp 2,42 juta per bulan untuk kekurangan dana renovasi (Lihat simulasi hitungan biaya renovasi dengan investasi reksadana dan KPR di Tabloid KONTAN Edisi 19 Agustus-25 Agustus 2013).

Karena target penggunaan dana masih lama, Johan bisa berinvestasi di reksadana saham dengan asumsi imbal hasil 25% per tahun. “Tempatkan investasi di dua produk terpisah sebagai diversifikasi risiko,” saran Diana.

Kini, tinggal Anda memutuskan mana strategi yang lebih memungkinkan untuk dijalankan. Ingat, tetap sesuaikan dengan prinsip keuangan yang sehat, yaitu dana darurat mencukupi, rasio utang maksimal 30%, dan tidak mengganggu rencana keuangan yang lebih penting, seperti dana pensiun dan dana sekolah anak. “Jangan memaksakan diri merenovasi rumah jika dana tidak cukup,”Dini mengingatkan.

Ajukan ke bank

Nah, ketika tiba saatnya Anda datang ke bank untuk mengajukan kredit renovasi, jangan sampai alpa menyiapkan segala persyaratan yang diminta oleh bank. Persyaratan pengajuan kredit multiguna di bank tidak terlalu rumit. Selain syarat standar seperti identitas diri, slip gaji, Anda juga perlu melengkapi dokumen bangunan yang menjadi agunan kredit seperti Sertifikat Hak Milik.

Selain dana DP, siapkan juga dana untuk biaya lain-lain seperti biaya appraisal dan notaris. Jika dokumen aplikasi kredit Anda lengkap, proses persetujuan kredit tidak akan memakan waktu lama. Rata-rata hanya selama 14 hari kerja

Selamat berhitung dan mewujudkan rumah impian!

Sumber dari :
http://personalfinance.kontan.co.id/news/mau-renovasi-rumah-yuk-hitung-kebutuhan-duitnya

7 Hal Utama Yang Perlu Diatur Dalam Perencanaan Keuangan

 

Definisi Tujuan Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan adalah proses untuk mencapai tujuan hidup  melalui pengaturan keuangan yang sesuai dan yang dapat memberikan solusi masalah keuangan, pengelolaan kekayaan atau investasi.
Perencanaan keuangan ada bermacam macam, perencanaan keuangan pribadi, perencanaan keuangan keluarga, perencanaan keuangan perusahaan, perencanaan keuangan yayasan, tujuan perencanaan keuangan sekolah, perencanaan keuangan koperasi, dlsbnya.
Contoh perencanaan keuangan pribadi, misalnya membeli rumah atau mobil, tabungan pendidikan anak, perencanaan dana untuk pensiun dengan layak dan mapan, beribadah ke tanah suci, dlsbnya.

Tujuan Tips Perencanaan Keuangan

Tips  Perencanaan keuangan pribadi dapat Anda peroleh dari seorang Perencana Keuangan guna :

1. Mendapatkan gambaran apa yang benar benar Anda inginkan dalam setiap tahap kehidupan

2. Melindungi dan meningkatkan  aset kekayaan yang Anda miliki

3. Mempergunakan hutang secara hati-hati

4. Melakukan manjemen resiko dan  mengatur resiko investasi dengan baik

5. Menentukan asuransi perlindungan yang tepat untuk jiwa, kecelakaan, kesehatan, penyakit kritis dan warisan kepemilikan

6. Mengontrol pengeluaran dan biaya-biaya

Dalam praktik, Ada 7 hal utama yang perlu diatur dalam perencanaan keuangan :

1. Utang dan pengaturan kredit

Kredit yang harus dimonitor untuk dikurangi untuk menghindari utang menumpuk dan resiko tidak terbayar, khususnya kredit yang bersifat konsumtif dan tidak produktif.

2. Produk asuransi yang tepat untuk melindungi resiko pribadi

Seperti resiko kematian, cacat total, kehilangan pendapatan. Asuransi yang diperlukan bagi pencari nafkah yang memiliki tanggungan keluarga. Asuransi perlindungan ini harus dievaluasi setiap tahun.

3. Akumulasi kekayaan

Tabungan secara berkala dan program investasi yang berguna untuk menyeimbangkan portofolio investasi, contohnya sertifikat deposito, investasi unit link, emas, tanah. Keamanan pendapatan tetap tergantung pada toleransi resiko dan keamanan pendapatan.

4. Investasi dan perencanaan properti

Mencari cara agar aset yang dimiliki dapat berkembang semaksimal mungkin dengan resiko yang tidak terlalu tinggi.  Investasi dalam hal ini bisa bersifat jangka menengah atau jangka panjang.

