Pemerintah berniat mengumumkan secara resmi kenaikan harga BBM bulan
Juni tahun 2013 ini. Pemerintah dan Bank Indonesia sempat melontarkan
perkiraan, inflasi tahun ini bisa melejit hingga kisaran 8%. Itu di atas
kertas, meski kita tahu kenyataan di lapangan kerapkali kenaikan harga
barang jauh di atas itu. Bahkan kenaikan harga barang sudah dimulai
sejak beberapa pekan ini.
Apa yang harus kita lakukan menghadapi ancaman kenaikan tingkat inflasi tahun 2013 ini?
Inflasi adalah hal yang lumrah pada sejumlah negara, khususnya seperti
Indonesia sebagai negara berkembang, yang paling penting bagi kita
adalah mempersiapkan apapun kondisi yang terjadi dengan perencanaan
keuangan benar dan terarah.
Kami selaku perencana keuangan terus berusaha untuk meningkatkan
financial literacy dan financial mindset kepada masyarakat, agar dapat
mengelola keuangannya dengan benar dan terarah, karena memang pendidikan
financial tidak pernah diajarkan di tingkat akademis mulai dari kita SD
sampai dengan perguruan tinggi.
Untuk menghadapi perkiraan inflasi tahun 2013 yang sampai dengan 8%
(diatas kertas) maka sebaiknya adalah dengan investasi yang nilainya
melebihi inflasi (8%) tersebut. Namun ada baiknya sebelum berinvestasi
pastikan bahwa Anda telah mempunyai dasar keuangan yang kuat, seperti
dana darurat, asuransi yang sesuai dan rasio keuangan yang sehat. Banyak
yang tidak sadar bahwa keuangan nya masih belum sehat atau bahkan belum
pernah melakukan Financial Check Up. Maka praktips pengelolaan keungan
yang harus dilakukan untuk menghadapi kenaikan BBM adalah sebagai
berikut:
1. Benahi Kondisi keuangan dengan Cek Kesehatan Keuangan dan
mulai pisahkan dengan tegas mana kebutuhan dan mana yang cuma keinginan.
Dengan melakukan cek kesehatan keuangan atau financial check up maka
setidaknya Anda sudah membuat arus kas bulanan dan neraca (kekayaan
bersih), dari 2 dokumen tersebut Anda dapat menilai rasio keuangan mana
saja yang sehat dan tidak sehat.
Misal rasio cicilan hutang bulanan yang sudah melebihi 30% dan rasio
hutang terhadap aset kurang dari 50% sudah merupakan rasio keuangan yang
tidak sehat.
Ketika Anda sudah dapat memisahkan dengan jelas mana yang merupakan
kebutuhan dan keinginan, maka pengeluaran yang bersifat keinginan dapat
Anda tunda untuk sementara waktu sampai fondasi keuangan Anda sudah
kuat.
Namun kebanyakan dari kita masih membuat pembenaran alih-alih keinginan sebagai kebutuhan.
2. Buat Perencanaan Keuangan Tahunan
Ketika Anda sudah dapat membuat perencanaan keuangan, maka Anda sudah
mengatur dengan spesifik berapa kebutuhan dana darurat, kebutuhan
asuransi, manajemen kas, manajemen hutang, perencanaan jangka pendek
(1-2 tahun) , jangka menengah (3-5 tahun), dan jangka panjang (diatas 5
tahun).
Dengan begitu apapun pemilihan produk akan disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.
3. Buat Alokasi Aset
Mengenai asset alokasi ini setidaknya adalah pengaturan portofolio
asset Anda sehingga Asset Anda khususnya kekayaan bersih Anda bisa
bertambah tiap tahunnya minimal 2 atau 3 kali nilai inflasi inti.
Contoh misal kekayaan bersih Anda tahun 2013 bernilai 100 juta, maka
dengan nilai inflasi tahun 2013 senilai 8% maka setidaknya pada akhir
tahun 2013 kekayaan bersih Anda bernilai
100 juta X {100% + (2 X8%)} = 116 juta
Contoh Alokasi Aset | ||||
Produk | Porsi | Nilai | Return | Hasil |
Tabungan | 5% | 5.000.000 | 2% | 5.100.000 |
Deposito | 10% | 10.000.000 | 4,80% | 10.480.000 |
Reksa Dana Pasar Uang | 5% | 5.000.000 | 6% | 5.300.000 |
Reksa Dana Pendapatan Tetap | 20% | 20.000.000 | 8% | 21.600.000 |
Reksa Dana Campuran | 20% | 20.000.000 | 20% | 24.000.000 |
Reksa Dana Saham | 20% | 20.000.000 | 25% | 25.000.000 |
Saham | 10% | 10.000.000 | 30% | 13.000.000 |
Penyertaan Bisnis | 10% | 10.000.000 | 24% | 12.400.000 |
TOTAL | 100.000.000 | 116.880.000 |
4. Cermat dalam mengelola biaya, pemilihan produk.
Dengan adanya kenaikan BBM dan kenaikan inflasi maka sangat penting
untuk bisa jeli mengenai efisiensi biaya yang dikeluarkan, dan memilih
produk-produk yang lebih hemat energi.
5. Membuat Aset aktif, sehingga setiap kebutuhan dapat membiayai dirinya sendiri
Yang paling penting dalam perencanaan keuangan adalah kita dapat
mandiri secara finansial. Mandiri secara finansial dalam hal ini bukan
hanya berarti Anda bekerja mendapatkan penghasilan dan dapat membiayai
kebutuhan Anda.
Namun ketika Anda sudah tidak dapat bekerja lagi Anda sudah dapat
membiayai kebutuhan Anda melalui aset aktif Anda yang dapat memberikan
pasif income. Hal ini yang coba saya sosialisasikan secara fun melalui
permainan cash flow game 101 Robert T Kiyosaki.
Beberapa Aset aktif yang dapat memberikan pasif income antara lain:
1. Surat Berharga
Contohnya adalah saham yang memberikan deviden, Surat Hutang ataupun deposito yang memberikan kupon ataupun bunga.
2. Properti
Jika Anda mempunyai properti yang disewakan seperti rumah kos, rumah
petakan, ataupun apartemen yang memberikan hasil sewa bulanan
3. Bisnis
Dalam hal ini adalah bisnis yang sudah berjalan cukup lama, yang Anda
sudah tidak perlu aktif di dalamnya dan sudah ada pengelola profesional
yang mengelola bisnis Anda, Maka sebagai pemilik bisnis tersebut Anda
sudah mendapatkan imbal hasil teratur dari bisnis tersebut.
Sumber dari :
http://pandjiharsanto.com/tips-mengelola-keuangan-di-tengah-kenaikan-bbm