Langkah awal untuk bisa mulai berinvestasi adalah harus dipaksa.
Seberapa pun besarnya penghasilan seseorang, tanpa ada paksaan
menyisihkan dana untuk investasi maka akan sulit berinvestasi.
"Jadi harus dipaksa. Kalau nggak dipaksa susah. Jangan ditunda-tunda
tunggu besok, akhir minggu depan, terus bulan depan, kemudian satu
tahun, akhirnya ya nggak jadi investasi," kata Perencana Keuangan Aidil
Akbar saat ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu malam (3/7/2013).
Menurut Aidil, seseorang minimal menyisihkan dananya 15% setiap bulannya untuk investasi. Idealnya, bisa 20%-30%.
"Berapa persen uang yang disisihkan setiap bulan 10%. Itu di luar negeri
yang tingkat inflasinya hanya sekitar 4%. Sementara di Indonesia
inflasi 6%, jadi minimum 15% untuk investasi, bagusnya 20-30%,"
terangnya.
Pada dasarnya, kata dian tidak ada patokan pasti berapa besaran nilai
investasi, tergantung kemampuan kondisi finansial seseorang. Semakin
besar semakin baik.
"Hitungan dasarnya antara 15-35%, intinya tidak pernah ada yang salah
tentang angka investasi, berapa pun jumlahnya semakin banyak investasi
semakin bagus, semakin dini lebih baik, pada saat pertama gajian itulah
waktu yang tepat untuk menanamkan investai," ujarnya.
Dia menjelaskan, yang paling penting, apa pun yang terjadi harus ada komponen investasi dana yang kita sisihkan minimal 15%.
"Harus dipaksa gimana pun caranya, minimal 15% dari penghasilan, itu paling minim," ujarnya.
Dia menambahkan, cara yang paling efektif adalah usahakan uang yang kita
punya dialihkan ke sesuatu yang sulit dicairkan seperti yang paling
simpel adalah dialihkan ke logam mulia.
"Contoh ke reksa dana atau logam mulia. Jadi cari investasi yang sulit
dicairkan karena begitu uang itu berubah bentuk orang jadi sayang untuk
menjual," kata dia.
Sumber dari :
http://finance.detik.com/read/2013/07/04/103914/2292276/722/jika-tidak-dipaksa-investasi-tidak-akan-pernah-berjalan?
0 komentar:
Post a Comment