5. Pajak

Alokasi aset tertentu secara tepat dapat mengurangi pajak perorangan
.
6. Pensiun

Perlu perhitungan pensiun secara hati-hati untuk mengetahui pendapatan pensiun yang diinginkan untuk mempertahankan gaya hidup yang layak kelak.

7. Perencanaan Warisan

Merencanakan meneruskan atau menurunkan harta kepada ahli waris dengan cara paling efektif.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda merencanakan perencanaan keuangan untuk mencapai impian dan tujuan Anda kelak? Ayo, rencanakan keuangan Anda dengan baik mulai dari sekarang juga. Lebih cepat lebih baik sehingga Anda dapat mencapai impian.

Sumber dari :
 http://info.yendyinvestasikeuangan.com/tujuan-perencanaan-keuangan/

Merencanakan Keuangan Untuk Anak Dimulai Sejak Masa Kehamilan


Kesadaran akan perencanaan keuangan hendaknya dipersiapkan jauh sebelum merencanakan kehamilan. Akan lebih baik bila direncanakan pada saat sebelum menikah. Jadi biaya yang akan dikeluarkan nantinya tidak hanya terfokus pada perencanaan pernikahan dan panik saat anda dinyatakan hamil. Merencanakan keuangan untuk anak dimulai sejak masa kehamilan, persiapan melahirkan hingga pendidikan sang anak nanti. Sebaiknya biaya yang diperhitungkan ini adalah untuk jangka panjang.

Masa Perencanaan Kehamilan

Pemeriksaan kesehatan pada saat merencanakan suatu kehamilan sangat berperan penting. Banyak hal yang harus dipersiapkan. Apalagi untuk pasangan suami istri yang sulit mempunyai anak. Pemeriksaan reproduksi ini pastinya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terlebih lagi jika ada kelainan, pemeriksaan ini berkaitan dari 1 dokter dengan dokter lain, maka biaya yang akan dikeluarkan juga akan bertambah. Kisaran harga untuk pemeriksaan kandungan mulai dari Rp. 100.000,- s/d Rp. 250.000,-. Untuk USG mulai dari Rp. 150.000,- s/d Rp. 200.000,-. Untuk pemeriksaan darah atau tes lain yang berhubungan dengan perencanaan kehamilan memiliki kisaran harga mulai dari Rp. 300.000,- s/d Rp. 2.000.000,- Kisaran harga pemeriksaan ini diukur dari kisaran harga rumah sakit besar, akan jauh berbeda bila anda memeriksakannya di bidan atau puskesmas.

Masa Kehamilan

Pada masa kehamilan banyak hal yang dibutuhkan dari segi biaya, mulai dari pemeriksaan kehamilan minimal 1 bulan sekali, USG, vaksin, dan vitamin. Belum lagi pendukung akan kehamilan tersebut seperti, syukuran, baju hamil, senam hamil, buku-buku atau majalah seputar kehamilan. Anda dan suami dapat membuat pengeluaran kas rumah tangga yang dibagi menjadi 4 bagian yakni:
  • Tabungan
  • Cicilan hutang (jika ada)
  • Premi asuransi
  • Biaya hidup.
Rencana keuangan untuk biaya masa kehamilan serta kelahiran dapat dimasukkan dalam sub biaya hidup. Sub biaya hidup ini pun dapat dibagi lagi menjadi biaya rutin dan biaya terjadi satu kali. Biaya pemeriksaan selama kehamilan dan pasca kelahiran, suplemen, perlengkapan Anda dan bayi, dimasukkan dalam biaya rutin karena biaya tersebut adalah biaya yang berulang kali terjadi. Yang termasuk dalam biaya yang terjadi satu kali adalah biaya persalinan.

Rencana Persalinan 

Dalam mempersiapkan biaya persalinan, Anda dan suami perlu memperhitungkan inflasi karena biaya tersebut akan selalu naik seiring dengan inflasi. Beruntung bagi pasangan bekerja yang mendapat pembiayaan melahirkan dari tempat Anda atau suami bekerja. Jika kantor tidak menyediakan dana melahirkan untuk karyawannya, Anda dan suami perlu memperhitungkan setiap pengeluaran dengan terinci.

Sebagai gambaran biaya persalinan Caesar dapat mencapai diatas Rp. 10 juta sedangkan persalinan normal bervariasi dengan harga kurang dari Rp. 5 juta. Biaya persalinan agaknya sangat bervariasi di sejumlah tempat. Biaya persalinan ini biasanya juga ditentukan dengan kamar yang ingin dihuni selama proses persalinan dan dokter kandungan yang menangani persalinan.

