Semua orang tanpa terkecuali seharusnya memiliki asuransi kesehatan
yang akan menjamin biaya kesehatan atau perawatan ketika seseorang
jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Apalagi, meski kita telah
menjaga kesehatan dengan baik, penyakit bisa datang tanpa diduga. Di
lain pihak, biaya kesehatan terus meningkat.
Hampir 70 persen penduduk Indonesia membiayai sendiri biaya dokter
atau rumah sakit. Ada berbagai alasan yang membuat masyarakat masih
enggan mengambil jasa asuransi, antara lain karena takut tertipu agen
asuransi, repot mengajukan klaim pengobatan, serta banyak yang sayang
keluar dana untuk membayar asuransi.
Menurut Tri Djoko Santoso, seorang perencana keuangan, asuransi
kesehatan termasuk dalam salah satu upaya melindungi diri dan juga
kekayaan. “Banyak sekali penyakit-penyakit yang bisa membuat seseorang
miskin karena menghabiskan harta benda,” kata Ketua Institute Financial
Planning Indonesia ini.
Asuransi kesehatan yang dimiliki sebaiknya adalah asuransi kesehatan
murni, bukan yang dicampur dengan investasi. Hal ini bertujuan agar
manfaaat yang diperoleh lebih tinggi. Misalnya penggantian biaya rawat
inap atau tindakan operasi yang lebih besar.
Tri Djoko menambahkan, seorang karyawan yang sudah mendapat jaminan
kesehatan dari kantornya pun sebaiknya tetap memproteksi diri dengan
asuransi kesehatan. “Asuransi pun ada limitnya. Biasanya kalau salah
satu karyawan mengeluarkan biaya terlalu tinggi karena penyakit kritis,
tahun berikutnya perusahaan asuransi tidak mau orang itu dimasukkan
lagi dalam program,” katanya.
Memilih produk asuransi yang tepat memang bukan perkara sepele.
Dibutuhkan jelian dan ketelitian nasabah karena dana pembelian bukan
milik orang lain, tetapi milik Anda. Kerugian atau risiko atas
kesalahan pembelian asuransi tetap ditanggung pembeli, bukan pihak
lain.
Untuk mencegah kerugian akibat asuransi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan calon nasabah, yakni:
- Harus dipahami bahwa premi asuransi merupakan sebuah biaya, bukan
investasi. Dengan kata lain, uang kita akan hilang kalau selama masa
berlakunya polis kita sehat-sehat saja.
- Tanyakan secara rinci kepada agen asuransi setiap butir yang
tertulis dalam polis. Misalnya saja kondisi pengecualian penyakit yang
tidak dijamin, apakah cakupan asuransi meliputi layanan rawat jalan
atau hanya rawat inap?
- Karena mengeluarkan biaya, calon pembeli asuransi sebaiknya
bertanya kepada teman atau orang yang dirasa lebih paham tentang
asuransi. Tak jarang penjelasan tentang penyakit ditulis dalam bahasa
Inggris sehingga bisa menimbulkan arti yang salah.
- Tanyakan juga tentang prosedur klaim. Makin cepat dan mudah proses
klaim, makin baik kuliatas birokrasi perusahaan asuransi yang
bersangkutan. Itu sebabnya, perhatikan pula track record perusahaan asuransi yang akan dipilih.
- Sampaikan dengan jujur bila Anda sudah mengidap penyakit tertentu sebelum diberlakukannya polis.
0 komentar:
Post a Comment