Masih ingat dengan krisis moneter
yang terjadi mulai pertengahan tahun 1997? Pada tahun 1998, inflasi
yang mencapai 77% di Indonesia ini merupakan salah satu inflasi terparah
yang terjadi di Indonesia.
Jadi apakah itu inflasi? Inflasi adalah
suatu fenomena ekonomi di mana harga barang-barang di suatu negara
mengalami kenaikan harga dan hal ini berlangsung secara terus menerus.
Contohnya harga mula-mula daging adalah Rp 50.000/kg. Dengan adanya
inflasi daging sebesar 20 persen, sekarang Anda harus membayar lebih
mahal sebesar Rp 60.000 untuk mendapatkan 1 kg daging yang sama.
Menurut laju inflasi, inflasi dibagi menjadi 4 macam:
- Inflasi ringan ( kurang dari 10% setahun)
- Inflasi sedang (10% - 30% setahun)
- Inflasi berat ( 30% - 100% setahun)
- Hiperinflasi (lebih dari 100% setahun.
Dampak Inflasi
Fenomena harga barang-barang yang naik
memang tidaklah asing lagi. Namun, perlu diketahui jika nilai inflasi
yang tidak terkendali akan memberikan dampak yang negatif. Di Indonesia,
hiperinflasi (inflasi sebesar 600%) terjadi di tahun 1963 sehingga
pemerintah melakukan pemotongan nilai Rupiah dari 1000 rupiah menjadi 1
rupiah.
Sementara itu, dari sisi perencanaan keuangan seperti menabung untuk dana pendidikan anak atau tabungan untuk
masa tua, Anda harus menyisihkan jumlah yang lebih banyak dengan
mengasumsi beberapa persen inflasi untuk mengumpulkan dana yang cukup.
Tips Menghadapi Inflasi
1. Kurangi cash yang Anda pegang dan
alihkan uang tersebut untuk investasi. Anda dapat memilih investasi
yang memberikan hasil yang lebih tinggi dari inflasi seperti investasi
reksadana, investasi saham maupun pembelian surat obligasi.
2. Membeli emas
Investasi di logam mulia ini tidak
menawarkan pendapatan seperti investasi saham yang menawarkan dividen.
Tapi, ini merupakan investasi yang paling aman ketika inflasi asalkan
Anda menyimpannya dengan baik. Bandingkan saja harga emas 10 tahun yang
lalu dengan harga emas sekarang yang mencapai Rp 500.000-an per gram.
3. Investasi luar negeri
Investasi di luar negeri dapat dilakukan
dengan membeli mata uang dari negara-negara yang mengalami pertumbuhan
pesat , saham perusahaan atau properti di luar negeri. Yang penting
adalah Anda perlu mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi di
negara-negara tersebut supaya Anda rugi.
Sumber dari :
http://www.dompetpintar.com/article/r1mo/mengenal-inflasi
0 komentar:
Post a Comment