Penting Untuk Diingat!

  • Tentukan skala prioritas kebutuhan yang utama dan kebutuhan apa yang sifatnya hanya sebagai penunjang. Pilihlah barang dengan kualitas baik dan harga sesuai budget. Tidak perlu bermerk asalkan Mama nyaman memakainya.
  • Siapkan Dana Darurat, yaitu dana cadangan untuk menghadapi kondisi darurat. Dana ini sangat penting jika suatu saat Mama mengalami kondisi medis khusus saat menjalani kehamilan. Anggarkan 10%-20% dari total perkiraan biaya persalinan.
  • Hindari berhutang, apalagi hutang kartu kredit. Hutang kartu kredit bisa “menggulung”dengan bunga hingga 50% per tahun.
  • Untuk jangka pendek seperti biaya kehamilan atau persalinan, bisa dicapai dengan menabung, namun jika calon Mama dan Papa hendak menyiapkan dana jangka panjang seperti Dana Pendidikan, lebih baik jika mulai sekarang Anda mencari tahu tentang investasi seperti logam mulia dan reksadana.
  • Saat menyiapkan dana persalinan, selalu persiapkan untuk skenario termahal, walaupun inginnya bersalin dengan alami/normal, Mama harus siapkan dana jika harus Operasi Caesar yang biayanya jauh lebih mahal.
  • Komunikasikan dengan pasangan untuk menentukan prioritas keluarga. Jika merasa perlu, konsultasikan hal ini dengan perencana keuangan profesional.
Sumber dari :
 http://www.lactamilmama.com/merangkai-budget-perencanaan-kehamilan/

Tuesday 27 August 2013

Tips Merencanakan Keuangan Pada Masa Kehamilan



Merencanakan financial pada masa kehamilan sangat penting agar ketika masa melahrkan tiba, Anda dan suami tidak bingung lagi. Merencanakan financial pada masa kehamilan bahkan sebaiknya sudah harus direncanakan semenjak Anda menikah. Karena kehamilan ini biasanya datang tanpa rencana. Dan kehamilan serta kelahiran membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, biaya untuk bayi Anda juga harus diperhitungkan. Agar semua berjalan lancer dan terkontrol, sebaiknya Anda ulai mengkalkulasi dan merencanakan biaya ini secermat mungkin. Berikut adalah beberapa tips untuk mengisi pos-pos pengeluaran biaya yang harus Anda pertimbangkan dengan pasangan Anda.

 Pos pengeluaran pertama adalah biaya pemeriksaan kehamilan. Setiap bulan, Anda harus mempersiapkan pos pengeluaran ini. Karena pada kehamilan trimester ketiga atau menjelang persalinan, pemeriksaan biasanya dilakukan 2 inggu sekali. yang perlu Anda ketahui antara lain adalah biaya pemeriksaan oleh dokter spesialis kandungan atau bidan, ultrasonografi (USG), suplementasi. Untuk besarnya biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 200.000- Rp 500.000/ periksa. Pos pengeluaran kedua adalah biaya membeli perlengkapan bayi. Hal ini biasanya mulai dicicil pada trimester ketiga. Perlengkapan yang dibutuhkan biasanya adalah kereta dorong, popok, perlengkapan mandi, baju, kaus kaki, topi, sarung tangan, dan lain sebagainya.

 Merencanakan financial pada masa kehamilan juga harus memperhatikan pos pengeluaran ketiga, yaitu biaya persalinan. Sebelum menentukan biaya, sebaiknya Anda pastikan dulu akan melahirkan dimana. Apakah di klinik umum/rumah sakit atau rumah sakit bersalin. Dengan melihat tempat yang akan Anda pilih, maka Anda akan mengetahui berapa besaran biaya yang Anda butuhkan. Anda dan suami bisa menanyakan hal ini kepada bagian informasi sebuah Rumah Sakit. Ketika bertanya, Anda juga harus komplit, yaitu harus menanyakan jenis kamar yang Anda inginkan, misalnya VIP, kelas I, II, atau III. Selain itu, jenis persalinan juga harus ditanyakana, apakah persalinan secara normal, normal dengan induksi, normal dengan vacuum atau normal dengan operasi Caesar.

