Membuat perencanaan keuangan itu sebenarnya mudah jika Anda berusaha mencoba dan menjalankannya. Adapun yang menjadi dasar dari semua perencanaan adalah kebiasaan melakukan pencatatan.
Selanjutnya kita, kita dapat menyusun perencanaan atau budget keuangan keluarga sekaligus memonitor pelaksanaanya.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas bagaimana menyusun budget untuk keuangan pribadi atau keuangan keluarga Anda.
APA ITU BUDGETING ?
Buat Anda yang tidak terbiasa dengan istilah ekonomi atau akuntansi,
kata budgeting untuk perencanaan keuangan keluarga terasa terlalu
berlebihan. Bukankah budgeting itu diperlukan untuk perencanaan keuangan
negara seperti penyusunan APBN? Atau minimal budgeting diperlukan oleh
perusahaan untuk memprediksi untung dan rugi di tahun mendatang?
Benar, budget yang saya maksudkan kurang lebih seperti itu. Bedanya kali
ini kita akan menyusun budget untuk keuangan keluarga. Secara sederhana
budgeting adalah proses menyusun anggaran, baik dana yang masuk maupun
yang keluar. Lebih spesifik lagi terkait perencanaan keuangan keluarga,
budgeting adalah proses menyusun dan merencanakan berapa banyak
pendapatan yang Anda hasilkan dalam periode waktu tertentu, dan berapa
banyak pengeluaran yang akan dibelanjakan pada periode yang sama. Dengan
melakukan budgeting, Anda dapat melihat apakah keuangan saat ini
surplus, impas, atau minus. Berita baiknya adalah: dengan budgeting,
setidaknya kondisi Anda dapat dipaksakan supaya minimal impas.
PERSIAPAN MENYUSUN BUDGETING.
Apakah Anda sudah mulai melakukan pencatatan keuangan Jika ya, mari kita buka catatan tersebut. Perhatikan apa saja yang Anda
beli selama beberapa bulan terakhir dan amati pola yang muncul. Apakah
ada pola tertentu di sana? Jika ya, Anda sudah dengan mudah mengetahui
apa saja jenis pengeluaran dan pemasukan yang secara rutin Anda lakukan.
Secara umum budgeting untuk keluarga terdiri dari pengeluaran sebagai berikut:
1. HUTANG
Apakah Anda memiliki kredit rumah, kredit mobil, atau lainnya? Tentukan
berapa banyak yang harus Anda keluarkan untuk masing-masing hutang tadi.
2. ZAKAT, INFAK DAN SADAQAH
Sebagai seorang yang taat beragama dan menginginkan kebersihan dalam
harta. Keluarkanlah zakat, infak maupun sadaqah. Anda bisa menghitung
apakah sudah termasuk wajib zakat atau tidak dan budgetkan. Jika tidak,
dikhawatirkan bagian dari harta yang harusnya dikeluarkan sebagai zakat
tersebut dapat termakan oleh Anda sehingga mengurangi keberkahannya.
Jika Anda juga seorang tulang punggung keluarga yang ikut membantu
orangtua maupun keluarga lainnya, budgetkan pengeluaran untuk hal
tersebut sehingga secara reguler Anda dapat membantu orang-orang yang
Anda kasihi.
Selebihnya tergantung kemampuan dan kerelaan Anda untuk mengeluarkannya sebagai infak ataupun sadaqah.
3. TABUNGAN
Pos kedua setelah hutang adalah tabungan. Agar aman, budgetkan tabungan
di awal dan anggap sebagai pengeluaran. Dengan demikian, Anda tidak akan
merasa berat untuk melakukannya. Jangan menabung dari sisa anggaran
yang tersedia karena besar kemungkinan tidak ada sisanya.
Termasuk tabungan di sini adalah sesuatu yang Anda persiapkan untuk masa
depan seperti: tabungan pendidikan, dana darurat dan lainnya.
4. KONSUMSI RUTIN BULANAN
Bagian terakhir baru tetapkan untuk konsumsi rutin yang Anda keluarkan
mulai dari biaya pendidikan, belanja rumah tangga, dan tagihan-tagihan
lainnya. Konsumsi rutin ini bisa dibagi dalam beberapa kategori :
-
Pendidikan
-
Uang sekolah
-
Uang semester
-
-
Belanja rumah tangga
-
Beras xx kg
-
Gula
-
Minyak goreng
-
Lauk Pauk
-
-
Transportasi
-
Bensin
-
Service kendaraan
-
Tol dan Parkir
-
-
Tagihan
-
Listrik
-
Air
-
Telepon
-
Handphone
-
Internet
-
Iuran RT
-
-
Gaji Pembantu
-
Hiburan
-
Rekreasi
-
Makan di luar
-
Nonton
-
5. KONSUMSI RUTIN TAHUNAN
Nah, ini adalah bagian yang sering dilupakan orang. Anda
harus menyisihkan dana untuk membayar jenis pengeluaran yang sifatnya
enam bulanan, tahunan atau dua tahunan. Kelalaian dalam melakukan hal
ini akan berakibat pada saat jatuh tempo Anda tidak memiliki dana yang
cukup untuk membayarnya dan terpaksa mencari pinjaman ke sana sini.
Berikut beberapa jenis pengeluaran Rutin Tahunan yang biasa muncul:
-
Kontrak rumah Jika Anda mengontrak rumah, pastikan setiap bulan Anda mencicil sejumlah tertentu sehingga ketika tiba pembayaran periode berikutnya dana yang tersedia sudah cukup. Misal Anda membayar kontrakan setiap tahun sebesar 12 juta. Maka sisihkan 1 juta setiap bulannya.
-
Uang kuliah Jika Anda masih kuliah atau perlu membiayai anggota keluarga yang kuliah, biasanya pengeluaran jenis ini muncul setiap enam bulan. Jika biaya kuliah sebesar 3 juta, maka Anda harus menyisihkan 500.000 ribu rupiah setiap bulan.
-
Pajak Kendaraan, perpanjangan STNK, Asuransi Kendaraan Pengeluaran ini juga penting karena nilainya biasanya lumayan. Sering kali orang lupa dan pada saatnya jatuh tempo maka terpaksa mengorbankan budget lainnya. Padahal jika direncanakan dengan baik hal itu tak akan terjadi.
Setelah melakukan penyusunan, budget Anda mungkin akan terlihat seperti ini:
Bagaimana menurut Anda, tidak terlalu sulit bukan?
Dengan membuat budgeting seperti ini, Anda akan mulai
menyadari seberapa
besar pengeluaran untuk masing-masing pos. Jika dana Anda tidak bisa
memenuhi semuanya, maka saatnya menentukan prioritas sesuai tingkat
kebutuhan dan kepentingannya masing-masing.
Anda punya komentar tentang penyusunan budget? Silakan sampaikan pendapat Anda.
Terima kasih atas postingannya, sy baru menyadari betapa pentingnya penyusunan budget utk keluarga.....selama ini sy malas mencatat karena belum tahu kegunaannya, tp mulai sekarang sy akan belajar utk membuat Perencanaan Keuangan Keluarga yg baik.
ReplyDelete