 Untuk dana persalinan normal biasanya berkisar antara Rp 5 juta sampai Rp 7 juta. Sedangkan untuk persalinan secara Caesar kurang lebih sekitar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Pos pengeluaran keempat adalah mempersiapkan dana cadangan. Setelah Anda menganggarkan semua pos pengeluaran tersebut di atas, ada baiknya Anda juga mempersiapkan anggaran cadangan untuk engantisipasi hal-hal diluar dugaan.

 Merencanakan financial pada masa kehamilan juga harus merencanakan pos pengeluaran kelima, yaitu biaya ditanggung tempat kerja atau tidak. Pastikan apakah biaya persalinan Anda ditanggung oleh kantor atau tidak dan berapa persen penggantiaannya? Dengan mengetahui hal tersebut, maka Anda dapat memperkirakan berapa dana yang harus dipersiapkan. Sebaliknya jika kantor tidak mengganti uang persalinan, maka Anda sudah merencanakan financial Anda semenjak sebelum melahirkan. Sisihkan beberapa persen dana kedalam tabungan Anda setiap bulan. Dan kemudian pikirkan juga apakah Anda akan menaruhnya di deposito atau di tabungan biasa agar bisa diambil sewaktu-waktu.

 Pos pengeluaran keenam adalah asuransi kesehatan (ASKES). Anda harus memastikan apakah Anda tergabung dalam Askes atau tidak? Anda bisa mengecek Rumah Sakit mana saja yang menerima dan melakukan penggantian biaya penggantian bagi pasien. Karena dengan kartu ini Anda bisa mendapatkan penggantian biaya sekitar 20%-50%. Selain itu, Anda dan pasangan harus menyesuaikan rencana persalinan dengan isi kantong. Anda dan suami harus benar-benar memahami berapa kesanggupan Anda membayar biaya persalinan. Fokuskan pada kebutuhan Ibu dan bayi serta keselamatan keduanya.

Sumber dari :
 http://infoduit.com/merencanakan-financial-pada-masa-kehamilan

Cara Menghitung Hutang Dan Bagaimana Penyelesaiannya



Dalam kehidupan keuangan keluarga, peranan hutang sulit dilepaskan. Bayangkan betapa sulitnya seseorang untuk bisa memiliki rumah, kendaraan atau barang aset lainnya jika tidak ada sumber hutang. Hutang juga diperlukan untuk kebutuhan yang sifatnya mendadak, ketika ditimpa kesulitan dan keperluan lainnya.

 Walaupun demikian, tindakan berhutang juga memerlukan tanggung jawab dan perhitungan yang cermat agar Anda tidak menyesal di kemudian hari. Jangan sampai Anda berhutang demi menyelesaikan persoalan sesaat dan menciptakan persoalan baru yang panjang dan melelahkan di masa mendatang. Tulisan berikut akan membahas bagaimana berhutang secara bertanggung jawab dan memperkirakan kemampuan Anda untuk melunasinya berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

Hutang Adalah Kewajiban

Prinsip utama hutang adalah Anda mendapat pinjaman sejumlah dana dan berkewajiban melunasinya dalam jangka waktu tertentu. Dalam agama, adalah kewajiban dan keutamaan bagi orang yang memiliki kelebihan untuk membantu atau memberi hutang kepada yang memerlukan. Di sisi lain adalah suatu kewajiban pula bagi seseorang yang berhutang untuk segera melunasinya ketika sudah memiliki kemampuan. Bagaimanapun juga orang yang memberikan hutang berhak untuk mendapat pengembalian dalam jumlah yang penuh dan tepat waktu.

Hutang Baik dan Hutang Buruk

Dalam Perencanaan Keuangan, dikenal adanya Hutang Baik dan Hutang Buruk. Hutang Baik adalah berhutang untuk membeli barang produktif yang dapat digunakan untuk memberikan penghasilan. Misalkan membeli mobil untuk dipakai usaha, membeli toko untuk berdagang dan lainnya. Hutang yang masih tergolong baik adalah membeli barang aset yang nilainya cenderung terus meningkat dan lebih cepat dari biaya hutang itu sendiri. Misalnya dalam kasus yang paling lazim adalah membeli rumah.

Adapun Hutang Buruk adalah berhutang untuk konsumsi, apalagi yang sebenarnya bukan kebutuhan Anda dan membawa konsekuensi yang besar di masa mendatang. Termasuk di dalamnya penggunaan kartu kredit secara berlebihan untuk berbelanja tanpa memperhitungkan kemampuan membayar.

Namun adakalanya orang berhutang karena memang sedang menghadapi kesulitan dan membutuhkannya untuk keperluan dasar keluarga. Untuk hal ini maka hutang diperlukan dan jika Anda menemukan orang seperti ini sebaiknya membantunya.

Biaya Dalam Hutang

Ketika Anda berhutang biasanya ada biaya atas hutang tersebut, kecuali jika Anda meminjam dari orang terdekat yang benar-benar ingin membantu. Ketika Anda mengambil kredit rumah, kredit kendaraan, kredit barang-barang dan sejenisnya, maka bank atau lembaga pemberi kredit menetapkan sejumlah bunga tertentu sebagai biaya atas hutang.

Dalam perhitungan yang umum bunga ini bersifat bunga efektif dengan cara perhitungan compound interest. Dalam prinsip ini, besaran bunga ditetapkan terhadap sisa pokok dana yang masih dalam status terhutang. Cara perhitungan lain adalah menggunakan bunga flat di mana besarnya nilai bunga dihitung terhadap pokok hutang pertama kali. Secara sederhana, perhitungan bunga flat akan setara dengan 2 x bunga efektif. Jadi bunga flat 10% kurang lebih setara dengan bunga efektif 20%. Kita akan lihat dalam tabel perhitungan nantinya.

Hitung Dahulu Sebelum Berhutang

Misalkan Anda akan mengambil kredit rumah sebesar 100 juta rupiah untuk jangka waktu 10 tahun. Jika bunga bank yang berlaku saat itu adalah 15%, maka berapakah yang harus dibayar setiap bulannya?

Menghitungnya sebenarnya cukup mudah dengan menggunakan Excel dan menggunakan beberapa fungsi keuangan sederhana.

Rumus Excel yang dapat Anda gunakan adalah:
  • PMT (Payment – besaran pembayaran pada periode bayar tertentu berupa pokok hutang dan bunga)
  • PPMT (Principal Payment – besaran pembayaran pokok hutang pada periode tertentu)
  • IPMT (Interest Payment – besaran bunga pada periode bayar tertentu)
Dengan memahami ketiga rumus sederhana tersebut Anda akan mengetahui berapa besarnya total biaya dari hutang Anda.

Pada contoh di atas, maka jumlah pembayaran atau cicilan bulanan dari hutang tersebut dapat dihitung dengan rumus:

=PMT(rate, nper, pv, [fv]; type)=PMT(15%/12, 10*12, 100000000; 0) = -1.613.349,57
Maka jika Anda berhutang 100 juta selama 10 tahun dengan bunga efektif 15%, cicilan bulanan (pokok hutang + bunga) adalah 1.613.349

Rumus berikutnya dapat Anda pakai jika hanya ingin mengetahui besarnya pokok hutang yang dibayar (PPMT) atau bunga yang dibayar setiap periode pembayaran (IPMT).


Untuk memudahkan saya membuatkan template Excel berikut untuk menghitung berbagai kondisi Simulasi Kredit untuk hutang Anda sekaligus membandingkan antara bunga efektif dan bunga flat.

Perkirakan Kemampuan dan Kewajaran Anda dalam Berhutang

Setelah Anda mengetahui konsekuensi hutang tersebut sekaligus mengetahui besarnya bulanan yang harus dikeluarkan, maka sekarang Anda sudah bisa mengitung apakah Anda mampu mengambil dan menjalani hutang tersebut untuk sekian waktu ke depan.

Prinsip umum yang berlaku dalam perhitungan kemampuan berhutang adalah maksimum 1/3 penghasilan reguler digunakan untuk mencicil hutang. Asumsi ini berdasarkan bahwa seseorang masih dapat mengatur gaya hidupnya jika 1/3 pendapatannya digunakan untuk mencicil hutang. Tapi jika yang terjadi lebih besar dari itu maka biasanya akan ada yang terganggu apakah gaya hidup atau kemampuan mengelola hutang itu sendiri.

Setelah Anda berhitung, maka sekarang saatnya memutuskan apakah Anda memiliki kemampuan dan bisa mengelola dampaknya terhadap pola pengeluaran Anda untuk beberapa waktu ke depan. Dengan demikian setiap keputusan berhutang dibuat dengan bijaksana dengan mempertimbangkan kepentingan, kebutuhan dan kemampuan membayar. Dengan demikian Anda juga akan belajar menjadi debitur yang bertanggung jawab.

Sumber dari :
 http://www.muhammadnoer.com/2009/03/hitung-sebelum-berhutang/

Sunday 25 August 2013

Prakiran Biaya Untuk Membesarkan Anak


Semua orangtua pasti tak akan keberatan untuk mengeluarkan biaya untuk membesarkan anaknya. Biaya untuk membesarkan anak bisa jadi tak terhitung biayanya. Dan DompetPintar yakin semua orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya.

 Meski tak terhitung biaya yang dibutuhkan, tapi paling tidak akan lebih baik jika Anda memiliki ancang-ancang biaya untuk membesarkan anak. Sehingga Anda bisa melakukan perencanaan keuangan keluarga yang baik.

 Apa Saja Pengeluaran untuk Anak?

 Pos pengeluaran untuk anak meliputi :
  • biaya makan
  • biaya transportasi
  • biaya pakaian
  • biaya kesehatan
  • biaya pendidikan
  • biaya lain-lain
Tentu tiap orang bisa berbeda dalam menetapkan biaya untuk anaknya karena tergantung dari biaya hidup di daerah tempat tinggal, serta daya ekonomi orang. Biaya-biaya untuk anak ini sekedar ilustrasi dari DompetPintar untuk mengetahui berapa besar yang dibutuhkan untuk membesarkan anak secara layak.

Saat anak usia 0-1 tahun:
  • biaya makan: anggaran beli susu anak sebulan Rp 400 ribu, anggaran beli makanan tambahan anak sebulan Rp 200 ribu
  • biaya pakaian: beli pakaian anak sebulan Rp 200 ribu
  • biaya kesehatan: anggaran untuk perawatan kesehatan Rp 300 ribu
  • biaya lain-lain: biaya untuk membelikan mainan Rp 100 ribu
total biaya bulanan: Rp 1,2 juta
biaya anak selama setahun : rp 1,2 juta X 12 = Rp 14,4 juta

Saat anak usia 1-2 tahun:
  • biaya makan: anggaran beli susu anak sebulan Rp 300 ribu, anggaran beli makanan anak sebulan Rp 300 ribu
  • biaya pakaian: beli pakaian anak sebulan Rp 100 ribu
  • biaya kesehatan: anggaran untuk perawatan kesehatan Rp 200 ribu
  • biaya untuk membelikan sabun, shampoo, pasta gigi anak Rp 100 ribu
  • biaya lain-lain: biaya untuk membelikan mainan Rp 100 ribu
total biaya bulanan: Rp 1,1 juta
biaya anak selama umur 1-2 tahun : (Rp 1,1 juta X 12) X 2 = Rp 26,4 juta

Saat anak usia 3-5 tahun:
  • biaya makan: anggaran beli susu anak sebulan Rp 200 ribu, anggaran beli makanan anak sebulan Rp 400 ribu, anggaran beli makanan ringan anak sebulan Rp 100 ribu
  • biaya pakaian: beli pakaian anak sebulan Rp 200 ribu
  • biaya kesehatan: anggaran untuk perawatan kesehatan Rp 200 ribu
  • biaya untuk membelikan sabun, shampoo, pasta gigi anak Rp 100 ribu
  • biaya pendidikan: anggaran untuk anak sekolah di PAUD dan TK: Rp 100 ribu
  • biaya lain-lain: anggaran biaya lain-lain Rp 300 ribu
total biaya bulanan: Rp 1,6 juta
biaya anak selama umur 3-5 : (Rp 1,6 juta X 12) X 3 = Rp 57,6 juta

 Total biaya membesarkan anak dari usia 0-5 tahun = Rp 14,4 juta + Rp 26,4 juta +  Rp 57,6 juta = Rp 98,4 juta

Itulah gambaran biaya membesarkan anak dari usia 0-5 tahun. Yang disampaikan oleh DompetPintar ini tentu saja masih berupa hitungan kasar. Jadi Anda bisa sesuaikan dengan kondisi Anda sendiri.

Dengan mengetahui berapa biaya untuk membesarkan anak, diharapkan Anda bisa merancang keuangan keluarga Anda dengan lebih baik.

Sumber dari :
 http://www.dompetpintar.com/article/r1mr/biaya-membesarkan-anak

Rejeki Itu Berputar Layaknya Siklus



“Rezeki itu berputar layaknya siklus. Menahannya berarti merusak putaran. Membaginya berarti menyempurnakan putaran. Sebagaimana milikmu mengalir pada orang lain, milik orang lain pun mengalir padamu.”

 Kehidupan senantiasa berada dalam kesempurnaan putaran. Sesuatu yang ada pada kita, akan mengalir pada yang lain. Persis sebagaimana yang kita terima pun berasal dari orang lain.

 Layaknya putaran roda, berhati-hatilah tuk menyentuh putarannya, apatah lagi berusaha menghentikannya. Sebab akibatnya sungguh fatal. Demikianlah kiranya menahan apa yang ada padamu, sedang sejatinya ia tak kau perlukan. Jangan heran jika tak berapa lama apa yang menjadi hakmu pun tak kunjung tiba. Bukankah acapkali kita dapati para kikir semakin fakir? Maka cermatlah kala apa yang kau pinta tak terwujud jua, sebab bisa jadi kau menahan apa yang seharusnya kau lepaskan.

 Sementara membagi rezeki persis seperti membiarkan roda berputar dengan mulus tanpa hambatan. Segera saja kau dapati bahwa setiap titik kan kembali pada tempatnya semula. Begitupun rezeki yang kau bagikan, ia kan kembali padamu jua, bahkan dalam lipatan yang tak disangka-sangka. Persis seperti roda yang melahirkan tenaga lebih besar kala diputar lebih cepat.

Sumber dari :
 http://www.asuransicerdas.com/rezeki-itu-berputar/

Ada 5 Alasan Kenapa ASURANSI Itu Penting !


5 Alasan Kenapa Asuransi Itu Penting !

1. Hidup penuh ketidak pastian (artinya siapapun Bisa sakit atau kecelakaan secara tiba-tiba tanpa ada kita duga sebelumnya) dan jika itu terjadi maka ada pengeluaran Dana yang cukup besar, pertanyaannya Apakah Anda sudah siap jika hal itu terjadi secara tiba-tiba pada diri Anda ?

2. Hidup terlalu Tua hingga usia 75 th, sedangkan usia Produktif rata-rata orang Indonesia adalah 55 th, artinya ada masa 20 th yang tidak Produktif lagi, sedangkan hidup Perlu biaya. Apakah Anda Sudah Mempersiapkannya ?

3. Hidup Terlalu Singkat (meninggal secara tiba-tiba karena Sakit Kritis atau kecelakaan di Usia muda, sedangkan kita meninggalkan Anak dan istri) warisan dalam bentuk Aset belum ada, tabungan belum ada, Apakah Anda Rela Anak-anak Terbengkalai di jalanan ?

4. Biaya Kesehatan yang semakin Mahal (kalaupun ada JKSO = Jaminan Kesehatan Semua Orang). Itu hanya sementara dan harus di rawat sekamar 8 orang, yang membuat kita malah tambah sakit. Apakah Anda mau seperti itu ?

5. Biaya Pendidikan yang selalu naik. (Memberi Pendidikan terbaik kepada putra putri adalah Impian semua orang), tapi Anda tidak cukup cuma BERMIMPI, harus ada Action nyata Demi masa depan Anak ! 
Asuransi Pendidikan adalah salah satu Solusi Pendidikan Masa Depan Putra Putri Anda, jangan Tunggu Anak Kuliah dulu baru teringat Dana Pendidikan, Terlambat !
Rencanakan sejak mereka masih usia di bawah 10 th.
Jadilah orang yang Bijak dalam Mempersiapkan hidup ini!
Penyesalan selalu datang terlambat...

Thursday 22 August 2013

Tips Mengelola Hutang Konsumtif


Kita pasti sangat tidak mau memiliki utang. Apalagi sampai harus dikejar debt collector. Perbandingan antara utang dengan aset/kekayaan yang kita miliki idealnya kurang dari 50%, itupun kita lihat lagi, apakah utang tersebut lebih banyak utang produktif atau kebanyakan malah hutang konsumtif. 

 Sebelum membahas lebih lanjut, terlebih dahulu kita harus bisa membedakan utang tersebut jenis utang produktif atau utang konsumtif. Gampangnya, jika kita membeli suatu barang/jasa yang nilai dan manfaatnya terasa sangat besar dan nilai dari barang/jasa tersebut bisa bertambah atau menciptakan nilai tambah dikemudian hari maka itu adalah utang produktif. Contoh:membeli rumah dengan KPR. 

 Namun jika kita membeli sesuatu hanya untuk memenuhi keinginan dan bukan kebutuhan, apalagi demi menunjang gaya hidup, dan dengan utang tersebut tidak ada nilai tambahnya sama sekali bahkan cenderung membebani keuangan kita dimasa depan, maka dapat dipastikan itu adalah jenis utang konsumtif yang harus dihindari. 

 Jika yang Anda miliki adalah utang produktif dengan porsi perbandingan utang dengan kekayaan sedikit diatas 50%, jika Anda masih muda dan usia masih produktif  untuk bekerja tidak masalah menurut  saya, bahkan memacu Anda untuk lebih semangat dalam bekerja.

 Tentunya dalam melunasi utang produktif ini harus enjoy. Sebaliknya, walau Anda masih muda, namun mudah sekali stress maka tetap porsi utang produktif berbanding dengan kekayaan harus dibawah 50%
Nah, jika yang Anda miliki ternyata utang konsumtif ini yang harus diwaspadai. Saya menyarankan untuk Anda segera dalam melunasi utang konsumtif ini. Berikut adalah tips untuk melunasi hutang konsumtif yang nilainya besar:

1.       Tanamkan dalam hati bahwa Anda bertekad untuk melunasi semua utang tersebut, dan terus berpikir positif bisa melunasi hutang tersebut.

2.       List daftar utang dan bagilah utang tersebut dalam beberapa kelas bunga/denda yaitu utang dengan bunga tinggi, sedang, rendah dan tanpa bunga. 

3.       Tingkat kenyaman seseorang untuk membayar utang sebenarnya adalah tidak melebihi 35% dari pendapatan perbulan, namun pada kasus khusus seperti ini, semakin besar bisa mengangsur untuk membayar utang akan semakin baik. Dayagunakan semua aset lancar yang ada untuk membayar utang konsumtif, terutama yang bunganya paling tinggi terlebih dahulu.

4.       Untuk sementara hiduplah dengan gaya hidup paling minimal yang Anda bisa. Memang ini sebuah pilihan sulit, namun ibarat minum obat, walau pahit tetap harus diminum. Begitupun dengan penanganan utang konsumtif ini. cara ini harus ditempuh, sehingga sisa uangnya bisa digunakan untuk membayar utang.
 
5.       Cobalah minta keringanan dengan pihak kartu kredit, sertakan bukti bahwa memang tidak sanggup membayar pokok+bunganya saat ini, namun tetap beritikad baik untuk membayar pokoknya. banyak orang yang menempuh jalan ini dan ternyata berhasil hanya membayar pokoknya saja plus diberikan keringanan untuk mengangsur.

6.       Jalankan komitmen pembayaran hutang point no 3, yaitu  membayar utang dengan bunga tinggi terlebih dahulu sampai lunas atau porsi yang lebih besar. ini untuk menghindari utang yang menggulung yang akan membebani arus kas Anda tiap bulannya. Utang dengan tingkat bunga sedang dan kecil tetap harus dibayar sejumlah minimalnya. Ini untuk menghindari dikejar-kejar debt collector. Tentu Anda tidak ingin berurusan dengan para debt collector bukan?

7.       Setelah utang dengan tingkat bunga paling tinggi lunas, maka lunasi utang dengan tingkat bunga sedang lalu rendah kemudian utang tanpa bunga.

8.       Sejalan dengan semua upaya yang dilakukan maka carilah pekerjaan sampingan atau penghasilan tambahan yang dikuasai, jika nominal hutang sangat besar, ini untuk mempercepat pelunasan utang. pekerjaan sampingan/penghasilan tambahan ini bisa bermula dari hobi atau keahlian lain yang Anda miliki

9.       Jika memang jumlah utang sangat besar,  lihat lagi daftar aset yang dimiliki apakah ada yang bisa dicairkan atau dijual untuk membayar utang dengan bunga. Biasanya orang-orang merasa sayang akan asetnya jika harus dipergunakan untuk membayar utang namun mari kita hitung-hitungan. Seandainya Anda punya deposito dengan tingkat bunga atau bagi hasil hanya 4%/tahun (net setelah potong pajak) sedangkan bunga kartu kredit bisa 36% pertahun bahkan lebih karna bunga berbunga, maka sudah jelas RUGI jika tetap menahan deposito dengan bunga hanya 4%/tahun. Untuk menjual barang berharga lainnya memang harus TEGA untuk masa depan dan kenyamanan Anda sendiri

10.   Jika telah lunas, berjanjilah pada diri sendiri  untuk tidak terjebak dalam utang konsumtif lagi. jujur lah pada diri sendiri mengenai kesanggupan gaya hidup yang saat ini dimiliki. dan jika meggunakan kartu kredit, bayarlah sampai lunas sebelum jatuh tempo. Buat anggaran terpisah untuk belanja dan bersenang-senang/shopping account

 Langkah selanjutnya adalah mulailah membuat perencanaan keuangan untuk pribadi dan keluarga (jika sudah berkeluarga), untuk kehidupan yang lebih nyaman dan tentram. bisa dengan membuat perencanaan sendiri atau menggunakan jasa perencana keuangan.

Sumber dari :
 http://www.aktual.co/tatadana/begini-cara-mengelola-utang-menggunung-